Warna |
Warna
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Dengan
adanya warna menjadikan suatu benda dapat dilihat. Selain itu warna
juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda
yang dirancang. Warna dapat menunjukkan sifat dan watak yang
berbeda-beda, bahkan mempunyai variasi yang sangat banyak yaitu
warna muda, warna tua, warna terang, warna gelap, warna redup,
dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya, ada warna
merah, biru, kuning, hijau, orange dan lain sebagainya. Tetapi jika
disebut warna panas, warna dingin, warna lembut, warna ringan,
warna sedih, warna gembira dan sebagainya maka ini disebut juga
dengan watak warna.
Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat
dan menyusutkan bentuk. Oleh karena itu apabila kita menata busana
untuk seseorang hendaklah disesuaikan dengan orang tersebut.
Misalnya orang yang bertubuh gemuk hendaklah dipilih warna yang
tidak terlalu cerah atau warna-warna redup karena warna ini dapat
menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk tersebut.
a. Pengelompokan warna
Ada bermacam-macam teori yang berkembang mengenaiwarna, diantaranya teori Oswolk, Mussel, Prang, buwster dan lainlain.
Dari bermacam-macam teori ini yang lazim dipergunakan
dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya
adalah teori warna Prang karena kesederhanaannya. Prang
mengelompokkan warna menjadi lima bagian yakni warna primer,
sekunder, intermedier, tertier dan kuarter.
1) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasar
atau pokok, karena warna ini tidak dapat diperoleh dengan
pencampuran hue lain. Warna primer ini terdiri dari merah,
kuning dan biru.
Gambar 85. Warna Primer
2) Warna Sekunder. Warna ini merupakan hasil
pencampuran dari dua warna primer, warna sekunder
terdiri terdiri dari orange, hijau dan ungu.
a) Warna orange merupakan hasil dari pencampuran
warna merah dan warna kuning.
b) Warna hijau merupakan pencampuran dari warna
kuning dan biru.
c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan
biru.
Gambar 86. Warna sekunder
3) Warna intermediet, warna ini dapat diperoleh dengan dua
cara yaitu dengan mencampurkan warna primer dengan
warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna
atau dengan cara mencampurkan dua warna primer
dengan perbandingan 1 : 2. Ada enam macam warna
intermedier yaitu :
a) Kuning hijau (KH) adalah hasil pencampuran dari
kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning
ditambah satu bagian biru (K+K+B)
b) Biru hijau (BH) adalah hasil pencampuran biru
ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu
bagian kuning (B+B+K)
c) Biru ungu (BU) adalah hasil pencampuran biru dengan
ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan satu
bagian merah (B+B+M).
d) Merah ungu (MU) adalah hasil pencampuran merah
dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah
dan satu bagian biru (M+M+B)
e) Merah orange (MO) adalah hasil pencampuran merah
dengan orange atau pencampuran dua bagian merah
dan satu bagian kuning (M+M+K)
f) Kuning orange (KO) adalah hasil pencampuran kuning
dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning
dan satu bagian merah (K+K+M)
4) Warna tertier.
Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna
sekunder dicampur. Warna tertier ada tiga yaitu tertier biru,
tertier merah dan tertier kuning.
a) Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan
hijau.
b) Tertier merah adalah hasil pencampuran orange
dengan ungu
c) Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan
orange.
5) Warna kwarter.
Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan oleh
pencampuran dua warna tertier. Warna kwarter ada tiga yaitu
kwarter hijau, kwarter orange dan kwarter ungu.
a) Kwarter hijau terjadi karena percampuran tertier biru
dengan tertier kuning.
b) Kwarter orange terjadi karena percampuran tertier
merah dengan tertier kuning.
c) Kwarter ungu terjadi karena percampuran tertier merah
dengan tertier biru
0 komentar:
Post a Comment