, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Ajari Anak Minta Maaf Jika Bersalah

Ajari Anak Minta Maaf Jika Bersalah

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Ajari Anak Minta Maaf Jika Bersalah

Di dalam kehidupan ini tidak
pernah terhindar dari berbuat
kesalahan antar sesama manusia,
baik yang disengaja maupun
tidak. Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu perbuatan dan perkataan untuk
mewakili rasa penyesalan, yakni
maaf.


Maaf merupakan sebuah kata yang
mewakili rasa penyesalan kita terhadap
kesalahan yang telah diperbuat.
Satu kata yang sangat sederhana
dan mengandung arti yang luas.
Tetapi, masalahnya adalah rasa sulit
untuk mengucapkannya secara ikhlas,
khususnya orang dewasa.


Oleh karena itu tidak ada salahnya
untuk mengajari anak untuk minta
maaf atas perbuatan atau kesalahan
yang dilakukan. Kebiasaan untuk
mengajari anak minta maaf sebaiknya
diajarkan sejak dini. Hal tersebut
dikarenakan secara tidak langsung
orangtua mengajarkan rasa bertanggung
jawab terhadap anak mereka.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa


cara untuk mengajari anak minta maaf, yakni:



Mendengarkan Keluhan Anak
Sebelum para orangtua mengajari
anak untuk minta maaf, sebaiknya
para orangtua mendengarkan terlebih
dahulu keluhan dari anak
mereka. Pertengkaran yang terjadi di
antara anak-anak biasa terjadi, sehingga
berilah mereka waktu untuk
mengatakan apa yang terjadi. Jika,
anak-anak sudah mengatakan apa
yang terjadi diantara mereka, selanjutnya
orangtua lah yang maju untuk
memberikan pengertian untuk segera
minta maaf.


Pengertian itu harus terlebih dahulu
diajarkan, agar anak tahu mengapa
ia harus melakukan hal tersebut. Hal
tersebut dapat dilakukan salah satu
diantaranya dengan menjelaskan
bahwa dengan meminta maaf itu
merupakan sebuah perbuatan yang
luar biasa dan mulia. Oleh sebab itu
akan membuat anak mudah untuk
meminta maaf tanpa menghiraukan
siapa yang bersalah.


Mengembangkan Rasa Empati Anak



Empati merupakan sebuah sikap
yang mencerminkan bahwa kita merasakan
apa yang orang lain rasakan.
Hal ini perlu dilakukan agar si anak
menyadari kesalahan yang telah
dilakukan. Seperti misalnya dengan
sebuah pertanyaan.
Misalnya ada anak yang mencubit
temannya sendiri, sehingga para orangtua
menanyakan “dicubit itu sakit
rasanya hingga membuat temanmu
menangis, apakah kamu mau dicubit
juga seperti temanmu?”.


Dengan perkataan tersebut, diharapkan
anak Anda akan merenungi
perbuatan yang telah ia lakukan.
Hasil dari perbuatan yang ia lakukan
adalah menyakiti orang, sehingga ia
akan tergerak untuk minta maaf.


Memberikan Contoh Langsung
Anak kecil itu memang sangat mudah
untuk menangkap segala hal
yang terjadi di sekelilingnya. Dengan
begitu orangtua bisa memberikan
contoh meminta maaf secara langsung
agar anak mereka mengerti.


Misalnya seperti Mama tidak sengaja
menumpahkan segelas air ke meja
hingga membuat baju anak mereka
basah. Hal yang harus dikatakan
oleh Mama adalah “Maaf ya Sayang,
Mama tidak sengaja melakukannya,”.
Dengan berkata seperti itu anak akan
mengerti bahwa kesalahan yang
diperbuat harus diikuti dengan meminta
maaf.


Berikan Apresiasi



Anak kecil akan semakin bersemangat
untuk melakukan sesuatu
bila didorong dengan suatu pujian.
Dengan memberikan pujian kepada
anak, maka anak akan melakukannya
secara senang hati.
Pujian memang sangat berarti untuk
anak-anak, karena mereka menganggap
telah melakukan sesuatu
yang baik. Misalnya dengan memuji,
“Wah, anak Mama pintar sudah bisa
minta maaf”. Dengan begitu anak
tersebut menyadari perbuatan yang
ia lakukan adalah benar dan ia akan
berfikir untuk mengulangi perbuatannya
lagi.


Hal-hal di atas bisa dilakukan oleh
para orangtua agar anak – anak
mudah untuk minta maaf. Yang terpenting,
orangtua harus mendampingi
dan mengarahkan anak mereka.
Pengertian dari makna maaf harus
dilakukan terlebih dahulu, agar mereka
mengerti dengan perbuatan yang
mereka lakukan.



Empati merupakan sebuah
sikap yang mencerminkan
bahwa kita merasakan apa
yang orang lain rasakan.
Hal ini perlu dilakukan agar
si anak menyadari kesalahan
yang telah dilakukan.
Seperti misalnya dengan
sebuah pertanyaan

0 komentar:

Post a Comment