, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kegiatan Belajar 1: Gunting bahan (Cutting) Busana Pria

Kegiatan Belajar 1: Gunting bahan (Cutting) Busana Pria

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Kegiatan Belajar 1: Gunting bahan (Cutting) Busana Pria




a. Tujuan kegiatan pemelajaran.

Pada akhir kegiatan pemelajaran 1 diharapkan pesera diklat mampu:
1) menjelaskan prinsip-prinsip busana  industri.
2) membuat tertib kerja menggunting (cutting) kemeja pria.
3) membuat tertib kerja menggunting (cutting) celana panjang pria.
4) melaksanakan pekerjaan menggunting (cutting) kemeja pria.
5) melaksanakan pekerjaan menggunting (cutting) celana panjang pria.

b.   Uraian materi 1: Gunting bahan (cutting) untuk busana pria

1). Prinsip-prinsip Busana Industri
Busana pria yang dibuat dalam skala industri mengikuti beberapa
prinsip dalam pembuatannya. Dalam suatu industri busana satu model
diproduksi secara massal. Artinya, untuk satu model  perusahaan
memproduksinya dalam jumlah yang sangat besar (dalam satuan
ratusan atau ribuan potong ). Produk tersebut bisa terdiri dari satu
ukuran atau beberapa ukuran yang merupakan peringkat ukuran
standart tertentu. Begitu pula dengan warnanya, agar dapat
menyajikan pilihan yang lebih variatif pada user satu model
diproduksi dengan beberapa macam warna. Produk tersebut
diproduksi dalam jumlah besar karena memang pesanan yang masuk
menginginkan sejumlah itu. Bisa juga karena produk tersebut akan
dijual ke berbagai tempat. Produk tersebut mampu dikerjakan oleh
suatu perusahaan dalam waktu singkat karena alat dan petugas
produksi mereka sudah didisain untuk dapat bekerja secara efisien.
Produk busana industri menggunakan ukuran standart industri tertentu,
atau sesuai dengan standar ukuran yang diminta oleh masing masing
buyer. Bahkan ukuran tersebut seringkali termasuk ukuran polanya.
Sebagai contoh,untuk Standar industri Nasional Indonesia yang
disingkat SNI, kemeja pria dewasa kain tenun dimulai dari nomor15
s/d nomor 19
Dalam proses produksi menggunakan sistem “ban berjalan”.
Artinya, sebuah pakaian tidak dijahit tuntas oleh seorang penjahit.
Masing masing bagian seperti: jahit kerah, jahit saku, pressing, dan
bagian bagian yang lain dikerjakan oleh masing-masing pekerja yang
ahli dalam bidang tersebut. Pekerjaan tersebut dikerjakan
berurutan sesuai dengan efisiensi kerja atau tertib kerjanya.
Label yang dipergunakan oleh industri dapat berasal dari buyer
yang memesan atau label tertentu yang biasa digunakan oleh industri
tersebut. Biasanya sebuah garment mempunyai lebih satu macam
label.

0 komentar:

Post a Comment