Pemasangan Kerah
Kerah merupakan salah satu penyelesaian pinggir pakaianyang dipasangkan pada leher. Kerah mempunyai bermacammacam
bentuk, desain dan ukuran. Dari berbagai bentuk desain
kerah akan memberikan kesan atau nilai tersendiri bagi si pemakai.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik pemasangan kerah .
a. Pemasangan Kerah Memakai Lajur atau Serip
Pemilihan bentuk kerah haruslah disesuaikan dengan
bentuk muka, bentuk leher, dan bentuk tubuh seseorang
seperti, seorang mempunyai leher pendek dan gemuk tidak
cocok memakai kerah berdiri, akan tetapi orang ini akan
kelihatan menarik dan cantik dengan style kerah yang dilipatkan
keluar, dan pada lehernya diturunkan, seperti kemeja yang
kancingnya tidak dipasangkan pada penegak kerah.
Setiap jenis kerah mempunyai bagian-bagian seperti bagian
kerah atas dan bagian kerah bawah juga memakai pelapis
kerah. Pelapis kerah sekarang ini banyak pula jenis dan
macamnya. Dalam pemilihan pelapis yang harus diperhatikan
adalah bentuk (jenis) kerah, asal bahan seperti untuk kerah jas,
pelapis yang baik dipakai adalah pelapis yang tebal seperti
pelapis bulu kuda, dan jika untuk kerah rebah (kerah baby)
cukup dengan pelapis resin (staflek).
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, pelapis kerah
pada umumnya sudah memakai lem yaitu salah satu
permukaannya memakai resin thermo plastik, yang dapat
menempel pada bahan busana dengan cara memberi
pemanasan dan tekanan beberapa waktu seperti dengan
sterika prees atau mesin prees yang disebut juga fusing.
Teknik memotong pelapis kerah adalah sebatas pola (sama
dengan ukuran pola kerah) berarti tidak termasuk tiras, dan
dijahit dibatas pelapis dan ada juga yang sama dengan
lembaran kerah dan pelapis. Pemasangan pelapis dengan cara
menempelkan pelapis yang memakai lem pada bagian buruk
bahan kerah dengan tepat kemudian di press dengan mesin
press atau seterika press.
Kerah yang dipasang dengan memakai lajur atau serip
adalah kerah rebah, kerah mandarin, kerah matros (kelasi).
1) Kerah rebah ( kerah terletak)
Kerah rebah disebut juga kerah baby karena kerah ini
banyak dipakai untuk busana bayi, busana anak-anak, dan
busana wanita. Teknik menjahit kerah rebah adalah sama
untuk semua jenis, tetapi bentuknya saja yang berbeda
antara kerah rebah, kerah palerin dan kerah matros.
Teknik menjahitnya sama yaitu:
kerah rebah |
a) Kerah digunting sesuai pola ditambah kampuh 1 cm
b) Agar bentuknya bagus diberi pelapis vislin dengan
ukuran sama dengan pola.
c) Dijahit dengan setikan mesin selebar kampuh
kecuali pada bagian leher
d) Tirasnya digunting kecil-kecil sampai pada batas
setikan dengan jarak 1 s.d 2 cm, tujuannya agar
bentuk kerah tidak kaku (menurut bentuk) lalu di
press ( ketika menggunting tiras jangan sampai
tergunting benang setikan )
e) Pasangkan pada leher dengan depun (kumai
serong) dengan posisi badan atau (leher) bagian
baik, kerah dan depun.
f) Lalu dijahit dengan mesin pada sekeliling lingkar
leher sesuai dengan tanda pola.
g) Gunting kecil-kecil sekeliling leher dan ditindas
seperti memasang depun
h) Depun atau kumai serong di somkan ke badan
0 komentar:
Post a Comment