, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Motif bahan

Motif bahan

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Motif bahan



Berbicara mengenai motif bahan, terlebih dahulu harus diketahui
bahwa bahan pakaian ada yang tidak bermotif (bahan polos) dan bahan yang
bermotif. Motif bahan di antaranya adalah berkotak, bergaris, berbintik kecil
atau besar (polkadot), berbunga, bergambar binatang, motif abstrak, motif
batik, dan banyak lagi perkembangan motif bahan lain yang makin variatif.
Motif bahan juga perlu
diperhatikan dalam proses merancang
bahan. Hal ini berkaitan dengan cara
peletakan atau penataan pola pada
bahan, untuk bahan yang tidak
bermotif, tidak akan banyak
mengalami kesulitan dalam meletakkan
pola. Demikian pula dengan motif
serak, maupun motif abstrak. Hal
tersebut disebabkan untuk bahan polos,
motif serak atau abstrak merupakan
motif yang tidak beraturan. Dengan
demikian dalam meletakkan pola dapat
diletakkan secara berlawanan arah, dan
tidak perlu memperhatikan pertemuan motif pada garis-garis
sambungannya. Sedangkan untuk bahan bermotif dengan motif searah,
berkotak, bergaris ataupun motif istimewa (misalnya pada motif batik), kita
harus memperhatikan peletakan polanya. Karena untuk motif-motif yang
demikian, harus diperhatikan benar pertemuan motif pada tiap bagian
sambungan pakaiannya. Misalnya pada garis tengah muka atau tengah
belakang, pertemuan sisi badan, dan pertemuan antara motif pada badan dan
sakunya.
Contoh 1: Misalnya saja untuk kemeja
dengan bahan berkotak (lihat gambar 2.2.b),
kita harus memperhatikan jatuhnya motif
pada pertemuan-pertemuan bagian yang lain.
Bagian-bagian itu meliputi: antara tengah
muka sebelah kanan dan kiri, antara sisi
muka dan belakang, pemasangan saku, dan
lain sebagainya. Demikian pula pada motif
istimewa (contoh 2 gambar 2.2.a), kita harus
memperhatikan benar pertemuan antar
motifnya sehingga pada bagian permukaan
muka dan belakang, dan pada garis
sambungan suatu pakaian hendaknya
motifnya tidak terputus.
Uraian lebih lanjut tentang motif bahan ini akan dibahas pada saat kita
mempelajari cara meletakkan pola pada bahan.

0 komentar:

Post a Comment