Anak Kerap Panas, Apa Penyebabnya?
Anak Kerap Panas, Apa Penyebabnya? |
Demam merupakan suatu keadaan
yang cenderung normal
dialami semua anak-anak.
Panas pada anak memang menjadi
suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari tumbuh kembang pada
anak. Balita dan anak kecil sangat
sensitif dan kerap panas atau terkena
demam, apalagi jika saat batuk
dan pilek. Selain itu penyebab lainnya
juga diakibatkan oleh diare dan
muntah- muntah.
Anak di atas tujuh tahun akan jarang
mengalami demam atau panas karena
daya tahan tubuhnya sudah semakin
kuat untuk melawan virus atau
penyebab lainnya di dalam tubuhnya.
Tahukah Anda jika demam sebenarnya
bukanlah suatu penyakit?
Pada umumnya, demam diakibatkan
oleh antibody pada tubuh yang bereaksi
melawan infeksi virus. Infeksi
yang terjadi pada saluran napas atas
dan ditandai dengan adanya radang
pada tenggorokan, pilek, batuk, dan
juga demam. Sebenarnya demam
tidaklah berbahaya, tapi demam
adalah bagian dari upaya antibody di
dalam tubuh dalam memerangi infeksi.
Demam juga dapat sangat berbahaya
ketika terjadi penurunan kesadaranpada anak, dehidrasi yang
ditandai oleh tidak pipis kurang lebih
dari 5 jam, terjadi kejang- kejang,
dan sesak napas disertai bibir dan
kuku yang berubah kebiruan.
Namun jika demam terjadi dalam
beberapa hari dan tak kunjung mengalami
penurunan suhu badan, bisa
segera meminta petunjuk atau konsultasi
pada dokter anak. Berikut
beberapa hal penting yang perlu
diketahui tentang demam yang sering
terjadi pada anak Anda.
Memahami tentang demam
Demam sebenarnya memberikan
informasi kepada tubuh bahwa tubuh
anak Anda sedang mengalami
perlawanan, antara antibody dengan
virus, bakteri atau kuman. Tubuh
kemudian akan memberikan respon
kepada serangan kuman dan virus
tersebut berupa pertahanan tubuh
atas virus dan melawan infeksi.
Efek demam
Efek dari deman sendiri adalah dapat
menurunkan zat kadar besi di dalam
tubuh. Zat besi ini bisa dikatakan
sebagai sandaran tempat kuman dan
virus untuk berkembang di dalam tubuh
anak. Jadi sebenarnya demam dapat
membantu mengurangi kinerja virus
atau kuman.
Demam mampu meningkatkan kekebalan tubuh
Selain itu demam juga bisa meningkatkan
produksi interferon. Ini bisa
mempertebal kekebalan tubuh dan
memperkuat daya tahan tubuh terhadap
serangan virus dan kuman-kuman
jahat. Maka dari itu sebaiknya para orangtua
tidak usah kawatir secara berlebihan
dalam menghadapi anak yang
sedang panas atau demam.
Batasan dalam pemberian obat penurun
panas atau demam adalah ketika
suhu anak Anda sudah mencapai 38,5
derajat celcius atau lebih. Para orangtua
harus mengingat bahwa pemberian
obat turun panas pun tidak boleh terlalu
sering. Hal ini guna menghindari
adanya efek over dosis yang justru
dapat membahayakan anak. Umumnya,
selang waktu yang diberikan dalam
setiap minum obat adalah 6 jam.
Gigi berlubang
Gigi berlubang pada anak juga dapat
menyebabkan demam dan peningkatan
suhu tubuh. Karies pada gigi dapat
menyebabkan masuknya kuman dan
menyebabkan infeksi, infeksi inilah
menyababkan demam pada anak.
Jadi jika anak semula terlihat sehat,
tidak pilek, tidak batuk maupun radang,
bisa dicek giginya. Banyak kasus anak
mengalami gigi busuk yang kemudian
menyebabkan demam. Apalagi jika balita
atau batita yang mengalami. Mereka
tidak bisa mengatakan bahwa bagian
mana yang sakit. Hal ini bisa dicermati
secara teliti.
Kenali riwayat kesehatan anak
Anak yang mempunyai riwayat penyakit
kronis akan lebih sering demam.
Hal ini membutuhkan perhatian khusus
dari para orangtua dalam penanganan
demam pada anak. Konsultasikan
pada dokter tentang perlu adanya cek
laboratorium atau tidak
0 komentar:
Post a Comment