Makna Motif Batik Kawung Cirebon
Makna Motif Batik Kawung Cirebon |
Motif batik mega mendung merupakan motif batik dengan gambar awan pada bidang kain. Batik mega mendung memiliki makna filosofis yang sangat mendalam. Batik ini konon katanya mengandung makna Ketuhanan. Artinya sebagai manusia kita harus selalu mengingat sang pencipta dan mendekatkan diri kepada sang Khalik. Lambang awan menggambarkan bahwa adanya kebebasan yang diatas artinya kebebasan dalam memeluk agama. Selain batik motif mega mendung yang terkenal dari kota Cirebon ternyata ada lagi motif batik yang sangat terkenal dan digemari oleh pecinta batik. Motif batik ini berasal dari kota Jogjakarta dan bernama motif batik kawung. Motif batik ini sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Motif batik ini digunakan oleh para keluarga kerajaan dan para abdi dalem keraton Jogjakarta. Makna dari motif batik ini juga sangat mendalam dan sangat filosofis. Maknanya yaitu bahwa sebagai seorang manusia yang diciptakan untuk menjadi pemimpin maka sudah seharusnya kita selalu bersikap bijaksana dan menjaga keseimbangan di dunia dan di akhirat sehingga kehidupan di dunia dan akhirat akan bahagia.
Setiap jenis motif batik memang memiliki pecintanya masing-masing termasuk motif batik Cirebon dan motif batik Jogjakarta. Selain memiliki tugas untuk menjaga dan melestarikan budaya milik bangsa, sebagai warga negara yang baik maka sudah seharusnya kita mulai bangga menggunakan batik sebagai busana kita yang sangat indah dan menarik. Anda bisa mulai menggunakan busana batik pada acara pernikahan, acara pertunangan, arisan keluarga dan berbagai acara lainnya. Saat ini mendapatkan busana batik bukan lagi sesuatu yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Anda bisa mendapatkannya dengan mengunjungi toko toko batik yang ada di kota anda atau jika anda ingin lebih simpel anda bisa mendapatkannya dengan memesannya melalui toko toko online yang telah ada di berbagai media sosial dan mesin pencari google
Makna Simbolik Motif Batik
Batik merupakan warisan kesenian nenek moyang bangsa Indonesia. Seni batik ini memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Batik sangat menarik bukan semata-mata hasilnya, akan tetapi juga proses pembuatannya. Batik mulai berkembang pada zaman kerajaan majapahit dan penyebaran islam di Jawa. Pada awalnya batik hanya dibuat terbatas oleh kalangan kraton saja. Hasilnya kemudian dipakai oleh raja dan keluarga serta para pengikutnya. Selanjutnya oleh para pengikutnya batik di bawa keluar kraton. Dari situlah seni batik mulai berkembang di masyarakat.
Pada awalnya setiap motif batik mempunyai makna filosofis. Makna-makna tersebut menunjukkan kedalaman pemahaman terhadap nilai-nilai lokal. Sampai sekarang nilai-nilai tersebut masih bertahan, seperti batik di bawah ini:
TRUNTUM
Truntum merupakan salah satu jenis batik kraton. Motif truntum merupakan salah satu motif batik yang berasal dari Yogyakarta, akan tetapi dapat juga ditemui di daerah lain seperti Surakarta. Truntum berasal dari tumtum artinya tumbuh kembali, namun ada yang mengatakan bahwa trumtun berasal dari kata tumaruntum yang berarti menuntun atau sering juga dikaitkan dengan tentrem (bahasa Jawa) yang berarti terteram. Motif truntum ini diciptakan oleh istri Raja yang sedang dilupkan karena Raja memiliki kekasih baru. Untuk melupakan kepedihan hati, sang Ratu mulai membatik dengan motif bintang kecil di langit yang selama ini menemaninya dalam kesepian. Dengan disertai doa agar sang Raja kembali padanya. Ketlatenan Ratu dalam membatik dapat menarik perhatian Raja kepada sang Ratu kembali, sehingga cinta kasih yang hilang dapat tumbuh kembali. Motif truntum biasa digunakan oleh orang tua pengantin pada saat pesta perkawinan yang melambangkan harapan agar orang tua mampu menuntun/memberi contoh kepada putra-putranya dalam memasuki kehidupan berumah tangga dan mencapai ketenteraman hidup.
SIDOMUKTI
Sidomukti merupakan salah satu jenis batik kraton juga. Motif batik sidomukti berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Motif ini merupakan motif asli dan kuno. Sidomukti berasal dari kata Sido yang berarti jadi atau menjadi atau terus menerus Mukti berarti mulia dan sejahtera. Jadi Sidomukti berarti menjadi mulia dan sejahtera. Kain batik ini biasa dikenakan oleh calon mempelai pria dan wanita pada saat akad nikah. Peristiwa tersebut dianggap suatu saat yang amat penting dalam kehidupan. Maka sangatlah wajar apabila dalam peristiwa tersebut disertai suatu harapan dan doa mempelai yang digambarkan di dalam unsur-unsur motifnya dan dirangkai menjadi satu kesatuan motif ceplok. Unsur-unsur motif dalam sidomukti yang biasa dirangkai adalah:
Sawat adalah sayap garuda sebagai lambang Ketuhanan
Bangunan atau Candi, sebagai lambang karya atau usaha
Tumbuhan dan bunga, sebagai lambang kesejahteraan hidup atau kebahagiaan lahir daan batin yang merupakan tujuan hidup berkeluarga.
Motif ini melambangkan harapan suatu kehidupan yang mulia dan sejahtera tanpa melupakan Tuhan sebagai pemberi kehidupan. Dengan suatu usaha keras dalam berkarya untuk memcapai suatu kesejahateraan lahir batin dan selalu bersyukur atas keberhasilan yang di capai merupakan Karunia Tuhan Yang Maha Esa.
GROMPOL
Grompol merupakan salah satu jenis batik keraton Yogyakarta. Grompol atau Grombol dalam bahasa Jawa berarti berkumpul atau bersatu. Kain batik dengan motif ini biasa dikenakan pada saat upacara perkawinan oleh orang tua mempelai, baik calon mempelai pria atau calon mempelai wanita. Motif Grompol ini melambangkan harapan pemakai bahwa akan berkumpul semua sanak saudara dan tamu-tamu sehingga pesta perkawinan dapat berjalan meriah. Juga berkumpulnya semua hal yang baik yaitu rejeki, kebahagian, kerukunan hidup, keteraman untuk kedua keluarga mempelai. Namun juga dengan harapan bahwa pasangan keluarga baru itu nanti sejauh kemanapun perginya tetap akan dapat berkumpul atau mengingat kepada induknya atau keluarga besarnya.
PARANG RUSAK BARONG
Parang Barong merupakan salah satu jenis batik keraton Yogyakarta. Parang Barong merupakan salah satu dari bermacam-macam motif parang. Parang berarti senjata dan Barong berarti besar. Parang Barong merupakan modifikasi dari motif Parang Rusak dengan ukuran ragam luas motif utama berukuran 12-15 cm. Motif parang merupakan motif geometris yang dalam penataan motifnya menerapkan ragam hias mlinjon yang berasal dari kata mlinjo. Tanaman mlinjo sangat merakyat karena seluruh bagiannya (daun, bunga, buah, kulit biji) dapat dimanfaatkan. Selain dari pada itu diantara ragam hias pokoknya pada ujung lengkungan parang terdapat ragam hias uceng yang merupakan ragam hias lung yaitu stiliran dari bunga mlinjo.
Para Barong biasa dikenakan oleh Sultan/Raja sebagai kain kebesaran yang bermakna kekuasaan serta kewibawaan seorang Raja. Untuk lingkungan kraton, motif ini tidak boleh dipakai oleh orang lain selain Raja dan keluarganya.
Motif batik parang rusak barong ini berasal dari kata batu karang dan barong (singa). Parang barong merupakan parang yang paling besar dan agung, dan karena kesakralan filosofinya, motif ini hanya boleh digunakan untuk raja, terutama dikenakan pada saat ritual keagamaan dan meditasi. Motif ini diciptakan Sultan Agung Hanyakrakusuma yang ingin mengekspresikan pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala tugas kewajibannya dan kesadaran sebagai seorang manusia yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta.
Kata barong berarti sesuatu yang besar dan ini tercermin pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Motif parang rusak barong ini merupakan induk dari semua motif parang. Motif ini mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri.
SIDO MULYO
Batik motif Sidomulyo merupakan jenis batik keraton. Motif batik ini berasal dari Surakarta Jawa Tengah. Motif ini termasuk motif lama khas Surakarta, halus, rumit serta membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam pembuatannya.
Sido dalam bahasa Jawa berarti jadi atau terus menerus, sedangkan mulyo berarti mulia. Kain batik dengan motif sidomulyo biasa dipakai oleh mempelai baik pria maupun wanita pada saat upacara perkawinan dengan harapan bahwa kelak keluarga yang dibina akan terus menerus mendapatkan kemuliaan. Meskipun andaikata mereka dalam hidup ini mungkin mendapatkan kesulitan dan kerumitan, tetapi dengan doa dan usaha yang telaten dan sabar dan tekun, maka semua kesulitan akan teratasi dan mereka tetap atau jadi (sido) dianugerahi kemuliaan, atau apabila kain batik ini diberikan atau dihadiahkan melambangkan seseorang maka pemberian ini melambangkan doa yang tulus dan mulia untuk si pemakai.
buka mesin jahit : http://www.p4tksb-jogja.com/index.php?option=com_content&view=article&id=381:makna-simbolik-motif-batik&catid=69:seni&Itemid=192
http://nationalbowlgame.org/blog/makna-motif-batik-kawung-cirebon/
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang macam motif kain tradisional dan makna simboliknya
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Belajar Mudah Membuat Desain Tekstil menggunakan Adobe Photoshop
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment