, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Mengenal Serat Tekstil


Mengenal Serat Tekstil

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta
 Mengenal Serat Tekstil


mengidentifikasi jenis jenis hiasan tenun serat dan gambar  - Klasifikasi Serat
Serat Alami
Serat Buatan Manusia
Parameter Serat Tekstil
Sifat-Sifat Serat – Perbandingan

Hubungi kami untuk Informasi tentang Benang Jahit Coats



Pengantar

Tekstil memiliki hubungan yang penting pada kehidupan kita sehari-hari sehingga setiap orang harus mengetahui tentang dasar-dasar serat dan sifatnya.

Serat tekstil yang digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti penutup, penghangat, perhiasan pribadi dan bahkan untuk menampilkan kekayaan pribadi.

Teknologi tekstil telah jauh memenuhi kebutuhan ini. Pengetahuan dasar tentang serat tekstil akan memudahkan penilaian merek dan jenis serat dan membantu mengidentifikasi kualitas yang tepat untuk aplikasinya.

Buletin ini mencakup berbagai serat tekstil dan sifat-sifat yang penting untuk aplikasi tekstil yang sesuai.
Klasifikasi Serat




Secara luas, serat tekstil dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:

    Serat alami
    Serat buatan manusia

Serat alami

Seperti diuraikan di bawah, serat alami dibagi lagi menurut asal-usulnya.
Nama Serat

SumberKomposisi
Tumbuhan
KapasBiji buah kapasSelulosa
KapukKapukCellulose
LinenTangkai lenanCellulose
GoniTangkai ramiSelulosa
HempTangkai hemp atau AbacaSelulosa
RamiRumput Rhea dan CinaSelulosa
SisalDaun agaveSelulosa
SabutSabut kelapaCellulose
PinaDaun nanasSelulosa
Hewan
WolDombaProtein
SutraUlat sutraProtein
BuluHewan berbuluProtein
Mineral
AsbesVarietas batuSilikat Magnesium dan Kalsium

Serat buatan manusia

Serat buatan manusia dibagi lagi seperti yang ditunjukkan di bawah ini dengan berbagai komposisi dan asal masing-masing.
Fibre NameSource
Selulosa
RayonBahan katun atau kayu
AsetatBahan katun atau kayu
Tri asetatBahan katun atau kayu
Polimer non selulosa
NilonPoliamida alifatik
AramidPoliamid aromatik
PoliesterAlkohol dihidrat dan asam tereftalat
AkrilikAkrilonitril
ModakrilikAkrilonitril
Spandekspoliurethan
OlefinEtilena atau propilena
VinyonVinil klorida
SaranViniliden klorida
NovoloidNavolac berbasis fenol
PolikarbonatAsam karbonat (turunan poliester)
Fluorokarbontetrafluoroethilena
Protein
AzlonJagung, kedelai, dan sebagainya
Karet
KaretKaret alami atau sintetis
Metalik
LogamAluminium, perak, emas, baja tak berkarat
Mineral
KacaPasir silika, batu kapur, mineral lainnya
KeramikAluminium, silika
GrafitKarbon

Hungary- cotton plant- IT1. Serat alami

Kapas

Kapas, serat alami yang paling banyak digunakan dalam pakaian, tumbuh di biji buah kapas di sekitar biji tanaman kapas. Sebuah serat tunggal adalah sel memanjang yang datar, bengkok, berongga, struktur seperti pita.

karakteristik
  • Kekuatan cukup hingga baik
  • Elastisitas sangat rendah
  • Kurang tangguh dan rentan terhadap kerutan
  • Nyaman dan terasa lembut
  • Daya serap baik
  • Mengalirkan panas dengan baik
  • Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
  • Bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama
Aplikasi
  • Banyak digunakan dalam sejumlah produk tekstil
  • Umum digunakan dalam pakaian tenun dan rajutan
  • Tekstil rumahan – handuk mandi, jubah mandi, penutup tempat tidur dan sebagainya
  • Digunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti rayon, poliester, spandeks dan sebagainya

Cricket Ball with Linen ThreadLinen

Linen, salah satu serat alami yang paling mahal, dibuat dari tanaman lenan. Produksi linen membutuhkan banyak tenaga kerja (padat karya), sehingga diproduksi dalam jumlah kecil. Namun kain linen bernilai karena sangat sejuk dan segar digunakan dalam cuaca panas.
Linen terdiri dari 70 % selulosa dan 30% pektin, abu, jaringan kayu dan uap air.


Karakteristik
  • Serat nabati terkuat
  • Elastisitas buruk, sehingga mudah mengkerut
  • Relatif mulus, menjadi lebih lembut saat dicuci
  • Berdaya serap sangat tinggi
  • Konduktor panas yang baik dan terasa dingin
  • Berkilau
  • Lebih rapuh, kusut menetap dalam lipatan tajam, cenderung sobek
  • Bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih
  • Tahan terhadap ngengat dan kumbang karpet
Aplikasi
  • Pakaian – setelan, gaun, rok, kemeja dan sebagainya
  • Barang-barang perabotan rumah dan komersial – taplak meja, handuk piring, seprai, kertas dinding / penutup dinding, dekorasi jendela dan sebagainya
  • Produk industri – tas koper, kanvas dan sebagainya
  • Digunakan sebagai campuran dengan kapas

Dyed New WoolWol

Serat wol tumbuh dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya. Serat wol terdiri dari protein. Tampilan serat bervariasi tergantung pada jenis domba. Serat yang lebih halus, lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik dan lebih halus. Serat yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar. Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam daripada kualitas serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik.
Karakteristik
  • Tampak berkerut
  • Elastis
  • Higroskopis, mudah menyerap kelembaban
  • Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas
  • Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah
  • Tahan terhadap listrik statis
Aplikasi
  • Pakaian – jaket, jas, celana, baju hangat, topi dan sebagainya
  • Selimut, karpet, bulu kempa dan pelapis
  • Karpet kuda, kain pelana

Silk PillowsSutra

Sutra adalah untaian lembut dan bersambungan yang dilepas dari kepompong ulat ngengat dikenal sebagai ulat sutra. Sutra terdiri dari protein. Sutra sangat mengkilap karena struktur seperti prisma segitiga serat sutra, sehingga kain sutra dapat membiaskan cahaya yang masuk pada sudut yang berbeda.


 
Karakteristik
  • Berkilau, tekstur halus dan lembut dan tidak licin
  • Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
  • Elastisitas sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap meregang
  • Dapat melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari
  • Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
  • Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
Aplikasi
  • Kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas
  • Pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria dan baju musim panas
  • Banyak aplikasi untuk furnishing
  • Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding

Serat alami lainnya

Goni

Goni diambil dari tumbuhan tinggi dengan nama yang sama dan mudah dibudidayakan dan dipanen. Goni adalah serat termurah dan digunakan dalam jumlah besar.
Karakteristik
  • Goni tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena kelembaban
  • Kekuatan kurang
  • Tidak bisa diputihkan menjadi putih bersih karena kurangnya kekuatan
Aplikasi
  • Benang pengikat untuk karpet, kain kasar dan murah, kantong berat dan sebagainya

Kapuk

Kapuk adalah serat seperti bulu putih yang diperoleh dari kapsul biji tanaman dan pohon yang disebut Ceiba Pentandra yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko, Amerika Tengah dan Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat tropis
Kapuk disebut katun sutra karena sangat berkilau seperti sutra.
Karakteristik:
  • Tekstur halus
  • Sangat berkilau
  • Lemah
  • Serat pendek
  • Tahan terhadap kelembaban, cepat kering bila basah
Aplikasi
  • Kasur, bantal, furnitur berlapis

Rami

Serat kayu yang menyerupai batang lenan dan juga dikenal sebagai rumput rhea dan Cina. Rami diambil dari tanaman berbunga yang tinggi.
Karakteristik
  • Kaku
  • Lebih rapuh
  • Berkilau
Aplikasi
  • Kanvas, kain pelapis, pakaian, dan sebagainya

2. Serat buatan manusia

2.1. Buatan manusia (regenerasi)

Selulosa

Selulosa berasal baik dari selulosa dinding sel serat kapas pendek yang disebut linter atau, lebih sering dari kayu pinus. Ada tiga jenis serat selulosa buatan:
Rayon, asetat dan tri asetat.

Viscose Rayon and Alcazar ThreadRayon

Rayon terbuat dari polimer alami yang mensimulasikan serat selulosa alami. Rayon bukan serat yang benar-benar sintetis namun juga bukan serat yang benar-benar alami.
Ada dua jenis Rayon, viscose dan modulus basah tinggi (HWM). Dua jenis tersebut kemudian diproduksi dalam beberapa jenis untuk memberikan sifat khusus tertentu.



Karakteristik
  • Halus, lembut dan nyaman
  • Kilau alaminya tinggi
  • Daya serap sangat tinggi
  • Daya tahan dan retensi bentuk rendah, terutama ketika basah
  • Pemulihan elastis rendah
  • Biasanya lemah, tetapi rayon HWM jauh lebih kuat, tahan lama dan memiliki retensi tampilan yang baik.
Aplikasi
  • Pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian, pelapis, setelan, dasi untuk leher dan sebagainya
  • Barang-barang perabotan – penutup tempat tidur, seprai, selimut, dekorasi jendela, pelapis jok dan sebagainya
  • Penggunaan industri misalnya produk operasi medis, produk bukan tenun, kawat ban dan sebagainya
  • Kegunaan lain – produk kesehatan wanita, popok, handuk dan sebagainya

Asetat

Asetat terdiri dari senyawa selulosa asetat yang diidentifikasi sebagai selulosa – garam selulosa. Oleh karena asetat memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan rayon.
Asetat adalah termoplastik dan dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun dengan aplikasi tekanan yang dikombinasikan dengan panas. Serat asetat memiliki retensi kondisi yang baik.
Karakteristik
  • Termoplastik
  • Kelangsaian baik
  • Halus, lembut dan tangguh
  • Daya serap tinggi dan cepat kering
  • Tampilan berkilau
  • Lemah, cepat kehilangan kekuatan ketika basah, harus dicuci kering
  • Ketahanan terhadap abrasi buruk
Aplikasi
  • Terutama dalam pakaian – blus, gaun, jaket, pakaian dalam wanita, pelapis, setelan, dasi untuk leher, dan sebagainya
  • Digunakan dalam kain seperti satin, brokat, kain taf, dan sebagainya

Tri asetat

Tri asetat terdiri dari selulosa asetat yang mempertahankan pengelompokan asetat, ketika sedang diproduksi sebagai selulosa triasetat. Tri asetat adalah serat termoplastik dan lebih tangguh dari serat selulosa lainnya
Karakteristik
  • Termoplastik
  • Tangguh
  • Bentuk kuat dan tahan kerut
  • Tahan susut
  • Mudah dicuci, bahkan pada suhu yang lebih tinggi
  • Mempertahankan lipatan dan wiru dengan baik
Aplikasi
  • Terutama pakaian
  • Digunakan dalam pakaian yang mementingkan retensi lipatan / wiru misalnya rok dan gaun
  • Dapat digunakan dengan poliester untuk membuat pakaian mengkilap

2.2. Buatan Manusia – Non selulosa

Serat polimer

Kelompok serat ini dibedakan dengan disintesis atau dibuat dari berbagai elemen menjadi molekul yang lebih besar yang disebut polimer linear.
Molekul-molekul dari masing-masing senyawa tertentu disusun dalam garis paralel dalam serat. Susunan molekul ini disebut orientasi molekul.
Sifat serat tersebut tergantung pada komposisi kimia dan jenis orientasi molekul.

BackpacksNilon

Dalam Nilon, zat pembentuk serat adalah poliamida sintetik rantai panjang di mana kurang dari 85% tautan amida melekat langsung ke dua cincin aromatik. Unsur-unsur karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen digabungkan dengan proses kimia menjadi senyawa yang bereaksi membentuk molekul rantai panjang, yang secara kimia dikenal sebagai poliamida dan kemudian dibentuk menjadi serat. Ada beberapa bentuk nilon. Masing-masing tergantung pada sintesis kimia.
Antara lain: Nilon 4, 6, 6.6, 6.10, 6.12, 8, 10, dan 11..
Karakteristik
  • Sangat tangguh
  • Penguluran dan elastisitas tinggi
  • Sangat kuat dan tahan lama
  • Ketahanan terhadap abrasi sangat baik
  • Termoplastik
  • Bisa menjadi sangat berkilau, semi berkilau atau kusam
  • Tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan
Aplikasi
  • Pakaian - pantyhose, stocking, legging, dan sebagainya
  • Perabotan rumah
  • Aplikasi industri – parasut, kawat ban, tali, kantong udara, selang, dan sebagainya

Poliester

Dalam poliester, zat pembentuk serat adalah setiap polimer sintetik rantai panjang yang terdiri dari setidaknya 85% menurut berat ester dari asam karboksilat aromatik substitusi, tetapi tidak terbatas pada unit terapthalate substitusi dan unit hidroxibenzoat para-substitusi.
Dalam memproduksi serat tersebut, unsur-unsur dasar karbon, oksigen dan hidrogen dipolimerisasi. Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi bahan-bahan dan struktur molekul utama zat pembentuk serat.
Karakteristik
  • Termoplastik
  • Kekuatan baik
  • Hidrofobik (tidak menyerap)
Aplikasi
  • Pakaian – tenun dan rajutan, kemeja, celana, jaket, topi dan sebagainya
  • Perabotan rumah – seprai, selimut, furnitur berlapis, bahan bantal
  • Penggunaan industri – ban berjalan, sabuk pengaman, penguatan ban

Spandeks

Zat pembentuk serat yang digunakan untuk memproduksi spandeks adalah polimer sintetik rantai panjang yang terdiri dari setidaknya 85% poliurethan tersegmentasi. Variasi mungkin dilakukan ketika memproduksi serat ini.
Unsur-unsur dasar nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen disintesis dengan bahan lain pada senyawa ester etil dalam rantai polimer segmen lunak atau bagian yang memberikan peregangan dan segmen yang lebih keras yang sama-sama menahan rantai.
Merek dagang dari tiga serat spandeks adalah Cleer-span, Glospan dan Lycra.
Karakteristik
  • Sangat elastis
  • Nyaman
  • Retensi bentuk tinggi
  • Tahan lama
Aplikasi
  • Tidak pernah digunakan sendiri, tapi selalu dicampur dengan serat lainnya
  • Pakaian dan barang-barang pakaian dengan peregangan yang nyaman dan pas
  • Kaus kaki
  • Pakaian dalam pembentuk tubuh
  • Pakaian renang, pakaian atletik, pakaian aerobik
  • Pakaian dalam wanita, legging dan kaus kaki
  • Pakaian berbentuk misalnya cup bra
  • Sarung tangan

Sofa Acrylic TextileAkrilik

Dalam akrilik, zat pembentuk serat adalah polimer rantai panjang yang terdiri dari sedikitnya 85% menurut berat unit akrilonitril. Menggunakan proses yang rumit, karbon, hidrogen dan nitrogen, unsur-unsur dasar disintesis dengan sejumlah kecil bahan kimia lainnya ke dalam kombinasi polimer yang lebih besar. Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi bahan-bahan dan struktur molekul utama zat pembentuk serat.

Karakteristik
  • Lembut, hangat, karakteristik penanganan mirip dengan wol
  • Resilient
  • Menjaga bentuk
Aplikasi
  • Pakaianl
  • Perabotan rumah

3. Buatan manusia – Serat Protein

Protein dari produk-produk seperti jagung dan susu diproses secara kimia dan diubah menjadi serat. Namun, serat tersebut tidak sukses secara komersial.

4. Buatan manusia – Serat Karet

Zat pembentuk serat terdiri dari karet alami dan sintetis. Karet diperlakukan diproduksi dalam helai, sehingga penampangnya bisa bulat atau persegi dan permukaan memanjang relatif mulus.

Metallic thread on jeans5. Buatan manusia – Serat Metalik

Serat ini terdiri dari logam, logam berlapis plastik, plastik berlapis logam, atau inti yang benar-benar tertutup oleh logam. Serat ini biasanya diproduksi dalam lajur datar, sempit, halus yang sangat berkilau.

Aplikasi
  • Benang hias dalam pakaian dan barang perabotan rumah.

6. Buatan manusia – Serat Mineral

Berbagai mineral telah diproduksi ke dalam serat gelas, keramik dan grafit yang memiliki sifat tertentu untuk kegunaan tertentu.

Kaca

Meskipun kaca adalah bahan yang keras dan tidak fleksibel, kaca dapat dibuat menjadi serat tekstil transparan halus yang memiliki tampilan dan nuansa sutra.
Mineral alam seperti pasir silika, batu kapur, abu soda, boraks, asam borat, feldspar dan fluorspar telah dilebur pada suhu yang sangat tinggi ke dalam gelas yang diolah menjadi serat.
Karakteristik
  • Lembam
  • Sangat tahan api
Aplikasi
  • Aplikasi industri tahan panas

Parameter Serat Tekstil

Bahan berserat harus memiliki sifat tertentu untuk menjadi bahan baku tekstil yang sesuai. Sifat yang sangat penting agar dapat diterima sebagai bahan baku yang sesuai dapat diklasifikasikan sebagai ‘sifat primer’. Sifat lain yang menambah karakter tertentu yang diinginkan atau estetika pada produk akhir dan penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai ‘sifat sekunder’.
Sifat primer
  1. Panjangnya
  2. Keuletan (kekuatan)
  3. Keluwesan
  4. Kohesi
  5. Keseragaman sifat
Sifat sekunder
  1. Bentuk fisik
  2. Gravitasi tertentu (mempengaruhi berat, tutup dan sebagainya)
  3. Kembalinya kelembaban dan penyerapan (kenyamanan, listrik statis dan sebagainya)
  4. Karakter elastis
  5. Termoplastisitas (titik lembek dan panas – karakter yang ditetapkan)
  6. Kemampuan pencelupan
  7. Resistensi terhadap pelarut, bahan kimia korosif, mikro organisme dan kondisi lingkungan
  8. Sifat mudah terbakar
  9. Kilauan

Sifat Fisik

Kapas

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisDatar, dipilin dan seperti pita
PanjangnyaSerat stapel, panjang berkisar 1-5,5 cm
WarnaPutih krem ​​dalam bentuk alami, kecuali jika diperlakukan
KilauanSedang, kecuali jika diperlakukan agar berkilau
KekuatanCukup
ElastisitasRendah
KetahananRendah
Daya serap airBaik sekali
PanasAkan menahan panas sedang / Terurai setelah terlalu lama terkena suhu 150°C / 320°F atau lebih
Sifat mudah terbakarMudah terbakar

Linen

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisPenampang terdiri dari bentuk poligonal tidak beraturan
PanjangnyaStapel panjang, 25-120 cm
WarnaPutih pudar
KilauanTinggi
KekuatanBaik
ElastisitasRendah
KetahananSedikit
Daya serap airBaik
PanasAkan menahan panas sedang
Sifat mudah terbakarMudah hangus dan terbakar

Wol

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisBerkerut
PanjangnyaSerat stapel, hingga 40cm
WarnaUmumnya berwarna putih krem ​​, beberapa jenis domba menghasilkan warna natural seperti hitam, coklat, perak, dan campuran acak.
KilauanTinggi
KekuatanTinggi
ElastisitasBaik
KetahananTinggi
Daya serap airAwalnya cenderung menolak cairan, tapi daya serap baik.
PanasMenjadi keras pada suhu 100°C / 212°F, terurai pada suhu yang sedikit lebih tinggi.
Sifat mudah terbakarHangus pada suhu 204°C / 400°F, akan gosong

Sutra

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisStruktur prisma seperti segitiga
PanjangnyaFilamen bersambungan
WarnaBiasanya berwarna putih pudar, dan juga warna beige pucat, coklat, dan abu-abu
KilauanBaik sekali
KekuatanBaik
ElastisitasTinggi
KetahananTinggi
Daya serap airBaik
PanasSensitif dan bisa terurai
Sifat mudah terbakarTerbakar pada suhu 165°C / 330°F

Rayon

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisStriasi terlihat pada viskos dan rayon berkekuatan tinggi
Jika tidak berkilau, bintik pigmen yang tersebar dapat dilihat
PanjangnyaFilamen dan Stapel
WarnaTransparan kecuali jika dicelup
KilauanHigh
KekuatanCukup hingga baik sekali
Rayon biasa memiliki kekuatan cukup
Jenis rayon dengan keuletan tinggi memiliki kekuatan yang baik
ElastisitasRayon biasa: rendah
Rayon berkekuatan tinggi: baik
KetahananRayon berkekuatan tinggi basah lebih baik
Daya serap airLebih tinggi dari selulosa alami
Serat mengembang dalam air
Serat mengembang dalam air
PanasTerurai antara suhu 176°C / 350°F dan 204°C / 400°F
Terurai antara suhu 176°C / 350°F dan 204°C / 400°F
Sifat mudah terbakarCepat terbakar jika tidak diperlakukan
Konduktivitas listrikCukup – listrik statis dapat dikurangi dengan finishing khusus

Asetat

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisStriasi terurai jauh dari viskos rayon
Penampang berlekuk
PanjangnyaFilamen dan stapel
WarnaTransparan kecuali diredupkan oleh pigmen
KilauanCerah, agak terang atau redup
KekuatanSedang, kurang dari rayon bila basah
ElastisitasTidak terlalu tinggi, mirip dengan rayon
KetahananBuruk
Daya serap air6%, kehilangan sedikit kekuatan ketika basah
PanasSuhu setrika yang baik 135°C / 275°F
Sifat mudah terbakarMudah terbakar perlahan
Konduktivitas listrikBaik

Nilon

SifatKarakteristik
Microscopic appearanceSangat halus dan rata
PanjangnyaFilamen dan stapel
WarnaPutih pudar
KilauanKilau alami tinggi yang dapat dikendalikan
KekuatanSangat tinggi
ElastisitasSangat tinggi
KetahananSangat baik
Daya serap air3,80%
PanasResistensi tinggi, meleleh pada suhu 250°C / 482°F
Sifat mudah terbakarMencair perlahan Tidak membantu pembakaran
Konduktivitas listrikRendah, menghasilkan listrik statis

Poliester

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisHalus, rata, seperti batang, bentuk penampang berbeda
PanjangnyaFilamen dan stapel
WarnaPutih
KilauanTerang atau kusam
KekuatanBaik hingga sangat baik
ElastisitasCukup baik
KetahananExcellent
Daya serap airKurang dari 1%
PanasMelunak atau menempel pada suhu di atas 204°C / 400°F
Sifat mudah terbakarTerbakar perlahan
Konduktivitas listrikMengumpulkan muatan statis

Akrilik

SifatKarakteristik
Tampilan mikroskopisPermukaan sama dan halus Striasi berjarak tidak teratur
PanjangnyaTerutama serat stapel
WarnaPutih
KilauanBright or dull
KekuatanKekuatan cukup hingga baik
ElastisitasBaik
KetahananBaik
Daya serap air1-3%
PanasBisa menguning di atas suhu 148°C / 300°F Penguningan dapat terjadi di atas suhu 148°C / 300°F
Melunak atau menempel pada suhu sekitar 232°C / 450°F
Sifat mudah terbakarTerbakar dengan api kuning
Konduktivitas listrikCukup baik

Sifat Serat – Perbandingan

Daya serap

SeratKembalinya kelembaban*
Kapas7 -11
Lenan12
Sutra11
Wol13 - 18
Asetat6.0
Akrilik1.3 - 2.5
Aramid4.5
Kaca0 - 0.3
Nilon4.0 - 4.5
Poliester0.4 - 0.8
Rayon15
Rayon HWM11.5 - 13
Spandeks0.75 - 1.3
*Kembalinye kelembaban dinyatakan sebagai persentase dari berat tanpa uap air pada 70 ยบ Fahrenheit dan 65% kelembaban relatif.

Sifat termal

SeratTitik LelehTitik Pelunakan PenempelanSuhu setrika Aman

˚F˚C˚F˚C˚F˚C
KapasTidak meleleh

425218
LenanTidak meleleh

450232
SutraTidak meleleh

300149
WolTidak meleleh

300149
Asetat446230364184350177
Akrilik

400 - 490204 - 254300 - 350149 - 176
AramidTidak meleleh, berkarbonisasi di atas 426°C / 800°F
Kaca

1400 - 3033


Nilon 6414212340171300149
Nilon 66482250445229350177
Poliester PET480249460238325163
Poliester PCDT550311490254350177
RayonTidak meleleh375191
Spandeks446230347175300149

Pengaruh Asam

SeratPerilaku
KapasMeluruh dalam asam mineral encer panas dan pekat dingin
LinenMeluruh dalam asam encer panas dan pekat dingin
WolHancur oleh asam sulfat panas, sebaliknya tidak terpengaruh oleh asam
SutraAsam organik tidak membahayakan, asam mineral pekat akan larut
RayonMeluruh dalam asam encer panas dan pekat dingin
AsetatLarut dalam asam asetat, terurai oleh asam yang kuat
Tri asetatLarut dalam asam asetat, terurai oleh asam yang kuat
NilonTerurai oleh asam mineral yang kuat, tahan terhadap asam yang lemah
PoliesterTahan terhadap sebagian besar asam mineral; hancur oleh 96% asam sulfat
SpandeksTahan terhadap sebagian besar asam mineral, dapat terjadi perubahan warna
AkrilikEfek sedikit atau tidak ada efek
KacaTahan terhadap sebagian besar asam

Pengaruh Basa

SeratPerilaku
KapasTidak rusak oleh basa
LinenKetahanan sangat tinggi
WolTerserang basa lemah, hancur oleh basa kuat
SutraRusak hanya pada suhu dan konsentrasi tinggi
RayonTerurai dalam larutan pekat
AsetatTidak terpengaruh, kecuali konsentrasi tinggi dan diberi suhu
Tri asetatTidak terpengaruh, kecuali konsentrasi tinggi dan diberi suhu
NilonEfek sedikit atau tidak ada efek
PoliesterTahan terhadap basa dingin, perlahan membusuk saat mendidih oleh basa kuat
SpandeksTerpengaruh
AkrilikEfek sedikit atau tidak ada efek
KacaTerserang alkali lemah panas dan pekat basa

Pengaruh Pelarut Organik

SeratPerilaku
KapasMengoksidasi, berubah kuning dan kehilangan kekuatan karena terpapar lama
LinenLebih tangguh dari kapas, memburuk secara bertahap karena kontak terlalu lama
WolKehilangan kekuatan akibat kontak terlalu lama
SutraPaparan terus-menerus dapat melemahkan
RayonUmumnya tahan, kehilangan kekuatan setelah terpapar lama
AsetatKira-kira sama seperti rayon
Tri asetatTahan, kehilangan kekuatan setelah terpapar lama
NilonKetahanan baik
PoliesterKetahanan baik
SpandeksUmumnya tidak terpengaruh, kontak terlalu lama dapat melemahkan
AkrilikEfek sedikit atau tidak ada efek

Pengaruh Sinar Matahari

SeratPerilaku
KapasMengoksidasi, berubah kuning dan kehilangan kekuatan karena terpapar lama
LinenLebih tangguh dari kapas, memburuk secara bertahap karena kontak terlalu lama
WolKehilangan kekuatan akibat kontak terlalu lama
SutraPaparan terus-menerus dapat melemahkan
RayonUmumnya tahan, kehilangan kekuatan setelah terpapar lama
AsetatKira-kira sama seperti rayon
Tri asetatTahan, kehilangan kekuatan setelah terpapar lama
NilonKetahanan baik
PoliesterKetahanan baik
SpandeksUmumnya tidak terpengaruh, kontak terlalu lama dapat melemahkan
AkrilikEfek sedikit atau tidak ada efek

Kebersihan dan ketercucian

SeratPerilaku dan efek
KapasMudah dicuci dan melepaskan kotoran degan mudah
LinenMudah dicuci dan melepaskan kotoran degan mudah
WolMenarik kotoran, bau menetap kecuali dibersihkan secara menyeluruh
SutraMencegah kotoran menetap. Permukaan halus memungkinkan noda mudah hanyut
RayonMencegah kotoran menetap. Permukaan halus memungkinkan noda mudah hanyut
AsetatMencegah kotoran menetap. Permukaan halus memungkinkan noda mudah hanyut
Tri asetatMencegah kotoran menetap. Permukaan halus memungkinkan noda mudah hanyut
Nilon 6.6Mencegah kotoran menetap. Permukaan halus memungkinkan noda mudah hanyut
PoliesterMencegah kotoran menetap. Permukaan halus memungkinkan noda mudah hanyut
SpandeksMudah dicuci
AkrilikMudah dicuci

Pengaruh Keringat

SeratPerilaku
KapasTahan terhadap keringat basa, efek sedikit memburuk karena keringat asam
LinenTahan terhadap keringat basa, efek sedikit memburuk karena keringat asam
WolMelemah oleh keringat basa
Perubahan warna umumnya terjadi karena keringat
SutraMemburuk dan Warna terpengaruh yang menyebabkan noda
RayonCukup tahan terhadap kerusakan
AsetatKetahanan baik
Tri asetatKetahanan baik
Nilon 6.6Tahan, Warna mungkin terpengaruh
PoliesterTahan
SpandeksKetahanan yang baik terhadap degradasi
AkrilikTidak rusak

*Keringat bisa asam atau basa, tergantung pada metabolisme individu.

Efek Lumut

SeratPerilaku dan efek
KapasTerpengaruh dalam kondisi lembab
LinenTerpengaruh dalam kondisi lembab
WolTidak rentan dalam kondisi biasa, tetapi rentan dalam kondisi basah
SutraTidak rentan dalam kondisi biasa, tetapi rentan dalam kondisi basah
RayonTidak rentan dalam kondisi biasa, tetapi rentan dalam kondisi basah
AsetatKetahanan sangat tinggi
Tri asetatKetahanan sangat tinggi
NilonTidak ada efek
PoliesterKetahanan sangat tinggi
SpandeksKetahanan baik hingga sangat baik
AkrilikBisa membentuk, tetapi tidak akan berpengaruh
CDapat dihapus dengan mudah

Efek Panas

SeratPerilaku dan efek
KapasTahan terhadap panas sedang
Akan hangus dan terbakar karena kontak dengan panas tinggi terlalu lama
LinenTahan terhadap panas sedang
Akan hangus dan terbakar karena kontak dengan panas tinggi terlalu lama
WolTidak mudah terbakar, menjadi keras pada suhu 100°C / 212°F dan akan hangus pada suhu 204°C / 400°F dan akhirnya gosong
SutraSensitif terhadap panas, terurai pada suhu 165°C / 330°F
RayonBerperilaku mirip dengan kapas sebagai serat selulosa
AsetatSifatnya termoplastik, akan lengket pada suhu 176°C / 350°F kemudian menjadi kaku
Tri asetatSifatnya termoplastik, akan lengket pada suhu 298°C / 570°F kemudian menjadi kakut
NilonAkan mencair pada suhu tinggi, Nilon 6 meleleh pada suhu 215°C / 420°F dan Nilon 6, 6 248°C / 480°F
PoliesterAkan mencair pada suhu tinggi
Menjadi lengket pada suhu 226°C / 440°F hingga 243°C / 470°F serta mencair dan terbakar pada suhu 248°C / 480°F hingga 290°C / 554°F tergantung jenisnya
SpandeksMenguning dan kehilangan elastisitas dan kekuatan di atas suhu 148°C / 300°F, lengket pada suhu 175°C / 347°F dan meleleh pada suhu 230°C / 446°F
AkrilikMenjadi lengket pada suhu 229°C / 455°F dan meleleh pada suhu yang lebih tinggi

Efek Serangga

SeratPerilaku dan efek
KapasTidak rusak
LinenTidak rusak
WolVulnerable to moths and carpet beetles
SutraRentan terhadap ngengat dan kumbang karpet
RayonTidak tertarik
AsetatTidak tertarik
Tri asetatTidak tertarik
NilonUnaffected
PoliesterTidak terpengaruh
SSpandeksTidak terpengaruh
AkrilikTidak terpengaruh


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  mengidentifikasi jenis jenis hiasan tenun serat dan gambar

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang  Materi Mengajar Payet

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://www.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/know-about-textile-fibres

0 komentar:

Post a Comment