, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

1. Relevan dalam pengembangan silabus di SMK Keahlian Tata Busana terutama

1. Relevan dalam pengembangan silabus di SMK Keahlian Tata Busana terutama

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
1. Relevan dalam pengembangan silabus di SMK Keahlian Tata Busana terutama


cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, penyajian disesuaikan dengan :
a. keinginan orang tua terhadap keterampilan tata busana yang diharapkan pada
anaknya
b. kemampuan para pendidik dan desainer dalam penampilan mode busana
c. keinginan masyarakat dalam perkembangan mode busana yang ada saat itu
d. usia, kematangan fisik, sosial, emosi yang peserta didik dalam merespon
keahlian tata busana
e. semua benar
2. Silabus mata pelajaran keahlian tata busana disesuaikan dengan alokasi waktu :
a. yang tersedia di sekolah
b. yang dimiliki pendidik
c. yang diinginkan orang tua
d. atas kesepakatan bersama
e. yang disediakan dalam kurikulum


3. Langkah pembuatan silabus keahlian tata busana yang pertama, yaitu :

a. Mengidentifikasi materi pokok
b. Mengembangkan materi dasar busana
c. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
d. Merumuskan indikator pencapaian keahlian tata busana
e. Mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai
4. Pengembangan silabus harus fleksibel, artinya :
a. Menyesuaikan dengan keinginan pendidik dan dinamika perubahan
b. Memahami perkembangan mode busana dan industri busana
c. Menyerasikan kondisi sekolah dengan perkembangan peserta didik keahlian
Tata Busana
d. Menangkap sesuatu yang terjadi di masyarakat tentang perkembangan mode
busana
e. Mengakomodasi kondisi peserta didik, pendidik, dan pembahasan mode dan
dunia industri
5. Model pembelajaran individual dalam pembuatan busana, dapat dilakukan
dengan :
a. Memberi kesempatan mencari sumber di perpustakaan
b. Modul dan bimbingan belajar pada siswa
c. Diberi batas waktu yang ketat untuk belajar
d. Peserta didik harus melakukan eksperimen
e. Guru memberi kebebasan dalam waktu belajar
6. Model pembelajaran sinektik dalam bidang keahlian tata busana, terutama untuk
kreativitas dalam :
a. mendesain model busana
b. mengembangkan ide berbicara tentang busana
c. memilih model hiasan busana
d. membaca buku-buku tentang busana
e. mengumpulkan ahli-ahli busana


7. Model pembelajaran learning by doing menekankan belajar dengan melakukan :

a. belajar teori lalu langsung praktik sendiri
b. praktek pembuatan busana di laboratorium
c. praktek masing-masing secara mandiri
d. praktik industri/praktek lapangan di DUDI
e. semuanya sama saja
8. Dalam mata pelajaran produktif yaitu untuk mengembangkan peserta didik
dalam :
a. Keahlian tata busana
b. Dasar kompetensi kejuruan
c. Keahlian pembuatan pola busana
d. Program tata busana
e. Berwirausaha busana
9. Dalam membuat analisis kompetensi untuk kompetensi dasar mengidentifikasi
jenis-jenis alat jahit, maka kemampuan yang harus dikuasai yaitu dititik beratkan
pada aspek :
a. kognitif, afektif, psikomotor
b. afektif dan psikomotor
c. kognitif
d. afektif
e. psikomotor
10. Menilai kemampuan pembuatan hiasan busana bermain anak seyogianya
memilih tes :
a. tes tertulis dan unjuk kerja
b. tes tertulis
c. tes penampilan
d. tes tertulis dan lisan
e. tidak ada yang benar


KUNCI JAWABAN



1. d
2. e
3. c
4. e
5. b
6. a
7. d
8. b
9. a
10. a


DAFTAR BACAAN



Anita lie, 2007, Cooperative Learning, Mempraktekkan Cooperative learning di Ruangruang
kelas, Jakarta Grasindo.
Dahlan, M.D. dkk. 1989, Model-Model Mengajar, Bandung, IKIP .
Djamarah, Zain Aswan, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Rineka Cipta.
Geller, D., 2004. Learning By Doing, 
Harjanto, 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Haryati M., 2007, Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, Jakarta, Gaung Persada Press.
Mulyasa, E. 2006, Kurikulum Yang Disempurnakan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Riyanto, A., 2003, Proses Belajar Mengajar Efektif Di Perguruan Tinggi, Cetakan
Kedua (Cetakan Pertama 1987), Bandung, Yapemdo.
Sudjana, N., 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya.
Zainul,A., dan Nasoetion, N., 1996, Penilaian Hasil Belajar, Program Pengembangan
Keterampilan Teknik Instruksional (Pekerti) Untuk Dosen Muda, Bagian Proyek
Persiapan Pelaksanaan Program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI.

0 komentar:

Post a Comment