, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Proses Penyusutan Bahan Busana

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Proses Penyusutan Bahan Busana

Proses Penyusutan Bahan Busana




Persiapan yang perlu dilakukan dalam proses penyusutan bahan busana, antara lain persiapan alat, persiapan bahan, dan langkah kerja penyusutan bahan busana.

 Persiapan alat

Peralatan yang dibutuhkan antara lain ember berukuran sedang untuk merendam bahan-bahan, jemuran dan gantungan untuk mengeringkan bahan busana, bolpoin tahan air untuk memberi tanda, dan penggaris milimeter untuk mengukur penyusutan bahan.

Persiapan bahan
Bahan yang dibutuhkan adalah bahan utama jas, lapisan dalam kufner dan kain gula, dan air suhu kamar untuk merendam bahan-bahan.


Langkah kerja
Langkah kerja dalam proses penyusutan bahan busana, antara lain sebagai berikut.
(10) Menandai ketiga bahan berupa garis sepanjang 100 mm pada arah lusi dan pakan secara acak sebanyak masing-masing 3 tanda dan usahakan tidak pada benang lusi dan pakan yang sama.
(11) Melipat ketiga bahan menjadi segi empat rapi, untuk lapisan dalam melipatnya dengan bagian yang berperekat ke bagian dalam.
(12) Membenamkan ketiga bahan ke dalam ember yang berisi air selama 30 menit.
(13) Mengeringkan bahan dengan diangin-anginkan pada jemuran hingga kering.

(14) Mengukur kembali ke tiga tanda arah lusi dan pakan. Hasil pengukuran penyusutan bahan dihitung dengan rumus presentase susut bahan (Hartanto & Watanabe, 1980:249), kemudian hasilnya dicatat dalam laporan.
Presentase Susut Bahan =
(Lo-Li)
x 100
Lo
dimana Lo : panjang semula (mm)
Li : panjang setelah (mm)




Proses Pengepresan Lapisan Dalam



Persiapan yang diperlukan dalam proses pengepresan lapisan dalam pada bahan utama jas, antara lain sebagai berikut.

Persiapan alat
Peralatan yang dibutuhkan antara lain meteran untuk mengukur kain, gunting kain untuk membagi kain menjadi potongan-potongan, mesin pres badan, penyemprot air untuk membasahi kain, kain lap untuk mengalasi bahan.

 Persiapan bahan
Memotong bahan utama dan lapisan dalam dengan ukuran 20 cm x 20 cm, kemudian memasangkan masing-masing lapisan dalam kufner dan kain gula dengan bahan utama, dengan arah yang berperekat menghadap ke bawah yaitu pada bagian buruk bahan utama.

Langkah kerja

Langkah kerja yang diperlukan dalam pengepresan lapisan dalam, antara lain sebagai berikut.


(1) Menyalakan mesin press, kemudian mengatur tombol temperatur dan waktu sesuai dengan desain penelitian pada tabel 3.1.
(2) Meletakan bahan pada alas mesin press, kemudian menutupinya dengan kain lap.
(3) Menyemprotkan air pada kain lap hingga basah atau kadar kelembaban kain 100%.
(4) Mengepress bahan sesuai dengan desain penelitian pada tabel 3.1.
(5) Menunggu bahan setelah dipress hingga menjadi dingin baru kemudian memindahkan contoh uji pada meja datar.
(6) Menuliskan nama sampel pada bahan sesuai dengan desain eksperimen pada tabel 3.1.


Pengujian Laboratorium Perubahan Warna Bahan Utama
Perubahan warna bahan diuji dengan cara mengamati contoh uji secara visual dengan membandingkan perbedaan warna dari contoh uji sebelum dipres(bahan utama jas) dan contoh uji terhadap perbedaan yang digambarkan oleh skala abu-abu (gray scale) sesuai dengan SII.0113.75 (Sunarto, 2008:399).



Langkah kerja



Langkah kerja yang dilakukan dalam pengujian laboratorium perubahan warna bahan utama, yaitu sebagai berikut.
(1) Hasil dari pengujian perbedaan warna dinilai dengan membandingkan perbedaan warna dari contoh uji sebelum dipres dengan contoh uji terhadap perbedaan yang digambarkan oleh gray scale.
(2) Sebagian dari bahan utama jas sebelum dipres dan contoh uji diletakan berdampingan pada bidang dan arah yang sama. Daerah sekitarnya harus berwarna abu-abu yang merata dengan kecerahan yang sedikit lebih kecil dari kecerahan gray scale yang paling tua. Bilamana perlu untuk mencegah pengaruh latar belakang pada kenampakan bahan tekstil, dipergunakan dua lapisan atau lebih bahan asli di bawah kedua contoh tersebut. Permukaan bahan diterangi dengan cahaya yang mempunyai kuat penerangan 540 lux atau lebih. Cahaya harus dijatuhkan pada permukaan yang membentuk sudut 45° dan arah pengamatan kira-kira tegak lurus pada bidang permukaan. Perbedaan visual antara contoh uji asli dan yang telah
dibandingkan dengan perbedaan yang sesuai dengan kekontrasan antara contoh uji asli dan yang telah dibandingkan dengan perbedaan yang sesuai sengan kekontrasan antara contoh uji asli dan contoh yang telah diuji. Nilai 5 hanya diberikan apabila tidak ada perbedaan warna antara contoh asli dan contoh uji.
(3) Hasil penilaian dimasukan dalam laporan.

0 komentar:

Post a Comment