Wagub Jabar kunjungi Stand Kerajinan Berbahan Limbah
Wagub Jabar kunjungi Stand Kerajinan Berbahan Limbah |
mambuat kerajinan bahan limbah karya smk - Hari Lingkungan hidup se-Dunia Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dilaksanakan di Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/6).
Beberapa Perwakilan dari sekolah se-Jawa Barat membuka stand hasil kerajinan dari berbagai bahan-bahan limbah seperti limbah organik dan limbah non organik.
Salahsatu stand dari SMKN 5 Kota Bandung misalnya, di stand tersebut menghadirkan berbagai hasil kerajinan dari limbah plastik.
Dari limbah plastik dapat menghasikan beberapa karya seperti vas bunga dari koran, kranjang dari tutup botol mineral, tas dari bungkus kopi, berbagai asesoris dan lain-lain.
"Sementara yang dibuat dari limbah koran itu, oleh perorangan dari siswa SMKN 5, ada juga karya yang besar seperti yang terbuat dari tong itu dibuat perkelas," Kata Yudha Pratama (16), Salah satu Siswa SMKN 5 Kota Bandung.
Yudha menambahkan, hasil berbagai karya tersebut awalnya tugas dari guru seni budaya untuk perlombaan antar kelas dan ada juga yang dilombakan setingkat kota.
Atas kerja Siswa-siswi SMKN 5 dalam membuat karya dari bahan limbah itu, salah satu karya diantaranya berhasil menjadi juara 2 antar sekolah.
Kini Berbagai hasil karya berbahan limbah itu di hadirkan dalam acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Jawa Barat Sehingga mendapat kunjungan dari Wagub Deddy Mizwar serta Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Selain karya dari SMKN 5 Kota Bandung. Terdapat beberapa stand dari berbagai sekolah se-Jawa Barat dan berbagai komunitas serta organisasi dari masyarakat peduli lingkungan yang menghadirkan karya-karya menarik seperti pupuk organik, macam-macam tanaman, tas, dompet dari bungkus kopi, motor berbahan bakar gas, dan lain-lain.[gun]
Karya Kerajinan Makrame Membuat Siswa Terampil
Makramé adalah seni kerajinan simpul menyimpul benang pada ujung suatu hasil tenunan, sehingga terbentuk rumbai.
Bahan karya seni makramé bisa berasal dari bahan alam atau bahan buatan pabrik. Pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini guru memakai bahan buatan pabrik, yaitu tali rafia, pot plastik hitam, sedotan, kain flanel bekas serta bahan-bahan lain yang mendukung.
Inilah alat dan bahan yang dibutuhkan:
Pembekalan keterampilan beragam sejak dini akan menguntungkan peserta didik di masa datang, karena di masa depan dibutuhkan pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif sehingga mereka bisa bersaing dalam menghadapi derasnya arus globalisasi. Guru yang kreatif dalam mengajar akan memberi dampak yang luar biasa luas baik itu secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dengan mengajarkan seni kerajinan Makramé guru berharap dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan dan jiwa seni peserta didiknya, sehingga mereka bisa bereksploasi dengan imajinasinya.
Setelah guru memberikan ilustrasi tentang seni kerajinan Makrame, serta mengecek bahan-bahan yang dibutuhkan, peserta didik mulai melakukan simpul menyimpul, mengelem, menggunting, agar bahan-bahan tersebut menjadi barang yang memiliki keindahan.
Siswa sedang mempraktikkan seni kerajinan Makramé.
Peserta didik mempresentasikan karya kerajinan Makramé buatannya.
Selain pembelajaran yang menyenangkan peserta didik mendapat bekal keterampilan dasar sebagai titik awal untuk mengembangkan keterampilan selanjutnya.
Contoh simpul rafia pada Makrame:
Proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) yang menyenangkan, penuh kreatifitas dan meningkatkan kemampuan keterampilan peserta didik adalah indikator yang ingin dicapai oleh guru pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
Ternyata dengan belajar menggunakan metode secara langsung selain membuat peserta didik senang juga membuat guru selalu ingin meningkatkan keterampilannya di bidang lain. Sehingga saat mengajar pun guru memiliki wawasan yang luas tentang seni keterampilan dasar di Sekolah Dasar (SD).
Tingkat pendidikan
:
SD/MI
Lingkup pendidikan
:
Sekolah
Masalah/Latar belakang – Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa?
:
Guru seringkali tidak mengajarkan semua materi Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) yang ada di silabus.
Materi yang sering diajarkan guru pada mata pelajaran SBK hanya menyanyi dan menggambar. Padahal pada pelajaran SBK di kelas V, banyak sekali materi keterampilan yang menarik untuk disampaikan.
Peserta didik akan memiliki keterampilan atau life skill yang heterogen jika dari usia dini guru di sekolah sudah mengajarkan berbagai keterampilan yang menunjang proses kehidupan selanjutnya.
Tujuan praktik yang baik
:
Peserta didik memiliki keterampilan membuat kerajinan tangan .
Peserta didik memiliki pengetahuan yang luas tentang beragam keterampilan yang harus dikuasai, guna bekal kehidupan di masa datang.
Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Mengembangkan bakat seni.
Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan
:
Peserta didik menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat karya kerajinan Makrame.
Guru memberikan bimbingan.
Karya kerajinan Makrame yang akan dibuat adalah tempat pot bunga yang digantung.
Peserta didik dibekali dulu dengan keterampilan beragam simpul tali.
Sumber belajarnya adalah guru yang membawa contoh tempat pot gantung yang sudah jadi.
Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik
:
Peserta didik merasa senang.
Peserta didik memiliki keterampilan seni karya Makrame.
Dimasa datang peserta didik bisa menggunakan keterampilan yang dimilikinya untuk membuat karya makrame yang lebih beragam, dan bisa untuk menghasilkan uang.
buka mesin jahit : http://wapikweb.org/article/detail/karya-kerajinan-makrame-membuat-siswa-terampil.php
http://m.rmoljabar.com/news.php?id=9994
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang mambuat kerajinan bahan limbah karya smk
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang STANDAR KOMPETENSI
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment