, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Kemeja dan Gaun Pesta

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Kemeja dan Gaun Pesta

Kemeja dan Gaun Pesta



Kemeja dari bahasa Portugis, camisa, adalah sebuah baju atau pakaian atas,
terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut.
Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dr katun, linen. Busana
pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana
tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan
Sicilia S, 1998:8-9). Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta malam
adalah busana yang dipakai pada kesempatan pesta dari waktu matahari terbenam
sampai waktu berangkat tidur, baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi.
Menurut Sri Widarwati (1993:70) busana pesta adalah busana yang dibuat dari
bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan istimewa

Sejarah Pola Busana


Pola adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagianbagian pakaian atau produk jahit-menjahit.Djati Pratiwi (2001:3) menyatakan pola
adalah potongan kain atau kertas tersebut mengikuti ukuran atau bentuk badan
tertentu. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Porrie Muliawan (2002: 2) yang
mendefinisikan pattern atau pola dalam bidang jahit menjahit sebagai suatu
potongan kain atau potongan kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat
baju ketika bahan digunting. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan
sewaktu menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat
menjahit di rumah dengan memakai pola siap pakai (pola jadi) yang diterbitkan
majalah wanita.


Pola pada awalnya berupa kain muslin atau kertas yang dilangsaikan pada
boneka jahit dan agar bahan yang datar itu dapat mengikuti bentuk badan perlu
dibuat beberapa lipit. Lipit bentuk yang terjadi disebut lipit kup atau lipit pantas
atau lipit kupnat. Kemudian pada tempat-tempat kerung lengan, kerung leher dan
garis pinggang digunting tepat menurut bentuknya. Sambungan pada bahu dan sisi
disebut garis bahu dan garis sisi. Jiplak bentuk badan, menjadi pola dasar pakaian
dan cara ini biasa sering disebut dengan memulir atau banyak orang menyebutnya
dengan draping (Porrie Muliawan, 2002:2).

Seiring berkembangnya jaman, saat ini banyak sekali ditemukan pola-pola
jadi yang berukuran S (kecil), M (sedang), L (besar), dan XL (ekstra besar). Polapola jadi ini ternyata sudah ada sejak jaman dulu. Pelopor pola siap pakai yang dijual secara komersial adalah Ebenezer Butterick dari Massachusetts, Amerika
Serikat. Pada tahun 1863, Butterick dan istri menciptakan pola komersial dalam
berbagai ukuran. Sebelum ada kertas pola dari Butterick, pola hanya tersedia
dalam satu ukuran, dan penjahit harus membesarkan atau mengecilkan pola sesuai
ukuran badan pemakai. Pola kertas dari Butterick menjadi sangat populer pada
tahun 1864

Aenne Burda dan majalah mode Burda Moden memopulerkan pola siap

pakai di Jerman. Sejak tahun 1952, Burda mulai menerbitkan pola pakaian. Setiap
bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan katalog terpisah berisi pola siap pakai
untuk lebih dari 600 model pakaian dewasa dan anak-anak(www. wikipedia/
sejarah pola busana.com). Selain berisi informasi langkah demi langkah yang
mendetail tentang cara menjahit pakaian, pola-pola tersebut juga dirancang untuk
dipahami mulai dari penjahit pemula hingga penjahit berpengalaman.

Di Jepang, sistem So-En dari Bunka Fashion College dan sistem

Dressmaking dari Dressmaker Jogakuin (sekarang Dressmaker Gakuin)
mendominasi metode menggambar pola. Hingga tahun 2005, majalah So-En
diterbitkan sebagai majalah yang memuat pola baju dan cara menjahit pakaian.
Pesaingnya adalah majalah Dressmaking yang pertama kali terbit tahun 1949,
namun berhenti terbit sejak Mei 1993

0 komentar:

Post a Comment