Tips Melamar Kekasih ke Orangtuanya
Tips Melamar Kekasih ke Orangtuanya |
Saat Anda telah memantapkan
hati untuk melanjukan
hubungan ke jenjang
yang lebih jauh bersama
pasangan Anda, sebaiknya
persiapkan diri untuk
bertemu muka dengan
sang calon mertua. Persiapkan
pula diri Anda untuk
menyampaikan maksut
melamar kekasih Anda
tersebut.
Wajar bila muncul rasa
takut, minder dan tak
percaya diri ketika ingin
meminang sang
kekasih melalui orangtuanya.
Pada dasarnya, masingmasing
orangtua memiliki sifat yang
berbeda-beda.
Ada yang mungkin sangat over protektif
terhadap pasangan anaknya, dan
ada yang tergolong easy going soal
pasangan sang anak.
Orangtua dengan karakter easy going
tentu akan mempermudah niatan
Anda.
Namun, bagaimana jika harus menghadapi
orangtua yang over protektif?
Yang terpenting adalah bagaimana
Anda mampu memberikan kesan baik
saat bertemu dan menyampaikan niatan
meminang kekasih Anda. Dengan
memperlihatkan hal-hal positif
di depan calon mertua, bukan tidak
mungkin Anda akan mendapatkan respon
yang baik pula. Simak tips-tips
berikut yang akan membantu Anda
ketika ingin melamar kekasih melalui
orangtuanya:
Pastikan berpenampilan menarik
Berpenampilan menarik bukan berarti
terlihat tampan atau keren. Namun,
seseorang harus berpakaian sopan
dan terlihat rapi agar memberikan kesan
positif. Dengan penampilan yang
rapi, maka calon mertua akan sedikit
merasa tenang untuk menerima Anda.
Tidak ada salahnya berpakaian sedikit
formal ketika berhadapan dengan
calon mertua. Jangan sekali-kali mengenakan
kaos oblong, celana pendek
atau sAndal ketika bertemu calon
mertua. Penampilan formal yang rapi
akan memberikan kesan bahwa Anda
adalah pribadi yang baik dan bertanggung
jawab.
Cari tahu dan perhatikan karakter calon mertua
Sebaiknya, akan lebih baik jika Anda
mencari tahu terlebih dahulu bagaimana
sifat, kebiasaan dan karakter calon
mertua Anda.
Hal ini tentu saja dapat ditanyakan
pada kekasih Anda sendiri. Tanyakan
apa saja yang disukai ataupun
tidak disuka sang calon mertua. Hal
ini penting untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan terucap atau
terjadi ketika Anda bertemu mereka.
Usahakan membawa buah tangan
Membawa buah tangan atau oleholeh
dan bingkisan ke rumah calon
mertua merupakan hal yang sangat
wajar. Bukan bermaksud memberi
barang sogokan, tapi lebih kepada
sarana untuk mengakrabkan diri
dengan calon mertua.
Akan lebih baik jika bingkisan yang
Anda bawa merupakan barang kesukaan
sang calon mertua. Tidak
harus mahal, bisa berupa makanan
camilan kesukaan mertua.
Terlihat natural dan tidak dibuatbuat
Walaupun Anda diharuskan untuk
bersikap dan bertutur baik, sebaiknya
jangan berpura-pura. Anda
tidak boleh memberikan tampilan
fisik dan kepribadian yang dibuatbuat.
Semua harus terlihat natural
dan sebenarnya. Pembicaraan dan
sikap yang diperlihatkan bukanlah
hal-hal yang palsu.
Berlatih
Jangan menjadi pribadi yang membosankan.
Jadilah teman bicara
yang asik dan tidak kaku. Jangan
terlihat malas atau bosan ketika
bertemu calon mertua. Sebisanya,
carilah bahan pembicaraan yang
mereka sukai, seperti menanyakan
hobi atau hal lain yang dapat menartik
perhatian mereka.
Anda juga harus terlihat mantap ketika
menyampaikan maksut untuk melamar
anak mereka. Perkataan yang
mantap akan meyakinkan mereka
bahwa Anda memang bersungguhsungguh.
Bersikap sopan
Bersikap sopan adalah suatu keharusan.
Bagaimana rasanya jika orangtua
melihat pribadi anak yang tidak
sopan? Pastinya mereka akan sangat
kecewa dan marah. Hal ini tentu bisa
berimbas pada hubungan Anda dan
pasangan. Bahkan, mungkin calon
mertua kan menolak ketika Anda melamar
anak mereka.
Membawa maksud baik
Anda tidak perlu takut atau grogi. Ingatlah,
Anda bukanlah melakukan hal
yang negatif. Anda akan melakukan
suatu hal yang positif dan mulia. Jadi
jangan pernah khawatir atau malu.
Lakukanlah lamaran Anda dengan
baik, sopan, dengan tutur kata lembut,
jelas, dan sikap terpuji. Selama
Anda berlaku positif, maka Anda telah
berhasil menyampaikan maksud baik
Anda.
“Anda tidak boleh
memberikan tampilan
fisik dan kepribadian
yang dibuatbuat.
Semua harus
terlihat natural dan
sebenarnya. Pembicaraan
dan sikap
yang diperlihatkan
bukanlah hal-hal
yang palsu.”
0 komentar:
Post a Comment