, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Klasifikasi Bahan Ajar

les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Klasifikasi Bahan Ajar

Klasifikasi Bahan Ajar




Menurut Suciati dan Huda (dalam Syafii, 2006:2) berdasarkan medianya,
bahan ajar itu dapat dibedakan atas bahan ajar tertulis dan bahan ajar tidak tertulis.
Bahan ajar tertulis merupakan materi atau isi pelajaran yang terkemas dalam
bentuk tulisan, dapat dilengkapi atau tanpa gambar. Pada umumnya bahan ajar ini
diproduksi dengan cara dicetak, oleh karena itu dapat dogolongkan kedalam bahan
ajar cetak. Bahan ajar tidak tertulis, dengan demikian adalah bahan, materi atau isi
pelajaran yang disampaikan tidak dengan tulisan, tidak tercetak, akan tetapi
disampaikan secara lisan, melalui audio atau video, dengan media radio atau
televisi, atau bahan ajar yang memanfaatkan sumber belajar lingkungan juga
teknologi lainnya.



Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis
baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar memiliki berbagai jenis dan
bentuk, para ahli telah mengklasifikasikan kebeberapa kategori untuk macam
bahan ajar tersebut. Beberapa kriteria yang menjadi acuan dalam membuat
klasifikasi bahan ajar tersebut adalah berdasarkan bentuknya, cara kerjanya, dan
sifatnya (Prastowo, 2012:39-40).


Bahan Ajar Menurut Bentuknya



Bahan ajar menurut bentuknya dibedakan menjadi empat macam, yaitu
bahan cetak, bahan ajar audio, bahan ajar audio visual, dan bahan ajar interaktif
(Belawati dkk dalam Prastowo 2012:40).
a. Bahan cetak (printed), adalah bahan ajar yang disiapkan dalam kertas, yang
dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi.
Contohnya: handout, buku, modul, lembar kerja siswa,
b. Bahan ajar audio, adalah semua bahan ajar yang menggunakan sistem yang
menggunakan semua sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya: kaset dan CD.
c. Bahan ajar audiovisual, adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal
audio yang dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.
Contohnya, VCD dan film.
d. Bahan ajar interaktif, yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
audiovisual, teks, grafik, gambar, dan animasi) yang oleh penggunanya
dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah atau
perilaku alami dari suatu presentasi. Contohnya, Compact Disk Interactive.



Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya



Menurut cara kerjanya, bahan ajar dibedakan menjadi lima macam, yaitu
bahan ajar yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan, bahan ajar
audio, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer (Belawati dkk dalam Prastowo
2012:41-42).
a) Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yakni bahan ajar yang tidak
memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di , seperti
(membaca, melihat, dan mengamati) bahan ajar tersebut. Contohnya: foto,
diagram.
b) Bahan ajar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar yang memerlukan
proyektor agar bisa dimanfaatkan atau dipelajari peserta didik. Contohnya,
slide, filmstrips, overhead transparencies, dan proyeksi komputer.
c) Bahan ajar audio, yakni bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam
dalam suatu media rekam. Untuk menggunakannya, kita mesti memerlukan
alat pemain (player) media rekam tersebut seperti, tape compo, CD player,
VCD player, multimedia player, dan lain sebagainya. Contoh bahan ajar
seperti ini adalah kaset, CD, flash disk, dan lain-lain.
d) Bahan ajar video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang
biasanya berbentuk video tape player, VCD player, DVD player, dan
sebagainya. Karena bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan ajar audio,
maka bahan ajar ini juga memerlukan media rekam. Hanya saja, bahan ajar
ini dilengkapi dengan gambar. Jadi, dalam tampilan dapat diperoleh sebuah
sajian gambar dan suara secara bersamaan. Contohnya, video, film, dan lain
sebagainya.
e) Bahan ajar (media) komputer, yakni berbagai jenis bahan ajar noncetak
yang membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar.
Contohnya, computer mediated instruction dan computer based multimedia
atau hypermedia.



Bahan Ajar Menurut Sifatnya




Berdasarkan sifatnya, bahan ajar dapat dibagi menjadi empat macam,
sebagaimana disebutkan berikut ini (Belawati dkk dalam Prasoto 2012:42).
a) Bahan ajar yang berbasiskan cetak, misalnya buku, pamflet, panduan
belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, foto bahan dari
majalah serta koran, dan lain sebagainya.
b) Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, misalnya audio cassete, siaran
radio, slide, filmstrips, film, video cassettes, siaran televisi, video interaktif,
computer based tutorial, dan multimedia.
c) Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, misalnya kit sains,
lembar observasi, lembar wawancara, dan lain sebagainya.
d) Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama
untuk keperluan pendidikan jarak jauh), misalnya telepon, handphone,
video conferencing, dan lain sebagainya.


Kriteria Pemilihan Bahan Ajar yang Baik




Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu
diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau
materi pembelajaran harus disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk
diajarkan oleh dosen di satu pihak dan harus dipelajari mahasiswa di lain pihak
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang
tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pemilihan bahan ajar
haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi. Setelah diketahui
kriteria pemilihan bahan ajar yang baik, sampailah kita pada langkah-langkah
pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar
meliputi:
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
2. Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
3. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standart kompetensi dan kompetensi
dasar.
4. Memilih sumber bahan ajar.
Bahan ajar yang baik dan menarik mempersyaratkan penulisan yang
menggunakan ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi tulis yang baik akan dapat
mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide, atau konsep yang disampaikan dalam
bahan ajar kepada pembaca/pemakai dengan baik dan benar. Ekspresi tulis juga
dapat menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.
Bahan ajar yang diberikan kepada mahasiswa haruslah bahan ajar yang
berkualitas. Bahan ajar yang berkualitas dapat menghasilkan mahasiswa yang
berkualitas, karena mahasiswa mengkonsumsi bahan ajar yang berkualitas.

0 komentar:

Post a Comment