Motif Busana
Motif Busana |
Pada perkembangan motif busana akhir-akhir ini, banyak bermunculan
variasi pemberian motif, baik menggunakan sulaman tangan maupun dengan
menggunakan bordir. Untuk mendapatkan kesan keindahan dan kemewahan,
orang banyak melakukan berbagai inovasi dengan cara memasang berbagai
payet, burci ataupun manik-manik untuk lebih memperindah busananya.
Pemasangan berbagai payet, burci dan manik-manik ini dapat dikombinasikan
pada bordir. Ambil contoh saja, untuk busana pesta atau busana daerah seperti
kebaya, saat ini banyak yang menggunakan modifikasi antara bordir dan burci.
Untuk memasang berbagai
payet, burci, dan manik-manik
pada bordir, tidak terbatas hanya
pada beberapa tusuk bordir saja,
melainkan pada semua tusuk
bordir dapat dipermanis dengan
pemberian ornamen-ornamen
tersebut. Yang paling penting
adalah keserasian antara bentuk
bordir dan warna antara bordir
dan ornamen yang akan dipasang pada bahan/pakaian yang telah dibordir .
Jenis burci yang sering dan banyak dipergunakan sebagai variasi bordir
adalah jenis sisik/payet, pasir, dan bulat mutiara. Namun, pemilihan jenis burci
harus disesuaikan dengan jenis motif bordir yang akan dihiasi agar keserasian
dan keindahan dapat terjaga. Jangan sampai burci malah merusak hiasan
bordir yang sudah bagus. Contoh jenis-jenis burci dapat dilihat pada gambar
berikut.
Cara Memasang payet, burci, manik-manik pada bordir
1) Siapkan bahan/pakaian yang sudah dibordir
2) Siapkan burci, payet ataupun manik-manik yang akan dipasang
3) Siapkan benang dan jarum untuk memasang burci
4) Siapkan motif untuk pemasangan burci.
5) Mulailah memasang payet atau burci dengan cara sebagai berikut:
a) Pasang benang pada jarum burci (pilih kuran (nomor) jarum sesuai
dengan ukuran lubang burci).
b) Tusukkan benang pada bidang yang akan dihiasi, matikan dari bagian
buruk kain, keluarkan benang pada bagian baik kain, masukan burci yang
akan ditempelkan.
c) Masukan kembali benang ke bagian buruk, untuk jenis burci bulat dan
ukurannya kecil, benang kembali pada tengah burci kemudian benang
dimatikan.
d) Lakukan secara berulang-ulang sampai bidang yang akan dihiasi burci
selesai.
e) Perlu diperhatikan bahwa setiap langkah melekatkan burci, benang selalu
dimatikan. Hal ini berfungsi sebagai pengunci, agar jika salah satu burci
lepas maka burci yang lain tidak ikut lepas.
0 komentar:
Post a Comment