Cara mengukurnya |
Cara mengukurnya
adalah sebagai berikut:
1. Besar badan (diukur bagian badan yang terbesar dan mengukurnya pas dari depan)
2. Lebar punggung (diukur ujung bahu kanan sampai ujung bahu kiri, mengukurnya dari belakang)
3. Panjang lengan (diukur dari ujung bahu turun sampai pergelangan tangan ditambah 2 ½ cm.
4. Besar leher (Diukur leher bagian bawah, mengukurnya dari depan)
5. Panjang sosok (diukur dari tulang tekuk leher belakang ke bawah sampai pinggang)
6. Panjang kemeja (diukur dari bahu menempel leher yang tertinggi ke bawah menurut permintaan)
Cara memotong patron adalah sebagai berikut:
1. Letakkan pola badan depan pada lipatan kain2. Letakkan pola badan belakang dan lengan pada sisi kain yang lain
3. Gunting bahan tepat pada pola (tidak usah diberi kelebihan ukuran)
Alat untuk membuat pola
• Buku pola (buku kostum)
• Boneka pengepas (boneka jahit)
• Pita ukuran (meteran)
• Kertas
• Pensil (warna hitam, merah, biru)
• Penghapus
• Penggaris (penggaris siku, penggaris lengkung, penggaris lurus)
• Pita ukur
• Rader
• Kapur jahit
• Karbon jahit
• Jarum pentul
• Gunting
Cara membuat patroon ada 3 (tiga) cara yaitu:
1. Mendapat ukuran terlebih dahulu dengan cara:a. Mengukur atau mengambil langsung ukuran pelanggan dengan mengukurnya secara tepat dan akurat
b. Sudah disediakan ukuran yang bersifat standar internasional oleh penjahit
2. Membuat pola dengan metode yang dikuasai yaitu: metode Eropa, Jepang, atau Amerika
3. Membuat pola dengan metode gabungan seperti Eropa digabungkan dengan Jepang.
Maka dalam penelitian ini dipakai:
1. Mendapat ukurannya secara langsung sesuai ukuran pelanggan
2. Metode yang digunakan adalah metode Amerika
Untuk mendeskripsikan bentuk dan ukuran tubuh manusia kita perlu mengenal antropometri. Karena antropometri adalah studi ilmiah terhadap bentuk dan ukuran badan manusia.
Antropometri banyak digunakan dalam studi tentang variasi manusia. Teknik antropometri adalah mengukur dimensi badan dan menentukan morfologi badan. Dimensi yang diukur misalnya panjang, lebar, dan lingkar. Kelebihan antropometri adalah biayanya murah dan penerapannya mudah, sedangkan kelemahannya adalah tingkat subjektivitasnya tinggi.
Sejarah singkat
Sudah sejak lama manusia tertarik pada ukuran-ukuran badan. Jika kita diam di suatu keramaian dan mengamati orang yang berlalu-lalang di situakan terlihat variasi manusia berdasarkan morfologinya: gemuk, kurus, tinggi, pendek, berkaki panjang, berdada bidang, bermuka bulat, bermuka tirus, berdagu runcing, berhidung mancung ataupun pesek. Meskipun sudah sejak zaman kuno ukuruan-ukuran badan menarik perhatian, baru pada abad ke-19 morfologi manusia menjadi studi kuantitatif formal. Sebelum ditemukannya mikroskop yang membantu memahami variasi manusia di tingkat seluler morfologi menjadi alat utama untuk mengklasifikasikan fenomena alam.
Catatan tertua tentang ukuran manusia berasal dari Sumeria, berangka tahun 3500 SM. Beberpa teks dari masa tersebut menyebutkan hubungan antara kesehatan, status sosial, dengan bentuk badan. Pengetahuan orang Sumeria sangat akurat karena ternyata ini bersesuaian dengan pandangan biologis modern saat ini tentang penyebab variasi bentuk dan ukuran badan manusia. Penelitian telah membuktkan bahwa orang yang dibesarkan di lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya dengan gizi dan tingkat kesehatan yang baik secara umum cenderung lebih tinggi dan lingkar lengan & tungkainya lebih besar daripada orang yang tumbuh di lingkungan sosial budaya yang lebih rendah.
Filsuf Yunani kuno Plato dan Aristoteles (± 350 SM) beranggapan bahwa manusia hidup (living people) dan kebudayaannya adalah cerminan tidak sempurnanya tipe ideal fisik manusia dan sistem sosial budaya. Mereka memandang variasi bentuk dan ukuran badan di berbagai kebudayaan adalah konsekuensi atas adanya derajat ketidaksempurnaan dalam berbagai masyarakat yang berbeda. Orang Athena beranggapan bahwa mereka memiliki sosok badan yang paling mendekati ideal, masyarakat di luar Athena dianggap kurang sempurna. Meskipun demikian, orang Yunani kuno tidak mempercayai konsep “ras” yang membagi umat manusia secara fundamental berdasarkan morfologinya; orang Yunani kuno menerima perbedaan dan mengakui kesatuan umat manusia.
0 komentar:
Post a Comment