, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Diabetes Mellitus Kenali Gejala dan Penanganannya

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Diabetes Mellitus Kenali Gejala dan Penanganannya

Diabetes Mellitus Kenali Gejala dan Penanganannya




Jumlah penderita Diabetes di Indonesia

terus meningkat dari tahun ke
tahun. 20 % disebabkan dari faktor
genetik, 80 % disebabkan oleh faktor
gaya hidup.  penyakit
Diabetes Mellitus (DM) atau lazim
disebut Kencing Manis, merupakan
salah satu dari beberapa penyakit
kronis yang ada di dunia dengan
tingkat penyebaran yang sangat progresif.


Terdapat peningkatan yang sangat
tajam pada angka penderita diabetes
tipe 2. Pada tahun 1985 diperkirakan
30 juta jiwa di seluruh dunia menderita
diabetes. Sepuluh tahun kemudian
angka tersebut meningkat menjadi
150 juta jiwa.


Saat ini menurut Federasi Diabetes
Internasional angkanya telah mencapai
285 juta jiwa atau 6,4% dari
populasi orang dewasa di seluruh
dunia mengidap diabetes pada tahun
2010, dan diperkirakan akan terus
meningkat sampai dengan 438 juta
jiwa di tahun 2030, atau sekitar 7,8%
dari populasi orang dewasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada tahun 2008 mencatat sekitar
8,4 juta jiwapenduduk Indonesia
menderita diabetes. Angka ini
diperkirakan akan mencapai 21,3 juta
jiwa di tahun 2030. Dan ini menjadikan
Indonesia berada para peringkat
4 di dunia untuk penderita diabetes
tertinggi setelah Cina, India, dan
Amerika Serikat.



Apa yang dimaksud dengan Diabetes?


Penyakit Diabetes Mellitus terjadi
manakala jumlah atau konsentrasi
glukosa atau gula di dalam darah
melebih keadaan normal. Konsentrasi
gula darah dikatakan normal bila
dalam keadaan puasa di pagi hari
tidak melebihi 100 mg/dL. Sementara
seseorang dikatakan mengidap Diabetes
Mellitus ketika konsentrasi gula
darah dalam keadaan puasa di pagi
hari lebih atau sama dengan 126 mg/
dL, dan 2 jam setelah makan akan
sama atau lebih dari 200 mg/dL.


Senada dengan Ekowati, Prof Dr dr
Pradana Soewondo, mantan Ketua
Perkeni, memaparkan bahwa hanya
30 % dari seluruh penduduk Indonesia
yang mendapatkan akses pelayanan
Diabetes yang baik. Itu berarti
sebagian besar pengidap Diabetes di
Indonesia belum mendapat penanganan
secara optimal. Celakanya lagi,
50 % dari mereka baru berobat setelah
mengalami komplikasi.
Lebih lanjut dr Pradana menjelaskan
bahwa para pengidap Diabetes
tersebut hanya 34% yang dapat
bekerja secara normal. Sisanya mengalami
hambatan dalam beraktivitas
sehari-hari dikarenakan kondisi fisik
mereka yang tergerogoti penyakit
tersebut. Rata-rata mereka mengalami
kebutaan dan amputasi pada
anggota tubuhnya.


Diabetes merupakan penyakit atau
kelainan yang mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk mengubah
makanan menjadi energi, yang disebabkan
karena kekurangan hormon
insulin yang berfungsi membantu
tubuh mendapatkan energi dari makanan.
Diabetes terbagi ke dalam beberapa
tipe :


1. Diabetes Mellitus tipe 1

Tipe ini kebanyakan diderita oleh
anak-anak dan remaja yang pada
umumnya tidak gemuk. Setelah
penyakitnya diketahui mereka harus
langsung menggunakan insulin,
karena pankreas sangat sedikit atau
bahkan sama sekali tidak menghasilkan
insulin.


2. Diabetes Mellitus tipe 2
Tipe ini pada umumnya terjadi pada
orang dewasa (kadang-kadang dapat
terjadi pada usia muda), dan disebabkan
oleh kekurangan hormon
insulin secara relatif dan atau resistensi
insulin. Umumnya terjadi secara
perlahan-lahan dan tanpa gejala
yang signifikan, dan secara bertahap
kemudian akan bertambah berat.


3. Diabetes Mellitus tipe lain
Kelainan pada diabetes ini diakibatkan
oleh kerusakan atau kelainan
fungsi kelenjar pankreas yang dapat
disebabkan oleh bahan kimia, obatobatan
atau penyakit pada kelenjar
tersebut.


4. Diabetes Gestasional (kehamilan)
Tipe ini hanya terjadi pada saat kehamilan,
dan menjadi normal kembali
setelah persalinan.


Gejala dan Komplikasi




Gejala penyakit diabetes terjadi secara
bertahap dan perlahan-lahan.
Gejala awal yang ringan dapat berupa
selalu haus, selalu lapar, sering
kencing, berkurangnya penglihatan
(pandangan menjadi kabur), berat
badan turun tanpa sebab yang jelas,
serta rasa lesu dan cepat lelah.
Kemudian dapat juga dirasakan
kesemutan atau atau rasa sakit pada
tangan dan kaki, kulit kering, gatalgatal,
serta infeksi pada kulit, kandung
kemih atau vagina yang berulang,
dan proses penyembuhan yang
lama.


Lama kelamaan seiring dengan bertambah
beratnya penyakit, kemungkinan
komplikasi kronis yang paling
umum adalah :


• Stroke
• Penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi
jantung dan pembuluh
darah yang dapat mengakibatkan
komplikasi fatal seperti penyakit jantung
koroner
• Penyakit ginjal yang dapat mengakibatkan
gagal ginjal stadium akhir
dan membutuhkan cuci darah ataupun
transplantasi ginjal
• Kerusakan pada retina mata yang
dapat menyebabkan kebutaan
• Penyakit saraf yang dapat mengakibatkan
ulserasi dan amputasi kaki
dan tungkai bawah

Gejala-gelala dan komplikasi kronis

tesebut dapat dihindari dengan penanganan
yang tepat dan teratur. Karena
belum ada cara atau obat untuk
menyembuhkan diabetes, maka tujuan
jangka panjang dari pengobatan
diabetes adalah mengurangi gejala
dan mencegah komplikasi, memperbaiki
kualitas hidup dan mengurangi
biaya pengobatan.


Faktor Resiko



Diabetes Mellitus belum dapat disembuhkan
dan merupakan penyakit
tidak menular. Faktor-faktor yang
memperbesar risiko terjadinya diabetes
tipe 2 adalah:


• Faktor keturunan, jika ada di dalam
keluarga yang menderita diabetes
• Obesitas atau berat badan berlebih
• Faktor umur, berusia 45 tahun atau
lebih
• Gaya hidup: pola makan tidak sehat
dan kurangnya aktivitas fisik
• Pernah mengalami diabetes gestasional
(glukosa darah tinggi selama
hamil)
• Etnisitas, tingkat penderita diabetes
tipe 2 ditemukan lebih tinggi pada ras
yang berasal dari Asia, Afrika, dan
penduduk asli Amerika dan Australia


Pencegahan dan Penanganan



Walaupun pada sebagian orang
risiko terkena diabetes itu lebih besar,
pada dasarnya risiko terkena
diabetes dapat terjadi pada semua
orang. Mengembangkan dan mempertahankan
kebiasaan yang baik
dalam hal pola makan dan aktifitas
fisik memiliki peran sangat penting
dalam hal pencegahan diabetes.
Jika memang keadaan sudah terlambat
dan seseorang telah didiagnosa
menderita diabetes, maka itu pun bukan berarti
akhir dari segalanya. Walau tidak dapat disembuhkan,
penyakit diabetes dapat dikendalikan melalui
penanganan yang tepat dan disiplin melalui 2 hal:


1. Memantau kadar glukosa darah secara rutin dan

mandiri


2. Memilih dan disiplin menerapkan pengobatan

yang tepat


Pengobatan diabetes itu sendiri ada beberapa

macam:


• Diabetes tipe 1 membutuhkan penggunaan injeksi
insulin yang diikuti dengan pola makan sehat dan
membatasi konsumsi makanan manis bergula.
• Diabetes tipe 2 dapat dikendalikan melalui pola
makan dan olah raga, yang dikombinasikan dengan
pemilihan obat anti-diabetes oral. Ketika gula darah
seseorang tidak terkendali dengan mengkonsumsi
obat anti-diabetes oral, maka injeksi insulin juga
diperlukan.
Penggunaan obat anti-diabetes oral yang diminum
secara rutin, dapat membantu untuk:
• Meningkatkan produksi insulin dari pankreas
• Membantu tubuh dalam menggunakan insulin
secara lebih efisien
• Membantu pankreas dan tubuh dalam mengendalikan
kadar gula darah
• Memperlambat proses pencernaan karbohidrat
dari makanan

0 komentar:

Post a Comment