, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Langkah-langkah Pengembangan Silabus

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Langkah-langkah Pengembangan Silabus



1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum dalam standar isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu harus sesuai dengan urutan yang ada di SI.
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

2) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran


Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan :
a. Potensi anak didik.
b. Relevansi dengan karakteristik daerah.
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta
didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e. Struktur keilmuan.
f. Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
h. Alokasi waktu.

3) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antara peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai anak didik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah :
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.


c) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi
pembelajaran.
d) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan
siswa dan materi.
4) Merumuskan Indikator Pencapaian Materi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik pesrta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian.


5) Penentuan Jenis Penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk
tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek dan atau produk, penggunaan portofolio dan penilaian
diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar pesaerta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.



Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam penilaian :




a. Penilaian diarahkan untuk mengukur kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu apa yang bisa dilakukan peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi
seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan, dalam arti
semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum serta untuk mengetahui
kesulitan siswa.
d. Hasil penialaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensi di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik
yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses (keterampilan proses) misalnya tehnik wawancara, maupun produk atau hasil
melakukan observasi lapanganyang berupa informasi yang dibutuhkan.
6) Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan
jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan
oleh peserta didik yang beragam.

7) Menentukan Sumber Belajar

Sumber balajar adalah rujukan, objek dan atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya. Penentuan sumber balajar didasarkan pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi/pokok pembelajaran dan
indikator pencapaian kompetensi.

0 komentar:

Post a Comment