, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Basic Allowance (Tambahan dasar)

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Basic Allowance (Tambahan dasar)

Basic Allowance (Tambahan dasar)



Untuk menghitung jumlah skala pola yang sesungguhnya dari
suatu lembaran kulit, maka selain affal pertama; affal kedua yang
terbentuk juga ikut diperhitungkan. Cara menghitungnya adalah
dengan metode basic Allowance (kalkulasi tambahan dasar) untuk
menghitung Allowance, maka dipergunakan tabel tambahan dasar.
Pada tabel tersebut terdapat lajur-lajur untuk skala pola yang
dihubungkan dengan ukuran luas kulit.
Pada tabel tersebut dapat ditunjukkan persentase yang harus
ditambahkan pada skala pola total. Persentase tersebut merupakan
jumlah luas tambahan yang diperhitungkan karena terjadinya affal
pertama dan affal ke dua.

Basic allowance = £ tambahan karena affal XSkala pola total.
Contoh perhitungan
Sepatu pria model oxford dengan 10 bagian: 2 toe cap, 2 half
vamp, 4 quarter, 2 lidah, diambil dari kulit box kwalitas sedang,
dengan luas 20 sq. feet mempunyai skala pola sebagai berikut :

Skala pola total = 1,550 sq.feet
Perhitungan :
Skala pola total = 1,550 sq. feet.
1 550 Rata-rata skala pola bagian = 1,550 : 5 =0,310 sq. feet.
Dari daftar label tambahan Dasar (basic allowance) untuk
menghitung second waste, terlihat bahwa dengan rata-rata skala
pola bagian 0,310 sq. feet dan luas kulit 20.sq.feet, maka
prosentase allowance = 22,2 % sehingga basic allowance = 22,2 %
x 1,550 = 0,340.sq.feet. Sehingga skala pola total (ditambah
dengan affal ke dua) = 1,550.sq.feet + 0,340 sg.feet = 1,890
sq.feet. Jadi, untuk luas kulit 20 sq.feet, apabila dipotong untuk
sepatu model Oxfrod, menjadi 20 : 1,890 = 10,58 pasang sepatu.
e). Beberapa cara membuat Lay - out pola.
Untuk memperoleh luas skala pola yang seirit mungkin, maka
terdapat beberapa cara untuk membuat lay-out pola, dimana bentuk
lay-out yang dihasilkan adalah tergantung dari bentuk/kontour pola.


Dibawah ini adalah cara-cara membuat lay-out sebagai
berikut: Bentuk pola wing tip, maka dengan berbagai variasi akan
diperoleh kemungkinan-kemungkinan layout sebagai berikut:

(1 ) Pola-pola wing tip diletakan searah menghadap lurus ke atas
atau ke bawah. Wing dari pola yang satu diletakkan masuk
kedalam kerongkongan pola wing berikutnya, sehingga akan
saling mengisi dan menutup.
(2) Pola-pola wing-tip diletakkan searah menghadap ke atas atau
ke bawah, sehingga hidung dari pola wing yang satu akan
terletak pada kerongkongan pola wing di atas/dibawahnya,
sehingga akan saling mengisi dan menutup.
(3). Ujung dari satu sayap pola wing diletakkan pada kerongkongan
pola wing yang lainnya, sehinga pola tersebut dapat saling
menutup dan mengisi.



Metoda Pola Lengkap



Pada motode ruas dan small, kalkulasi luas potongan berdasarkan
pada pola masing-masing bagian..
Pola bagian, missal: skala pola vamp, quarter dan lain-lainnya.
Sedangkan, biasanya selama proses pemotongan kulit atasan, semua
bagian-bagian sepatu (vamp, quarter, .lidah, bies ) dipotong bersamasama.
maka untuk dapat menghitung kalkulasi luas potongan secara
lengkap, metode ini dapat dipergunakan.

Caranya :


1). Sediakan pola-pola vamp, quarter, lidah dan lain lain; gambarkan
pola-pola tersebut pada selembar kertas (tebal). Aturlah sehingga
letak pola-pola tersebut, agar diperoleh affal yang sekecil mungkin.
Potonglah gambar kumpulan pola tersebut.
2). Gambarkan lagi pola lengkap tersebut pada selembar kertas, seperti
pada metode Russ dan Small, sehingga pola-pola lengkap tersebut
dapat saling menutup dan mengisi, untuk mengurangi affal pertama
yang terbentuk.
3). Tentukan titik A pada gambar pola pertama; buat pula titik B pada
posisi yang sama dari gambar pola disampingnya, yang letaknya
saling berlawanan. tentukan pula titik C pada gambar pola di atas
pola pertama, demikian pula tentukan titik D pada posisi yang sama
pula dengan posisi C pada gambar disampingnya.
4). Hubungkan keempat titik tersebut, sehingga akan membentuk suatu
jajaran genjang ABCD, tentukan tinggi jajaran genjang ABCD, yaitu
garis DE.

Luas jajaran genjang ABCD, merupakan luas skala pola lengkap
untuk suatu prodak ditambah first waste.

e) Untuk mendapatkan cutting allowance dan jumlah total luas
feetagenya, maka harus dihitung pula affal keduanya, dengan
membaca melalui tabel tambahan bahan dasar, dan cara
menghitungnya sama dengan metode II

0 komentar:

Post a Comment