SULAMAN PUTIH
SULAMAN PUTIH |
Sulaman Putih
13 macam-macam tusuk dasar sulaman - Sulaman putih dikerjakan pada kain polos dengan benang hias sewarna, lebih tua atau lebih muda. Pada zaman dahulu sulaman putih dikerjakan pada tenunan yang putih dengan benang hias putih. Keindahan dari sulaman ini terletak pada serat timbul dan berlubang dari ragam hias. Yang termasuk dalam kelompok sulaman putih adalah sulaman Inggris, sulaman Richelieu dan sulaman Bayangan, sulaman Matelase ( Quilt ).
Macam-macam motif Sulaman Putih:
a. Sulaman Inggris
b. Sulaman Richelieu
c. Sulaman Bayangan
d. Sulaman Matelase (Quilt)
1. Sulaman Inggris
Sulaman Inggris dikenal pada bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk feston atau tusuk cordon, dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk ringgitan. Untuk membuat lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat lubang yang besar dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang dibuat dengan menggunakan gunting kecil.
Teknik sulaman Inggris dikerjakan pada kain polos misalnya tetoron, oxford, berkolin, poplin, mori dan lain-lain. Benang yang digunakan benang katun sewarna dengan kain, atau boleh berbeda, hanya tingkatan warnanya saja misalnya hijau dengan hijau muda. Benda yang dapat dihias yaitu blus, kerah, saku, alas vas, serbet, saputangan dan sebagainya.
sulaman-inggris
a) Motif desain hiasan sulaman Inggris.
(1)) bentuk bulat
(2) bentuk bulat panjang
(3) bentuk tetes air
(4) bentuk tepi/ringgit
b) Lokasi untuk sulaman Inggris pada busana
(1) Tepi kerah
(2) Tepi lengan
(3) Sudut blus
c) Mengerjakan Sulaman Inggris.
Macam-macam tusuk dasar yang digunakan untuk membuat sulaman Inggris:
(1) Tusuk jelujur
(2) Tusuk rantai
(3) Tusuk pipih
(4) Tusuk feston
(5) Tusuk balut
(6) Tusuk tangkai
d) Cara menyelesaikan motif . dan tangkai
(1) keliling motif diberi tusuk jelujur/holbin
(2) bagian tengah motif digunting/dilubang sesuai bentuk dengan menyisakan ± 1 mm – 2 mm dari batas jelujur
(3) bagian tepi motif yang telah digunting diselesaikan dengan tusuk balut.
(4) diselesaikan tusuk balut tersebut ke sekeliling motif hingga membentuk motif sulaman, dimana motif-motif yang telah selesai tengah motifnya berlubang.
(5) kadang-kadang ada pula motif yang diselesaikan tidak hanya dengan tusuk balut saja melainkan dikombinasi dengan tusuk pipih
(6) apabila semua motif yang berlubang sudah selesai, dilanjutkan menyelesaikan motif yang bergaris (tangkai) dengan tusuk tangkai (contoh seperti gambar di atas)
e) Cara menyelesaikan motif ringgit
(1) keliling motif ringgit diberi tusuk jelujur/holbin
(2) di dalam motif ringgit dipenuhi dengan tusuk rantai yang rapat sehingga bisa menggelembung
(3) setelah motif ringgit penuh dengan tusuk rantai, diselesaikan / ditutup dengan tusuk feston yang rapat sehingga menutup tusuk rantai sebagai isinya.
Catatan :
Bentuk tepi ringgit dibentuk / digunting setelah ringgitnya jadi.
2. Sulaman Richeulieu
Sulaman ini disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka (seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi beberapa rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang- lubang pada sulaman Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman inggris). Diluar lubang masih ada garis motif yang mengelilinginya yang harus diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki festonnya menghadap kedalam sedangkan bagian lubang kakinya menghadap keluar. Sulaman Richeulieu ini dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam pakaian atau lenan rumah tangga. Kain yang dihias haruslah rapat tenunannya dan polos.
a. Motif desain hiasan sulaman Richelieu.
Sifat desain Richelieu berlubang dan mempunyai penghubung untuk tiap tepi ragam, penghubung ini disebut brides/tren. Brides ini juga menambah indahnya ragam. Sulamab Richelieu disebut juga dengan sulaman terbuka, karena terbuka seperti renda.
b. Lokasi sulaman Richelieu pada busana.
(1) bagian-bagian tepi
(2) dapat juga di bagian tengah
c. Mengerjakan sulaman Richelieu.
Macam-macam tusuk dasar yang digunakan untuk mengerjakan sulaman Richelieu
(1) tusuk jelujur yang diulang (holbin)
(2) tusuk festoon
d. Cara mengerjakan sulaman Richelieu.
(1) Seluruh garis motif diberi tusuk holbin (tusuk jelujur yang diulang).
Menggunting kain pada bagian motif yang berlubang dengan menyisakan tepi lubang ± 1-2 mm.
Membuat brides/trens pada motif yang berlubang dengan memberi 3-4 helai benang pada setiap brides/trens, kemudian rentangan benang tadi ditutup dengan tusuk feston yang rapat sehingga rentangan benangnya tidak terlihat.
(4) menutup semua garis motif yang sudah diberitusuk holbin dengan tusuk feston dengan catatan untuk garis motif bagian yang berlubang kepala tusuk feston mengarah ke arah lubang, untuk garis motif yang tidak berlubang kepala tusuk feston mengarah ke arah luar motif.
Catatan :
Untuk gunting yang digunakan untuk menggunting motif lubang hendaknya gunting kecil yang ujungnya runcing dan tajam.
jarak tusuk feston pada garis motif ± 1-2 mm.
3. Sulaman Bayangan
Disebut sulaman bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah kain yang tembus terang seperti paris dan sifon.
Motif-motifnya tidak boleh terlalu besar, kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang baik.
Bentuk kedua garis untuk setiap ragam jangan terlalu berbeda panjangnya, karena akan mempersulit dalam penyelesaiannya.
a) Motif desain hiasan sulaman Bayangan.
Disebut sulaman bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah kain yang tembus terang seperti paris dan sifon.
Motif-motifnya tidak boleh terlalu besar, kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang baik.
Bentuk kedua garis untuk setiap ragam jangan terlalu berbeda panjangnya, karena akan mempersulit dalam penyelesaiannya.
b) Contoh motif sulaman bayangan.
Gambar Contoh motif Sulaman Bayangan
c) Lokasi untuk sulaman Bayangan.
Sulaman ini dapat diterapkan pada blus, kebaya, selendang dan kerudung.
d) Mengerjakan sulaman Bayangan.
Macam-macam tusuk dasar yang digunakan untuk mengerjakan sulaman Bayangan
(1) tusuk bayangan (tusuk flanel rapat)
(2) tusuk tangkai/tusuk tikam jejak
e) Cara mengerjakan sulaman Bayangan.
Dapat dikerjakan dengan 2 cara :
(1) kerjakan dari bagian baik dengan tusuk bayangan.
(2) kerjan dari bagian buruk dengan tusuk flanel rapat.
Untuk motif yang berupa garis diselesaikan dengan tusuk tikam jejak
cara-menyelesaikan-sul-bayangan
4. Sulaman Matelase (Quilt
Matelase disebut juga dengan sulaman relief atau sulaman timbul. Relief ini terjadi bukan karena tusuk-tusuk hias melainkan dari kain-kain pelapisnya ataupun kapas.
Benda yang dapat dihias dengan teknik ini misalnya selimut, tutup teko, cempal, sarung bantal kursi dan lain-lain.
Contoh desain Matelase.
1)
Motif secara Italia : Bagaian yang timbul hanya bagian motifnya saja
2) Motif secara Inggris : Semua permukaan timbul, yang disebabkan karena setikan-setikan.
3) Lokasi untuk Matelase.
Teknik ini sering diterapkan bukan pada busana melainkan pada lenan rumah tangga, namun tidak menutup kemungkinan busana pun dapat dihias dengan teknik matelase khususnya cara Inggris.
4) Mengerjakan teknik Matelase.
(a) Teknik Italia.
(1) Bahannya terdiri 2 lapis ( atas dan bawah), untuk pelapis bawah hendaknya bahan yang jarang tenunannya karena untuk mempermudah memasukkan kapas/benang sebagai isi motif supaya timbul.
(2) Kain bawah diletakkan pada kain atas tepat di sekeliling motif dengan dijelujur.
(4) Membuat tusuk tikam jejak ke sekeliling motif
(5) Mengisi motif dari bagian buruk dengan sedikit mebuka serat lapisan untuk memasukkan kapas sebagai isinya.
(6) Dikerjakan hingga semua motif selesai.
(b) Tehnik Inggris.
(1) Bahan yang digunakan selain lapisan atas dan bawah terdapat juga lapisan pengisi bisa memakai kain flanel, busa lembaran atau linen tebal yang lain.
(2) Bahan yang terdiri dari 3 lapis dijelujur bagian tepinya.
(3) Garis-garis motif disetik dengan mesinatau dengan tusuk tikam jejak.
(4) Kerjakan hingga selesai semua garis motifnya.
Memindahkan desain hiasan pada kain./bahan
a. Mengutip Langsung.
Teknik ini dipakai jika kain yang aka disulam dengan warna muda dan agak tipis, dengan menggunakan alat bantu meja kaca yang memakai lampu/sinar. Caranya, kain yang akan disulam diletakkan di atas desain hiasan yang dikutip dan mengutipnya di atas meja kaca yang berlampu/bersinar, kemudian motif dikutip dengan pensil lunak.
b Mengutip dengan Karbon Jahit.
Teknik ini dipakai jika kainna tebal atau sedang yang permukaannya halus.
Caranya, disusun paling bawah kain, di atasnya karbon mengarah/ menghadap kain dan paling atas motif desain hiasannya dengan menggunakan pensil keras atau alat seperti pensil yang tumpul dapat juga rader polos.
c. Mengutip dengan Gambar Tempel.
Teknik ini dipakai jika permukaan kain halus.
Caranya, kain diletakkan paling bawah kemudian desain hiasan di atas dengan mengarah / menghadap pada kain, tindas dengan setrika dalam keadaan panas sampai motif hiasan menempel pada kain.
Gambar c. Teknik Mengutip dengan Gambar Tempel
d. Mengutip dengan Tusuk Penanda.
Teknik ini dipakai pada kain yang lembut dan berbulu.
Caranya, kertas motif hiasan diletakkan di atas kain, kemudian motif dijelujur kecil dengan benang warna kontras sampai tembus kain, robek kertas dengan hati-hati.
Memasang Pemidangan / Bingkai Pada Kain
a. Pemidangan dilonggarkan skrupnya dan pisahkan kedua lingkarannya.
b. Letakkan kain yang akan disulam di atas lingkaran yang dalam.
c. Pasangkan lingkaran yang luar di atas kainnya dengan ditekan.
d. Ratakan kainnya sehingga kain yang di dalam lingkaran terasa kencang.
e. Kencangkan skrup bingkai.
f. Apabila masih longgar bisa dilakukan dengan cara melapisi kertas seperti pada gambar c atau midangan bagian dalam diberi lapisan kain
Rangkuman.
1. Tempat kerja (laborat border/sulaman) yang memenuhi syarat
2. Kelengkapan peralatan:
a. jarum tangan
b. bidal
c. gunting
d. pensil
e. karbon jahit
2. Bahan yang sesuai kebutuhan:
a. Kain
b. Benang sulam
c. Kapas/dakron
3. Desain hiasan sulaman putih:
a. Sulaman Inggris
b. Sulaman Richelieu
c. Sulaman Bayangan
d. Matelase
4. Memindahkan desain hiasan pada kain:
a. Mengutip langsung
b. Mengutip dengan karbon jahit
c. Mengutip dengan gambar temple
d. Mengutip dengan tusuk penanda
.
Tugas
1. Buatlah kliping bahan / kain yang cocok untuk membuat sulaman putih beserta benangnya
2. Cari sulaman putih untuk :
a. Sulaman Inggris (3)
b. Sulaman Richelieu (3)
c. Sulaman Bayangan (3)
d. Matelase
3. Buatlah masing-masing sulaman satu contoh sebagai uji coba !
4. Diskusikan dengan teman sekelompokmu, bagaimana cara mengemas dan menyimpan barang yang telah disulam.
sumber : https://reezeva.wordpress.com/sulaman-putih/
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang 13 macam-macam tusuk dasar sulaman
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Cara Menghias Pakaian dengan Tusuk Hias
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
0 komentar:
Post a Comment