Pengolahan Desain Busana Dengan Teknologi Digital |
Pengolahan Desain Busana Dengan Teknologi Digital
Sebelum memaparkan sistem pendesainan busana dengan teknologi komputer, akan sangat membantu untuk mencoba menetapkan atau merumuskan secara umum, apa yang dimaksud dengan kata “design”’ (rancangan) yang digunakan. Ini akan membantu untuk memperjelas keuntungan dan kerugian dari komputer. Ini akan menunjukan apa, kapan, dan dimana untuk menggunakan komputer yang menguntungkan, dan kapan untuk tidak menyentuhnya.
“Mendesain” adalah sebuah proses. Tetapi apa yang terjadi pada proses tersebut? Dan apa yang menjadi bahan dari proses tersebut? Yang pertama, akan nampak bahwa kata “Desain” memaparkan sesuatu yang dikaitkan dengan semua produk puncak atau suatu pekerjaan yang sangat diperlukan, walau pada dasarnya kegiatan perancangan pada semua bidang adalah kurang lebih sama, yaitu mengorganisir elemen desain dalam format prinsip desain. Perancang adalah seorang yang sangat dipandang pada bidang apapun mereka beroperasi. Mereka adalah inisiator, pembentuk, pembuat imej dan orang yang diandalkan oleh orang lain untuk memulai sesuatu. Satu aspek penciptaan mengimplikasikan sesuatu yang bermakna, tetapi pengertiannya biasanya dianggap berasal dari “perpaduan bahan–bahan yang diketahui dengan suatu cara yang berbeda dalam menghasilkan suatu efek yang baru”. Lembaran data yang baru ini kemudian dapat dimanipulasi
oleh seorang perancang, dan memadukannya dengan berbagai informasi yang telah diketahui sebelumnya untuk menghasilkan suatu imej atau produk yang baru. Yang Kedua, merancang juga melibatkan penciptaan gaya dan cita rasa, yang merupakan komponen–komponen dari apa yang kita sebut “fashion”’ (mode pakaian). Mode dalam istilah yang umum adalah pengadopsian suatu imej tertentu, suatu aktivitas yang berkisar di sekitar penampilan luar yang dirancang untuk membuat suatu kesan yang istimewa dari yang lainnya. Pada saat sebuah industri fashion dihadapkan dengan pemilihan sebuah sistem, maka faktor–faktor yang paling penting untuk diperhatikan adalah:
1. Teknologi canggih dan teruji.
2. Daya tahan sistem.
3. Pemeliharaan yang baik dan fasilitas pembaharuan perangkat lunak, ditambah jaminan yang beralasan bahwa penyuplai akan bertanggung jawab untuk sekurangnya selama periode yang diproyeksikan bagi pembaharuan sistem.
4. Sistem yang dipilih harus mudah digunakan dan sederhana untuk dipelajari.
Konsep pendesainan busana dengan menggunakan fasilitas teknologi komputer pada dasarnya sama dengan mendesain secara manual, yaitu mengorganisir unsur-unsur desain dengan menerapkan prinsip-prinsip desain dalam menghasilkan busana untuk kesempatan/tujuan tertentu. Yang membedakannya adalah media yang digunakan, pengoperasian, serta efek-efek yang terjadi dari proses pendesainan tersebut, seperti tampilan visual, kecepatan, proses kreativitas dan sebagainya. Proses perancangan busana dengan menggunakan teknologi komputer pada umumnya dimulai dengan membuka-buka seluruh file pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. Bila bekerja dengan clipart atau artwork, maka desainer dapat membandingkan antara ide yang telah terfikir sebelumnya dengan tampilan yang tersedia pada fasilitas tersebut. Proses membandingkan antara gagasan awal dengan apa yang dilihat dalam kumpulan clipart/artwork menjadi bagian yang tidak dapat dihindari sebagai suatu proses mendesain dengan komputer. Proses pendesainan dengan menggunakan fasilitas teknologi komputer dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan, diantaranya :
Membuat sketsa desain dengan menggunakan mouse
atau wacom digitizer (mouse pen)
Proses selanjutnya adalah membuat desain dalam format “Production Sketching” agar desain tersebut dapat diproses lebih lanjut pada proses produksi. Bentuk bagian-bagian busana telah tersedia pada clipart/artwork, desainer dapat menggabungkan bagian-bagian tersebut sesuai kebutuhanPence Untuk selanjutnya gambar desain yang dibuat (Production Sketching) sudah dapat difungsikan sebagai panduan dalam proses produksi Sekilas proses perancangan busana dengan menggunakan teknologi komputer terlihat sangat simpel dan melibatkan aktifitas yang sederhana. Pada dasarnya memang demikian, namun dari proses yang sederhana tersebut dapat dibuat berbagai varian yang sangat mendukung aspek efisiensi dan produktivitas, yaitu :
Dari sketsa desain yang telah dibuat, seorang desainer dapat menerapkan berbagai motif dan tekstur melalui beberapa langkah mudah, misalnya dengan proses Scanning dari material yang ada, atau dengan meng-insert motif dari desain tekstil
yang telah dibuat, serta dari fasilitas menu desain tekstil. Keuntungan lainnya adalah tingkat akurasi yang tinggi dari tiap detail motif dapat diperoleh.
Sketsa awal Motif Tekstil di-Scan Motif diterapkan pada sketsa
Pembuatan motif dengan cara manual memiliki tingkat akurasi yang sangat beragam, tergantung dari tingkat keterampilan yang dimiliki desainer/pembuatnya. Namun yang pasti, faktor kecepatan dan ketepatan akan sangat sulit untuk diperoleh secara maksimal.
Bila model diambil dari dokumen (file) yang telah ada, dapat diterapkan ber-bagai elemen tekstil dengan berbagai karakter warna, tekstur dan motif
Dari fasilitas menu detail model bagian busana, dapat dibuat berbagai perubahan model busana dengan cara yang mudah dan cepat
Dari fasilitas “Clipart” yang tersedia dapat dibuat suatu model busana dengan cara yang sangat cepat dan mudah, : (1) Klik jenis model busana yang diinginkan (coat/jacket/blouse/skirt/T-Shirt/ sweater dan sebagainya), (2) Klik model lengan (format tersedia dalam model standar dan berbagai variasi model), (3) Klik model kerah (terdapat berbagai alternatif model pada jenis busana serupa).
Selanjutnya pada desain busana yang telah dibuat, diterapkan teknik pewarnaan pada option “Pallete” yang dapat diorganisir hingga mendapatkan karakter dan komposisi warna yang diinginkan.
Teknik penyelesaian lain dapat dibuat dengan menerapkan tekstur atau motif tekstil pada format desain yang telah dibuat. Material tekstil yang diterapkan telah tersedia dalam file “fabrics”. Namun demikian desainer dapat menerap-kan material tekstil yang dimilikinya melalui proses “scanning” yang dapat langsung diterapkan pada format desain.
0 komentar:
Post a Comment