Analisa Bentuk Tubuh Yang Dilakukan Sendiri |
Analisa Bentuk Tubuh Yang Dilakukan Sendiri
Analisa bentuk tubuh maksudnya adalah menganalisa bentuk tubuh model
untuk mengetahui secara detail bentuk tubuh dan posisi/letak garis tubuh yang
perlu di ukur untuk keperluan pembuatan pola busana dan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pada tubuh seseorang, sehingga bentuk pola yang
dibuat sesuai dengan bentuk tubuh model. Analisa bentuk tubuh dapat
dilakukan sendiri dengan menggunakan alat bantu cermin yang dapat melihat
keseluruhan tubuh kita dari kaki sampai ke kepala, dengan cara berdiri di
depan kaca. Sebaiknya kaca ada pada bagian muka dan juga ada pada
bagian belakang
Macam-macam Bentuk Tubuh
Sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya, bahwa tidak ada bentuk
tubuh manusia yang sama. Oleh sebab itu untuk mengetahui bentuk tubuh
seseorang, harus melakukan analisa bentuk tubuh. Seseorang yang menekuni
ilmu di bidang Fashion, harus mampu dan terampil menganalisa bermacam
macam bentuk tubuh. Sebelum merancang desain dan pola haruslah diawali
dengan mengana lisa bentuk tubuh, agar dapat di identifikasi lebih detail
sehingga mendapatkan gambaran bentuk tubuh yang akan memudahkan para
perancang atau pembuat pola dalam menciptakan pola yang sesuai dengan
mbentuk tubuh model. Pembuatan busana yang tidak diawali dengan analisa
bentuk tubuh, mungkin saja bisa dipakai tetapi tidak akan nyaman dipakai,
akibatnya sipemakai menjadi tidak percaya diri dan pada akhirnya busana
tersebut jarang bahkan mungkin juga tidak akan di pakai. Hal seperti ini tentu
menjadi pekerjaan yang sia-sia dan mengakibatkan pemborosan. Suatu
kenyataan yang tidak bisa di pungkiri adalah kebiasan kita membeli
pakaian/busana siap pakai (pakaian jadi) yang dijual di toko-toko sering tidak
cocok atau tidak sesuai dengan tubuh pembeli, hal ini disebabkan karena
pembuatan busana tersebut adalah dengan menggunakan ukuran standar
atau ukuran rata-rata, padahal walaupun ukuran tubuh seseorang tersebut
sama, tetapi belum tentu bentuk tubuhnya sama juga. Jadi dengan demikian
untuk mendapatkan busana yang enak dan nyaman di pakai haruslah dengan
menggunakan ukuran tubuh sendiri yang disesuaikan dengan bentuk tubuh
kita sendiri. Secara umum macam-macam bentuk tubuh yang dapat di analisa
oleh orang lain
1. Bentuk punggung sedikit menonjol keluar (Round)
2. Bentuk punggung melandai (Ideal)3. Bentuk punggung datar/rata (Flat)
Apabila kita perhatikan dan analisa ketiga gambar di atas, ada beberapa hal
yang dapat kita analisa dari masing-masing bentuk tubuh tersebut. Pada
gambar di atas kita fokuskan analisa kita hanya pada bentuk punggung saja.
Perhatikan warna yang dibedakan pada bagian sisi sampai pada batas
punggung. Mari kita bahas satu persatu.
1) Bentuk punggung sedikit menonjol keluar (Round)
Model atau orang yang mempunyai bentuk punggung sedikit menonjol
keluar, apabila kita tarik atau buat garis sisi, kemudian di bawah ketiak
dibuat garis tegak lurus dari garis sisi menuju batas garis punggung, maka
terlihat lebar garisnya lebih panjang dari bentuk punggung melandai (Ideal)
dan bentuk punggung datar/rata (Flat). Hal ini akan mempengaruhi pada
saat pembuatan pola busana. Bentuk punggung yang menonjol kalau dibuat
pola busana dengan teknik konstruksi atau pembuatan pola sesuai dengan
ukuran model, dengan tidak memperhatikan bentuk tubuh model dalam hal
ini bentuk punggung, akibatnya setelah dibuatkan busana, garis pinggang
busana pada bagian belakang akan menjadi naik atau berada di atas garis
pinggang belakang, karena tertarik oleh punggung yang menonjol. Tetapi
kalau kita sudah melakukan analisa bentuk punggung model sebelum
membuat pola maka pola akan bisa disesuaikan dengan bentuk punggung
tersebut dengan cara diantaranya adalah: membuat atau member
kupnat/lipit pantas pada bagian bahu belakang, menambah panjang
punggung dari ukuran yang diambil atau dengan cara melakukan uji coba
pola dasar sebelum dirubah menjadi pola yang sesuai dengan desain.
Sehingga dengan demikian busana yang dibuat akan sesuai dengan bentuk
tubuh model, pada akhirnya busana yang dibuat akan menjadi busana yang
nyaman dan enak dipakai.
2) Bentuk punggung melandai (Ideal)
Bentuk punggung melandai (Ideal) adalah bentuk punggung yang tidak
begitu bermasalah apabila dibuatkan pola busana untuk model yang
mempunyai punggung ideal ini. Dengan demikian pembuatan polanya pada
bagian belakang tidak ada kesulitan. Namun demikian karena bentuk
punggung tidak rata, maka sebaiknya perlu ada kupnat atau lipit pantas
pada bagian bahu belakang.
3) Bentuk punggung datar/rata (Flat)
Bentuk punggung datar/rata adalah bentuk punggung yang dimiliki oleh
sebagian orang/manusia, jadi untuk membuatkan pola busana bagi model
yang mempunyai bentuk punggung datar/rata harus ada perlakuan khusus
untuk pola bagian belakang, karena sistem pembuatan pola konstruksi
adalah menggunakan ukuran bentuk tubuh yang ideal, sehingga apabila
ada bentuk tubuh yang tidak lazim, diperlukan perlakuan khusus atau
sentuhan khusus pada garis pola tertentu agar busana yang dibuat sesuai
dengan bentuk tubuh model tersebut. Untuk bentuk punggung yang rata
seperti pada gambar di atas, kupnat atau lipit pantas pada garis bahu dapat
dihilangkan, karena punggungnya rata, namun tetap dibuktikan terlebih
dahulu dengan cara melakukan uji coba pola dasar.
Pada gambar di atas memperlihatkan bahwa apabila tubuh kita diberi sarung
dengan kain yang dibuat kaku dan berbentuk lurus, segi empat panjang dari
atas sampai pada betis, maka agar bahan tersebut rapi dan rata jatuhnya pada
badan, apabila ditarik garis lurus dari bagian leher muka maka ada beberapa
tempat yang perlu dipatahkan atau dilipat sehingga membentuk kupnat.
Sekarang fokuskan pembahasan kita pada bagian punggung persisnya pada
bagian bahu. Agar bahan lengket pada bagian punggung maka kita harus
melipat atau membuang daerah yang berbentuk segitiga siku sebagaimana
yang terlihat pada gambar yang ada tanda panah berwarna merah(panah 1).
Kelonggaran inilah natinya yang bakal menjadi kupnat pada bagian bahu
belakang, sebagai mana terlihat pada gambar pola disampingnya(panah 2)
1. Buah dada lebih tinggi dari perut(di atas normal).
2. Buah dada lebih tinggi sedikit dari Perut(normal).
3. Buah dada sama rata dengan perut.
Bentuk dada akan mempengaruhi pada pembuatan pola, pada besar kecilnya
kupnat yang dibutuhkan untuk kelonggaran pada bagian payudara.
1) Buah Dada lebih tinggi dari perut
Pada gambar nomor satu dinyatakan buah dada lebih tinggi dari perut.
Pernyataan ini diperjelas lagi dengan menarik garis lurus dari pinggang
menuju puncak payu dara. Dengan adanya garis lurus, terlihat nyata
bahwa jarak garis menuju dada lebih jauh bila dibandingkan dengan
gambar nomor dua dan tiga. Ini artinya untuk bentuk tubuh model satu
dibutuhkan kupnat yang lebih lebar dari bentuk tubuh nomor dua dan tiga.
Jadi semakin tinggi payudara semakin lebar kupnat yang diperlukan.
Kupnat tersebut adalah untuk member kelonggaran pada payudara.
2) Buah dada lebih tinggi sedikit dari Perut(normal)
Pada gambar nomor dua dinyatakan buah dada sedikit lebih tinggi dari
perut(tidak setinggi bentuk tubuh nomor satu). Pernyataan ini diperjelas
lagi dengan menarik garis lurus dari pinggang menuju puncak payu dara.
Dengan adanya garis lurus, terlihat nyata bahwa jarak garis menuju dada
tidak se jauh bila dibandingkan dengan gambar nomor satu tetapi lebih
jauh dari bentuk tubuh nomor tiga. Ini artinya untuk bentuk tubuh model
dua dibutuhkan kupnat yang lebih lebar dari bentuk tubuh nomor tiga tetapi
lebih kecil dari bentuk tubuh nomor satu.
3) Buah dada sama rata dengan perut
Pada gambar nomor tiga dinyatakan buah dada sama rata dengan
perut(tidak setinggi bentuk tubuh nomor satu dan dua). Pernyataan ini
diperjelas lagi dengan menarik garis lurus dari pinggang menuju puncak
payu dara. Dengan adanya garis lurus, terlihat nyata bahwa jarak garis
menuju dada tidak se jauh bila dibandingkan dengan gambar nomor satu
dan dua. Ini artinya untuk bentuk tubuh model tiga dibutuhkan kupnat yang
lebih kecil dari bentuk tubuh nomor satu dan dua.
Ketiga bentuk tubuh di atas, dapat juga lebih diperjelas dengan
memperhatikan gambar berikut ini. Pengaruh tinggi rendahnya payudara pada
garis pola terletak pada kupnat dan garis yang ada tanda panah warna merah.
Semakin jauh jarak antara garis tegak lurus (horizontal) dengan titik pertemuan
garis lebar(fertikal) pada bagian dada atau leher, semakain lebar kupnat yang
dibutuhkan sebagaimana terlihat pada gambar pola yang ditunjuk oleh anak
panah. Demikian juga sebaliknya, semakin dekat jarak garisnya semakin kecil
lebar kupnat yang diperlukan.
1. Bentuk I : perut dan pinggul rata
2. Bentuk R : pinggul rata dan turun, perut menonjol ke depan
3. Bentuk S : pinggul dan paha besar, perut rata
4. Bentuk O1 : perut menonjol tinggi (ke atas) pantat menonjol turun
5. Bentuk O2 : perut dan pantat menonjol pada garis yang sama
0 komentar:
Post a Comment