Nyeritain Mesin Jahit Janome NS-7210
Nyeritain Mesin Jahit Janome NS-7210 |
Halooo…. :cutesmile:
Karena banyak yang nanya mesin jahit yang saya punya merek dan tipe apa, jadi saya buatlah post ini. Biar lebih jelas gitu.
Jadi, ceritanya waktu mau beli mesin jahit, saya sempet bingung antara beli mesin jahit mini-portable yang harganya hanya ratusan ribu dengan mesin jahit portable beneran. Pertimbangannya bukan hanya harga, tapi juga fungsinya. Setelah beberapa lama browsing dan nanya sama temen-temen yang udah duluan beli mesin jahit, akhirnya saya memutuskan untuk beli mesin jahit yang portable aja. Tapi yang manual dan bukan yang pake komputer soalnya mahal. Hahahaaa…. :D
Yang beli mesin jahit ini bukan saya. Tapi Tuan Sinung, suami saya. Saya nitip aja gitu. Dia mencari di sekitar Jalan Laiya. Ketemulah Toko Alam. Toko ini khusus menjual mesin jahit dan reparasi. Gak jual pernak-pernik menjahit dia.
Di sana, Tuan Sinung ketemu sama yang punya toko dan diperlihatkan beberapa jenis mesin jahit. Tapi si pemilik toko sendiri merekomendasikan merek Janome. Memang modelnya agak kuno kalo dibandingkan dengan model mesin jahit kebanyakan. Tapi dia bodi dan mesin dalemnya masih pake besi. Jadi bakalan lebih awet. Lebih berat (sekitar 7 kilo) dan lebih bandel juga. :cutesmile:
Waktu itu, sekitar akhir 2013, mesin jahit ini harganya masih 1,8 juta. Entah sekarang.
Oh, pertimbangan lain kenapa saya beli tipe ini soalnya saya merasa gak butuh terlalu banyak model jahitan. Menurut saya (dan ternyata bener) pas saya udah latihan jahit, kebanyakan saya make jahitan lurus aja gitu. Jadi saya emang gak perlu mesin jahit yang model jahitannya terlalu banyak.
Yuk, saya kasih liat mesin jahitnya. :cutesmile:
Mesin jahit ini pake listrik dan ada
pedalnya. Kalo saya gak salah butuh daya sekitar 50 watt untuk
menjalankannya. Saya butuh beberapa waktu untuk menyesuaikan diri dengan
pedal ini. Lama-kelamaan saya jadi sadar kalo pedal mesin jahit ini
sama kayak pedal mobil: makin diinjek makin kenceng.
Ini adalah putaran untuk mengatur
tegangan jahitan. Makin tinggi angkanya, makin tegang dia. Ketegangan
benang jahitan ini dikira-kira sesuai dengan bahan yang kita lagi jahit.
Semakin tebal bahannya, semakin longgar ketegangan benang yang
dibutuhkan. Kalo terlalu tegang, malah mengkerut nanti bahannya.
Yang gambar dengan tulisan merah itu
adalah pola lubang kancing. Untuk ngeliat dan ganti-ganti model jahitan
ini cukup mudah, sebenernya. Tinggal nyamain warna dan huruf yang ada
aja. Huruf A-B-C dengan warna hijau itu adalah model jahitan yang ada
disediakan. Untuk yang A, kalau putaran dengan gambar zigzag-nya diputar makin ke kiri, bakalan makin lebar tipe zigzag jahitannya. Kalau mau lurus aja, tombol putarannya diarahkan ke yang ada titik di tengah itu.
Yang ini adalah tombol untuk memilih
model jahitan. Sebenarnya, pemilik toko tempat saya membeli mesin jahit
ini juga menambahkan empat model jahitan lagi. Tapi gak keliatan
tandanya karena emang gak saya tandain. jadi gak cuma dari A sampe E
aja. Titik biru di pemutar tombol jahitan itu untuk menandai model
jahitan lain yang ditulis dengan huruf A-B-C berwarna biru.
Ini adalah tombol pengatur panjang jahitan. Semakin besar angkanya, semakin panjang jarak jahitannya. Yang di bawah itu tombol reverse untuk maju-mundur dan mengunci jahitan tepi.
Ini penampakan jarum dan sepatunya.
Sekocinya ada di bawah. Ada beberapa
mesin jahit yang sekocinya ada di atas dan letaknya miring sehingga bisa
dengan mudah diisi dari atas.
Ini adalah tempat benang dan besi itu adalah tiang untuk mengisi bobbin.
Ada tujuh sepatu yang dipaketkan dengan
mesin jahit ini. Sayangnya, gak semuanya saya ngerti bisa dipake buat
apa. Hahahaaa…. Saya cuma make sepatu standar (yang pertama dari kiri
dan kedua dari kanan) dan sepatu hem (keempat dan kelima dari kiri). Ada
satu jenis sepatu lagi yang saya beli, namanya sepatu ruffle. Nanti
saya kasih liat ya. Saya lupa motonya.
Saya juga dapet bobbin plastik lima buah.
Karena kurang, saya tambah dengan membeli bobbin besi. Harganya murah ternyata. Rp500,- perbuah.
Dan juga ada minyak mesin (lupa gak kefoto), pendedel, dan obeng dua buah (yang kefoto cuma satu).
Saran saya, ketika kamu ingin membeli mesin jahit, sesuaikan dengan kebutuhan. Kalo emang pengen jahit-jahit biasa aja kayak saya, gak butuh model jahitan yang banyak, mesin jahit kayak gini udah mencukupi. Jangan malu juga buat bertanya di tokonya dan membandingkan antara merek yang satu dengan yang lain. Soalnya kalau berbekal hasil browsing di internet aja, kayaknya gak cukup. :cutesmile:
Segitu dulu ya ceritanya…. Besok, insya Allah saya ceritain tentang cara menggulung benang di bobbin. :cutesmile:
buka mesin jahit : http://deliciouscraft.com/2014/02/nyeritain-mesin-jahit-janome-ns-7210/
0 komentar:
Post a Comment