Cara nyablon kaos |
Cara nyablon kaos
Belajar nyablon kaos yuk
Berikut adalah sedikit penjabaran tentang sistem sablon (screen printing), terutama mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaannya. Sebagai catatan, apa yang saya jabarkan di bawah ini hanyalah pelengkap dari apa-apa yang mungkin telah dan akan anda pelajari mengenai pencetakan sistem sablon dari sumber-sumber yang lain.
1. Pembuatan/pengerjaan disain (artwork)
Disain (gambar/artwork) merupakan hal yang sangat penting. Bagus tidaknya kualitas hasil cetakan sangat dipengaruhi atau bahkan tergantung kepada kualitas gambar/artwork yang kita miliki. Pengerjaan artwork lebih baik dilakukan dengan bantuan program-program applikasi olah grafis, misalnya Corel Draw atau Illustrator untuk pengerjaan artwork berbasis vektor. Ini akan menghasilkan gambar yang tajam dan tidak akan mengalami distorsi ketika dilakukan penyesuaian ukuran (resizing).
Program olah bitmap, seperti Photoshop, juga dapat saja digunakan. Tetapi penggunaan program ini lebih ditujukan kepada olah artwork untuk pencetakan full color yang tidak memungkinkan kita menggunakan program semacam Corel Draw tadi, serta dibutuhkan teknik-teknik khusus sebelum artwork tersebut siap untuk dijadikan film.
2. Pembuatan Film
Apabila artwork telah selesai kita kerjakan dan siap untuk di print out, kita dapat melakukannya pada suatu lembar film transparan (bening). Ini jauh lebih baik ketimbang dengan menggunakan kertas biasa. Setiap warna dari artwork akan dicetak dengan warna hitam masing-masing pada lembar transparan yang kita sebut film. Misalnya bila kita memiliki sebuah gambar logo dengan warna merah dan biru, kita memisahkan kedua warna tersebut, mengubah warna merah menjadi hitam, melakukan print out , mengubah warna biru menjadi hitam, kemudian melakukan print out lagi. Setiap print out dilakukan di atas lembar film terpisah, akan menghasilkan film yang berkualitas bagus dengan menggunakan printer sekelas laserjet atau seperti yang dipakai oleh penyedia jasa output film.
Inilah yang secara umum dikenal dengan sebutan separasi (pisah warna).
3. Screen
Sebuah screen adalah bentangan kain kasa atau mesh (semacam jala halus) yang diregangkan dan dilekatkan pada suatu bingkai segiempat (kayu, alumunium, lainnya).
Bagian-bagian screen pada umumnya adalah sbb :
o bingkai screen : biasa terbuat dari kayu, alumunium ataupun bahan lain yang cukup kuat dan kain kasa (mesh) bisa diregangkan dan direkatkan diatasnya (dengan staple atau lem) tanpa membuatnya jadi berubah bentuk. Ukuran bingkai bervariasi dan disesuaikan dengan besar kecil-nya gambar serta bahan yang akan
dicetak. Dipasaran yang bisa ditemui diantaranya adalah uk. 30 x 40 cm, 40 x 60 cm, dll.
o Gagang screen (handle) untuk pegangan dan memindah-mindah atau menggeser posisi screen di atas meja. Terbuat dari bahan kayu, plastik atau metal. Jika bingkai screen yang terbuat dari metal memiliki rel screen, maka handle dipasang dengan menggunakan baut sehingga posisinya bisa digeser-geser sesuai kebutuhan.
o Pengatur posisi (sebagai register screen). Ini adalah suatu alat bantu pada screen dalam pencetakan dengan meja panjang. Ketika kak-kaki screen kita “geret” di atas rel meja panjang, maka pergerakan screen akan tertahan ketika pengatur posisi screen ini mengenai nok pada meja. Itu berarti screen telah berada pada posisi yang tepat dan proses cetak akan dilakukan pada posisi screen tersebut. Dengan alat ini akan sangat membantu kita untuk penempatan screen pada posisi yang tepat tanpa harus mengira-ngira. Asalkan semua bahan yang akan dicetak (kain atau yang lain) ditempatkan di atas meja pada tanda batas yang sama, maka hasil akan jatuh pada posisi yang sama pula.
o Kaki screen: pada bagian sisi bingkai screen yang terbuat dari bahan metal biasanya dibuatkan dua lubang dengan drat untuk tempat memasang baut panjang yang berfungsi sebagai kaki screen. Selain sebagai “kaki” agar screen dapat lebih mudah “digeret” di atas rel meja, juga dapat digunakan sebagai soft adjusting untuk mengatur/menyesuaikan ketinggian serta kemiringan posisi screen di atas meja.
o Rel screen : adalah sebagai tempat baut untuk penempatan pegangan dan pengatur posisi (register) screen. Dengan adanya rel ini gagang screen dan pengatur posisi screen dapat digeser-geser sesuai kebutuhan dengan cara mengendorkan dan mengencangkan baut. Rel ini biasa terdapat pada bingkai screen yang berbahan metal (misalnya alumunium). Dengan adanya rel ini, pengatur posisi screen dan gagang pegangan screen dapat lebih mudah dipindah-pindah.
Pada bingkai screen yang berbahan kayu, pengatur posisi ini berupa kayu juga, yang apabila telah ditetapkan posisinya pengatur ini akan dipaku pada bingkai screen. Untuk mengubah posisinya, pengatur posisi atau pegangan screen harus dilepaskan dulu (dengan mencabut paku dari bingkai), tempatkan pada posisi baru dan dipaku lagi. Ini tentu merepotkan disamping juga merusak bingkai screen. Setelah beberapa kali pindah posisi, pengatur posisi ini akan menjadi kendur dan tentunya berpengaruh terhadap ketepatan penempatan posisi screen.
o Kain kasa atau mesh : biasanya berbahan polyethylen — memiliki tingkat kerapatan yang bervariasi, misalnya 83, 110, 125, 200, 300 dst atau diantara angka-angka tersebut. Makin kecil angkanya makin “kasar” screen tersebut dan makin berkurang ditail cetakan yang bisa dihasilkannya.
Untuk bisa lebih memahami bagaimana pengaruh kerapatan mesh terhadap ditail dan hasil cetakan dan kesesuaian dengan jenis tinta diperlukan suatu usaha coba-coba, yang kemudian dapat kita dokumentasikan untuk memudahkan pemilihannya di kemudian hari.
0 komentar:
Post a Comment