KRIYA PLASTIK BEKAS DAN EKONOMI KREATIF
KRIYA PLASTIK BEKAS DAN EKONOMI KREATIF |
pengertian kriya plastik - Bandung, Jl. Alfa No. 92 Cigadung II
Foto: Rokhani, Kerajinan Kantong Plastik Bekas
Oleh: SOBIRIN
Ketika lapangan pekerjaan sulit dicari, ketika hidup ini menganggur, perlu upaya memutar otak agar dapur terus mengebul. Konsep “ekonomi kreatif” dengan menciptakan barang bekas menjadi barang berguna dan laku dijual, merupakan trend bisnis baru yang sangat menjanjikan.
“Ekonomi kreatif” yang menggabungkan antara seni, budaya, ketrampilan, barang bekas, bisnis, lingkungan, dan kewirausahaan saat ini merupakan trend baru yang mulai menggeliat. Awalnya saya diberitahu tentang "ekonomi kreatif" ini oleh pak Sajiboen, yang juga seorang wirausahawan. Bahkan secara ilmiah telah diwacanakan di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung oleh Togar M. Simatupang.
Hal ini bisa juga langsung dipraktekkan oleh awam dan masyarakat biasa, dengan syarat berniat, tekun dan terus berintervensi ke pasar dengan semangat wirausaha yang tangguh. Sebagai contoh, plastik bekas bungkus deterjen atau sejenisnya yang berukuran sedikit lebar, telah dimanfaatkan untuk kerajinan tangan, kriya, handicraft berupa tas kantong belanja, sandal rumah, payung, dompet dan sejenisnya yang laku dijual (lihat foto).
Bahan plastik kantong bekas deterjen tersebut tentunya dipilah-pilah sesuai warna-warna yang dominan, kemudian dipola, dijahit. Dibagian luarnya dilapis plastik bening dan diberi pinggiran kain dengan warna yang sesuai. Jadilah sesuatu barang yang berguna dari barang yang tadinya dianggap sampah.
Beberapa waktu yang lalu, saya berkunjung ke React Center, Villa Delima, yang beralamat di Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan 12440, Telpon 021-766841. Tempat ini dipakai untuk show-room barang-barang yang dibuat dari barang-barang bekas, antara lain plastik bekas, kertas bekas, dan lain-lain. Barang-barang yang dipamerkan cukup menarik, ada tas belanja, tempat sampah, dompet, tempat pinsil. Semuanya dari kantong plastik bekas yang telah disulap menjadi barang-barang yang fungsional.
Pelaku pembuat barang-barang ini adalah warga sekitar, jadi boleh dikatakan kegiatan ini berbasis warga. Pengelolanya adalah ibu Karen Isdaryono, Telpon 021-92752566 (Moga-moga alamat dan telpon belum berubah).
Lain lagi yang dirintis oleh seorang wirausahawan muda dari Ciledug, Tangerang. Namanya Aswin Aditya, alamatnya di Plastic Works, Perumahan Pondok Surya Blok S/13, Karang Tengah, Cileduk. Dari barang-barang bekas kantong plastik ini, berkat kegigihannya, telah mampu membuat kriya, cinderamata, handicraft yang pasarnya telah menembus luar negeri, dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan, dan menyerap tenaga kerja. Bila ingin tahu lebih lanjut bisa dibaca di internet Unilever Peduli tentang Aswin Aditya.
Mari kita menggali dan mengimplementasikan konsep “ekonomi kreatif” ini. Bahan baku banyak di sekitar kita. Sambil kita ikut melaksanakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah rumah jangan dibuang, tetapi diproses menjadi barang berguna.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang pengertian kriya plastik
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang 12 Gambar Model Baju Muslim Brokat Terpopuler 2016
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://clearwaste.blogspot.co.id/2007/11/kriya-plastik-bekas-dan-ekonomi-kreatif.html
0 komentar:
Post a Comment