, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

cara mengambil ukuran dan pola membuat kerung leher

cara mengambil ukuran dan pola membuat kerung leher

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
cara mengambil ukuran dan pola membuat kerung leher

cara mengambil ukuran dan pola membuat kerung leher-Pada  zaman  primitif atau  bagi  manusia  yang  hidup  terkebelakang,  pakaian atau  busana  tidak  begitu  penting,  manusia  pada  zaman  itu  hanya mengutamakan kebutuhan makan untuk bertahan hidup,  tidak  tau etika,  tidak mempunyai  sopan  santun  tidak  mempunyai  rasa  malu.  Hal  ini  terjadi tentu karena pada zaman itu mereka belum mengenal ilmu dan pengetahuan, belum ada  teknologi,  tidak  ada  media  komunikasi  dan  semua  hidup  dalam ketertinggalan  dan  keterbelakangan. Bahkan  sampai  saat  ini  masih  ada sebagian  kecil manusia  yang  hidup  terkebelakang,    kita  tentu  sangat  sedih.


Contohnya  adalah  seperti masih  ada  saudara  kita  di  pedalaman  yang  hidup terkebelakang. Busana mereka hanya sekedar untuk menutup kemaluan saja.
Laki-laki memakai Koteka  atau  bahan  lain  di  sekitar  pinggul  dan  perempuan memakai bahan dari kulit kayu atau bahan  tertentu yang disusun dan dipakai di  keliling  pinggul,  pada  umumnya mereka  tidak memakai  alas  kaki. Mudah- mudahan  ini  tidak  akan  berlansung  lama.  Pemerintah  dan  kita  semua  ikut bertanggung  jawab  atas  ketertinggalan  itu,  karena  agama  mengamanatkan kepada  manusia  untuk  menyampaikan  kebenaran  dan  kebaikan  walaupun hanya sepotong ayat. Agama  juga mengamanatkan agar manusia  juga saling membantu,  saling  menolong  dan  saling  berbagi  dalam  kebaikan,  saling menasehati, saling berbagi ilmu dan pengetahuan.


Tentu  pemandangan  di  atas tidak  dapat  diterima  lagi  dizaman  yang  sudah maju, modern, dan serba canggih sekarang ini. Kita ingin hidup dengan sopan beradap  dan  ber  etika  serta  berakhlak  mulia.  Kita  ingin  hidup  dengan kepribadian  yang  menarik  yang  tau  tatakrama,  saling  menghargai,  saling menyayangi dan saling hormat menghormati, menjaga kesopanan khususnya
dibidang  penampilan.  Bahkan  agama  apapun  menyuruh  manusia  untuk menutup  auratnya.  Jadi  pakaian  atau  busana,  tidak  hanya  digunakan  untuk
mempercatik penampilan atau untuk melindungi tubuh dari gangguan luar tap
yang  lebih  utama  lagi  adalah menjalankan  perintah  agama  yang  menyuruh
ummatnya  untuk  menutup  auratnya.  Oleh  sebab  itu  semua  manusia  harus
memakai  pakaian  atau memakai  busana,  busana  tersebut  tentunya  haruslah
menyesuaikan  dengan  dimana  kita  hidup  atau  tinggal.  Semua  manusia
dianjurkan untuk berbusana dengan baik sopan dan pantas. Karena cara kita
berbusana atau busana yang kita pakai akan dapat menampilkan kepribadian
sipemakai.


Macam-macam model busana di atas tidak bisa lansung jadi begitu saja tetapi
ada perjalanan panjang yang dilakukan oleh orang-orang yang mencintai dunia
fashion,  untuk  mempelajari  bagaimana  caranya  agar  semua  orang  bisa
membuat busana sesuai dengan desain atau model yang disukai. Oleh sebab itu,  timbulah atau muncul  ide bahwa untuk membuat busana,  terlebih dahulu
harus ada polanya, cetakannya atau patronnya. Apabila tujuan kita berbusana
atau berpakaian hanya sekedar untuk menutupi tubuh, tentu pola busana tidak
diperlukan,  cukup dengan melilitkan bahan  tekstil atau  kain pada  tubuh, dan apabila  sudah  bisa  menutupi  tubuh,  itu  sudah  cukup.  Tetapi  tujuan  kita berbusana  adalah  untuk  mempercantik  diri,  meningkatkan  rasa  percaya  diri menutup aurat, dan lain-lain.


Sebelum mempelajari  tentang bagaimana cara membuat busana yang sesuai dengan keinginan dan sesuai dengan ukuran serta bentuk tubuh, langkah awal yang dilakukan adalah mempelajari tentang anatomi tubuh manusia itu sendiri.
Mempelajari anatomi  tubuh khususnya  tentang bentuk  tubuh, diperlukan agar
dalam mempelajari pembuatan pola, kita mampu membuat pola  yang  sesuai
dengan  bentuk  dan  ukuran  tubuh  model.  Sebagaimana  diketahui  bahwa
bentuk tubuh manusia tidak ada yang sama, oleh sebab itu materi pada bahan
ajar  ini diawali dengan mempelajari  tentang bentuk  tubuh manusia. Mari  kita pelajari  materi  berikut  secara  berurutan,  mulai  dari  perkembangan  bentuk tubuh.


1. Perkembangan Bentuk Tubuh



Bentuk  tubuh  manusia,  juga  mengalami    perubahan.  Kita  juga pernah
mendengar  cerita  bahwa manusia  pada  zaman Nabi  bentuk  tubuhnya  tinggi
besar,  rambutnya  panjang  dan  umurnya  juga  panjang.  Ada  riwayat  yang
mengatakan bahkan ada Nabi(Nabi Nuh) yang hidup dengan umurnya ratusan
tahun(700 tahun). Tentang bentuk tubuh manusia pada zaman Nabi, kita tidak
dapat  membahasnya  secara  pasti,  karena  pada  zaman  itu  belum  ada
dokumen  yang  bisa  dijadikan  bukti  untuk  bisa  dipelajari.  Sehingga    semua cerita  itu sampai sekarang  tidak dapat dibuktikan secara  ilmiah, karena  tidak ada ditemukan dokumen yang dapat mengungkap kebenarannya, jadi manusia hanya  mempercayai  atau  meyakini  saja  sesuai  dengan  agama  yang  dianutnya.  Pernah  juga  kita  mendengar  bahwa  dulu  zaman  sebelum  perang
dunia  pertama  orang  jepang  pada  umumnya  kecil  dan  pendek, tapi  karena
kemajuan  ilmu  pengetahuan,  kemajuan  teknologi,  peningkatan  taraf  hidup,
sehingga hidup manusia semakin berkualitas dan semakin tau bagaimana cara
memperbaiki  keturunan,  maka  sebagaimana  kenyataan  sekarang  tidak  ada
lagi orang yang kecil dan pendek kecuali memang dilahirkan dengan keadaan
tidak normal. Oleh sebab itu kita akan membahas perkembangan bentuk tubuh
manusia  yang  memang  ada  sejarah  yang  menulisnya  saja.  Dari  beberapa
sumber  mengatakan  kita  dapat  mempelajari  perubahan  dan  perkembangan
bentuk  tubuh manusia dalam  tiga periode, yaitu abat   ke 14, abad ke 16 dan
abat ke 17 sampai sekarang.


a) Bentuk Tubuh Abad ke 14

Pada Abad ke 14 bentuk tubuh manusia bulat (gemuk  berisi)  dan  pendek  sehingga  tidak  begitu  berbeda  antara  tubuh bagian  atas  dengan  tubuh  bagian  bawah.  Jarak  antara  perut,  dada  dan dagu  begitu  dekat  sehingga  pada  Abad  ini  lingkar  dada/badan  sebagai patokan  adalah  titik  dada. 

Garis  pinggang  sebagai  patokan  adalah  titik pusar.  Garis  panggul  adalah bagian  panggul  yang  terbesar disekitar  area  panggul. Sedangkan  tengah  depan  atau tengah  muka,  dan  tengah belakang  adalah  tepat  pada  garis tengah  muka  dan  tengah belakang.



b) Bentuk Tubuh Abad ke 16


Pada  Abad  ke  16  bentuk  tubuh  manusia  mengalami  sedikit  perubahan
yang mana bentuk tubuh manusia menjadi lebih menarik bila dibandingkan
dengan  Abad  sebelumnya.  Pada  Abad  ini  bentuk  tubuh  manusia  lebih
lansing dan lebih berbentuk. Garis pinggang sudah terlihat nyata dan jarak
antara  dagu  dan  dada  tidak  begitu  dekat,  Cuma  saja  pada  Abad  ini
manusia  belum  ada  setinggi  sekarang  (masih  pendek).  Pada  Abad  ini
ditemukan  bahwa  garis  sisi/samping  harus  tegak  lurus,  sedangkan  garis
tengah belakang harus melalui setengah  leher belakang dan  tengah garis
pantat. Pada zaman ini garis tubuh dibuat atau ditentukan dengan memberi
tanda dengan garis  lurus saja.   Garis horizontal untuk garis  tubuh bagian
panjang atau  tinggi, dan garis  fertikal untuk garis  tubuh bagian  lebar atau lingkaran, seperti garis pinggang, garis panggul dan lain-lain.


c) Bentuk Tubuh Abad ke 17



Perkembangan bentuk tubuh sampai pada Abad 17, bentuk tubuh manusia menjadi  lebih  tinggi  dari  Abad  sebelumnya.  Apa  yang  menyebabkan manusia menjadi  lebih  tinggi, belum ada penjelasan yang membahas soal itu,  namun  demikian  semakin  baiknya  kehidupan  dan  semakin  baik  pula pemenuhan  kebutuhan  gizi  makanan  mungkin  salah  satu  hal  yang menyebabkan manusia bertambah tinggi.



Pada  Abad  17  sampai  sekarang  dikatakan  bahwa  garis  tubuh  adalah
mengikuti  perspektif  tubuh.  Artinya  di  dalam membaca  desain, membuat
perbandingan  desain,  sesuai  dengan  perspektif  tubuh  pemakai.  Jadi  apa
bila  ada  bentuk  tubuh  yang  tidak  ideal misalnya  bahu tidak  sama  tinggi, posisi tubuh tidak tegak lurus, panggul tidak sama tinggi dan lain-lain maka garis  tubuh  dibuat  disesuaikan  dengan  bentuk  tubuh  tersebut  yang akhirnya  ukuran  yang  akan  di  ambil  tentu  juga  harus  mengikuti  bentuk tubuh tersebut.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang cara mengambil ukuran dan pola membuat kerung leher

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang cara mengiklankan busana muslim

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

0 komentar:

Post a Comment