Pemilihan Bahan Tekstil |
Pemilihan Bahan Tekstil
Kain yang beredar di pasaran banyak jenis dan kualitasnya.
Sebagai orang yang berkecimpung di bidang busana, kita harus dapat
memilih bahan tekstil sesuai dengan yang dibutuhkan. Agar tidak
keliru dalam memilih bahan maka kita harus mempunyai pengetahuan
tentang bahan tekstil. Adapun tujuan mempelajari pengetahuan
bahan tekstil ini adalah : 1) untuk mengetahui asal bahan, 2) untuk
mengetahui sifat-sifat bahan dan pemeliharaannya, 3) supaya dapat
membedakan bahan tiruan dengan bahan yang asli, dan 4) agar
dapat menyesuaikan atau memilih bahan sesuai dengan waktu,
tempat, kegunaan dan kesempatan pemakaiannya.
Pengetahuan tentang tekstil yang akan dijelaskan dalam bab ini
meliputi pengetahuan tentang bahan utama busana, bahan pelapis
dan bahan pelengkap busana. Pengetahuan ini merupakan
pengetahuan dasar dalam pembuatan busana.
1. Bahan Utama Busana
Pakaian yang baik ditentukan oleh pemilihan dan
pemakaian bahan tekstil yang tepat. Terkadang kita kecewa
terhadap hasil pakaian yang dibuat karena menggunakan bahan
yang tidak atau kurang sesuai dengan model yang ditentukan.
Desain pakaian yang berbeda tentunya menuntut pemakaian
bahan yang berbeda pula. Untuk itu bahan yang akan digunakan
hendaklah dipilih dengan pertimbangan yang matang sesuai
dengan model yang diharapkan.
a. Teknik memilih bahan tekstil
Bahan utama busana yang dimaksud disini adalah bahan
tekstil berupa kain yang menjadi bahan pokok pembuatan
busana. Bahan atau kain yang diperdagangkan beragam jenis
dan kualitasnya, ada yang tipis, sedang dan ada yang tebal.
Agar dapat memilih dan membeli bahan yang tepat sesuai
dengan yang diharapkan ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan diantaranya yaitu :
1). Memilih bahan yang sesuai dengan desain.
Desain pakaian bisa berupa foto atau sketsa. Untuk
menentukan bahan yang cocok digunakan untuk model
tersebut dapat dilakukan dengan menganalisa model
secara cermat. Analisa ini meliputi jenis pakaian yang akan
dibuat, kesempatan pemakaiannya, siapa yang akan
memakai, bagaimana bentuk tubuh pemakai, bagaimana
jatuh pakaian pada tubuh, dan lain-lain. Hal-hal di atas
merupakan pedoman dalam menentukan bahan yang
cocok dipilih dan dibeli.
Letak jatuh bahan yang melangsai pada tubuh atau
mengikuti bentuk tubuh dapat diketahui kalau bahan yang
digunakan bertekstur lembut atau melangsai. Untuk bahan
yang jatuhnya kaku pada tubuh, dapat diperkirakan kalau
bahan yang digunakan agak tebal atau tebal. Begitu juga
dengan bahan yang berkilau. Bahan yang berkilau terlihat
lebih bercahaya pada desain.
Bahan yang tipis dan lembut baik digunakan untuk
model pakaian yang mempunyai lipit-lipit kecil, lipit jarum
dan lajur yang dikerut. Contoh bahannya seperti kain
chiffon, sutera, saten, dan lain sebagainya. Bahan tipis ada
yang transparan atau tembus pandang dan bersifat agak
kaku. Contohnya seperti gelas-gelas kaca, organdi dan
kain serat nenas. Bahan ini cocok digunakan untuk
pakaian yang kerutannya sedikit dan modelnya tidak
longgar. Jika pakaian yang dibuat longgar maka letak jatuh
bahan pada tubuh terlihat kaku sehingga kesannya kurang
bagus. Bahan yang tipis sebaiknya digunakan untuk
pakaian yang tidak terlalu sering dipakai seperti pakaian
pesta. Bahan yang tipis biasanya mudah rusak dan lebih
rumit dalam pemeliharaannya.
Bahan yang lembut dan ringan baik digunakan untuk
model pakaian yang dikerut atau model pakaian yang agak
longgar karena jatuh bahan agak melangsai pada tubuh.
Seperti untuk pakaian rumah, pakaian sehari-hari dan
pakaian santai.
Bahan yang agak tebal baik digunakan untuk pakaian
berupa mantel, jas, mantel pak dan pantalon terutama
untuk jenis pakaian kerja dan pakaian pria. Sesuai dengan
sifat bahan yang tebal dan cukup kuat, maka dapat dibuat
untuk pakaian yang sering digunakan. Bahan tebal juga
ada yang jatuhnya melangsai dan kaku. Untuk bahan yang
agak melangsai dapat digunakan untuk pakaian kerja pria
dan wanita berupa jas atau blazer dan pantalon seperti
kain bellini, wol, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang
agak kaku sering digunakan untuk pakaian seragam
sekolah seperti rok dan celana sekolah.
Bahan yang berbulu seperti beledru dapat digunakan
untuk model pakaian adat daerah tertentu, pakaian pesta,
dan lain-lain. Bahan beledru ini biasanya agak tebal, ada
yang lembut dan ada juga yang kaku. Bahan beledru yang
berkualitas bagus dapat digunakan untuk pakaian pesta
malam. Bahan ini tidak cocok untuk desain pakaian yang
memiliki kerutan atau lipit.
Bahan crepe yaitu bahan yang ada lipatan-lipatan
halus, bisa digunakan untuk beberapa model pakaian
pesta siang atau malam, tergantung warna yang dipilih.
Bahan ini juga cocok untuk desain yang memiliki kerutankerutan
asalkan arah kerut disesuaikan dengan lipit bahan.
Bahan rajutan, cocok digunakan untuk pakaian santai,
kaos kaki, sweater, pakaian bayi terutama untuk baju
dingin, dan lain-lain. Biasanya bahan rajutan diolah
menggunakan mesin khusus dan sudah berdasarkan pola
pakaian tertentu.
0 komentar:
Post a Comment