TUSUK HIAS
![]() |
TUSUK HIAS |
a. Tusuk hias dasar
Tusuk hias dasar ada tiga belas macam yatu :
1) Tusuk jelujur yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal
ukuran dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang.
2) Tusuk veston yaitu tusuk yang mempunyai dua arah yaitu arah
vertikal dan arah horizontal, kaki tusuk arah vertikal dan arah
horizontal mempunyai pilinan
3) Tusuk flanel yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan
pada bagian atas dan bagian bawah tusuk bersilang
4) Tusuk batang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan
setengah dari ukuran tusuk masing-masing saling bersentuhan
5) Tusuk pipih yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang
dan menutup seluruh permukaan ragam hias.
6) Tusuk rantai yaitu tusuk mempunyai arah horizontal atau
vertikal dimana masing-masing tusuk saling tindih menindih
sehingga membentuk rantai-rantai yang sambung
menyambung.
7) Tusuk silang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan
pada garis tengahnya ada persilangan antara tusuk bagian
atas dan tusuk bagian bawah.
8) Tusuk biku yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal ke kiri
dan ke kanan
9) Tusuk palestrina yaitu tusuk mempunyai arah horizontal dan
setiap tusukan mempunyai tonjolan atau buhulan
10) Tusuk kepala peniti yaitu tusuk yang mempunyai pilihanpilihan
pada permukaan kain dan menutup semua permukaan
ragam hias.
11) Tusuk tikam jejak yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal
dan setengah dari ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga
pada permukaan kelihatan seperti setikan mesin.
12) Tusuk balut yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal yang
dilakukan di atas benang lain atau pada pinggir ragam hias
yang dilobangi.
13) Tusuk Holben yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal
dan vertikal dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang
sehingga berbentuk jajaran.
b. Tusuk hias variasi yaitu tusuk yang merupakan variasi dari
tusuk-tusuk dasar, variasi tusuk-tusuk dasar tersebut dapat
dilakukan dengan merubah arah, ukuran, jarak tusuk atau
mengkombinasikan satu tusuk dengan tusuk yang lain sehingga
dari satu tusuk dasar dapat menghasilkan bermacam-macam
tusuk variasi yang mempunyai nama tersendiri misalnya variasi
dari tusuk silang disebut tusuk silang ganda, variasi dari tusuk
rantai tusuk rantai terbuka atau tusuk tulang ikan, variasi tusuk
pipih disebut long and short stich, variasi tusuk flanel disebut tusuk
chevron dan lainnya. Berikut beberapa contoh tusuk hias variasi :
Variasi tusuk flanel
Variasi tusuk holben
JENIS SULAMAN
Ada berbagai jenis sulaman yang dapat digunakan untuk
menghias busana, baik sulaman yang dibuat menggunakan bantuan
mesin maupun menggunakan tangan. Apalagi jika kita amati
perkembangan mesin sulam saat ini. Dengan bantuan mesin sulam,
komputer dan satu orang operator dapat dihasilkan kain yang disulam
dalam jumlah banyak. Namun masih banyak jenis sulaman yang
harus dikerjakan dengan tangan dan jenis sulaman ini dihargai
dengan harga yang relatif tinggi. Ada banyak sulaman yang dibuat
menggunakan tangan yang dijelaskan dalam banyak literatur.
Beberapa jenis sulaman yang dapat digunakan untuk menghias kain
atau busana di antaranya yaitu:
a. Sulaman Fantasi
Sulaman fantasi sering juga disebut sulaman bebas karena
sulaman ini di desain dengan memvariasikan tusuk hias dan
warna benang pada bahan tenunan polos. Ragam hias yang
digunakan untuk sulaman fantasi sering menggunakan ragam hias
naturalis seperti bentuk bunga-bunga, binatang, buah-buahan dan
lain-lain.
Warna yang digunakan untuk sulaman fantasi lebih dari dua
warna. Kombinasi warna dapat memakai kombinasi warna kontras
atau komplement dan kombinasi warna harmonis seperti
kombinasi warna analog dan kombinasi warna monolog.
Untuk menghasilkan aksentuasi dapat dilakukan dengan
teknik kontras baik kontras warna, kontras tusuk, atau kontras
ukuran ragam hias. Penggunaan tusuk juga divariasikan lebih dari
dua macam tusuk seperti tusuk pipih, tusuk tangkai, tusuk veston,
dan tusuk kepala peniti. Untuk menghasilkan aksentuasi atau
pusat perhatian seperti kontras tusuk , maka pilih tusuk hias yang
kesannya menonjol dari tusuk yang lain seperti misalnya tusuk
pipih karena semua permukaan ragam tertutup oleh tusuk atau
tusuk palestrin karena permukaan tusuknya menonjol.
Pola hias yang digunakan untuk sulaman fantasi ini
disesuaikan dengan penempatan sulaman pada desain
strukturnya.
Berikut ini contoh desain sulaman fantasi :
Adapun alat yang dibutuhkan adalah ram, gunting dan jarum
tangan. Bahan yang digunakan adalah kain dengan tenunan rapat
dan polos seperti tetoron, berkolin, poplin dan lain-lain. Benda yang
dapat dihias antara lain blus, rok, gaun dan aneka lenan rumah
tangga.
Cara mengerjakannya yaitu motif yang sudah di desain
dipindahkan ke bahan. Motif dapat berupa bunga-bungaan atau
bentuk-bentuk naturalis. Setelah itu ram di pasang di atas bahan yang
akan di hias. Mulailah membuat bermacam-macam tusuk di atas
bahan sesuai dengan motif yang direncanakan. Warna benang yang
digunakan boleh dikombinasikan dan tidak lebih dari 3 warna karena
akan membuat desain terlalu ramai atau tidak menarik, disamping itu
kita juga dapat menggunakan beraneka tusuk hias. Dalam
mengkombinasikan warna dan mengkombinasikan tusuk hias
hendaklah diperhatikan kesatuan dari desain yang dibuat sehingga
sulaman yang dihasilkan benar-benar dapat meningkatkan mutu dari
kain yang kita hias.
0 komentar:
Post a Comment