, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Keseimbangan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Keseimbangan

Keseimbangan




Menurut Chodiyah (2002) bahwa keseimbangan adalah prinsip disain yang paling banyak menuntut kepekaan perasaan. Maka keseimbangan adalah unsur-unsur garis, bentuk, warna dan bahan memberikan rasa seimbang serta memuaskan yang melihatnya. Keseimbangan dapat dicapai secara simetris (formal) yaitu jika objek kiri dan kanan dari garis tengah atau pusat suatu disain adalah sama. Keseimbangan formal bersifat statis dan tenang, agar tidak kaku benda-benda yang letaknya simetris terhadap titik pusat, tidak persis sama bentuk, ukuran dan warnanya tetapi mempunyai bobot visual yang sama.
Keseimbangan asimetris (informal) yaitu jika beberapa objek tidak serupa atau tidak mempunyai jumlah perhatian yang sama. Keseimbangan asimetris dapat dicapai dengan menyusun benda yang tidak sama bobot visualnya disekitar suatu titik pusat atau sumbu sehingga mencapai keseimbangan.


Proporsi/Perbandingan



Menurut Chodiyah (2002) bahwa proporsi dan skala mengacu pada hubungan antar bagian dari suatu disain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan, disebut juga Law of relation. Tiga hal praktis dalam menciptakan proporsi yang baik adalah dengan menciptakan susunan yang menarik dan menyenangkan, menghasilkan ukuran dan bentuk yang baik, mempertimbangkan apakah ukuran itu dapat dikelompokkan bersama-sama. Hal ini dapat diupayakan dengan menciptakan keindahan melalui hubungan jarak, membuat perubahan dalam rupa sesuai dengan yang diinginkan, mengerti arti pokok dari pada skala.


Aksen



Menurut Chodiyah (2002) bahwa disain yang baik mempunyai titik berat yang menarik perhatian. Titik berat atau titik pusat perhatian bisa ada lebih dari satu titik berat atau titik pusat perhatian tergantung pada tujuannya. Kadang-kadang stuktur dari suatu disain itu sendiri sudah mempunyai satu titik pusat perhatian, bila tidak ada kita harus menciptakan sendiri titik pusat perhatian itu. Ada berbagai cara untuk menarik perhatian kepada titik pusat perhatian itu, yaitu dengan perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, warna, garis, bentuk atau hiasan, juga hal yang tidak terduga bisa menarik perhatian pada daerah yang ingin kita tonjolkan. Hal inilah yang disebut dengan aksen. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan hiasan, maka perlu diperhatikan beberapa hal antara lain perpaduan warna, irama, proporsi/skala dan aksen sehingga menghasilkan hiasan yang dapat dinikmati dan memiliki makna bagi orang yang melihatnya.

Lenan Rumah Tangga




Lenan rumah tangga adalah barang atau bahan berupa kain yangdigunakan untuk keperluan rumah tangga.Lenan rumah tangga dapat dikelompokkan menurut fungsinya antara lainsebagai berikut:
a. Lenan ruang tamu diantaranya yaitu : Taplak panjang atau loper, alas sandaran kursi, dan sebagainya.
b. Lenan Ruang keluarga diantarnya yaitu : Tutup TV, tutup dispenser, sarung bantal kursi, dan lain-lain.
c. Lenan ruang tidur diantaranya yaitu : Alas tidur (seprai), sarung bantal dan guling, Tutup tempat tidur (bed cover).
d. Lenan kamar mandi diantaranya yaitu : Handuk, baju mandi, dan waslap.
e. Lenan ruang makan diantaranya yaitu : Taplak meja makan, alas piring (table mats) dan serbet makan.
f. Lenan ruang dapur diantaranya yaitu : cempal dan celemek masak


Hiasan merupakan ragam hias yang sengaja dibuat pada suatu benda agar benda tersebut bertambah indah, terutama pada lenan rumah tangga. Penerapan hiasan pada busana merupakan pemasangan atau pengenaan ragam hias yang diwujudkan dalam bentuk visual. Untuk menerapkan hiasan pada kain harus disesuaikan dengan model kain tersebut dimana yang sesuai diletakkan hiasannya, agar kelihatan indah dan serasi. Karena keserasian model kain dengan penerapan hiasan saling berhubungan. Jika hiasan tersebut diletakkan tak tentu arah akan mempengaruhi keindahan dari kain tersebut, dalam hal ini lenan rumah tangga yaitu sarung bantal kursi. Selain itu perlu diperhatikan keserasian warna bahan kain dan warna desain terhadap kain yang akan diberi hiasan.

Penerapan hiasan dapat dibuat berdasarkan berbagai bentuk hiasan dan harus mengacu pada tata letak hiasan sehingga hiasan mempunyai arah atau memberikan kesan arah yang jelas. Arah dan kesan dapat diwujudkan dengan menerapkan unsur irama pada hiasan, sehingga dapat menimbulkan pandangan mata berpindah dari satu bagian ke bagian lain. Keseimbangan penerapan hiasan dapat dilakukan baik secara simetris ataupun asimetris dengan proporsi yang baik dan mempunyai titik pusat perhatian, sehingga dapat dinikmati dan memiliki makna bagi orang yang melihat.

Penerapan hiasan akan lebih baik jika dalam diri individu telah dibekali dengan segala pengetahuan yang baik dalam membuat hiasan, dalam hal ini dapat disebut dengan Pengetahuan embroidery. Hal ini mengidentifikasikan bahwa pengetahuan embroidery yang dimiliki seseorang tinggi maka kemampuannya dalam mengingat kembali berbagai hal tentang sulaman, aneka tusuk dan macam-macam letak hiasan akan semakin tinggi, maka akan memiliki kemampuan dalam membuat hiasan pada lenan rumah tangga yang baik sehingga akan menciptakan suatu keterampilan dan keahlian seseorang untuk dapat melakukan penerapan hiasan pada lenan rumah tangga. Sehingga dapat diidentifikasikan bahwa terdapat hubungan antara Pengetahuan embroidery dengan kemampuan membuat hiasan pada lenan rumah tangga dengan penerapan hiasan.

0 komentar:

Post a Comment