Cerita Jahit

Cerita Jahit

Cerita Jahit

Surgaaaaaa!



banyak bahan untuk menjahit kemeja - Akhirnya punya waktu untuk ngubek-ubek bahan jahitan, bikin pola, potong kain. Ini salah satu surga dunia. Setelah sepekan nyaris gak bisa duduk tenang di rumah (hehehe, lebay), pagi ini saya bangun, mandi, lalu buka tas kain. Surgaaaaaa!

Saya mau bikin celana buat Simas. Celana Aladdin (hareem pants). Ini sesuai dresscode nikahan sahabat kami. Dua jam proses ngukur-ngukur, baca pola, lalu potong. Tinggal bawa ke tukang obras.

Ya sudah, yuk berburu kuliner Kotagede dulu!

1 Jam untuk Kakak Tantra

Teman saya, @popobumitantra, minta tolong dibikinkan baju untuk putra pertamanya, Tantra. Baju bukan sembarang baju, melainkan pakaian yang bahannya menggunakan bahan daur ulang. Setelah diskusi gono-gini, akhirnya kami sepakat mengolah karung bekas. Mudah, soalnya :)

Sejak obrolan awal hingga bahan ini dipotong, makan waktu dua minggu. Popo mungkin sudah sangat tidak sabar nungguin saya. Saya memang lagi kesulitan cari waktu. Namun malam ini dipaksakan, sebab lusa sudah dikenakan.

Sampai rumah, saya langsung ambil gunting, bikin pola celana dengan jiplak short saya dengan sedikit dikecilkan. Lalu tracing kaos milik Tantra yang diberikan Popo. Ini hasilnya. Satu jam untuk proses bikin pola, potong, lalu jelujur. Tinggal besok jahit mesin dan kasih rimpel dari kemeja Korpri ayahnya Popo :)

Hoahm, saya cape sekali hari ini. Sampai besok ya…

Kemeja Kedua

kemeja ijo

Cara njait kemeja? Potong dulu ke meja… :)

Wah saya jadi produktif begini gara-gara ingin memiliki kemeja yang pertama saya jahit ini. Saya harus menjahit kemeja pengganti untuk dikumpulkan pada instruktur. Maka, terjadilah!

Sayang, saya tak sempat memoto hasil jadi dari kemeja yang saya selesaikan hanya dalam dua hari ini (ya, DUA HARI, hehehe).

Dress Pertama!

Wah rasanya sangat tidak sabar mempunyai sebuah dress buatan sendiri!

Pukul 4.30 sore saya mulai menyiapkan pola, lalu memotong bahan. Pola yang saya gunakan adalah ukuran badan saya untuk baju blus, hanya memanjangkan bagian panggul hingga rok. Enam jam kemudian, ini hasilnya:


Sudah jahit resleting (jahit sendiri lho, tanpa bantuan ibu saya!). Tinggal finishing, deh. Saya nggak sabar menunggu hasilnya seperti apa…

Proyek Kedua: Tanktop

kaos_pink_originalSaya lagi njaitin (bukan saya yang jahit, tapi baju saya dijahitin seorang penjahit profesional) sebuah dress dari bahan brokat. Tanpa furing, jadi saya mau buat tanktop panjang untuk dalamannya. Kebetulan di rumah ada banyak bahan kaos pink sisa proyek adik (lihat tuh gulungan, belinya memang bal-balan).

Sebab ini hanya bentuk sederhana, saya coba ikuti cara QiannyL yang tanpa pola. Jadi, saya coba contoh bentuk tanktop favorit saya dan memanjangkan hingga ke paha. Tentu dengan pelebaran di bagian panggul. Motong bahan kaos tidak semudah yang saya bayangkan. Butuh banyak jarum pentul untuk membuat kainnya tidak bergeser. Saya berhasil, dengan sangat hati-hati.

Ternyata itu belum seberapa. Menjahit bahan kaos lebih sulit lagi. Apalagi untuk sudut-sudut (saya mestinya menggunakan bisban untuk memudahkan), tapi di rumah gak ada stok. Akhirnya, ujung jahitan di bagian dada merat-merot. Tapi untuk dalaman nggak kelihatan sih…

Pola Istri Pangeran William

Selain pintar masak, dalam keluarga besar saya banyak yang pintar menjahit. Setidaknya  yang saya tahu adalah Ibu saya, Nenek, dua kakaknya Ayah, juga sepupunya ayah. Yang terakhir, sepupunya Ayah ini, saya panggil Te’ Jun. Namanya Juniar. Te dari kata “etek”, potongan kata “ketek” dalam bahasa Minang yang berarti “kecil”. Ini sebutan pendek untuk “Mak Etek” atau “ibu kecil” yang di Jawa disebut “Bulik” atau “Ibu Cilik”.

Hihihi, panjang ya cerita tentang panggilan-panggilan daerah ini :)

Te Jun tinggal di Bandung. Tau donk kalo Jawa Barat merupakan pusat industri tekstil di Indonesia. Di Bandung banyak sekali pedagang kain kiloan sisa pabrik. Etek suka berburu di sini, lalu menjahit sendiri baju-bajunya. Etek juga punya usaha garmen, dulunya cuma celana jeans, sekarang sudah segala macam pakaian. Benar-benar hobi yang menghasilkan, ya!

Baju Kate yang saya tunjukkan ke Etek

Dua pekan lalu Etek ke Yogya dan tahu kalau saya sedang terobsesi menjahit. Saya meminta Etek untuk buatkan pola baju seperti milik Kate Middleton, tapi waktu itu Etek gak ada waktu. Eh hari ini,  surprisingly, ada kiriman agen paket buat saya. Dari Etek. Ternyata isinya satu pola baju bertuliskan “POLA ISTRI PANGERAN WILIAM”, denga kain yang sudah dipotong-potong sesuai pola tersebut (bagian badan, rok, hingga lengan), siap jahit deh! Plus dua eksemplar fotokopian buku pelajaran menjahit.


Saya telepon Etek, untuk ucapkan terimakasih. Kata Etek, itu pola ukuran M dari garmennya. Jadi, tiap pabrik itu punya ukuran tetap, S, M, L, XL. Persis seperti baju-baju yang dijual jadi itu. Etek beri sedikit tutorial cara menjahitnya, dan menyarankan untuk minta diajari Ibu. Fotokopian itu adalah buku Etek waktu kursus menjahit, sudah lama sekali. Ada dua lembar, satunya untuk sepupu saya di Solo yang juga tertarik belajar jahit.

Karena tahu aku tak dapat menggunakan mesin jahit milik Ibu, Etek juga menjanjikan untuk mencari mesin jahit bekas untuk saya. Bulan depan dia akan ke Yogya lagi. Ih senangnya…

adriani zulivan


buka mesin jahit : https://situkangjahit.wordpress.com/category/cerita-jahit/

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang banyak bahan untuk menjahit kemeja

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang cara menggunakan mesin jahit untuk pemula

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.