, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Faktor Lingkungan

Faktor Lingkungan

Dalam memilih busana, perlu dipertimbangkan keserasian dengan
lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat tinggal, maupun
lingkungan tempat bekerja. Faktor lingkungan ini sangat besar sekali
pengaruhnya dengan kehidupan kita sehari-hari, untuk itu kita
senantiasa berusaha agar selalu diterima oleh lingkungan, antara lain
dengan memakai busana yang serasi. Untuk menciptakan busana
yang serasi banyak faktor yang harus diperhatikan, tetapi keserasian
berbusana yang berkaitan dengan lingkungan adalah sebagai berikut
:
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Faktor Lingkungan

a. Waktu

Berbusana mengingat waktu berarti memperhitungkan
pengaruh sinar mata hari. Keadaan pada waktu-waktu tertentu
membawakan suasana yang berbeda-beda. Di pagi hari udara
sejuk suasana tenang, di siang hari udara panas suasana sibuk,
di malam hari udara dingin suasana tenang.
Suasana inilah yang mungkin harus dijadikan dasar
pertimbangan dalam pemilihan busana. Misalnya busana untuk
siang hari, warna-warna yang panas atau menyolok haruslah
dihindari, agar tidak mengganggu orang yang melihatnya.

Dengan kata lain tidak semua busana dapat dipakai untuk
setiap waktu dan semua kesempatan, karena kesempatan yang
berbeda menuntut pula jenis busana yang berlainan. Jadi setiap
individu tidak hanya dapat memiliki satu atau dua jenis busana
saja, tetapi harus disesuaikan dengan aktifitas masing-masing
mereka. Semakin banyak kegiatan seseorang, maka beraneka
ragam pulalah busana yang dibutuhkan, karena keadaan pada
waktu tertentu membawakan suasana yang berbeda-beda sesuai
dengan waktu dan kesempatan masing-masing, baik di rumah,
dikantor, disekolah, dilapangan olah raga, berpesta dan lain
sebagainya.

b. Kesempatan

Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus
menyesuaikan busana yang dipakai dengan tempat ke mana
busana tersebut akan kita bawa, karena setiap kesempatan
menuntut jenis busana yang berbeda, baik dari segidesain, bahan
maupun warna dari busana tersebut.
Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan
busana yang dipakai dengan tempat kemana busana tersebut
akan kita pakai, karena setiap kesempatan menuntut jenis busana
yang berbeda, baik dari segidesain, bahan, maupun warna dari
busana tersebut. Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan
busana menurut kesempatan antara lain :
1). Busana Sekolah
Desain busana sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), dan Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), ditentukan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Untuk pria
terdiri dari celana dan blus dengan kerah kemeja, untuk wanita
rok lipit searah untuk SD, rok dengan dua lipit hadap pada
bagian muka, rok dengan satu lipit hadap pada tengah muka
untuk SLTA. Warna merah tua untuk SD, warna biru untuk
SLTP, dan warna abu-abu untuk SLTA. Ada kalanya model
dan warna busana sekolah ditentukan sendiri oleh pihak
sekolah masing-masing.

2). Busana Kuliah

Desain busana untuk mahasiswa/si adalah bebas. Namun
kebanyakan dari mereka memilih rok dan blus atau kemeja
dan celana. Hal ini disebabkan karena rok, blus dan kemeja,
celana dalam pemakaiannya dapat diselang-selingi,
maksudnya: dengan memiliki dua lembar rok atau celana
pemakaiannya dapat divariasikan dengan tetap
memperhatikan keserasiannya.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment