Bahan Pelapis Busana: Interfacing
Bahan Pelapis Busana: Interfacing |
bahan pelapis - Bahan pelapis yang biasa digunakan pada busana terbagi dibagi atas 4 kelompok, yaitu lapisan bawah (underlining), lapisan dalam (interfacing), lapisan antara (interlining), dan bahan pelapis (lining/ furing). Agar pakaian yang dihasilkan lebih bagus siluetnya, hendaklah digunakan lapisan busana yang tepat sehingga dapat mempertinggi mutu busana yang dihasilkan.
Lapisan Bawah (Underlining) adalah bahan pelapis yang terletak di bagian bawah (bagian buruk) bahan utama pakaian. Bahan pelapis juga disebut dengan lapisan pertama. Lapisan bawah berfungsi untuk menguatkan bahan utama pakaian dan keseluruhan desain. Lapisan Dalam (Interfacing) adalah bahan pelapis yang terletak di seluruh bagian dari pakaian, tetapi pada umumnya hanya dipergunakan pada bagian-bagian tertentu saja, seperti pada kerah, manset, saku, dan lain sebagainya. Lapisan Antara (Interlining) adalah bahan pelapis (yang bersifat lembut dan ringan) yang terletak di antara interfacing dan lining. Interlining akan memberikan rasa hangat saat pemakaian. Bahan Pelapis (Lining/Furing) adalah bahan pelapis yang digunakan untuk menutupi bagian dalam pada pakaian. Lining/furing disebut juga dengan lapisan terakhir. Lining memberikan penyelesaian yang rapi, dan memberikan rasa nyaman, kehangatan, dan kehalusan terhadap kulit.
Untuk bahasan yang pertama kita akan bahas mengenai interfacing, interlining sering digunakan pada bagian-bagian pakaian seperti lingkar leher, kerah, belahan tengah muka, ujung bawah pakaian, bagian pundak pada jas, pinggang, dan lain-lain.
Interfacing
Sumber: http://www.voguefabricsstore.com
Ingin belajar menjahit? Klik Disini untuk melihat video tutorial menjahit.
Jenis interfacing ada yang mempunyai lem atau perekat sehingga kain menjadi keras dan ada yang tidak berperekat. Interfacing yang mempunyai lem atau perekat biasanya ditempelkan dengan jalan disetrika pada bahan yang akan dilapisi. Begitu juga dengan ketebalannya, interfacing ini ada yang tebal seperti untuk pengeras kerah dan pengeras pinggang. Interfacing yang relatif tipis dapat digunakan untuk melapisi belahan tengah muka, saku, depan leher, kerah, dan lain-lain. Warna interlining tersedia berbagai macam, namun umumnya yang digunakan berwarna putih dan hitam. Jika busana yang akan dipasang interfacing berwarna gelap sebaiknya gunakan interfacing berwarna hitam. Jika busana yang akan dipasang interfacing berwarna cerah atau berwarna putih, maka gunakan warna putih.
Interfacing
Sumber: http://img.weiku.com
Sumber: http://bahankain.com
Jenis-jenis interfacing berdasarkan proses antara lain interfacing non-woven, interfacing woven, dan interfacing knit. Interfacing non-woven sangat bervariasi dari ukuran ketebalan dan jenis-jenis perekat yang digunakan. Interfacing non-woven ini sering diproduksi dari serat atau filamen mekanis, thermally atau kimia. Kelebihan dari interfacing non-woven ini adalah tahan lama dibanding dengan jenis yang lain. Kain interfacing non-woven banyak digunakan untuk kerah dan celana. Kain ini juga banyak digunakan untuk interfacing pakaian kemeja, bahan topi chef, dan produk-produk kerajinan tangan dan bordir. Interfacing woven, proses pembuatanya dengan cara ditenun, biasanya terbuat dari serat kapas (katun) dan dilapisi bahan perekat tipis yang menutup seluruh permukaan kain. Interfacing knit ini bahanya sama dengan jenis bahan kaos karena proses pembuatanya sama. Interfacing knit memiliki ciri-ciri lembut dan tipis dan tidak menggunakan proses pengerasan.
Interfacing
Sumber: http://www.top-asia.hk
Ingin belajar membuat pola baju? Klik Disini untuk men-download polanya.
Terdapat jenis interfacing yang lain, antara lain trubenais, fisilin atau viselin, bulu kuda, pelapis gula. Trubenais yaitu kain pelapis yang tebal dan kaku, baik digunakan untuk melapisi kerah kemeja dan kerah board atau krah yang letaknya tegak atau kaku dan ban pinggang. Trubenais ini ada yang dilapisi plastik dan ada juga yang tidak dilapisi. Trubenais yang dilapisi lebih praktis dalam pemakaiannya karena hanya perlu diseterikakan pada bahan yang hendak dilapisi. Sedangkan trubenais yang tidak dilapisi plastik terlebih dahulu perlu dijahitkan pada bahan yang akan dilapisi. Trubenais jenis ini biasanya dipakai untuk melapisi ban pinggang rok atau celana. Fisilin atau viselin yaitu pelapis yang relatif tipis dan mempunyai perekat atau lem yang mencair jika diseterika. Jenis ini ada yang sangat tipis, sedang, dan agak tebal. Yang baik kualitasnya biasanya yang sangat tipis. Jenis ini berbentuk serabut yang berupa lembaran dan mudah robek. Fisilin sering digunakan untuk melapisi kerah pakaian wanita, lapisan belahan, lapisan rumah kancing vasfoal, dan lain-lain. Bulu kuda, yaitu pelapis yang biasanya digunakan untuk melapisi bagian dada jas atau mantel. Berupa lembaran kain tipis yang berwarna agak kecoklatan dan mempunyai lem. Lem ini juga mencair jika diseterika pada bahan yang akan dilapisi. Pelapis gula atau pasir merupakan pelapis yang sangat cocok digunakan untuk melapisi bagian dada dan punggung pakaian resmi pria seperti semi jas. Pelapis ini berupa lembaran kain tipis berwarna putih yang dilapisi dengan lem berbentuk gula atau pasir. Untuk melapisi bagian busana dapat ditempelkan dengan cara diseterika pada bahan.
Interfacing
Sumber: http://www.sewdistracted.com
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang bahan pelapis
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Kebaya Kutu Baru Modern yang Cocok Untuk Segala Acara
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : https://fitinline.com/article/read/bahan-pelapis-busana-interlining
0 komentar:
Post a Comment