Menggambar Pola Busana Dengan Teknik
Konstruksi Di Atas Kain
Menggambar pola dengan teknik konstruksi di atas kain berartimenggambar pola tidak menggunakan pola yang digambar di atas kertas,
tetapi pola digambar langsung di atas kain yang merupakan bahan dasar
dari pakaian yang akan dibuat pakaian. Pola digambar sesuai dengan
desain yang telah ditentukan, dan berpedoman pada ukuran
model/ukuran sipemakai. Langkah kerja yang dilakukan hampir sama
dengan menggambar pola di atas kertas, tetapi pola yang digambar
langsung mengikuti desain dan tidak berdasarkan pola dasar. Dengan
demikian, desainnya jangan yang rumit, tetapi desain yang sederhana.
Untuk desain yang rumit sebaiknya menggambar pola berdasarkan pola
dasar.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk menggambar pola di atas
kain adalah : 1) desain pakaian; 2) ukuran sipemakai; 3) bahan pakaian
sesuai dengan desain; 4) centimeter; 5) rol pola; 6) kapur jahit (sebaiknya
yang berbentuk pensil); 7) jarum pentul; 8) gunting kain.
Sebelum menggambar pola, tentu telah memiliki desain pakaian
dan ukuran sipemakai, karena menggambar pola di atas kain akan
berpedoman kepada kedua hal tersebut. Menggambar pola busana
dengan teknik konstruksi langsung di atas kain, sebaiknya dilakukan
untuk desain pakaian yang sederhana, baik untuk wanita, pria maupun
untuk anak-anak.
Untuk desain pakaian yang sulit atau rumit sebaiknya dikonstruksi
berdasarkan pola dasar, baik pola dasar badan, rok dan lengan.
Disarankan juga untuk desain yang sulit sebaiknya diuji cobakan terlebih
dahulu. Menguji cobakan pola dapat dibuat dalam ukuran kecil (fragmen)
terlebih dahulu. Membuat fragmen berarti kita membuat pakaian dengan
ukuran yang lebih kecil. Fragmen yang dibuat sebaiknya dari bahan yang
sama dengan bahan pakaian yang sebenarnya. Jika harga bahan
pakaian terlalu mahal, untuk bahan fragmen dapat diganti dengan bahan
yang memiliki sifat yang sama atau mendekati dengan sifat bahan
utama.
Tujuan membuat fragmen adalah untuk melihat apakah desainnya
sudah sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Garis-garis polanya
sudah sesuai dengan desain pakaian, kupnya sudah tepat atau belum.
Untuk lebih jelasnya berikut ini dapat dilihat bagaimana cara
menggambar pola dengan teknik konstruksi di atas kain, untuk wanita,
pria dan anak-anak :
1. Menggambar pola busana dengan teknik konstruksi di
atas kain untuk wanita dewasa.
Desainnya terdiri dari blus dan celana panjang. Blus memilikibelahan didepan, memiliki rumah kancing dan kancing sebanyak
enam buah. Lengan licin/lengan suai, panjang lengan sampai batas
pergelangan dan pada ujung lengan ada belahan dan dihiasi dengan
tiga buah kancing. Pada badan bagian muka memiliki garis princes
dengan bentuk simetris, yang dimulai dari pertengahan garis lingkar
kerung lengan menuju puncak dada terus ke garis kupnat sampai
panjang blus. Pada badan bagian belakang memiliki dua buah kup.
Kerah setengah berdiri. Panjang blus lebih kurang tiga puluh cm
dibawah garis pinggang.
Celana panjang sampai mata kaki, pada tengah muka ada
ritsluiting atau tutup tarik sepanjang lebih kurang 17 cm yang
diselesaikan dengan menggunakan gulbi. Pakai kantong sisi dengan
model simetris. Pinggang diselesaikan dengan menggunakan ban
selebar 4 cm.
Desain Desain busana wanita
a. Cara mengambil ukuran
Ukuran dan cara mengambil ukuran yang diperlukan untuk
menggambar pola konstruksi di atas kain, sesuai dengan model di
atas adalah sebagai berikut :
1) Lingkar Leher, diukur sekeliling leher terbesar.
2) Lingkar Badan, diukur sekeliling badan terbesar dengan posisi cm
tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar dan ditambah 6 cm.
3) Lebar Muka, diukur enam atau tujuh cm dari lekuk leher kebawah,
kemudian diukur datar dari batas lingkar kerung lengan kiri sampai
batas lingkar kerung lengan kanan
4) Lingkar Pinggang, diukur pas sekeliling pinggang ditambah 6 cm
5) Tinggi Dada, diukur dari pinggang dibawah payu dara, keatas
menuju puncak dada, dikurangi 4 cm.
6) Lebar Dada, diukur jarak antara payudara kiri dan kanan (untuk
menentukan garis princes)
7) Panjang Punggung, diukur dari tulang belakang lurus sampai batas
pinggang
8) Lebar Punggung, diukur 9 cm dari tulang leher belakang, pada
garis tersebut diukur mendatar dari batas lingkar kerung lengan kiri
sampai batas lingkar kerung lengan kanan.
9) Panjang Bahu, diukur dari bahu tertinggi/batas lingkar leher sampai
ujung bahu/ batas bahu terendah ditambah 1 cm
10) Panjang Lengan, diukur dari bahu terendah sampai pergelangan
tangan
11) Lingkar ujung lengan, diukur sekeliling ujung lengan
12) Tinggi duduk, diukur dari pinggang sampai batas panggul terbesar
pada bagian belakang (dalam posisi duduk)
13) Lingkar Panggul, diukur melingkar pada pinggul yang paling tebal
secara horizontal ditambah 4 cm.
14) Panjang celana, diukur dari pinggang sampai batas mata kaki
(sesuai dengan model)
15) Lingkar ujung kaki, Diukur sekeliling ujung kaki celana sesuai
dengan ukuran yang diinginkan
16) Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar
Ukuran blus
1) Lingkar leher : 38 cm
2) Lingkar badan : 90 cm
3) Panjang muka : 33 cm
4) Lebar muka : 34 cm
5) Lingkar pinggang : 70 cm
6) Tinggi dada : 14 cm
7) Lebar dada : 23 cm
8) Panjang punggung : 37 cm
9) Lebar punggung : 35 cm
10) Panjang bahu : 13 cm
11) Panjang lengan : 54 cm
12) Lingkar ujung lengan : 22 cm
13) Tinggi duduk : 23 cm
14) Lingkar panggul : 96 cm
15) Panjang celana : 94 cm
16) Lingkar kaki celana : 42 cm
17) Panjang lutut : 54 cm
Keterangan pola bagian belakang
Bahan blus dilipat dua, pada bagian tepi kain digambar pola blus
bagian muka, dan pada lipatan kain digambar pola blus bagian
belakang, untuk langkah berikutnya ikuti keterangan berikut : Ukur tiga
cm dari ujung kain, beri nama titik A, buat garis dari A ke F.
A - A1 = 1,5 cm,
A - A2 = 7 cm,
hubungkan A2 dengan A1 membentuk garis leher belakang.
F - F1 = 4 cm, buat garis mendatar.
A2 - A3 = panjang bahu, ujung bahu menyentuh garis datar F1.
A1 - B = 9 cm
G - B1 = ½ lebar punggung
A1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm
G - G1 = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.
Hubungkan titk A3 dengan B1 terus ke G1 (lingkar kerung lengan
belakang).
A1 - C = panjang punggung.
C - C1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 3 cm (untuk kup dan dikurangi
1 cm).
C - C2 = 1/10 lingkar pinggang
C2 - C3 = 3 cm.
Besar kup di bagi dua dibuat garis bantu sampai ketitik C4 dan C5
(panjang kup) hubungkan C2 dan C3 ke C4 dan C5 seperti gambar.
C - D = ukuran tinggi panggul.
D - D1 = ¼ lingkar panggul dikurangi 1 cm.
C - E = ukuran panjang blus,
E - E1 = D - D1.
E1 - E2 = 1 cm.
Bentuk garis sisi blus dengan menghubungkan titik G1 dengan C1,
dan C1 ke D1 membentuk garis panggul, terus ke E2 seperti gambar.
![]() |
Menggambar Pola Busana Dengan Teknik |
0 komentar:
Post a Comment