Metode kalkulasi luas potongan. |
Metode kalkulasi luas potongan.
1) Metode menggambar/menandai (marking up ).
Tersedia satu. lembar kulit atasan (box, corrected dan lain-lain)
yang sudah diketahui kwalitas ukurannya. Kemudian dicari cacatcacat
kulit (misalnya: lubang, sobek, warna tidak rata dan lain-lain )
yang terdapat pada kulit tersebut, dengan diberi tanda ( lingkaran )
dengan kapur atau crayon, sehingga akan jelas terlihat cacat-cacat
yang ada pada lembar kulit tersebut, lalu, diteruskan dengan
menggambar pola (menandai) pada kulit tersebut, sampai tidak ada
lagi kulit (yang tidak cacat) tersisa. Seluruh bagian-bagian. pola yang
digambar tersebut merupakan jumlah pasangan keseluruhan, dan
apabila masih terdapat sisa kulit (yang tidak cacat) yang cukup luas
dapat digunakan pula untuk bagian-bagian sepatu yang lain
Luas kulit yang tersedia apabila dibagi dengan jumlah pasang
pola-pola yang digambar/ditandai akan menunjukkan luas pola dan
affal pertama (affal yang saling menutup).
Metode ini adalah sederhana. dan mudah diterapkan, keberhasilan
untuk mendapat jumlah yang maksimum.tergantung dari pada
pengalaman dan kemampuan orang yang mengerjakannya
Dengan metode ini sekaligus akan diketahui pula kwalitas dari
masing-masing kulit yang akan ditandai.
Kalau dipraktekan cara kerjanya metode ini sangat tergantung
pada faktor manusia, sehingga sering diperoleh hasil yang berbeda
untuk pola yang sama pada waktu yang berbeda, meskipun orang
yang mengerjakannya sama. Apalagi dikerjakan oleh orang yang
berbeda, maka akan memperoleh hasil yang berbeda pula.
Sangat sukar untuk membandingkan efisiensi antara tukang
potong satu dengan yang lain, karena metoda ini tidak menberi data
perbedaan dalam ukuran, kwalitas, fitting, waktu yang terjadi antara
pekerjaan satu dengan yang lain.
2) Metode Russ dan Small
Dalam bukunya 'scientific Allowance and Cost System; maka dalam
metode ini kalkulasi luas potongan dihitung berdasarkan urutanurutan
sebagai berikut :
a) Mengukur lay-out pola.
- Meletakkan posisi pola tidak boleh dibalik.- Posisi/kedudukan pola harus sedekat mungkin, Saling menutup
dan mengisi (inter-locking).
- Posisi pola antara satu dengan yang lain paralel/searah atau
berlawanan.
b) Menentukan skala pola .
Skala pola ialah: luas sepasang pola yang saling menutup
ditambahi luas affal pertama (first waste) yang dihasilkan karena
ketidak aturan bentuk pola.
Angka yang diperoleh dari penjumlahan sepasang pola
ditambah affal pertama merupakan luas skala pola untuk masingmasing
bagian sepatu tersebut.
Pertama-tama dihitung luas skala pola untuk masing-masing
bagian dari atasan; dari skala pola masing-masing tersebut kemudian
dijumlahkan, yang lengkap. Jumlah skala pola lengkap tersebut
disebut sebagai skala pola total
Cara pensekalaan.
- Pilih salah satu bentuk pola (misal: Vamp, quarter), sediakan
kertas gambar, sebuah penyiku T (T square) dan pensil yang
tajam.
- Letakkan penyiku T sejajar dengan kertas gambar, sehingga
dapat bergerak bebas, tentukan dua titik penunjuk (sembarang)
pada tepi pola, tempatkan pola pada kertas gambar, sehingga
titik-titik penunjuk sederet/sejajar dengan tepi penyiku T. Geser
penyiku T dan jiplaklah pola tersebut pada sekelilingnya. Garis
jiplakan harus tergambar persis dibawah tepi pola.
- Gambar pola berikutnya diluar gambar pola pertama, sehingga
pola-pola dapat saling mengisi dan menutup sesedikit mungkin.
Menggambar pola diatur paralel atau berlawanan kedudukkannya.
Ulangi lagi sehingga gambar pola pertama penuh dikelilingi
oleh gambar pola lainnya (5 — 6 pola ).
- Tentukan. sembarang titik A pada gambar pola a (biasanya pada
bagian yang menonjol). Tentukan pula titik 3 pada pola
berikutnya (pola b) dengan jarak lompat satu pola, yang letaknya.
persis sama dengan letak titik A pada pola (a).
.
Hubungkan titik A dengan titik J, dengan garis lurus. tarik garis G
- D sejajar dengan garis A - B pada pola berikutnya. Garis C - D
dapat di.gambar pada pola di atas, di bawah atau. di samping
garis A-B. hubungkan titik A dengan titik D dan titik B dengan titik
C, sehingga akan membentuk yaitu jajaran genjang ABCD,
jajaran genjang ini harus berisi luas dua pola ditambah affal
pertama
- Hitung luas jajaran genjang ABCD, yaitu dengan mengalikan alas
AB dengan garis tegak lurus CE Untuk satu pasang sepatu. yang
terdiri dari beberapa bagian (misal: wing tip, vamp, quarter,
back), maka untuk setiap bagian dari sepatu tersebut juga
mendapat perlakuan yang sama.hasil skala pola yang diperoleh.
untuk masing-masing pola dicatat, dihitung luasnya dan
dijumlahkan, maka akan diperoleh luas skala total (dibuat tabel
pencatatan).
0 komentar:
Post a Comment