, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengertian Model Pembelajaran

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Pengertian Model Pembelajaran

Pengertian Model Pembelajaran



Secara khusus istilah model diartikan sebagai kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai
barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya. Atas dasar
pemikiran tersebut, maka yang dimaksud dengan model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merancng dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Udin
Saripudin Winataputra,1997:78).


Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun
tutorial. Model pembelajaran merupakan landasan praktik
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori
belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi
kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas (Agus
Suprijono, 2009:45).
Model pembelajaran menurut Soekamto dalam Trianto
(2009:22) adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi debagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan pola atau prosedur secara sistematis dalam
mengorganisasikan pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman
bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran dikelas.
Model pembelajaran mempunyai empat ciri menurut Kardi dan
Nur dalam Trianto (2009:23) adalah :

1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
(tujuan pembelajaran yang akan dicapai)
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut
dapat dilaksanakan dengan berhasil
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Menurut Nieveen dalam Trianto (2009:25), suatu model
pembelajaran dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria sebagai
berikut :

1) Sahih (valid), aspek validitas dikaitkan dengan dua hal, yaitu:
a) Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada
rasional teoritis yang kuat
b) Apakah terdapat konsistensi internal

2) Praktis, aspek kepraktisannya hanya dapa dipenuhi jika:
a) Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang
dikembangkan dapat diterapkan
b) Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan
tersebut dapat diterapkan
3) Efektif, berkaitan dengan efektifitas ini, Nieveen memberikan
parameter sebagai berikut:

a) Ahli dan praktisi berdasar pengalamannya menyatakan
bahwa model tersebut efektif
b) Secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai
dengan yang diharapkan
Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan atau materi tertentu
harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model
pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya
materi pelajaran, tingkat perkembangan siswa dan sarana atau
fasilitas yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat tercapai.



Macam- Macam Model Pembelajaran





Model pembelajaran merupakan langkah awal yang harus
direncanakan di dalam proses belajar mengajar secara keseluruhan.
Adapun jenis-jenis model pembelajaran menurut Agus Suprijono
(2009) dapat dibagi menjadi :

1) Model pembelajaran langsung (Direct Instruction)


Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal
dengan sebutan active teaching yang mengacu pada gaya
mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi


pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya secara
langsung kepada seluruh kelas. Dalam pembelajaran langsung,
guru menstrukturisasikan lingkungan belajarnya dengan ketat,
mempertahankan fokus akademis, dan berharap peserta didik
menjadi pengamat, pendengar, dan partisipan yang tekun.

2) Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Cooperative learning dapat diartikan belajar bersamasama,
saling membantu antara satu dengan yang lain dalam
belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok
mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya.
Cooperative learning merupakan serangkaian strategi yang
khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik
agar bekerja sama selama berlangsungnya proses pembelajaran.

3) Model pembelajaran berbasis masalah

Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan
berdasarkan konsep oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah
belajar penemuan atau discovery learning, yakni pembelajaran
yang menekankan pada aktivitas penyelidikan. Proses belajar
penemuan meliputi proses informasi, transformasi dan evaluasi.

4) Model pembelajaran kontekstual


Contextual teaching and learning atau biasa disebut
pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi

dunia nyata. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses
pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
memahami makna yang ada pada bahan ajar, menghubungkan
pelajaran dalam konteks kehidupan seahari-harinya dengan
konteks kehidupan pribadi, sosial, dan kultural.

0 komentar:

Post a Comment