, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Konsep Dasar Pecah Pola Busana Wanita


Konsep Dasar Pecah Pola Busana Wanita

baju jahit, batik, belajar, guru, indonesia, jahit, jogja, kaos, kebaya, konveksi, kursus, kursus menjahit, les, mesin jahit, obras, private, sekolah, terbaik, usaha, yogyakarta

Konsep Dasar Pecah Pola Busana Wanita



5 bagian bentuk tubuh yang harus di analisasi - Busana wanita memerlukan teknik pecah pola yang lebih cermat dibandingkan pakaian pria dan anak-anak. Pakaian wanita yang dibuat hendaklah dapat menonjolkan sisi feminim dari wanita dan dapat menonjolkan kelebihan yang dimilikinya sehingga dalam berpenampilan terlihat cantik, rapi dan menarik. Untuk itu dalam pembuatan pakaian perlu dilakukan pecah pola yang benar sesuai dengan desain dan bentuk tubuh sipemakai. Agar pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisa bentuk tubuh dan analisa desain.
Bentuk tubuh wanita secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh wanita yang baik tentunya adalah bentuk tubuh yang ideal dimana terdapat keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan dan mempunyai proporsi tubuh yang seimbang.
Desain pakaian yang dibuat adakalanya terlihat indah karena dibuat pada proporsi tubuh yang seimbang atau bentuk tubuh yang ideal.
Namun belum tentu desain yang sama cocok di pakai oleh orang yang bertubuh kurus atau gemuk. Jadi dari analisa bentuk tubuh ini kita dapat menyesuaikan pola dengan bentuk tubuh sipemakai, dengan kata lain kekurangan bentuk tubuh dapat tertutupi dengan teknik pengembangan pola yang tepat. Misalnya untuk bentuk tubuh yang gemuk hendaklah hindari pakaian yang mengembang atau yang berkerut banyak seperti rok kerut atau rok kembang dan model lengan balon atau lonceng. Jika menggunakan lengan balon atau lengan yang lebar pada ujung lengan hendaklah pengembangannya disesuaikan dengan bentuk tubuh gemuk tersebut artinya pengembangannya tidak terlalu lebar.
Selain analisa bentuk tubuh di atas dilakukan analisa desain. Analisa desain pakaian dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Memperhatikan desain secara keseluruhan.

Lihat gaya berdiri dari model. Umumnya desain digambarkan dengan gaya berdiri menghadap kedepan atau miring tiga per empat. Perbandingan letak bagian-bagian busana pada sikap berdiri model akan lebih memudahkan kita memahami desain pakaian yang akan dibuat.

2. Memahami gambar bagian-bagian busana pada desain.

Gambar bagian-bagian busana yang dimaksud merupakan garis-garis pakaian pada desain, misalnya garis leher, garis lingkar badan, garis pinggang, garis panggul, garis tengah muka dan tengah belakang, garis lingkar kerung lengan, garis besar lengan dan garis batas kup atau tinggi dada. Garis-garis ini akan memudahkan kita untuk menganalisa bagianbagian busana yang ada pada desain.

a. Desain pakaian pada badan bagian atas.

Desain pakaian pada badan bagian atas meliputi bentuk garis leher atau kerah, lengan, kantong, garis hias, kup dan belahan pakaian. Letak garis leher dapat dilihat dengan membandingkan garis leher dasar dengan garis leher pada desain. Perkiraan ukuran inilah yang menjadi pedoman dalam merobah garis leher pada pakaian.
Begitu juga dengan lengan dan badan. Desain lengan apakah berbentuk lengan kop, lengan poff, lengan balon dan lain sebagainya.
Khusus untuk bagian badan, kita harus memperhatikan letak kup apakah kup berada pada tempat biasa atau disalurkan ke tempat lain atau dihilangkan menjadi garis hias. Hal ini penting karena kup merupakan bagian yang dapat menonjolkan sisi feminim wanita.
Perhatikan juga garis belahan pakaian untuk menghindari kesalahan dalam memberi tanda pola dan menggunting kain.

b. Desain pakaian bagian bawah

Pakaian bagian bawah dapat berupa rok atau celana. Namun celana ataupun rok mempunyai desain yang bervariasi. Terlebih dahulu pahami desain rok yang ada pada desain seperti desain rok, ukuran panjang rok, lebar rok, kembang rok (jika rok kembang) dan kerutan rok (jika rok dikerut). Begitu juga dengan desain celana, pahami desain celana, ukuran celana, lebar celana atau besar celana dan lain sebagainya.

3. Memahami letak jatuh pakaian pada badan.

Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain dapat dilihat dari letak jatuh pakaian pada badan. Hal ini dapat diamati pada bagian sisi atau bagian bawah pakaian. Jika dilihat pada bagian sisi, bahan yang jatuhnya lurus ke bawah atau agak kaku dapat diperkirakan bahannya tebal dan kaku. Sebaliknya jika jatuh bahan mengikuti bentuk tubuh berarti bahan yang digunakan bahan yang tipis atau melangsai. Begitu juga jika dilihat pada bagian bawah rok/pakaian. Bagian bawah rok yang terlihat agak bergelombang, maka bahan yang digunakan tipis atau melangsai sebaliknya bagian bawah yang lurus dan terlihat agak kaku,berarti menggunakan bahan yang agak tebal dan kaku.
Agar dapat menganalisa bentuk tubuh dan model pakaian denganbaik dan benar diperlukan latihan yang banyak sehingga memudahkankita dalam membuat pecah pola busana yang sesuai dengan desain.


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang 5 bagian bentuk tubuh yang harus di analisasi

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Kursus Menjahit Kaos Distro Bandung

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://okrek.blogspot.co.id/2010/07/konsep-dasar-pecah-pola-busana-wanita.html

0 komentar:

Post a Comment