Sulaman Putih (Sewarna) |
Sulaman Putih (Sewarna)
Dalam menghias kain dikenal adanya sulaman putih dan sulaman
berwarna. Sulaman putih adalah sulaman yang warna benang hiasnya sama
dengan warna bahan (tekstil) yang dihiasi. Disebut sulaman putih karena sulaman
tersebut pada jaman dahulu kala hanya dikerjakan pada bahan putih saja karena
belum banyak bahan berwarna (polos) seperti sekarang. Namun sulaman ini
sekarang banyak dikerjakan pada bahan berwarna (polos) sehingga dapat juga
disebut dengan sulaman sewarna, yang termasuk sulaman putih yaitu sulaman
inggris, sulaman rechelie dan sulaman jerman.
1. Sulaman Inggris
Sulaman inggris merupakan sulaman yang motif-motifnya berbentuk
bulat, bulat panjang dan berbentuk titik-titik air mata, yang tidak terlalu lebar,
cukup kecil-kecil saja dan berlubang. Motif yang terlalu lebar setelah jadi hasilnya
kurang bagus. Sulaman ini dikerjakan dengan benang yang sewarna dengan
bahannya atau boleh berbeda hanya tingkatan warnanya saja misanya hijau
dengan hijau muda. Benda yang dapat dihias blus, kerah, saku, alas vas, serbet,
sapu tangan dan sebaginya. Selain bentuk bulat, bulat panjang dan titik air mata
ada pula bentuk ringgitan-ringgitan yang sering digunakan untuk pinggiran.
Dengan demikian cara mengerjakan berbeda dengan bentuk bentuk yang lain.
Dalam mendesain kita bisa menggunakan cat air ataupun menggunakan
tinta cina. Apabila menggunakan tinta cina maka motif-motifnya harus dipenuhi
dengan tinta tersebut, sedangkan kalau menggunakan cat air bagian motif
dipertebal dari warna dasar dan garis-garis motif harus lebih tebal. Perlu diingat
bahwa dalam mendesain sulaman inggris tersebut jarak antara lubang yang satu
dengan yang lain harus diperhitungkan supaya kalau dikerjakan tidak tumapang
tindih.
Cara mengerjakan lubang-lubang motif sulaman inggris:
a. Pertama motif dijelujur sekeliling bolak balik (holbin).
b. Pada tiap bentuk dibuat garis menyilang dan dipotong menurut bentuk tetapi
jangan sampai memotong jelujurnya. Yang dipotong bagian dalamnya sedikit
demi sedikit.
c. Bagian yang telah digunting diselesaikan dengan tusuk balut ataupun tusuk
feston, guntingan diteruskan dan teruskan kembali dengan tusuk balut/ tusuk
feston sampai selesai. Pada ujung yang runcing juga diselesaikan menurut
bentuk supaya tidak mudah robek.
d. Apabila lubang telah selesai maka pekerjaan yang lain yaitunmenyelesaikan
garis-garis motif tersebut yang tidak perlu dilubangi dengan tusuk tangkai.
e. Kadang-kadang ada juga yang menyelesaikan ujung bagian luar motif yang
berlubang diperpanjang dengan tusuk pipih menurut bentuk.
Cara mengerjakan ringgitan:
a. Tepi ringgitan dijelujur bolak balik (holbin)
b. Ringgitan diisi dengan tusuk yang menggelembung misalnya tusuk rantai yang
warna benangnya juga harus sama dengan benang penyelesaiannya.
c. Setelah ringgitan terisi kemudian diselesaikan dengan tusuk feston yang rapat,
supaya tusuk isi tidak kelihatandan tusuk feston tersebut harus mengikuti
bentuk ringgitannya. Tusuk feston pada sudut harus meruncing pula.
0 komentar:
Post a Comment