Pemotongan dengan Mesin. |
Pemotongan dengan Mesin.
Selain memotong bahan dengan tangan, maka dapat pula
digunakan mesin ( clicking press ).Berbeda dengan cara "memotong
dengan tangan", maka memotong kulit dengan mesin (clicking machine)
adalah dengan teknik tekanan (pressed). Terdapat suatu landasan
(cutting block) yang dapat dibuat dari kayu keras, karet keras atau fibreborad.
Di atas block tersebut kemudian diletakkan kulit yang akan
dipotong. Pisau yang dipakai bentuknya sesuai dengan bentuk-bentuk
bagian sepatu; artinya apabila akan memotong bagian Vamp, maka
pisaunya juga berbentuk Vamp, demikian pula untuk bagian-bagian yang
lain. Dengan cara mekanis, maka suatu alat penekan (beam) akan
menekan pisau dengan kekuatan yang tertentu, sehingga kulit terpotong.
Perbedaan yang nyata dengan "hand clicking" adalah mengenai
kecepatannya, efisiensi dengan keseragaman dalam bentuk potongan.
Tetapi dengan menggunakan pressed clicking machine banyak
diperlukan biaya-biaya; selain biaya pemotongan, masih perlu biayabiaya
yaitu untuk harga pisau, penyusutan mesin, pemeliharaan,
perbaikan-perbaikan, tenaga listrik dan lain-lain, dibanding dengan hand
cliclcing yang hanya dibebani ongkos potong saja.
Keuntungan-keuntungan Clicking-press.
a. Kecepatan pemotongan lebih tinggi dari pada tangan.
b. Kesulitan-kesulitan pemotongan karena bentuk pola dapat dihindari
sekecil nungkin.
c. Untuk setiap bagian dari sepatu selalu dipotong tepat dan cepat
tanpa memperhitungkan akan terjadinya kesalahan.
Keuntungan Hand Gutting.
a. Tidak memerlukan biaya besar dalam pembuatan pola.
b. Tidak mamerlukan ruangan yang lebar.
c. Penanganan pemotongan pola mudah. ( misal : untuk kulit-kulit kecil
dapat dipotong dengan bermacam-macam ukuran pola .
Tata laksana pemotongan.
Pelaksanaan pekerjaan utama yang dilakukan dalam mengelola
bagian pemotongan adalah usaha-usaha penghematan atau meniadakan
barang sisa kulit (affal). Sudah diketahui bahwa komponen pokok
terbesar dan penting dari sepatu adalah kulit atasan (+ 40 % dari biaya
keseluruhan) oleh karena itu penanganan pemotongan kulit atasan perlu
cermat dan seteliti mungkin. Setiap pengusaha sepatu sebelum
memproduksi secara besar-besaran dari suatu jenis disain sepatu, perlu
mengetahui perkiraan luas (feetage) kulit yang dibutuhkan, sesuai
dengan disain sepatu tersebut, sebelum kulit-kulit tersebut dipotong
dalam jumlah besar. Perkiraan feetage tersebut gunanya adalah sebagai
perkiraan harga jual.
Tetapi sangat sukar untuk menghitung secara tepat, berapa
pasang sepatu yang dapat dihasilkan dari suatu lembar kulit dengan luas
yang tertentu; dapat lebih sedikit atau lebih banyak dari perkiraan semula.
Hal tersebut disebabkan karena sifat-sifat yang khusus dari kulit,
perbedaan kwalitas, struktur antara kulit satu dengan kulit yang lain;
perbedaan ketrampilan memotong pola juga akan banyak mempengaruhi
hasil potongan.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistim penentuan. Feet tage
dengan secermat mungkin dan dapat pula dikerjakan tanpa
menpergunakan bahan kulit (kadang-kadang kalkulasi dilakukan sebagai
suatu perencanaan produksi). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil pemotongan adalah :
a. Luas pola yaitu: luas yang sesungguhnya (bersih) dari masing-masing
bagian pola, sehingga apabila dihubungkan akan berbentuk suatu
kudungan.
b. Letak yang saling mengisi/menutup dan affal pertama (first waste) .
c. Affal pertama: yaitu bagian yang tersisa antara dua bagian pola yang
saling mengisi/menutup (inter locking).
d. Affal kedua (Second waste); Affal tambahan yang di peroleh dari letak
pola yang saling mengisi/menutup dan affal pertama pada satu lembar
kulit.
Terjadinya affal kedua tersebut disebabkan karena:
- Pola-pola yang disusun dalam selembar kulit, tidak selalu sama
atau sejalan dengan bentuk pinggiran kulit.
- Ternyata bahwa ukuran dan luas kulit akan mempengaruhi jumlah
affal; semakin. luas ukuran kulitnya, affalnya menjadi kecil dan
sebaliknya.
- Bagian tertentu dari sepatu (misal: Vamp) harus dipotong pada
bagian kulit yang tertentu pula dan sesuai dengan arah yang
tertentu pula (sesuai dengan arah kemuluran kulit), sehingga
susunan pola yang saling nenutup (inter locking) menjadi tidak
teratur lubangnya.
- Sifat-sifat khusus dan kualitas kulit, termasuk juga cacat-cacat kulit.
0 komentar:
Post a Comment