Mengubah dan menghias corak
Mengubah dan menghias corak |
Merubah corak adalah menghiasi kain yang telah bercorak (bermotif)
kotak, bulat, atau alur sehingga efeknya berubah. Meskipun efeknya berubah
namun coraknya tidak boleh hilang. Corak bahan dipergunakan sebagai dasar
dalam membuat hiasan dimana hiasan hanya menggunakan satu warna benang
yang sama dengan warna coraknya. Misalnya bahan berkotak yang berwarna
hitam putih, maka benang hiasnya cukup putih saja atau hitam saja. Tusuk hiasnya
cukup satu atau dua macam saja, misalnya tusuk silang dan rantai terbuka. Tetapi
tidak boleh tusuk silang semua karena akan mengarah pada teknik lain.
Dalam mendesain merubah corak tidak perlu digambarkan pada kertas
namun cukup dalam angan-angan saja yang langsung diterapkan pada kain. Motif
desain mengikuti corak bahannya baik yang kotak, bulat atau alur.
Menghias corak adalah menghiasi kain bercorak kotak, bulat atau alur
dengan menggunakan beberapa tusuk hias dan beberapa warna benang. Perlu
diketahui bahwa tusuk hias yang digunakan hendaklah yang tidak rapat dan
kombinasi warna benang serasi dengan bahannya. Motif-motif menghias corak
juga mengikuti arah corak dari bahannya. Dalam mendesain motifnya seperti pada
merubah corak.
Smock
Smock adalah suatu teknik hiasan untuk melekatkan kerut-kerut dengan
menggunakan berbagai tusuk dan benang hias sehingga menghasilkan suatu
bentuk hiasan yang baik. Smock dapat dikerjakan pada kain yang polos atau
bermotif (kotak, berbintik) disesusikan dengan jenis smock yang dikerjakan.
Dalam mendesain smock tidak perlu digambar pada kertas, cukup pada
bahannya saja apabila memerlukan garis-garis pertolongan. Pada bahan yang
berkotak atau berbintik tak memerlukan garis pertolongan karena cukup
menggunakan kotak-kotak dan bintik-bintik yang letaknya beraturan. Smock ada
tiga macam yaitu smock inggris, smock belanda dan smock jepang
Smock Inggris
Smock inggris adalah smock yang terjadi karena adanya tarikan benang
sehingga berbentuk kerutan-kerutan yang kecil-kecil (halus) dan rata. Karena
berupa kerutan-kerutan maka bahan yang diperlukan minimum harus dua kali
lipat dari besarnya hiasan yang dikehendaki. Bahan untuk smock inggris dapat
yang polos maupun yang bermotif.
Cara mengerjakan smock inggris
a. bahan yang akan di smock diberi tanda garis-garis (dengan pensil)
b. tanda- tanda yang telah dibuat dijelujur kecil-kecil atau disetik dengan setikan
mesin yang jarang
c. jelujur tersebut ditarik sedikit demi sedikit sehingga terjadi kerut-kerut yang
bentuknya (besar-kecilnya) sesuai dengan kehendak kita
d. supaya bentuknya tetap maka jelujuran pada kerut-kerut dapat disetik dengan
mesin yang menggunakan benang sewarna dengan bahan.
Dengan majunya teknologi maka sekarang dapat dengan mudah dan cepat
membuat smock inggris yaitu menggunakan benang elastik, yang menjahitnya
dengan mesin jahit. Smock inggris yang menggunakan benang elastik kebanyakan
untuk menghias pakaian yaitu untuk kerut-kerut dipinggang maupun lengan serta
pada bagian-bagian lain. Dalam mengerjakan ini benang elastk cukup pada bagian
sekoci saja, bagian atas benang biasanya yang sewarna dengan kainnya dan
menjahitnya dari bagian baik kain.
Smock Belanda
Smock belanda banyak digunakan untuk menghiasi pakaian wanita dan
anak. Dapat untuk menghiasi bahan yang berbintik, berkotak, kain bagi ataupun
bahan yang polos karena smock ini terbentuk dari kerut-kerut maka bahan yang
dipilih hendaknya yang tipis supaya kerutnya bagus. Apabila bahan yang dihiasi
polos harus dibuat garis-garis atau titik-titik untuk jelujur, sedangkan bahan yang
berkotak atau berbintik jelujurnya tinggal mengurutkan kotak-kotaknya atau
bintiknya. Kerut-kerut yang diperoleh dapat dibagi dengan teratur serta terletak
lurus menurut panjang benang.
Benang hias yang digunakan dapat diambil yang besar atau kecil, halus
atau kasar disesuaikan dengan bahannya. Warna benang dapat bermacam-macam
warna asal kombinasinya cukup baik dan sesuai dengan warna bahan.
Tusuk hias yang digunakan haruslah tusuk hias yang dapat meregang dan
mengerjakannya pada bagian baik bahan. Untuk benda-benda yang tidak sering
dicuci dapat sekaligus melekatkan manik-manik ataupun payet.
Untuk mendesain bentuk smock belanda ini tanpa digambar terlebih
dahulu, dalam karangan saja yang langsung diterapkan pada bahan.
Cara mengerjakan smock belanda:
a. menentukan lebar bahan sesuai dengan panjang smock yang dikehendaki.
Bahan yang tipis harus lebih banyak dari pada bahan yang tebal. Bahan yang
tipis dapat sampai 3 x lebarnya, dan bahan tebal cukup 1 ½ atau 2 x lebarnya.
b. Menjelujur berdasarkan kotak-kotak, bintik-bintik, atau garis-garis pada kain
yang polos. Jarak jelujur satu dengan yang lain kurang lebih 1 cm dan letak
jelujur sejajar
c. Benang jelujur ditarik untuk membuat kerutan-kerutan yang panjangnya
tertentu dan dimatikan
d. Kerutan-kerutan tersebut mulai di snock dengan menggunakan macam-macam
tusuk hias yang mudah meregang misalnya flanel, lilit, dan menggunakan
beberapa warna benang. Pada umumnya bentuk smock belanda berbiku-biku,
dan dengan tusuk lilit yang dibuat demikian rupa dapat membentuk smock
yang bagus. Dalam mengerjakan tusuk hias janganlah menariknya kuat-kuat
supaya benda yang dihias dapat meregang dan terletak dengan baik
e. Setelah smock selesai dikerjakan benang-benang jelujur harus dicabut kembali
f. Apabila bahan yang dismock tersebut merupakan bagian dari benda lain maka
selekas mungkin diletakkan pada tempatnya.
0 komentar:
Post a Comment