, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Banda; Nikmati Kota Tua dan Beningnya Laut

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Banda; Nikmati Kota Tua dan Beningnya Laut

Banda; Nikmati Kota Tua dan Beningnya Laut



Kota kecil di Kepulauan

Banda Neira ini dikenal
memiliki obyek wisata
bawah laut yang menakjubkan.
Kepulauan
ini tak lagi asing bagi
penggemar wisata bahari,
terutama mereka yang
hobi menyelam dan snorkling.


Daya tarik utama

kepulauan ini adalah keindahan
taman laut beserta
keanekaragaman fauna
dan flora yang hidup di
dalamnya.


Kepulauan Banda juga memiliki berbagai
lokasi wisata darat yang tak
kalah memukau, terutama obyek
wisata sejarah. Berbagai bangunan
tua sisa peninggalan masa penjajahan
Portugis dan Belanda masih
kokoh dan terawat dengan baik.


Menyusuri jalanan di Banda Naira,
seolah membawa kita pada awal
tahun 1900-an dengan jalanan kotanya
yang relatif sempit dan sepi
dari lalu lalang kendaraan roda empat.
Sempitnya jalanan kota yang
hanya memiliki lebar sekitar 4 meter,
ditambah teduhnya pepohonan besar
di beberapa bagian jalan membuat
suasana kota kecil yang asri di awal
abad XX masih terasa.


Permukiman padat yang menandakan

perubahan zaman terletak di
daerah-daerah baru maupun tempat
yang sejak dulu terkenal sebagai pusat
kegiatan ekonomi, seperti Kampung
China dan Kampung Baru.
Di tempat itulah berdiri pasar, sekolah
maupun perumahan warga
lainnya. Bangunan cagar budaya
umumnya terletak di Kampung Ratu
yang berpusat di sekitar Benteng
Belgica dan Istana Mini. Di sekitar
tempat tersebut masih banyak berdiri
rumah-rumah kuno yang besar.


Salah satu bangunan tua yang terawat
baik adalah Kantor Polisi Sektor
Pulau-Pulau Banda. Meskipun
namanya kantor polisi, bangunannya
sama sekali tidak menunjukkan seperti
umumnya kantor polisi. Arsitektur
bangunan tetap dipertahankan,
hanya warna- warna tulisan yang
mencolok membuat gedung tua itu
terlihat semarak.


Banda Naira dibangun oleh Portugis

pada awal abad XVI, yang kemudian
dikembangkan oleh Belanda. Belanda
mengembangkan Banda Naira
sebagai kota yang bergaya Eropa,
seperti Pelabuhan, perkebunan pala,
permukiman warga Belanda dan kantor
pimpinan VOC (Vereenigde Oost
Indiesche Companie) pun dibangun
dengan gaya arsitektur Belanda.
Banda Naira juga dijadikan sebagai
tempat buangan para pejuang kemerdekaan.


Selain Mohammad Hatta
dan Sutan Sjahrir, tokoh lain yang
pernah diasingkan di Banda Naira
adalah dr Cipto Mangunkusumo
(1928), Iwa Kusumasumantri (1930)
serta sejumlah anggota Sjarikat Islam
(SI) yang dibuang sebagai hukuman
karena melakukan pemberontakan.
Rumah-rumah yang dijadikan tempat
pengasingan para tokoh-tokoh
tersebut masih terawat dengan baik.
Demikian pula dengan berbagai perabotan
rumah tangga, peralatan kerja
dan foto-foto tua. Meskipun rumahrumah
yang pernah ditinggali para
pejuang tersebut dihuni oleh orang
lain, Anda bisa bebas menikmati dan
melihat-lihat peninggalan yang ada.


Di rumah Bung Hatta yang sudah
dipugar pada tahun 1981-1983,
Anda bisa mengikuti jejak perjalanan
Buang Hatta selama diasingkan
di Banda Naira antara tahun 1936
dan 1942. Benda-benda yang pernah
digunakan Bung Hatta, seperti
pakaian, kopiah, kacamata, mesin
ketik tempo dulu, hingga perlengkapan
rumah tangga, seperti kursi
tamu, lemari makan, dan tempat tidur
masih tertata rapi, demikian juga
foto-foto Bung Hatta dan keluarga,
terpampang rapi di setiap ruangan
rumah.


Pada bagian belakang rumah terdapat

bangku-bangku sekolah yang
digunakan Bung Hatta untuk mengajari
anak-anak Banda dalam hal
tulis-menulis, membaca, aritmatika
dan bahasa Inggris. Semua pelajaran
diajarkan dalam bahasa Belanda. Di
dekat lokasi bangku sekolah tersebut
terdapat sebuah gentong besar yang
digunakan Bung Hatta untuk menampung
air hujan sebagai sumber air
minum.


Kondisi serupa juga terdapat di rumah
tempat pengasingan Sutan
Sjahrir dan dr Cipto Mangunkusumo.
Sejumlah barang peninggalan mereka
selama diasingkan di Banda Naira
masih terawat dan tertata baik.
Bentuk dan arsitektur asli bangunan
tetap dipertahankan dan menjadi
daya tarik tersendiri. Jendela-jendela
rumah yang berukuran besar, tiangtiang
penyangga rumah berbentuk
bulat dan langit-langit rumah yang
tinggi memberikan kesan rumah
yang kokoh dan megah.
Tak jauh dari rumah dr Cipto Mangunkusumo,
terdapat Istana Mini.


Pada abad XVIII, Istana Mini dijadikan
tempat tinggal dan kantor Gubernur
VOC. Kini istana tersebut kosong
melompong, setelah penghuninya
yang terakhir, yaitu Camat Banda,
pindah ke rumah dinas yang baru.
Di gedung besar ini, sejumlah guratan
sejarah masih membekas dan
dibiarkan apa adanya, seperti lubang
bekas tembakan meriam dan surat
seorang tentara Portugis. Lubang
tembakan meriam dengan kedalaman
puluhan sentimeter itu berasal
dari tembakan meriam dari arah
Teluk Banda dan terletak pada dinding
belakang ruang utama. Sedangkan
surat seorang tentara Portugis
sebelum mengakhiri hidupnya dengan
gantung diri di gedung tersebut
diguratkan pada kaca jendela depan
sebelah kanan gedung.



Di samping kanan Istana Mini terdapat
sebuah baileo atau ruang pertemuan
yang biasa dipergunakan
masyarakat Banda untuk mengadakan
rapat atau tempat menyambut
tamu penting. Semasa penjajahan
Belanda, gedung tersebut dikenal
dengan sebutan Gedung Societeit
yang digunakan oleh orang-orang
Belanda pemilik perkebunan sebagai
klub untuk minum-minum dan bermain
bridge.


Benteng Belgica adalah bangunan

bersejarah lain di Banda. Benteng
berbentuk segi lima ini terletak di
atas perbukitan barat daya Pulau
Banda. Pada setiap sisi benteng terdapat
sebuah menara. Untuk menuju
puncak menara tersedia tangga dengan
posisi nyaris tegak dan lubang
keluar yang sempit. Dari puncak menara,
Anda bisa menikmati panorama
sebagian daerah Kepulauan Banda,
mulai dari birunya perairan Teluk
Banda, puncak Gunung Api yang
menjulang, sampai rimbunnya pohon
pala di Pulau Banda Besar.



Benteng Belgica merupakan benteng
peninggalan Portugis yang dibangun
pada tahun 1602 hingga tahun 1611.
Di bagian tengah benteng terdapat
sebuah ruang terbuka luas untuk
para tahanan. Di tengah ruang terbuka
tersebut terdapat dua buah sumur
rahasia yang konon menghubungkan
benteng dengan pelabuhan dan
Benteng Nassau yang berada di tepi
pantai.



Untuk menikmati berbagai obyek

wisata di Banda, Anda dapat melakukannya
sendiri maupun mengikuti
paket-paket wisata yang ditawarkan
oleh pengusaha hotel maupun penginapan.
Sebagian besar paket yang
disediakan berupa paket menyelam
ataupun snorkling. Selain itu, terdapat
kegiatan agrowisata ke kebun
pala maupun mendaki Gunung Api.

0 komentar:

Post a Comment