, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Uji Coba Pola

Uji Coba Pola

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

•Hal yang harus diperhatikan:
1.Tujuan merencanakan ialah untuk memudahkan pekerjaan menjahit agar jangan sampai ada yang salah jahit, sehingga untuk mendapatkan cup yang bagus tidak perlu membuka kembali pakaian yang sudah dijahit.
2.Langkah kerja tidak sama pada setiap pakaian karena model dan bahan berbeda-beda.
3.Memperhatikan model dengan teliti untuk dapat merencanakan uji coba pola.
4.Uji coba pola dilakukan dengan bantuan dress form atau pragawati.

•Kesalahan-kesalahan uji coba pola pada umumnya disebabkan oleh:
1.Karena salah pola/bentuk pola
2.Karena salah gunting;
3.Karena salah menyatukan.
4.Karena salah ukuran

1)Karena salah pola.                           
Kesalahan-kesalahan terjadi disebabkan salah mengambil ukuran seperti:
•Lingkar badan dan pinggang kebesaran atau kekecilan
•Panjang muka dan panjang punggung terlalu panjang atau kurang panjang
•Lingkar leher terlalu longgar atau sempit
•Kurung lengan terlelu besar atau sempit
•Kesalahan menafsir/menentukan perbandingan ukuran

2)Karena salah gunting
Badan kelihatan miring atau bahu terlihat rendah sebelah. Jelas kelihatan pada kain bermotif garis, kotak-kotak atau pola-pola geometris yang teratur polanya.
Keadaan seperti ini disebabkan bergeser saat meletakkan pola. Pola seharusnya diletakkan tepat tengah muka lurus benang atau lurus kerah kain.

3)Karena salah menyatukan
Memasang lengan kurang tepat, sehingga lengan kelihatannya miring ke depan atau ke belakang.
Memasang kerah tidak dimulai dari tengah belakang sehingga pada saat terakhir kerah kurang.

•Melakukan uji coba pola sesuai desain
Memperbaiki pola
Langkah-langkah uji coba pola
1.Menyiapkan alat dan bahan.
a.Menyiapkan alat
b.Bahan uji coba
Blaco atau bahan tekstil sesungguhnya.
2.Menyiapkan desain busana
3.Meletakkan pola dasar di atas bahan dan menggunting
menggunting bagian badan, rok dan lengan
4.Memberi tanda-tanda pola dengan bantuan rader dan karbin jahit
5.Menjelujur dengan benang warna lain bagian tengah muka, tengah belakang badan, tengah muka, tengah belakang rok batas pinggang dan engah lengan
6.Menyatukan bagian–bagian pola badan rok dan lengan
7.Uji coba I pola dasar

Rangkuman

Uji coba pola perlu dilakukan untuk mengetahui bentuk dan ketetapan pola sesuai atau tidak dengan desain yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menghindari jangan smpai membuka kembali pakaian yang sudah dijahit.
Uji coba pola dapat dilakukan pada dress form atau pemakai langsung dengan bahan yang lebih murah, apabila ada bagian yang kurang tepat pola harus disesuaikan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh pola yang betul pas dan tepat.


1Jelaskan Tujuan melakukan uji coba pola!
2Sebutkan kesalahan–kesalahan yang pada umumnya dijumpai pada saat uji coba pola!
3Sebutkan jenis–jenis bahan untuk uji coba pola!

Kunci jawaban

1Tujuan melakukan uji coba pola adalah: untuk mengetahui bentuk dan ketepatan pola sesuai atau tidak dengan desain dan ukuran
2Kesalahan yang umumnya dijumpai pada saat uji coba pola yaitu:
-salah ukuran
-salah bentuk
-salah menggunting
-salah menyatukan bagian pola

3Jenis bahan untuk uji coba pola:
-Bahan yang lebih murah
-Bahan blaco
-Kertas tela/kertas singkong

                  
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Uji Coba Pola
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Memeriksa Pola

Memeriksa Pola

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit


Memeriksa pola adalah pekerjaan setelah anda selesai membuat konstruksi pola. Hal ini penting dilakukan agar anda mendapatkan pola sesuai desain dengan memeriksa kembali:

Ketepatan ukuran pola
Cek ukuran lingkar badan
Cek ukuran lingkar pinggang
Cek ukuran lingkar panggul
Cek ukuran panjang badan/ rok/celana
Cek ukuran panjang lengan

Ketepatan bentuk pola
Cek bentuk pola bagian atas
Cek bentuk pola bagian bawah
Cek bentuk bagian-bagian pola yang lain

Kelengkapan komponen pola
Pola bagian atas
Pola bagian bawah
Pola lapisan, pelapis dan bagian-bagian pola yang lain

Ketepatan tanda- tanda pola
Tanda arah serat kain
Tanda guntingan
Tanda rangkap/tidak rangkap
Tanda jumlah guntingan
Tanda lipatan
Tanda lipit pantas
Tanda muka/belakang
Dll.

Rangkuman

Setelah selesai membuat konstruksi pola untuk mendapatkan pola yang baik sesuai model dan ukuran pemesan harus memeriksa kembali ketepatan:
-Ukuran pola
-Bentuk pola
-Kelengkapan pola
-Tanda–tanda pola
 Setelah pengecekan selesai pola digunting sesuai tanda/ bentuk.


Kutiplah pola yag sudah dibuat lengakp dengan semua komponen pola
Lengkapi komponen pola  dengan keterangan bagian–bagian pola
Lengkapi komponen pola dengan tanda-tanda pola
Lengkapi komponen pola dengan No pola
Lengkapi dengan Model
Lengkapi dengan data pemesan
Guntinglah pola-pola yang sudah diperiksa  sesuai tanda/bentuk pola


1.Tuliskan ukuran pola yang anda buat!
2.Tuliskan komponen–komponen pola y!ng anda buat
3.Buatlah tanda–tanda pola!


Kunci jawaban
1.Ukuran pola:
- Lingkar badan …..
- Lingkar pinggang …..
- Lingkar panggul …..
- Panjang badan, rok, celana …..
- Panjang lengan …..

2.Komponen Pola:
-Pola badan
-Pola lengan
-Pola rok/celana
-Pola kerah
-Pola pelapis, lapisan

3.Tanda-tanda pola:
-Tanda arah serat kain
-Tanda guntingan
-Tanda lipatan
-Tanda pola muka/belakang
-Tanda jahitan


                  
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Memeriksa Pola
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Rangkuman Pecah Pola Busana

Rangkuman Pecah Pola Busana

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Pecah pola busana secara konstruksi merupakan salah satu langkah sebelum kita memotong, menjahit dan menyelesaikan suatu busana. Dalam pekerjaan ini kita memerlukan ketelitian dan kecermatan dalam hal:
-Ukuran pola
-Bentuk pola
-Kelengkapan pola
-Tanda–tanda pola
-Teknik menggunting pola
-Teknik uji coba pola
-Teknik penyimpanan pola

Hal ini penting kita perhatikan agar mendapatkan hasil pekerjaan khususnya busana yang kita buat sesuai dengan yang kita harapkan.
Sebelum mempelajari Pecah Pola Busana Wanita sesuai model perlu kiranya kita mempelajari teknik menggambar bagian–bagian busana sebagai bekal pengetahuan dan ketrampilan siswa untuk membuat pecah pola busana wanita sesuai model.

Bagian–bagian busana tersebut adalah:
-Macam–macam garis leher
-Macam–macam bentuk krah
-Macam–macam bentuk lengan
-Macam–macam bentuk rok

Sedangkan Pecah Pola Busana Wanita dikelompokkan sesuai kesempatan pemakaiannya yaitu:
-Busana rumah
-Busana rekreasi
-Busana kerja
-Busana pesta
-Busana modifikasi



1.Sebutkan 4 bagian busana
2.Sebutkan 5 macam kesempatan dalam berbusana
3.Jelaskan syarat busana rumah
4.Jelaskan syarat busana kerja
5.Jelaskan syarat busana pesta

Kunci Jawaban

1.4 Bagian busana adalah:
-Macam–macam bentuk leher
-Macam–macam bentuk kerah
-Macam–macam bentuk lengan
-Macam–macam bentuk rok

2.5 kesempatan dalam berbusana adalah:
-Busana rumah
-Busana rekreasi
-Busana kerja
-Busana pesta
-Busana modifikasi/khusus

3.Syarat busana rumah adalah:
-Busana yang dipilih: daster, baby dool
-Model sederhana dan praktis
-Bahan menyerap keringat, lembut dan mudah dalam perawatan
-Corak dan warna menyesuaikan

4.Syarat busana kerja adalah:
-Busana yang dipilih: Rok/celana dengan blus, Rok/celana dengan blaser/jas
-Model praktis, mudah dalam pemakaian
-Bahan mengisap keringat, mudah dalam pemeliharaan
-Warna menyesuaikan

5.Syarat busana Pesta adalah:
-Busana yang dipilih: gaun dengan ukuran pendek, sedang atau panjang
-Desain mewah/bawah variasi
-Bahan berkualitas/mewah
-Warna cerah, lembut

                  
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Rangkuman Pecah Pola Busana
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pengambilan Ukuran

Pengambilan Ukuran

 
les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengambilan ukuran adalah:
-Peragawati memakai pakaian pas pada badan, dianjurkan memakai kaos ketat agar lebih tepat menentukan bagian tubuh.
-Peragawati tidak memakai benda-benda yang menambah tebal permukaan tubuh misalnya ikat pinggang, dompet dan lain-lain.
-Peragawati berdiri tegak tetapi santai, pandangan lurus kedepan.
-Anda sebagai pengambil ukuran berdiri di kanan atau kiri menghadap model
-Mengikatkan pita kain pada sekeliling lingkar badan, lingkar pinggang, lingkar panggul.
-Melakukan pengukuran secara berurutan dan teliti.

Setelah anda memperoleh ukuran yang tepat anda juga harus mampu menganalisa model busana, mampu membuat perbandingan garis-garis pola dan kelengkapannya sehingga anda dapat membuat pola secara tepat baik ukuran maupun bentuknya. Sebagai bekal pengetahuan dalam pecah pola busana wanita, anda perlu memahami terlebih dahulu bagian–bagian busana  yang meliputi:
1.Macam–macam bentuk garis leher
2.Macam–macam garis kerah
3.Macam–macam bentuk lengan
4.Macam–macam rok

1.Macam–macam Bentuk  Garis Leher adalah:
-Leher bulat
-Leher segi empat
-Leher variasi segi empat
-Leher perahu
-Leher segi lima
-Leher Sabrina
-Leher runcing lebar
-Leher perahu
-Leher tinggi

2. Macam–macam Bentuk Kerah adalah:
-Kerah rebah
-Kerah setengah berdiri
-Kerah rever
-Kerah formal
-Kerah setali
-Kerah jas
-Kerah tinggi
-Kerah pakai lekuk
-Kerah stuart
-Kerah belati
-Kerah sanghai

    3. Macam–macam Bentuk Lengan adalah:
-Lengan licin
-Lengan kop
-Lengan kop pakai kerut
-Lengan pot
-Lengan kupu – kupu
-Lengan puncak
-Lengan kuncup mawar/lengan Tulip
-Lengan tanpa bantalan
-Lengan kimono pendek
-Lengan kimono panjang
-Lengan reglen licin
-Lengan reglen dengan kerutan

4.Macam–macam Rok adalah:
-suai
-span
-pras empat
-pras enam
-pras delapan
-lipatan penuh
-setengah lingkaran/setengah payung
-lingkaran/rok payung
-sudut berkerut
-celana
-sarung

Agar lebih mudah menentukan garis-garis model busana maka sebaiknya anda memahami bagian-bagian busana, sehingga anda dapat menganalisa model-model busana berbagai kesempatan dengan tepat, sehingga anda dapat membuat pola busana wanita sesuai model dan ukuran.
Dalam modul ini disajikan tentang pecah pola busana wanita dalam berbagai kesempatan pemakaian yaitu:
-Pecah pola busana rumah
-Pecah pola busana rekreasi
-Pecah pola busana kerja
-Pecah pola busana pesta
-Pecah pola busana modifikasi
                  
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Pengambilan Ukuran
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Penawaran Kerjasama

Ditujukan kepada :
1. Toko Alat Mesin Jahit
2. Toko Kain / Busana
3. Toko Accesories Jahit
4. Konveksi beserta accesories
5. Toko di dekat sekolah atau kampus atau pinggir jalan
khususnya di yogyakarta dan umumnya di seluruh Indonesia.





SURAT PERJANJIAN KERJASAMA


Yang bertanda tangan dibawah ini :
I.          NAMA              : Sri Isbiyani
JABATAN         : Pengelola
PERUSAHAAN : LPK NAVITA
ALAMAT          : Glagah UH 4/196 Yogyakarta
TELEPHONE     : (0274) 450 326 / 714 20 55 / 0857 400 28 48 7
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LPK NAVITA selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
II.         NAMA              : ___________________________________________________
JABATAN         : ___________________________________________________
PERUSAHAAN : ___________________________________________________
ALAMAT          : ___________________________________________________
                                      ___________________________________________________
TELEPHONE     : ___________________________________________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama _______________________________,selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk saling membantu dalam segi promosi dan saling melibatkan pada setiap kegiatan yang sesuai dengan segmen pasar dari kedua belah pihak.



Pasal 2
BENTUK KERJASAMA

1.  PIHAK PERTAMA akan memberikan fasilitas discount sesuai dengan ketentuan discount bagi peserta kursus untuk setiap pendaftaran peserta kursus di LPK Navita yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
2.  PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan mempromosikan kepada seluruh calon peserta pada setiap waktu untuk menginformasikan program-program  pelatihan yang saat ini diselenggarakan.

Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1.  Membantu kelancaran kegiatan untuk setiap promosi yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
2.  Menyediakan brosure untuk program-program yang diselenggarakan di LPK Navita sesuai dengan kesepakatan oleh kedua belah pihak.

Pasal 4
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1.  Mempromosikan program-program yang diselenggarakan di LPK Navita kepada seluruh calon-calon peserta.
2.  Membantu kelancaran pendaftaran untuk calon peserta LPK Navita.
3.  Mampu mencapai target yang diminta oleh PIHAK PERTAMA pada setiap tahunnya sebanyak       ___  orang.
4.  Membayar dimuka setiap pendaftaran calon peserta kursus LPK Navita baik secara tunai maupun transfer ke rekening Bank BRI a.n. LPK Navita nomor rekening  0986-01-022309-53-3.
5.  Mendistribusikan brosure/poster LPK Navita kepada calon peserta kursus dan memasang spanduk LPK Navita disetiap outlet PIHAK KEDUA.
6.  Menyebarkan informasi kerjasama tersebut kepada seluruh karyawan dan tamu PIHAK KEDUA.
7.  PIHAK KEDUA tidak boleh  menarik biaya peserta kursus LPK Navita melebihi harga biaya yang sudah ditentukan.

Pasal 5
JANGKA WAKTU

1.  Perjanjian ini berlaku sejak tanggal __________________________ dan berakhir pada tanggal ______________________.
2.  Perjanjian ini dapat diperpanjang apabila terdapat kesepakatan diantara kedua belah pihak.

Pasal 6
PENUTUP

1.  Sekiranya ada perubahan harga maupun diskon dari PIHAK PERTAMA akan memberitahukan perubahan tersebut kepada PIHAK KEDUA.
2.  Apabila terjadi penyimpangan dari ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kerjasama ini yang dilakukan oleh salah satu pihak, baik disengaja maupun tidak disengaja maka pihak pihak yang lain berhak mengambil keputusan secara sepihak.
3.  Apabila terjadi perselisihan mengenai kerjasama ini, kedua belah pihak sepakat setuju untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mupakat.
4.  Apabila dalam penyelesaian masalah belum terjadinya kata sepakat maka kedua belah pihak sepakat akan membawa permasalahan tersebut ke Pengadilan Negeri Yogyakarta

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat  rangkap 2 (dua) serta masing-masing  mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA                                                                          PIHAK PERTAMA
                                                                                                LPK NAVITA


___________                                                                          Sri Isbiyani


keywords :


les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit
Continue reading Penawaran Kerjasama
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Desain busana wanita

Desain busana wanita

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Desain busana wanita yang dipilih dan dibuat harus disesuaikan dengan kesempatan pemakaian, usia pemakai, bentuk tubuh pemakai.
Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk lima macam kesempatan yaitu:
-Busana Rumah
-Busana Rekreasi
-Busana Kerja
-Busana Pesta
-Busana Modifikasi/ Khusus

Adapun syarat- syarat busana sesuai kesempatan tersebut adalah:
   
1)Busana Rumah
-Busana yang dipilih: daster, baby dool
-Desain sederhana dan praktis
-Bahan menyerap keringat, lembut dan mudah dalam perawatan
-Corak dan warna menyesuaikan

2)Busana Rekreasi
-Busana yang dipilih celana berbagai model dan blus
-Desain praktis
-Bahan nyaman dipakai

3)Busana Kerja
-Busana yang dipilih: Rok/celana dengan blus, Rok/celana dengan blaser/jas
-Desain praktis, mudah dalam pemakaian
-Bahan mengisap keringat, mudah dalam pemeliharaan
-Warna menyesuaikan

4)Busana Pesta
-Busana yang dipilih: gaun dengan ukuran pendek, sedang atau panjang
-Desain mewah/bawah variasi
-Bahan berkualitas/mewah
-Warna cerah, lembut


5)Busana Modifikasi/Khusus
-Busana yang dipilih kebaya berbagai model dipadukan dengan rok panjang, kain panjang, sarung
-Model bervariasi dengan tidak meninggalkan bentuk asli
-Bahan berkualitas, mewah
-Warna lembut, menyesuaikan

Setelah anda mengenal busana untuk berbagai kesempatan, sebagai bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam pecah pola busana wanita, anda perlu memahami terlebih dahulu tentang bagian–bagian busana yang meliputi:
-Macam-macam bentuk leher
-Macam-macam bentuk kerah
-Macam-macam bentuk lengan
-Macam-macam bentuk rok

Pemahaman tentang bagian–bagian busana ini sangat penting untuk dapat menganalisa, memahami desain busana, selanjutnya dapat menafsirkan cara mengkontruksi pola sesuai desain. Sebagai dasar dalam konstruksi pola busana wanita anda perlu menyiapkan terlebih dahulu kutipan:
-Pola dasar badan wanita muka belakang
-Pola dasar lengan
-Pola dasar rok

                  
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Desain busana wanita
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola-pola kecil

Pola-pola kecil

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Pola belahan muka yang dipasang dengan tutup tarik
Pola saku dan lapisannya
Pola ban pinggang dan tali ikat pinggang
                                      
Memeriksa komponen-komponen pola

Jumlah dan ukuran masing-masing pola  dicek kembali untuk  disesuaikan dengan desain dan ukuran celana yang akan dibuat.

Pola celana panjang terdiri dari 2 (dua) pola besar yaitu pola celana bagian muka (kanan dan kiri) dan pola celana bagian belakang (kanan dan kiri). Sedangkan pola kecil terdiri dari:
Pola belahan muka, terdiri dari gulbi, klep I, dan klep II.
Pola saku dan lapisan saku, terdiri dari klep (tutup saku), lapisan dalam saku samping dan lapisan dalam saku belakang.
Pola ban pinggang, terdiri dari pola ban pinggang , pola isi ban pinggang I dan pola isi ban pinggang II (kain keras).
Pola tali ikat pinggang.

Cek kembali ukuran masing-masing komponen pola, cocokkan  ukuran yang tertulis pada pola (garis pinggang, garis panggul, dan panjang celana) dengan ukuran yang digunakan.
Setelah semua pekerjaan selesai, rapikan kembali tempat kerja dan alat yang sudah digunakan.


1.Jelaskan pengertian celana!
2.Jelaskan penggolongan  celana menurut panjang pendeknya pipa celana  dan silhouttenya!
3.Jelaskan  kelebihan  dan kekurangan pola celana diatas kain!
4.Sebutkan alat-alat yang digunakan untuk membuat pola celana diatas kain dan jelaskan kegunaannya!
5.Sebutkan syarat-syarat bahan utama dan bahan tambahan untuk membuat pola celana diatas kain!
6.Jelaskan cara menghitung kebutuhan bahan yang diperlukan untuk membuat pola celana diatas kain dengan teknik merancang secara global!
7.Jelaskan pengertian model pakaian!
8.Jelaskan tujuan menyimak/membaca model!
9.Jelaskan dengan singkat cara mangambil ukuran panjang samping sampai lutut, lingkar pesak, lingkar paha, lingkar lutut, dan lingkar bawah!
10.Bentuk saku apa yang biasa dibuat untuk saku pantalon!
  

KUNCI JAWABAN


1.Pengertian celana
Celana (pant)  adalah  busana yang digunakan pada tubuh bagian bawah dimulai dari bagian pinggang dengan menggunakan dua lubang.

2.Penggolongan celana  berdasarkan panjang pendeknya pipa celana dan silhouettesnya.

a.Berdasarkan panjang pendeknya pipa celana, antara lain:
Short/hot pant, yaitu celana yang panjangnya cukup menutupi panggul.
Jamaica, yaitu celana yang panjangnya sampai pertengahan paha.
Bermuda, yaitu celana pendek dengan ukuran panjang sampai 10 cm diatas lutut.
Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai dibawah lutut.
Yangkee, yaitu celana ¾ panjang, dengan ukuran panjang celana sampai di betis kaki atau sedikit rendah.
Capri, yaitu celana yang panjangnya diatas mata kaki.
Full length/slack/pantalon, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki.

b.Berdasarkan silhouttesnya, celana terdiri dari beberapa tipe sebagai berikut:
Fitted, yaitu celana yang bentuknya ketat di kaki
Slim, yaitu celana yang bentuknya pas di kaki
Straight, yaitu celana yang bentuknya lurus dari bagian paha
Tapered, yaitu celana yang bentuknya pas di pinggang sampai panggul dan meruncing pada bagian bawah
Peg top, yaitu celana yang longgar pada bagian panggul dan meruncing pada bagian bawah
Ankle puff, yaitu celana panjang yang bagian bawahnya dikerut
Bell bottom, yaitu celana yang bentuknya lurus dan mengembang pada bagian bawah
Palazzo, yaitu celana yang bentuknya lurus mulai pinggang sampai bagian bawah
Baggy, yaitu  celana yang bentuknya longgar pada bagian panggul dan lurus pada bagian bawah

3.Kelebihan dan kekurangan  pola celana diatas kain adalah sebagai berikut:
a.Kelebihan
Pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien
Biaya lebih hemat, karena tidak membutuhkan kertas pola dalam pembuatan pola celana.

b.Kekurangan
Pembuatan pola  harus dikerjakan lebih teliti, karena pola yang sudah terlanjur dipotong tidak dapat diperbaiki kembali apabila terjadi kesalahan ukuran dan desain
Kesalahan yang berulang-ulang pada saat menggambar pola mengakibatkan bahan/kain untuk membuat celana kotor.

4.Alat-alat untuk membuat pola celana diatas kain:

a.Pita  ukur, digunakan  untuk  menentukan jarak dan ukuran pada waktu menggambar pola celana diatas kain.
b.Penggaris, digunakan untuk menggambar pola celana dan memperbaiki bentuk dan garis –garis pola.
c.Kapur jahit atau pensil kapur atau pensil merah biru, digunakan untuk menggambar pola celana diatas kain dan memberi tanda-tanda pola.
d.Gunting kain, digunakan untuk menggunting bagian-bagian pola yang sudah selesai dibuat dan diperiksa.

5.Syarat bahan  utama dan bahan tambahan adalah:
a.Syarat bahan utama:
Bahan dengan tenunan rapat dan cukup berat misalnya gabardin, drill, bellini, sanwash  dll
Lebar bahan 150 cm atau 115 cm
Polos atau bermotif yang disesuaikan dengan desain

Syarat bahan tambahannya adalah:
Bahan dengan tenunan renggang dan ringan, misalnya spti, ero dan lain-lain.
Sewarna atau tidak sewarna dengan bahan utama, tetapi tidak terlalu jauh perbedaan warnanya.

6.Cara menghitung kebutuhan bahan utama yang dibutuhkan untuk menggambar pola celana diatas kain  adalah sebagai berikut:
a.Untuk kain dengan lebar bahan 115 cm, diperlukan dua kali panjang celana ditambah kampuh 1,5 cm dan kelim 4 cm. Jadi seandainya panjang celana 102 cm, maka diperlukan panjang kain dua kali panjang celana ditambah kampuh dan kelim, yaitu: 2 x (97 cm + 1 cm + 5 cm) = 206 cm atau dibulatkan 2,1 m.
b.Untuk kain  dengan lebar 150 cm hanya diperlukan satu kali panjang celana ditambah kelim dan kampuh, yaitu: 97 cm + 1 cm + 5 cm = 103 cm atau  dibulatkan 1,1 m.

7.Model pakaian adalah contoh pakaian yang sudah jadi, foto pakaian yang diragakan, atau rekaan/lukisan pada lembaran kertas dari seorang pencipta, yang dapat menunjukkan adanya silhoutte, style dan desain pakaian tertentu.

8.Tujuan membaca/menyimak model adalah:
a.Sebagai patokan untuk merubah model dari pola standar atau pola konstruksi sesuai dengan desain atau model yang dimaksud.
b.Mempelajari  model-model yang sedang berlaku dan mengenal istilah serta nama-nama pakaian yang baru muncul.
c.Mempelajari perbandingan bagian-bagian dan bentuk keseluruhan dalam model untuk dapat disesuaikan dengan bentuk badan orang yang akan memakainya.

9.Cara mengambil  ukuran celana:
a.Panjang samping sampai lutut
Diukur dari sisi badan, mulai dari ban pinggang celana atau rok yang dipakai model lurus sampai lutut.
b.Lingkar pesak
Diukur dari batas lingkar pinggang pada tengah muka melalui pesak terus kebatas lingkar pinggang pada tengah belakang
c.Lingkar lutut
Diukur sekeliling lutut, besar lingkaran lutut menurut keinginan pelanggan atau sesuai desain.
d.Lingkar paha
Diukur sekeliling pangkal kaki atas yang paling besar dengan posisi pita ukur sejajar
e.Lingkar bawah
Diukur sekeliling batas kaki bawah melalui mata kaki dan tumit atau sesuai permintaan pelanggan/desain.
10.Bentuk saku yang biasa dibuat untuk pantalon adalah saku klep dan  saku sisi.
                  
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Pola-pola kecil
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Pola Celana Bagian Belakang

Pola Celana Bagian Belakang

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

-Sebelum membuat pola celana bagian belakang, buatlah garis lurus memanjang, yang akan dipakai sebagai garis tengah pola celana bagian belakang.
-Letakkan  garis tengah  pola celana bagian muka yang sudah dipotong tadi tepat pada garis lurus memanjang yang sudah dibuat, sehingga garis tengah pola celana bagian muka bertemu dengan garis lurus memanjang.
-Garis ini merupakan garis tengah pola celana bagian muka dan pola celana bagian belakang.

Keterangan pola belakang 1:

A1
A2 – E   
E – E1   
E – E2
E1 – E2
B1
B2 – B4    = digaris mendatar keluar
= Naik  4 Cm
= ¼ Lingkar Pinggang  + 1 Cm + 2 Cm          (untuk kampuh)
= Keluar  3 Cm (untuk kupnat)
= Dicari titik tengahnya    untuk menentukan letak kupnat
Lebar kupnat 3 Cm dan panjang 9,5 Cm. Kemudian buat saku dengan lebar 12 Cm, titik tengah ujung saku berada 2 cm diatas ujung kupnat.
= Keluar 4 Cm dan turun 1 Cm
= Turun  1 Cm dan buat garis mendatar

Hubungkan titik E2 ke titik B1 yang sudah dikeluarkan  4 Cm dan  diturunkan  1 Cm dengan membuat garis luwes, sehingga membentuk garis pesak celana bagian belakang.
  

Keterangan pola belakang 2:

B4 – F1
F2 – F
C3
C4 – C1
D3
D4      = Naik  8 Cm lalu tarik garis mendatarke kanan dan ke kiri. Pertemuan garis mendatar dengan pesak celana belakang beri kode F2.
= (½ Lingkar Panggul  dikurangi  G – G1) + 4 cm, lalu buat garis mendatar
= Keluar 2 Cm
= Keluar 2 Cm
= Keluar 2 Cm
= Keluar 2 Cm
Hubungkan titik E1 dengan titik D3 yang sudah dikeluarkan 2 Cm melalui titik F dan titik C dengan menggunakan penggaris pola.
Buat tanda jahitan berupa garis putus-putus dengan lebar 1 cm  dari tepi garis pola pada semua bagian pola kecuali garis pinggang.
                                             

Memeriksa bentuk pola dan  memberi tanda-tanda pola pada pola celana bagian belakang.

Pola celana bagian belakang selesai. Periksalah bentuk garis pola celana dan beri tanda-tanda pola.

Hal-hal yang perlu diperiksa  antara lain:

Garis dan bentuk pola celana harus sesuai dengan model atau desain celana yang dibuat. Perbaiki garis dan bentuk pola celana apabila belum sesuai dengan desain.

Ukuran
oTuliskan ukuran lingkar pinggang, lingkar panggul, dan panjang celana pada gambar pola celana bagian pinggang, garis panggul dan garis panjang celana, untuk memudahkan dalam pengecekan ukuran pada saat menjahit.
oPeriksa ukuran masing-masing bagian pola celana, dan perbaiki garis-garis pola yang belum baik, yaitu:
Ukur dan samakan panjang sisi luar pola muka dan pola belakang celana.
Ukur dan samakan panjang sisi bagian dalam pola muka dan pola belakang celana.
Ukur dan periksa lingkar pesak, sesuaikan dengan ukuran.
Ukur dan periksa jumlah lingkar pinggang, sesuaikan dengan ukuran.
Ukur dan samakan jumlah lingkar pinggang pola celana dan lingkar pinggang ban pinggang celana.


Kampuh dan kelim

Kampuh pada bagian celana besarnya berbeda-beda, antara lain:
Kampuh sisi = 1 cm
Kampuh pesak = 1 cm bagian bawah, dan 2 cm bagian atas (untuk cadangan kampuh). kemudian dihubungkan dengan menggunakan penggaris pola.
Kampuh pinggang = 1 cm.
Kampuh ban pinggang masing-masing 1 cm, kecuali bagian TB = 4 cm.
Kelim; tambahkan kelim 5 cm pada bagian bawah celana.


Memberi tanda-tanda pola celana yang meliputi:
Arah serat bahan yang dipakai digambar dan tanda pola celana bagian belakang ditulis “blk”
Letak saku pada  celana bagian belakang. (Lihat gambar 2.26)

Setelah pola selesai diperiksa, kemudian digunting dan pindahkan garis bentuk pola, kupnat, batas saku, dan kelim pola celana bagian belakang sebelah kanan ke pola celana bagian belakang sebelah kiri dengan menggunakan kapur jahit atau pensil kapur atau pensil merah biru yang ujungnya runcing, agar didapat garis bentuk pola yang tepat dan jelas
                      
keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Pola Celana Bagian Belakang
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Membuat pola celana diatas kain

Membuat pola celana diatas kain

les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit

Sebelum membuat pola celana diatas kain, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Seluruh bagian dari  pola yang akan dibuat sudah ditambah untuk kampuh, kecuali pada garis pinggang pola celana bagian belakang.
Bagian atas dari kain yang sudah dilipat menurut arah lungsin   adalah untuk menggambar pola celana bagian muka dan belakang sebelah kanan.

Ukuran yang diperlukan:

    Panjang Samping Sampai Lutut    : 63   cm
    Panjang Celana Panjang        : 117 cm
    Lingkar Pinggang        : 90   cm
    Lingkar Panggul            : 116 cm
    Lingkar Pesak            : 82   cm
    Lingkar Paha            : 70   cm
    Lingkar Lutut            : 59   cm
    Lingkar Bawah            : 47   cm

Untuk memudahkan anda membuat pola celana seperti tersebut diatas, ikutilah langkah-langkah dibawah ini:
    Pola celana bagian muka 
    Keterangan pola muka 1:

A – A1
A1
A1 – B
A1 – C
A1 – D

D = 1 cm
= masuk 1,5 cm
= 1/3 Lingkar pesak + 4 cm – 3,5 Cm (kalau   model celana memakai ban pinggang). Lalu digaris mendatar
= Panjang samping sampai lutut–3,5 cm (kalau model celana memakai ban pinggang). Lalu
digaris mendatar
= Panjang celana–3,5 cm (kalau model celana memakai ban pinggang). Lalu digaris mendatar
= Turun 5 cm untuk kelim

Keterangan  pola muka 2:
B – B1            = ½ Lingkar Paha–2 Cm
B - B2 = B1 - B2            = ½ Lingkar Paha setelah dikurangi 2 Cm
C - C2            = Sama dengan B-B2
D – D2            = Sama dengan B- B2
- D2             = dihubungkan ke  A2  melalui  C2  dan B2,  disebut garis tengah celana B1            
                           
pola muka 3:
                                            
A1   (setelah masuk 1,5 Cm)  sampai   A3
A3
B1–B3 =  ¼ Lingkar Pinggang + 2 Cm (untuk kampuh)
= Keluar 3 Cm (untuk golbi celana). Panjang golbi celana sampai batas titik B3 setelah naik 3,5 Cm, dan dibentuk sedikit serong
= Masuk 3,5 Cm lalu naik 3,5 Cm, kemudian hubungkan dengan membentuk garis lengkung yang luwes dan naik sampai ke titik A3

pola muka 4:

C3 – C4
D3 – D4
= ½ lingkar lutut
Jarak C2 – C3  = jarak C2 – C4
= ½ lingkar bawah
Jarak D2 – D3  = jarak D2 – D4
•Dari titik A1 setelah masuk 1,5 cm dihubungkan dengan titik D3   melalui titik B dan C3.
•Dari titik B1 dihubungkan ke titik D4 melalui titik C4.
•Dari titik A1 setelah masuk 1,5 cm digeser 5 cm ke titik A4  dan turun 11 cm  untuk membuat saku celana bagian muka, lalu tarik garis luwes membentuk saku.
•Garis putus-putus adalah tanda jahitan dan Lebar kampuh celana adalah 1 cm.



Memeriksa bentuk pola dan  memberi tanda-tanda pola pada pola celana bagian muka.

Pola celana bagian muka selesai. Periksalah bentuk garis pola celana dan beri tanda-tanda pola.

Hal-hal yang perlu diperiksa  antara lain:
Garis dan bentuk pola celana harus sesuai dengan model atau desain celana yang dibuat. Perbaiki garis dan bentuk pola celana apabila belum sesuai dengan desain.

Ukuran

Periksa ukuran masing-masing bagian pola celana, dan tuliskan ukuran lingkar pinggang, lingkar panggul, dan panjang celana pada gambar pola celana bagian pinggang, garis panggul dan garis panjang celana, untuk memudahkan dalam pengecekan ukuran pada saat menjahit.

Kampuh dan kelim

Kampuh pada celana bagian muka besarnya berbeda-beda, antara lain:
    Kampuh sisi = 1 cm
    Kampuh pesak = 1 cm
    Kampuh pinggang = 1 cm
    Kampuh ban pinggang masing-masing 1 cm
    Belahan muka, tambahkan dari bagian TM = 3 cm untuk tempat belahan
    Kelim; tambahkan kelim 5 cm pada bagian bawah celana

    Memberi tanda-tanda pola celana yang meliputi:
    Arah serat bahan yang dipakai digambar dan tanda pola celana bagian muka ditulis “mk”
    Letak saku pada  celana bagian muka
    Letak belahan, untuk celana pria letak belahan terdapat pada  tengah muka. Tandai pada pola bagian muka tempat awal dan akhir  belahan.
    Setelah semuanya selesai, gunting pola celana bagian  muka untuk dipakai sebagai patokan dalam membuat pola celana bagian belakang dan pindahkan garis pola, batas gulbi, letak saku,  dan kelim dari pola celana bagian muka sebelah kanan ke pola celana bagian muka sebelah kiri dengan menggunakan kapur jahit atau pensil kapur atau pensil merah biru yang ujungnya runcing, agar diperoleh  garis pola yang tepat dan jelas.


keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading Membuat pola celana diatas kain
, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

pola celana panjang

 pola celana panjang


les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit
Pola celana terdiri dari 2 pola besar dan beberapa pola kecil.
1.Pola besar terdiri dari pola celana bagian muka dan pola celana bagian belakang.
2.Pola kecil terdiri dari berbagai bentuk sebagai berikut:

Pola saku
Pola tali ikat pinggang dan pola ikat pinggang
Pola belahan muka
Klep I                                                         
Gulbi
Klep II                                                                                      
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pola celana panjang diatas kain, yaitu:

a.Gunakan kapur jahit atau pensil kapur atau pensil merah biru yang runcing untuk menggambar pola celana diatas kain.
b.Bahan/kain sudah dilipat menurut arah lungsin (panjang bahan) dengan posisi bagian baik bertemu dengan bagian baik, sehingga bagian buruk dari kain berada di luar dan tepi bahan selebar kurang lebih 1 cm sudah dibuang (digunting).
c.Apabila model celana “memakai ban pinggang”, ukuran panjang samping sampai lutut dan panjang celana  dikurangi 3,5 cm  atau lebih sesuai dengan lebar ban pinggang yang akan digunakan.
d.Dan bila model celana “tidak memakai ban pinggang”, ukuran panjang samping sampai lutut dan panjang celana tidak perlu dikurangi.
e.Seluruh bagian pola dalam teknik pembuatan pola celana ini sudah ditambah untuk kampuh 1 cm, kecuali pada garis pinggang dan pesak belakang bagian atas.
f.Bagian atas dari kain yang sudah dilipat dan akan digambar pola celana adalah untuk pola celana bagian kanan.

Rangkuman

1.Pola celana terdiri dari 2 pola besar yaitu pola bagian muka dan pola bagian belakang, serta beberapa pola kecil yaitu pola saku dan lapisannya, pola ikat pinggang, pola tali ikat pinggang dan pola belahan muka.
2.Bahan/kain yang digunakan untuk membuat pola celana harus dilipat dulu menurut arah lungsin dengan bagian baik saling berhadapan dan digunting tepinya kurang lebih 1 cm.
3.Apabila model celana panjang memakai ban pinggang, pada saat membuat pola panjang celana dan panjang samping sampai lutut harus dikurangi 3,5 cm terlebih dahulu.
4.Agar menghasilkan garis pola yang halus dan bersih, pergunakan kapur jahit atau pensil kapur atau pensil merah biru yang ujungnya runcing untuk menggambar pola celana diatas kain.

1.Sebutkan ada berapa komponen pola celana panjang!
2.Jelaskan dengan singkat hal-hal yang perlu diperiksa pada pembuatan  pola celana diatas    kain!
3.Jelaskan tanda-tanda pola pada pembuatan pola celana diatas kain!
5.Jelaskan  besarnya kampuh dan kelim pada bagian-bagian pola celana!

Kunci Jawaban

1.Pola celana terdiri dari 2 pola besar yaitu pola bagian muka dan pola bagian belakang, serta beberapa pola kecil yaitu pola saku dan lapisannya, pola ikat pinggang, pola tali ikat pinggang dan pola belahan muka.
2.Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain:

a.Ukuran masing-masing bagian pola celana

Ukur dan samakan panjang sisi luar pola muka dan pola belakang celana.
Ukur dan samakan panjang sisi bagian dalam pola muka dan pola belakang celana.
Ukur dan periksa lingkar pesak, sesuaikan dengan ukuran.
Ukur dan periksa jumlah lingkar pinggang, sesuaikan dengan ukuran.
Ukur dan samakan jumlah lingkar pinggang pola celana dan lingkar pinggang ban pinggang celana.

b.Bentuk dan garis-garis pola

Perbaiki bentuk dan garis-garis pola yang belum baik dan tidak sesuai dengan model atau permintaan pelanggan.

3.Tanda-tanda pola celana diatas kain:

a.Arah serat bahan yang dipakai 
b.Tanda pola celana bagian muka ditulis “mk” dan tanda pola  celana bagian belakang ditulis “blk”
c.Letak saku pada  celana bagian muka
d.Letak belahan, untuk celana pria letak belahan terdapat pada  tengah muka
e.Tandai pada pola bagian muka tempat awal dan akhir  belahan

                
5.Kampuh pada bagian celana besarnya berbeda-beda, antara lain:
Kampuh sisi = 1 cm
kampuh pesak = 1 cm bagian bawah, dan 2 cm bagian atas (untuk cadangan kampuh). kemudian dihubungkan dengan menggunakan penggaris pola
Kampuh pinggang = 1 cm
Kampuh ban pinggang  masing-masing 1 cm,   kecuali bagian Tengah Belakang  = 4  cm
Kelim bawah = 5 cm



keywords : les,indonesia,private,obras,guru,sekolah,wanita,belajar,yogyakarta,usaha,jogja,kursus,terbaik,batik,kaos,kebaya,jahit,baju jahit,mesin jahit,konveksi,bordir,belajar menjahit,kursus menjahit  
Continue reading pola celana panjang