Tali
Tali |
hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan serat sintetis - Tali merupakan peralatan minimum yang dibawa oleh seorang pencinta alam dalam melakukan perjalanan. Karena dalam banyak hal, nyawa kita tergantung separuhnya pada kekuatannya, sedangkan kekuatan tali itu tergantung pada cara pemeliharaan atau perawatannya. Oleh karena itu, seorang pencinta alam harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang tali.
SIFAT TALI
Mudah rusak bila tergesek
Peka terhadap zat kimia
Tidak tahan terhadap panas
Simpul yang dibuat, mempengaruhi kekuatan tali (30-40%)
Jika cara penggunaanya kurang baik, tali mudah kusut
Kekuatan tali tergantung dari serat (bagiannya) yang terlemah
Prinsip kerja tali adalah gaya tarik
JENIS TALI
Jenis tali digolongkan menjadi:
1. Serat Alam
Tali ini terbuat dari bahan alam, seperti serat tumbuh-tumbuhan, atau kulit batang pohon kayu.
Abaca (serat manila): Terdiri dari serat kayu yang dipilin, tali ini lebih dikenal dengan tali manila.
Sisal: Termasuk serat keras tetatpi tahan terhadap air laut, banyak digunakan sebagai tali pelindung kabel, baju berlayar dan kain karung.
Jute (rami, goni): Termasuk serat lunak digunakan untuk membuat benang.
Rotan: Termasuk serat keras, biasa digunakan untuk membuat jembatan, dll.
2. Serat Buatan
Ada berbagai macam jenis tali dari serat buatan ini, tetapi dalam kegiatan pencinta alam, ada beberapa macam tali yang biasa dipakai:
1. HAWSER LAID
Hawser Laid dibuat dari hasil pilinan 3 bagian, yang masing-masing juga terbuat dari hasil pilinan serat. Tali ini mempunyai beberapa kelebihan. Antara lain:
Tahan terhadap pengikisan
Mempunyai daya lentur yang tinggi (40%)
Dalam keadaan darurat dapat diuraikan menjadi 3 bagian, lalu disambung-sambung dan akan mendapatkan hasil 3x lebih panjang dari sebelumnya.
Namun, tali ini juga memiliki kekurangan, antara lain:
Cenderung menjadi kaku bila terlalu sering dipakai
Cenderung melintir bila dipakai untuk abseiling
Debu dan kerikil-kerikil mudah melekat pada tali.
2. KERNMATLE
Tali jenis ini terbuat dari bahan nilon yang terdiri dari dua bagian:
Bagian inti (kern). Yang terdiri dari serat-serat yang berwarna putih
Bagian luar (mantle). Yang merupakan anyaman pelindung bagian inti
Berdasarkan konstruksi dan fungsinya, kernmatle terdiri atas 3:
1) Dinamis
Bagian initinya dianyam, bagian luarnya hanya dianyam cukup renggang hingga memiliki daya lentur yang cukup tinggi (25%)
Biasa digunakan untuk rock-climbing. Yang digunakan adalah diameter 8,9-10,5mm
Kekuatan tali tergantung dari diameter, pemakaian dan pemeliharaannya
Biasanya berwarna terang/mencolok
2) Statis
Bagian dalamnya tidak dianyam, bagian luarnya dianyam cukup rapat, sehingga daya lenturnya kecil (10%)
Biasanya digunakan untuk caving vertical, dengan diameter 9-11 mm
Kekuatannya cukup aman sampai batas tertentu
Biasanya berwarna putih, agar mudah terlihat di kegelapan
3) Semi Statis dan Dinamis
Bagian luarnya tidak dianyam dengan rapat, tertapi bagian dalamnya lurus. Sehingga daya lentur rendah, tetapi mudah dibuat simpul
Biasanya digunakan untuk rescue. Daya lentur yang rendah dimaksudkan agar korban tidak mengalami banyak guncangan.
Tips-tips membeli tali kernmatel diantaranya sebagai berikut:
Belilah tali yang baru, jangan beli tali bekas. Karena tali yang baru terjamin kualitasnya sementara tali bekas tidak, kita tidak mengetahui frekuensi penggunaan tali bekas tersebut maupun cara perawatannya sehingga bisa saja sudah tidak layak pakai.
Pembelian tali disesuaikan dengan penggunaannya. Untuk keperluan memanjat (climbing), gunakan tali kernmantel yang dinamis. Tali panjat harus dinamis, artinya tali tersebut lentur dan meregang. Tali ini harus melar tujuannya untuk menahan impak pada tali saat kita jatuh. Kalau talinya tidak merenggang maka mudah putus. Sementara itu, tali statis umumnya digunakan untuk turun tebing (rapeling) atau mengangkut peralatan dan suplai (hauling) pada aid climbing.
Pastikan ukuran tali kompatibel dengan belay device
Beli tali dengan merk yang terpercaya dan buatan pabrik, bukan hand-made, karena tali buatan pabrik umumnya lebih kuat karena melewati serangkaian quality control test.
3. CORD / PRUSIK
Tali ini lebih dikenal dengan nama tali prusik, karena sering digunakan untuk membuat simpul prusik. Bentuk dan pilinanya sama dengan tali kernmantle, namun dengan diameter 6 -7 mm. Warna tali ini pada umumnya merupakan kombinasi beberapa warna.4. WEBBING
Tali yang berbentuk pipih. Jenis tali ini adalah tubular tape (mempunyai rongga) dan non tubular tape. Berguna diantaranya sebagai set up anchor, sling, dan pada harness.
Perbedaan Serat alam dan Serat buatan:
1. Serat alam
• Daya lentur sangat kecil, mungkin dapat dikatakan tidak ada
• Kekuatannya tidak dapat disamaratakan
• Lebih banyak serat alam yang mudah lapuk bila terkena air
2. Serat buatan
• Daya tahan lentur cukup besar
• Kekuatan relatif sama
• Rata-rata tahan terhadap air
No.
|
Perlakuan
|
Serat Alam
|
Serat Buatan
|
1.
2.
3.
|
Dibakar
Ditarik sampai batas kekuatan
Ujung tali
|
Hasil pembakaran berupa abu
Langsung putus
Harus disimpul
|
Hasil pembakaran berupa lelehan
Mempunyai daya lentur yg cukup besar sebelum
putus
Sebagian besar cukup hanya dengan dibakar
|
PEMELIHARAAN TALI
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memelihara tali, yaitu:
Hindari ujung tali terurai (terbuka)
Setelah digunakan, tali dicuci seperlunya. Jangan menggunakan air panas atau sabun.
Hindari tali dari air panas atau matahari
Hindari dari gesekan.
Hindari turun dengan cara melompat dan menghentak tali
Hindari tali dari zat- zat kimia korosif
Jangan menduduki atau menginjak tali
Lepaskan tali dari segala macam simpul setelah dipakai.
Jangan menggantung tali dengan beban berat yang cukup lama, dan juga jangan dipergunakan untuk menarik mobil dan benda berat lainnya
Periksalah tali sebelum digunakan kembali.
Catat riwayat tali tersebut, untuk mengetahui perkiraan kekuatannya. Misalnya tanggal pembelian, diameter dan merk, panjang, tanggal pemakaian, kegiatan.
MENGGULUNG TALI
Pada saat disimpan atau dibawa, tali sebaiknya digulung (coiling). Cara umum menggulung tali adalah dengan metode Mountaineer’s Coil dan Butterfly Coil / Pack Coil. Tetapi itupun juga tergantung kondisi dan kebutuhan dan kebiasaan orang terhadap cara menggulungnya.
Mountaineer’s Coil biasanya digulung kemudian dibawa dengan diselempangkan pada tubuh atau dimasukkan dalam ransel, sedang Butterfly Coil digulung, kemudian dibawa seakan–akan seperti ransel. Adapula teknik penggulungan lainnya, misalnya Chaining Coil digunakan untuk menggulung tali yang sangat panjang (100 – 200 m) terutama tali statis.
Butterfly coil
Handy coil
Mountaineer's coil
buka mesin jahit : http://uralsman28.blogspot.com/2012/10/tali-temali-tali-peralatan-minimum-yang_25.html
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan serat sintetis
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang aneka kerajinan tekstil dan fungsinya
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment