Desain hiasan teknik sulaman Richelieu
Desain hiasan teknik sulaman Richelieu |
Desain hiasan sulaman Richelieu ciri khasnya adalah berlubang dan
mempunyai penghubung untuk tiap tepi ragam. Penghubung ini disebut
brides. Brides ini berfungsi juga untuk menambah indah ragam hiasnya.
Brides tersebut dapat berada di luar atau di dalam ragam. Desain hiasan
ini sama dengan sulaman Inggris namun ada perbedaan yang terletak
pada pembuatan garis pada tepi ragam hias. Ragam hias dari teknik
sulaman ini diselesaikan dengan tusuk feston.
Syarat ragam hiasnya dapat direngga dari bentuk alam, tempat brides
harus tepat, jangan diletakkan pada ujung ragam yang runcing, bentuk
ragam hias harus sesuai dengan kegunaan benda tersebut.
Desain hiasan teknik sulaman Perancis
Sulaman Perancis termasuk teknik sulaman putih, dikenal dengan bentuk
sulaman yang timbul (relief). Efek timbulnya diperoleh dari tusuk pengisi
atau penebal, tusuk pengisi biasanya digunakan dengan tusuk jelujur
penuh atau tusuk rantai dan tepi motifnya diberi tusuk jelujur rapat
kemudian diselesaikan dengan tusuk pipih, tusuk kordon. Dikerjakan
dengan kain yang sewarna dengan warna benangnya. Biasanya teknik
sulaman ini dipergunakan untuk ragam hias monogram, simbol atau
ragam alam yang sederhana. Monogram adalah singkatan huruf atau
lambang suatu nama dan biasanya digunakan untuk tanda sebuah benda
seperti handuk,sapu tangan dan barang nyamu. Syarat ragamnya berupa
batang, garis-garis, bulatan dan lain-lain.
Desain hiasan teknik sulaman bayangan
Sesuai dengan nama teknik sulamannya yaitu sulaman bayangan, pada
hiasan yang membayang dari bagian dalam. Untuk mengisi bentuk
hiasannya digunakan tusuk flanel dengan tusuk tangkai atau tusuk tikam
jejak. Tusuk flanel dikerjakan pada bagian buruk kain sedangkan tusuk
tangkainya dapat dikerjakan pada bagian baik atau buruk kain. Sulaman
ini dikerjakan pada kain yang tipis dan bening seperti voile, nylon, sifon
yang berwarna muda dan benang yang digunakan berwarna sama dengan
kainnya atau lebih tua. sulaman ini harus yang m]lembut baik motif
maupun warnanya. Teknik sulaman ini dapat digunakan untuk menghias
kerudung, vitrage, kebaya, blus atau gaun pengantin. Syarat ragam
hiaasnya dapat berupa renggaan bentuk alam maupun bentuk geometris,
ragamnya jangan terlalu besar atau lebar karena tusuk hiasnya akan
mudah tersangkut.
Desain hiasan teknik inkrustasi
Teknik sulaman inkrustasi adalah semacam teknik melekatkan bahan
pada bahan lain, pada tempat dimana lekapan itu ditempelkan bahan
dasarnya dihilangkan. Kalau aplikasi bahan untuk lekapannya diletakkan
di atas, tetapi pada teknik inkrustasi bahan lekapannya diletakkan di
bagian buruk bahan. Teknik ini baik dikerjakan pada kain tang tipis atau
agak tipis. Bahan lekapan yang digunakan adalah bahan tula dengan
jumlah satu helai atau dua rangkap. Menggunakan tusuk feston untuk
melekatkan lekapannya dan sebagai pelengkap dapat menggunakan
tusuk hias lainnya.
Desain hiasan teknik sulaman melekatkan
Desain hiasan melekatkan ini ada berbagai macam yaitu teknik
melekatkan benang, bisban, pita, biku-biku. Desain hiasan dengan teknik
melekatkan adalah sebagai alat untuk menciptakan ragam hias. Teknik
sulaman melekatkan ini menggunakan bahan sebagai ragam hiasnya
harus yang panjang dan tidak putus-putus dan ini merupakan syarat .
Agar tetap ragam hias teknik melekatkan menggunakan tusuk hias yang
berfungsi sebagai alat pelekat yang fungsinya untuk memberi keindahan
ragam hias tersebut. Oleh sebab itu pilihlah tusuk hias yang memenuhi
kedua fungsi tersebut yaitu sebagai pelekat dan sebagai pemberi
keindahan. Keindahan ragam hias ini tidak hanya terletak pada benang,
bis ban, pita, atau biku-biku dan tusuk hias saja tetapi kombinasi warna
juga ikut menentukan. Tusuk hias yang digunakan untuk teknik sulaman
melekatkan ini bermacam-macam seperti tusuk jeruji, tusuk bunga, tusuk
rantai terbuka dan lain-lain. Bentuk ragamnya geometris atau bentuk
renggaan alam, bentuk ragam tersebut hendaknya disesuaikan dengan
kegunaan serta bentuk benda itu sendiri.
0 komentar:
Post a Comment