, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

FAKTOR PENDORONG MARAKNYA GAYA BUSANA UNISEX PADA JILBAB

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
FAKTOR PENDORONG MARAKNYA GAYA BUSANA UNISEX PADA JILBAB

FAKTOR PENDORONG MARAKNYA GAYA BUSANA UNISEX PADA JILBAB



Faktor yang mendorong berkembangnya gaya busana unisex pada jilbab di antaranya adalah :



a. Globalisasi ekonomi dan transparansi kapitalisme melalui perkembangan pusat perbelanjaan dan menjamurnya industri mode dan fashion, seperti berdirinya pusat perbelanjaan yang memanfaatkan sensibilitas keagamaan untuk keuntungan bisnis.
b. Di kalangan umat Islam, maraknya iklan dan industri jasa yang menawarkan nuansa religius yang mempesona sehingga membentuk budaya citra (image culture) dan budaya citarasa (taste culture) terhadap jasa bernuansa islami sangat tinggi. Kondisi ini mendorong muslimah untuk bersikap menjadi muslimah yang cerdas, dinamis, dan trendy serta proaktif dan mengerti fashion. Contohnya trend umroh bersama kyai terkenal, sekolah Islam yang eksklusive, cafe bernuansa muslim dan counter busana berlabel eksklusive moslem fashion serta bermunculan moslem fashion show.

c. Sensibilitas keagamaan mengalami komodifikasi dalam hal ini busana muslimah menjadi komoditas di dunia konsumsi massa sehingga jilbab dan berbagai perlengkapannya menjadi ikon gaya hidup dalam fashion dan menjadi bisnis besar. Prilaku konsumtif dalam dunia fashion seolah-olah bernuansa islami.
d. Kerudung dan perlengkapan jilbab bergaya unisex khususnya diangkat menjadi sesuatu yang bersifat elite dan modis karena dipakai oleh keluarga pejabat terkemuka, pengusaha dan selebritis. Keberadaannya kini dibuktikan dengan adanya butik-butik khusus busana muslimah bergaya unisex.
e. Minimnya pengetahuan masyarakat dan para perancang busana terhadap nilai-nilai Islam khususnya prinsip berbusana muslimah yang benar sehingga untuk menjalankan kewajiban berbusana muslimah masyarakat dan perancang busana lebih cenderung mengikuti trend busana tanpa tahu prinsip berbusana muslimah yang benar. Seperti tampak pada rancangan busana muslimah bergaya unisex karya salah satu desainer busana di bawah ini.

f. Munculnya para mu’allaf di kalangan selebriti atau selebriti yang baru mengenakan kerudung dengan melakukan variasi baru sehingga cara mereka berbusana muslimah atau berjilbab ditiru masyarakat.

KESIMPULAN


a. Jilbab merupakan seluruh struktur berbusana muslimah yang dipakai atau menyusun penampilan muslimah dari ujung rambut sampai ujung kaki dan sekaligus atau otomatis merupakan cara muslimah bersikap sesuai aturan syariat Islam.
b. Gaya busana unisex pada jilbab memasukkan unsur-unsur jenis busana pria pada struktur busana muslimah seperti celana panjang, kemeja, kaos, topi baret, jaket dan sepatu sport.
c. Model kerudung sebagai bagian dari jilbab seiring masuknya unsur-unsur jenis busana pria pada struktur busana muslimah berubah bentuknya menjadi mirip bentuk rambut pria sebagai akibat struktur busana muslimah berubah tampilannya secara visual.
d. Gaya busana unisex dewasa ini digemari karena dianggap praktis, moderen di samping dapat menjalankan kewajiban berbusana muslimah karena dewasa ini kegiatan muslimah menuntut muslimah untuk dapat bergerak cepat, dinamis dan spotif dalam beraktivitas.
e. Maraknya gaya busana unisex pada jilbab sipacu setelah dikeluarkannya SK pemerintah tentang pemberlakuan jilbab di kalangan pelajar sekolah umum.
f. Gaya busana unisex pada jilbab menjadi trend berbusana muslimah masa kini didorong atau terpengaruh gaya hidup masa kini yang di lakukan melalui media iklan, cara berbusana orang-orang terkenal yang berpengaruh pada masyarakat atau selebtiris serta gencarnya pengaruh gaya berbusana dari dan media massa

dan media cetak. Masyarakat kemudian meniru apa yang sering dilihat dari sekitar lingkungannya dan sudah menjadi suatu hal yang biasa dan dinggap benar.
Seperti ditulis Armedi Mahzar (2005:1) bahwa : “….seperti halnya gene, menurut Dawkins, meme adalah sebuah replikator yaitu makhluk yang memperbanyak diri. Jika gene diturunkan melalui reproduksi biologis, meme diturunkan melalui proses pembelajaran budaya yaitu peniruan. Meme sebagai unit transmisi kultural, seperti gene yang merupakan unit transmisi biologis mengalami mutasi, kombinasi, dan seleksi oleh lingkungan alam. Contohnya lagu, gagasan, ucapan populer, mode busana, cara membuat keramik dan bangunan arsitektur. Semua unsur budaya ini, menurut Dawkins terletak dalam otak manusia seperti halnya gene dalam sel organisme, meme meloncat dari satu otak ke otak manusia lain melalui proses peniruan.” Maka gaya berbusana unisex pada jilbab ditiru masyarakat karena meme dalam otak masyarakat menganggap itu benar dan saling berinteraksi untuk saling mempengaruhi dan pada akhirnya menempatkan gaya berbusana unisex menjadi gaya berbusana masa kini serta mempengaruhi pemikiran masyarakat dari mulai desainer busana sampai para muslimah sebagai pemakai

DAFTAR PUSTAKA



a. Buku Al-ghifari, Abu, Remaja Korban Mode, Mujahid, Bandung, 2003. ------------------, Kudung Gaul, Mujahid, Bandung, 2004 Arifah, Teori Desain, Yapemdo, Bandung, 2003. Best, Steven, Teori Posmodern, Boyan, Gresik, 2003. Chaney, David, Lifestyles, Bandung, Jalasutra, 2003. Ibrahim, Idi Subandy, Lifestyle Ecstasy, Bandung, Jalasutra, 2003. Rizaldy, Dhedy, Warna-warni Busana Muslim, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. Piliang, Yasraf Amir, Dunia Yang Dilipat, Bandung, Jalasutra, 2003. -------------------------, Hipersemiotika, Bandung, Jalasutra, 2003. Tomlinson, Alan, Consumption, Identity & Style, Routledge, London and New York, 1991. Zulaikha, Ellya, Kajian Desain terhadap Hibriditas dalam Gaya Jilbab Di Indonesia, Tesis Desain FSRD ITB, Bandung, 2003. b. Majalah Majalah Muslimah No.1924 Tahun II Dzulhijah 1424 / Februari 2004. Majalah Muslimah No.24 Tahun II Jumadil awal 1425/ Juli 2004. Majalah Aisha No.4 / I/ Agustus – September 2003.

Makalah Amir Piliang, Yasraf, Imagologi dan Gaya Hidup : Membingkai Tanda dan Dunia, makalah dalam acara Extension Course “Resistensi Gaya Hidup” Forum Studi Kebudayaan (FSK) FSRD ITB, Bandung 3 Juni 2005. Mahzar, Armahedi, Melacak Mutasi-Mutasi Meme : Evolusi Unit Informasi Budaya, makalah dalam acara Extension Course “Resistensi Gaya Hidup” Forum Studi Kebudayaan (FSK) FSRD ITB, Bandung 27 Mei 2005.

0 komentar:

Post a Comment