TANDA POLA
TANDA POLA |
maksud tanda pola - Macam-macam Pola
Dalam pembuatan pakaian, sebelum memotong bahan, terlebih dahulu harus membuat pola. Pola pakaian adalah : gambar-gambar yang dibuat menurut ukuran badan dan dibentuk sesuai dengan odel yang diinginkan, pola yang dibuat menurut ukuran badan atau anggota badan tanpa mengalami perubahan disebut POLA DASAR.
Ada macam-macam pola yang kita kenal, seperti : pola BLUS, pola KEMEJA, pola ROK, pola CELANA, pola LENGAN dan lain-lain. Tapi berdasarkan cara membuatnya dikenal ada 2 macam pola, yaitu :
1. POLA CETAK
2. POLA KONSTRUKSI
1. POLA CETAK
Pola cetak atau pola standar adalah : suatu pola yang dibuat menurut ukuran standar yang telah disepakati oleh Dunia Permodelan, jenis dari pola ceta bermacam-macam, yaitu: ada yang berupa pola standar atau pola pola yang telah diubah sesuai dengan model pakaian. Pola cetak ini dapat diperoleh dengan cara membeli ditoko-toko ataupun dapat diperoleh pada lampiran majalah-majalah wanita.
Pola cetak tersedia dalam beberapa ukuran dengan menggunakan kode, yaitu;
a. S (small) : ukuran kecil
b. M (medium) : ukuran sedang
c. L (large) : ukuran besar
Poa cetak selain terdapat ukuran, terdapat juga petunjuk-petunjuk cara menggunakan model pakaian, gambar model pakaian, jenis bahan yang digunakan, banyaknya bahan yang digunakan, bahan yng diperlukan serta lembar bahan dan banyaknya bagian-bagian pola dan gambar pola dalam ukuran kecil.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam menggunakan pola cetak, yaitu :
A. Keuntungan menggunakan pola cetak
1. Lebih praktis, karena tinggal menggunakan dan tidak perlu mengambil ukuran terperinci dan tidak repot untuk membuat pola.
2. Memudahkan bagi orang yang baru belajar menjahit dan belum dalam membuat pola sendiri.
3. Pola yang dipakai mempergunakan ukuran standar yang tersedia dalam berbagai ukuran, kita tinggal menyesuaikan ukurannya dengan besar kecilnya tubuh kita sendiri.
4. Dapat membuat pakaian dalam jumlah banyak pada usaha konveksi.
B. Kerugian menggunakan pola cetak
1. Hasil pakaian tidak selamanya pas pada badan kita, sebab pola tersebut belum tentu tepat untuk semua orang.
2. Model yang dibuat terbatas, karena tergantung pada pola yang ada.
3. Harus mengubah kembali pola tersebut sesuai dengan bentuk badan.
1. POLA KONSTRUKSI
Pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan potongan tubuh atau badan dengan mengambil ukuran badan seseorang sesuai dengan model yang diinginkan.
Sebelum membuat pola konstruksi sesuai model, terlebih dahulu dibuat poa dasar, yaitu : pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang. Pembuatan pola dasar ini harus dilakukan secara cermat karena pola dasar merupakan dasar untuk pembuatan pola yang disesuaikan dengan model yang diinginkan.
Ukuran pembuatan pola KONSTRUKSI :
a. Mengambil ukuran
b. Menggambar pola dasar
c. Mengepas pola dasar
d. Mengubah pola dasar sesuai dengan model yang diinginkan.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam menggunakan pola konstruksi ;
A. Keuntungan
1. Ukuran dan bentuk pola sesuai dengan badan dan keinginan kita sehingga kedudukan pakaian akan baik dan pas badan.
2. Dengan mengubah dasar memungkinkan kita untuk membuat berbagai model pakaian sesuai dengan keinginan kita.
3. Kemungkinan kesalahan sangat kecil karena pola dibuat secermat mungkin sesuai ukuran badan.
B. Kerugian
1. Tidak praktis, karena pola harus dibuat dulu dengan mengukur orangnya, menghitung dengan cermat, kemudian menggambar pola sesuai dengan ukuran yang telah dihitung.
2. Dengan rincian pembuatan pola tersebut diatas, maka untuk mendapatkan satu pola konstruksi di perlukan banyak waktu.
3. Pola yang dibuat hanya dapat digunakan khusus untuk satu orang saja.
Mengubah Pola
Cara merubah pola cetak dapat dilakukan dengan mengecilkan, membesarkan, memendekkan, atau memanjangkan pola cetak yang disesuaikan dengan ukuran badan kita. Pola-pola cetak yang mau diubah, diberi garis pada bagian-bagian tertentu dan pada garis itulah pola dapat dibesarkan, dikecilkan, dipendekkan, atau dipanjangkan.
Merubah Pola Rok
Untuk memanjangkan atau memendekkan pola rok, buat dua garis penolong, yaitu : 17 cm. dari pinggang dan pada pertengahan bagian bawah.
Untuk merubah lingkar pinggang dan panggul, garis penolong dibuat pada pertengahan pola.
Mengambil Ukuran
Sebelum membuat pola, terlebih dahulu kita harus mengambil ukuran. Cara mengambil ukuran ini, harus benar-benar diperhatikan agar didapat pakaian yang pas dan enak dipakai :
Untuk memperoleh ukuran yang tepat, maka sebelum mengambil ukuran sebaiknya dilakukan hal sebagai berikut :
1. Mengikat lingkar badan dengan pita melalui puncak dada untuk menentukan besar badan.
2. Mengikat lingkar pinggang dengan pita cukup erat untuk memperoleh lingkar pinggang.
3. Mengikat lingkar panggul untuk memberi tanda panggul paling besar dan menentukan tinggi panggul.
Pengukuran dilakukan pada bagian-bagian tertentu sesuai dengan bentuk pakaian yang akan dibuat.
Cara melakukan Pengukuran Rok
1. Lingkar pinggang : diukur melingkar
2. Tinggi panggul/punggul :diukur mulai dari pinggang sampai dibagian lingkar panggul yang terbesar.
3. Lingkar pinggul/panggul : diukur melingkar melalui bagian perut, pantat, dan melalui bagian pinggul yang paling besar, dan ditambahkan 4 cm.
4. Panjang rok : diukur dari pinggang ke bawah sesuai keinginan.
Membuat pola
Sebelum membuat pakaian, terlebih dahulu kita harus membuat pola-pola pakaian ini dibuat sesuai model pada kertas paying atau bisa pada kertas Koran. Setelah pola digambar lengkap dengan tanda-tandanya (tanda tengah muka, tengah belakang, kupnat dan tanda lainnya). Kemudian pola tersebut digunting pas pada sisi pola.
Cara menggunting pola sebaiknya perbagian, misalnya : pola bagian Blus, pola Rok, pola Lengan, Kerah, dan Saku. Setelah pola digunting, pola siap digunakan.
Meletakan pola pada kain
Setelah pola digunting semuanya, mulailah meletakkan pola pada bahan atau kain yang telah disiapkan. Tetapi sebelum memulai meletakkan pola, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Perhatikan kain tersebut lurus atau tidak. Jika tidak lurus, luruskan dulu kain tersebut dengan cara mencabut sehelai benang (arah benang lebar) pada ujung terpendek kain. Kemudian luruskan kain, dengan cara ditarik serong agar benangnya lurus.
Setelah kain siap, mulailah meletakkan pada kain dengan cara sebagai berikut :
a. Bahan dilipat menurut panjangnya dengan bagian baik kain berada disebelah dalam agar kain tetap bersih dan memudahkan untuk member tanda menggunkan kapur jahit ataupun rader.
b. Letakkan kain yang telah dilipat tersebut diatas meja datar dan lebar, atur agar kain tersebut berada dalam keadaan rata.
c. Letakan pola dengan posisi sesuai gambar pada cara merancang bahan.
d. Tempelkan pola pada kain dengan menggunakan jarum pentul.
e. Beri tambahan untuk kampuh dan jahitan pada masing-masing pola sesuai dengan ketentuan.
f. Setelah tanda-tanda pada setiap pola selesai di buat, bahan siap digunting.
Menggunting
Setelah pola diletakkan pada kain sesuai dengan cara merancang bahan, kain atau bahan siap untuk digunting.
Cara menggunting kain :
1. Gunting dipegang dengan arah bagian runcing bawah.
2. Pola dan kain dibagian depan gunting ditekan oleh tangan kiri sehingga kain tidak mudah terangkat dan arah benangnya tidak berubah.
3. Pada saat menggunting, mata gunting dikatupkan sampai keujung agar diperolehtepi guntingan yang rata.
4. Guntinglah kain menurut panjangnya, setelah itu barulah menggunting menurut lebarnya.
5. Usahakan selama menggunting, posisi kain tetap sejajar dengan tepi meja, dengan demikian sewaktu menggunting sebaiknya kita berjalan mengelilingi meja.
Merader
Setelah semua kain digunting, untuk memudahkan pada saat menjahit, maka kain yang telah dipotong tersebut diberi tanda.
Ada beberapa cara dalam member tanda, antara lain :
a. Merader,, yaitu member tanda pada kain yang akan dijahit dengan menggunakan rader bergigi atau licin .
b. Membuat garis-garis kecil atau titik-titik dengan menggunakan kaput jahit
c. Membuat tusuk jelujur renggang . cara ini digunakan untuk kain yang sangat licin
Atau pada bentuk-betuk yang sukar .
Dari cara-cara diatas , untuk tahap pemula sebaiknya pemberian tanda dilakukan dengan cara merader, adapun cara merader yaitu :
a. Selipkan karbon kain pada kain yang akan diberi tanda .
b. Rader kain tersebut megikuti tanda-tanda pada pola yang masih menempel pada kain
c. Setelah seselai merader, pola dilepaskan dari kain
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang maksud tanda pola
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Jas Dan Gaun Pengantin Megah Berbahan Songket Merah Emas
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://smktujuhambon.blogspot.co.id/2011/11/macam-macam-pola.html
0 komentar:
Post a Comment