, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Penyelesaian

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Penyelesaian

Penyelesaian



Langkah terakhir membuat busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles
dalam tahap menjahit adalah penyelesaian dan finishing. Beberapa finishing yang
dilakukan antara lain :

1. Bagian badan, tahap-tahap penyelesaiannya sebagai berikut:

a. Memasang payet dengan sistem payet tabur
b. Memasang batu batuan pada kerutan dan sela sela payet
c. Memasang kancing pengait kecil pada tampak belakang (TB) pada bagian
bawah
2. Rok, tahap-tahap penyelesaiannya sebagai berikut:
a. Memasang batu batuan pada tiap tepi kerutan
b. Menjahit bagian bawah rok.
3. Membersihkan sisa-sisa benang
4. Menyetrika secara menyeluruh

Cara Perawatan Busana Pesta Remaja Dengan Aksentuasi Ruffles


Pemeliharaan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dengan cara
dicuci secara kering (Dry Cleaning) yaitu salah satu metode dalam pembersihan
pakaian yang sama sekali tidak menggunakan air sebagai bahan pembasahannya,
melainkan menggunakan minyak solvent yang khusus dibuat untuk cara pencucian ini
(Richard Sihite, 2000:114), proses pengeringannya dengan menggunakan mesin
Drying tumbler yang mempunyai sifat khusus berbeda dengan drying tumbler yang
terdapat di bagian loundry. Drying tumbler ini biasanya disebut ”Recovery Drying
Tumbler” atau ”Reclaiming Tumbler”, artinya drying tumbler yang selain
mengeringkan pakaian juga menyedot kembali solvent yang masih ada dan melekat
membasahi pakaian yang telah dicuci dan ditampung untuk disuling kembali.
Drying tumbler ini memiliki alat kondensasi sendiri di dalam, dengan suhu
kepanasannya tidak setinggi suhu yang terdapat pada drying tumbler di bagian
laundry. Bahan yang didry clean adalah bahan-bahan yang tidak terlalu tahan pada
suhu tinggi akan terjadi penyusutan pakaian dan serat-serat benang pakaian menjadi
patah. Drying tumbler ini dilengkapi dengan suatu alat yang bisa menghilangkan bau
solvent dari pakaian, yang disebut deodorizer, biasanya dilakukan setelah pakaian
sudah kering (Richard Sihite, 2000 : 118). Setelah proses dry cleaning pakaian
dipasang pada paspop, digantung dan dilipat dimasukkan dalam plastik dan disimpan
dalam almari etalase diberi kapur barus.

Perhitungan Harga

Perhitungan harga ini dilakukan untuk memperkirakan harga jual busana pesta
remaja dengan aksentuasi ruffles. Hal yang pertama di lakukan dalam merancang
harga ini adalah membuat tabel yang berisi daftar nama-nama bahan, jumlah satuan

dan jumlah harga bahan produksi, kemudian dihitung harga pokok penjualan (HPP)
yaitu dengan menjumlahkan beban-beban biaya pengeluaran lainnya, seperti
biayaproduksi dan biaya over head, yang kemudian digunakan untuk mencari
besarnya harga penjualan. Harga penjualan ditentukan dari penjualan laba dan harga
pokok produksi.

Menghitung Biaya Bahan


Caranya dengan membuat tabel biaya bahan yang berisi daftar nama bahan, jumlah
satuan dan jumlah harga bahan produksi

Menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Penentuan besarnya HPP ini dihitung dari besarnya beban-beban pengeluaran yang
diperlukan dalam proses pembuatan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles.
Caranya dengan membuat tabel penentuan HPP.

Dari perhitungan harga pokok penjualan (HPP) tersebut laba yang diinginkan
adalah 20 % dari HPP sehingga total HPP + laba sebesar Rp 1.199.646,-

Hasil

Hasil meliputi :
a. Desain berupa gaun terusan dengan tambahan kerutan pada bawah lengan, bagian
dada, bagian leher, dan bagian rok.
b. Pola dasar yang digunakan adalah pola Alwine karena hasilnya pas dibadan dan
mudah dikerjakan.
c. Penampilan busana pesta akan nampak lebih indah dengan penambahan hiasan
payet tabur dan bebatuan yang diterapkan dibagian depan dan belakang gaun serta
pada rok kerut.

Pembahasan


a. Desain busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dan payet tabur memberi
kesan glamour dan menarik.
b. Pola
Pola yang digunakan adalah pola Alwine, hasilnya pas dibadan dan mudah dalam
proses pembuatannya.
c. Teknik Jahit
Teknik jahit busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dikerjakan dengan
kampuh setik balik dan diselesaikan dengan dirompok.
d. Penyelesaian
Busana pesta diselesaikan dengan cara:
1) Memasang payet tabur pada bagian badan atau memberi hiasan yang dapat
memperindah busana.

Penyelesaian pada bagian tiras kerutan adalah dengan dirompok.
Kesulitan yang dihadapi pada saat memasang kerutan pada bagian badan
tepatnya pada garis leher. Menyamakan lebar kerutan yang satu dengan yang lain.
Namu, kasulitan itu dapat di atasi dengan menjelujur terlebih dahulu baru kemudian
dijahit.

SIMPULAN



(1) Proses pembuatan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dimulai melalui
beberapa tahap yaitu meliputi: pembuatan desain (desain sajian dan desain
produksi), membuat pola, memotong bahan, menjahit dan memberi hiasan. Pola
yang digunakan dalam pembuatan busana pesta pengantin ini adalah pola Alwine,
pola Alwine tidak mengalami kesulitan karena polanya sederhana. Hasil busana
dengan menggunakan pola tersebut pas di badan, hiasan yang digunakan pada
busana pesta pengantin ini adalah payet dan batu-batuan. Biaya untuk membuat
busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles sebesar Rp. 597.100,-
(2) Perlengkapan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles terdiri dari cincin,
anting, sepatu, dan accesoris rambut.
(3) Pemeliharaan busana pesta remaja dengan aksentuasi ruffles dengan cara dicuci
secara kering ( Dry Cleaning ) yaitu salah satu metode dalam pembersihan
pakaian yang sama sekali tidak menggunakan air sebagai bahan pembasahannya,
melainkan menggunakan minyak solvent yang khusus dibuat untuk cara
pencucian ini.

SARAN

Saran yang dapat diberi dalam pembuatan busana pesta remaja dengan
aksentuasi ruffles ini antara lain:
(1) Kain yang digunakan untuk membuat busana pesta ini adalah kain thai silk dan
sifon yuryu metalik yang digunakan sebagai kerutan, maka dalam menjahit harus
rapi agar dapat menghasilkan kerutan yang rata.
(2) Setelah dipakai sebaiknya busana pesta, dicuci secara dry clean (pencucian
secara kering) agar tidak merusak payet dan batu-batuan.
(3) Untuk penyelesaian tepi ( tiras ) kerutan dapat diselesaikan dengan cara
dirompok menggunakan kain yang sama.
(4) Bagi pembaca yang akan memanfaatkan busana pesta remaja dengan aksentuasi
ruffles sebagai busana pesta khususnya dalam pembuatannya diperlukaan
kesabaran, ketelitian, untuk mendapatkan hasil baik dan rapi serta nyaman bagi
si pemakai.

DAFTAR PUSTAKA


Arifah A, Riyanto, 2003. Desain Busana. Bandung : YAPEMDO.
APPMI. 2004. Ragam Busana Pesta. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Eriyanti.. Zaman Mesir Kuno. Google. http://pikiran-rakyat.com. 20 Februari 2008
Hartatiati, Sulistio. 2004. Rancang Busana. Semarang : UPT UNNES Press.
Isyanti Tungga, Dewi. 2004. Check Your Body and Make It Chic. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Lukman, Ali. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia II. Jakarta : Balai Pustaka
Porrie , Mulyawan. 1999. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta : PT. BPK
Radias, Saleh. Aisyah, Jafar. 1991. Teknik Dasar Pembuatan Busana. Jakarta :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Richard, Sihite. 2000. Laundry And Dry Celaning. Surabaya : SIC.
Semiawan, Conny, dkk. 1987. Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Sekolah
Menegah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugeng, Hariyadi. 2003. Psikologi Perkembangan. Semarang : UPT MKDK UNNES.
Wasia Roesbani dan Roesmini Soerjaatmadja. 1984. Pengetahuan Pakaian. Jakarta :
DEPDIKBUD.
______. 2001a. 101 Tip Terpenting Dasar Menjahit. Jakarta : Wasia Roesbani.
Yekti ,Kristanto. 1999. Membuat Pola Tingkat Dasar. Semarang

0 komentar:

Post a Comment