, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Intip Budaya Kerja Orang Jepang

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Intip Budaya Kerja Orang Jepang

Intip Budaya Kerja Orang Jepang




Jepang dikenal sebagai
macan Asia. Banyak penemuan
penemuan berasal
dari sana. Oleh karena
itu, sangat pantas apabila
kita mengkaji tentang
bagaimana cara Jepang
menjadi salah satu negara
terkuat di Asia.


Dengan demikian, kita dapat

mencontoh dan meniru hal hal
yang baik dari budaya Jepang.
Dengan itu, negara kita akan semakin
berkembang dan menjadi salah satu
negara yang menyusul Jepang sebagai
macan Asia. Lalu, apakah rahasia
kemajuan negara Jepang?


Ternyata, negara jepang merupakan

negara yang sangat mematuhi tradisinya.
Tradisi yang sudah hadir sejak
lama masih dipegang teguh bahkan
sampai sekarang. Namun, rakyat
Jepang juga merasa bahwa apabila
mareka ingin maju, mereka harus
juga bisa menyesuaikan diri dengan
perkembangan dunia.


Maka terjadilah asinkretisme antara
kebudayaan lama bangsa Jepang
dengan kebudayaan kebudayaan
masa kini dari negara negara lain, terutama
Amerika Serikat.



Selain itu, yang membuat Jepang

berdiri sejajar dengan negara negara
maju lain adalah karena budaya
kerja yang luar biasa. Bahkan,
budaya kerja negara Jepang telah
dikenal sampai ke seluruh penjuru
dunia. Hal inilah yang menyebabkan
banyak investor yang rela mengucurkan
investasinya di negeri Jepang.
Mereka beranggapan bahwa dengan
disokong oleh budaya kerja yang luar
biasa dari rakyat Jepang, maka dana
investasi yang mereka kucurkan akan
meraih keuntungan yang luar biasa.


Bagaimanakah sebenarnya budaya

kerja rakyat Jepang? Berikut merupakan
ulasannya.


Bekerja untuk kesenangan
Salah satu rahasia orang jepang
dalam memiliki budaya kerja yang
luar biasa adalah pandangannya terhadap
pekerjaan. Orang jepang berkerja
untuk kesenganan, bukan semata
mata termotivasi oleh jumlah gaji.
Memang, besaran gaji merupakan
hal yang diperhatikan. Namun, hal itu
bukan menjadi suatu hal utama bagi
rakyat Jepang.


Suatu ketika, salah satu koresponden

yang berasal dari jepang ditanyai apakah
dia akan berhenti bekerja setelah
dia menjadi milyuner? Dia menjawab
bahwa dia tidak akan pernah berhenti
bekerja karena bekerja adalah passionnya.
Baginya, bekerja dianggap sebagai
permaianan yang biasa dilakukan
oleh teman teman. Di dalam jepang,
bekerja kolektif lebih diutamakan daripada
individu. Untuk itu, kemampuan
bersosialisasi yang baik lebih dibutuhkan
daripada kemampuan individu.


Bahkan, karena saking menariknya
pekerjaan yang mereka lakukan,
mereka sampai lupa pulang ke rumah.
Hal inilah yang sering kita sebut
sebagai fenomena workaholic.
Mendewakan pelanggan
Bagi perusahaan jepang, langganan
adalah dewa bagi mereka. Jadi, segala
macam kebutuhan pelanggan
harus segera dipenuhi. Selain itu, perusahaan
juga berusaha mewujudkan
hubungan yang langgeng dan berkesinambungan
terhadap para langganannya.



Bisnis adalah perang



Bagi pekerja jepang, bisnis berarti
perang dengan perusahaan lain. Hal
ini tentu saja dapat memantik semangat
dan pemikiran, sehingga mereka
tidak akan lelah dalam berinovasi
dan selalu semangat dalam pekerjaan
mereka. Kita akan sering melihat
pekerja pekerja Jepang membaca
strategi perang sun tzu, di setiap kesempatan
mereka.



Bagi rakyat Jepang, bisnis atau

bekerja harus memiliki rencana
yang matang dan dapat diaplikasikan
dalam jangka panjang. Selain
itu, mereka juga menganut prinsip
bahwa apabila mereka lapar, mereka
tidak bisa berperang.
Oleh karena itu, masyarakat jepang
tidak ada yang menginginkan dirinya
untuk berpuasa. Segala sesuatu
yang berkaitan dengan performa diri
harus dipenuhi dengan maksimal.
Mereka berharap bahwa dengan
pemenuhan kebutuhan diri dengan
maksimal akan secara otomatis
meningkatkan performa kerja mereka
dalam bekerja atau berbisnis.


“ Ternyata, negara jepang

merupakan negara yang
sangat mematuhi tradisinya.
Tradisi yang sudah
hadir sejak lama masih
dipegang teguh bahkan
sampai sekarang. Namun,
rakyat Jepang juga
merasa bahwa apabila
mareka ingin maju, mereka
harus juga bisa menyesuaikan
diri dengan
perkembangan dunia.“

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment