, , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013

 bentuk daun tunggal dengan ragam hias -  1. SeniBudaya.KelasVIISMP/MTsSemester1 EDISI REVISI 2014 SMP/MTs VII Kelas Semester 1
    2. ii Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester 1 Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. viii hlm, 132 hlm ; ilus. 17,6 x 25 cm Untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1 ISBN 978-602-282-333-9 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-333-6 (jilid 1a) 1. Kesenian – Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 707 Kontributor Naskah : Eko Purnomo, Buyung Rohmanto, Deden Haerudin, Julius Juih, Sekar Galuh, Ceceng Kosasih, Harry Sulistyanto, dan Nana Supriatna (alm.). Penelaah : Tri Hartiti, M. Jazuli, Jose Rizal Manua, Suwarta Zebua, dan Johan Salim Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan ke-1, 2013 Cetakan ke-2, 2014 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Times New Roman, 11 pt.
    3. iiiSeni Budaya Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut. Seni Budaya untuk Kelas VII SMP/MTs yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Seni Budaya bukan aktivitas dan materi pembelajaran yang dirancang hanya untuk mengasah kompetensi keterampilan peserta didik sebagaimana dirumuskan selama ini. Seni Budaya harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang memberikan kompetensi pengetahuan tentang karya seni budaya dan kompetensi sikap yang terkait dengan seni budaya. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup sekaligus studi karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, baik dari karya maupun nilai yang terkandung di dalamnya, praktik berkarya seni budaya untuk mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, tari, musik, dan teater yang diangkat dari tema-tema seni yang merupakan warisan budaya bangsa. Selain itu juga mencakup kajian warisan budaya yang bukan berbentuk praktik karya seni budaya. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya terkait dengan studi dan praktik karya seni budaya, melainkan juga melalui pelibatan aktif tiap peserta didik dalam kegiatan seni budaya yang diselenggarakan oleh kelas maupun sekolah. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal dan relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini. Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013, buku ini disusun dengan mengacu pada pembelajaran Seni Budaya secara terpadu dan utuh. Keterpaduan dan keutuhan tersebut diwujudkan dalam rangkaian bahwa setiap pengetahuan yang diajarkan, pembelajarannyaharusdilanjutkansampaimembuatsiswaterampildalammenyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak dalam bentuk atau terkait dengan karya seni budaya, dan bersikap sebagai manusia dengan rasa penghargaan yang tinggi terhadap karya-karya seni w
arisan budaya dan warisan budaya bentuk lainnya. Kata Pengantar
    4. iv Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester 1 Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Buku ini merupakan edisi kedua sebagai penyempurnaan dari edisi pertama. Buku ini merupakan edisi kedua sebagai penyempurnaan dari edisi pertama. Buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah- mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014
SENI RUPA
9. 2 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester 1 Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda BAB 1 1. mengidentikasi kekayaan dan keunikan flora, fauna, dan alam benda Indonesia, 2. mendeskripsikan keunikan flora, fauna, dan alam benda Indonesia, 3. mengekspresikan diri melalui gambar flora, fauna, dan alam benda, 4. mengomunikasikan hasil gambar flora, fauna, dan alam benda secara lisan Pada pelajaran Bab 1, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni rupa, yaitu: ALUR PEMBELAJARAN
10. 3Seni Budaya Setelah kalian mengamati gambar di atas, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini: 1. Sebutkan tiga perbedaan pada gambar flora. 2. Sebutkan tiga perbedaan pada gambar fauna. 3. Sebutkan tiga perbedaan pada gambar alam benda. Alam merupakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk digali. Keanekaragaman flora dan fauna dapat menjadi sumber inspirasi dalam menggambar. Burung merupakan salah satu fauna yang sering digambar dengan menggunakan berbagai macam teknik dan bahan. Burung Hong merupakan salah satu contoh fauna yang sering menjadi objek batik di pesisir pantai pulau Jawa. Motif burung Hong ini mendapat pengaruh dari China. Di bawah ini ada beberapa gambar burung yang sering digambar menjadi objek atau motif baik pada ukiran kayu maupun motif batik di atas kain. 1 3 5 2 4 6
11. 4 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester 1 Format Diskusi Hasil Pengamatan flora/fauna Nama anggota : Gambar yang diamati : Hari/tanggal pengamatan : No. Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan 1 Jenis flora/fauna/alam benda 2 Ciri flora/fauna/alam benda 3 Manfaat flora/fauna/alam benda 1. Kamu dapat mengamati gambar flora, fauna, dan alam benda dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar lainnya. 2. Kamu dapat mengamati gambar flora, fauna, dan alam benda yang berkembang di daerahmu, namun juga dapat mengamati gambar flora, fauna, dan alam benda dari daerah lain. Setelah kamu mengisi kolom tentang gambar flora, fauna, dan alam benda tersebut, kemudian diskusikanlah dengan teman-teman dan isilah kolom di bawah ini. No. Gambar Jenis Gambar 1 2 3 4 5 6 Format Lembar Diskusi
12. 5Seni Budaya A. Pengertian Menggambar Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Pada saat itu, gambar sering dihubungkan dengan aktivitas manusia danroh leluhuryangdianggapmemberi keberkahan dan perlindungan. Bagi manusia purba, gambar tidak sekedar sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja, tetapi juga memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup. Menggambar tidak hanya melibatkan aktivitas fisik semata tetapi juga mental. Aktivitas fisik berhubungan dengan keterampilan menggunakan peralatan menggambar sedangkan mental berhubungan dengan rasa, karsa, dan daya cipta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dalam melakukan aktivitas menggambar memerlukan media, alat serta bahan yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Jika pada zaman purba manusia menggambar dengan menggunakan bahan yang tersedia di alam maka pada zaman sekarang peralatan menggambar telah diproduksi oleh pabrik sebagai komoditas ekonomi. Manusia melalui menggambardapatmenyampaikangagasan,ide,sertasimbolsebagai salah satu bentuk ekspresi. Jadi menggambar merupakan salah satu sarana untuk mengekspresikan diri. B. Objek Menggambar Menggambar tidak hanya mengandalkan imajinasi tetapi juga terkadang memerlukan objek. Alam semesta merupakan objek yang tidak akan pernah habis untuk digambar. Kekayaan flora, fauna dan juga alam benda merupakan objek yang dapat digambar. Keindahan flora, fauna dan juga alam benda merupakan sumber inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Gambar 1.1 Gambar perburuan pada dinding gua

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


A.    KOMPETENSI INTI
KI 1  :  Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yaang dianutnya.
KI 2  :  Mengahargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3  :  Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
KI 4  :  Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.

B.     KOMPETENSI DASAR
1.1    Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1  Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian.
2.2  Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, dan santun terhadap karya seni rupa dan pembuatnya.

2.3 Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni
3.1 Memahami konsep dan prosedur menggambar gubahan flora dan fauna serta geometris menjadi ragam hias.
4.1  Menggambar gubahan flora dan fauna serta geometris menjadi ragam hias.

C.    INDIKATOR PEMBELAJARAN
1.      Menunjukkan sikap percaya diri, peduli dan bertanggung jawab.
2.      Memahami pengertian ragam hias, motif ragam hias, pola ragam hias dan teknik menggambar ragam hias.
3.      Memahami menggambar gubahan flora dan fauna serta geometris menjadi ragam hias berdasarkan teknik menggambar.
4.      Menggambar gubahan flora dan fauna serta geometris menjadi ragam hias.

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari Bab 2 peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian, yaitu
1.  Menjelaskan keragaman pada ragam hias Indonesia,
2.  Mengidentifikasi keunikan ragam hias Indonesia,
3.  Mengeksplorasi ragam hias flora, fauna, dan geometris dalam bentuk gambar, dan
4.  Mengomunikasikan hasil karya ragam hias baik secara lisan maupun tulisan.

E.     LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.   Kegiatan Awal
Kegiatan awal pembelajaran, peserta didik bersama dengan guru melakukan aktivitas pembelajaran berikut ini.
a.    Peserta didik bersama dengan guru mengamati melalui media dan sumber belajar berupa visual tentang ragam hias dalam bentuk flora, fauna, dan geometris.
b.    Menanyakan melalui diskusi baik kelompok kecil maupun kelompok besar tentang ragam hias dalam bentuk flora, fauna, dan geometris.
c.    Peserta didik mencari tahu dan saling menanyakan cara menggambar ragam hias dalam bentuk flora, fauna, dan geometris.
d.   Peserta didik mencari tahu dan saling menanyakan makna gambar ragam hias dalam bentuk  flora, fauna, dan geometris.di masyarakat.
2.   Kegiatan Inti
Peserta didik bersama dengan guru melakukan aktivitas pembelajaran berikut ini.
a.    Membaca buku tentang konsep dan prosedur menggambar flora, fauna dan geometris.
b.    Mengeksplorasi objek flora, fauna, dan geometris dalam aktivitas menggambar.
c.    Mengasosiasi flora, fauna, dan geometris dalam aktivitas menggambar.
d.   Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh.
e.    Mempresentasikan secara lisan atau tulisan mengenai karya yang dikerjakan.
3.   Kegiatan Penutup
Guru melakukan evaluasi dan refleksi pada setiap pertemuan. Kegiatan evaluasi dan refleksi menekankan pada tiga aspek, yaitu pengetahuan yang telah diperoleh, menghubungkan sikap dengan materi pembelajaran, dan kemampuan psikomotorik atau keahlian dalam praktik menggambar flora, fauna, dan geometris. Pada kegiatan refleksi, peserta didik sudah mampu menyimpulkan, menemukan kesulitan dan mengatasinya, menemukan keindahan serta keunikan menggambar flora, fauna, dan alam benda.

F.     MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Ragam Hias
Ragam hias disebut juga ornamen, merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: lingkung
an alam, flora, dan fauna serta manusia yang hidup di dalamnya.
Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Faktor kepercayaan turut mendukung berkembangnya ragam hias karena adanya perlambangan di balik gambar. Ragam hias memiliki makna karena disepakati oleh masyarakat penggunanya.
Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan cara stilasi (digayakan) yang meliputi penyederhanaan bentuk dan perubahan bentuk (deformasi).
B. Motif Ragam Hias
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1.    Ragam Hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
2.    Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna (animal) merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan sebagai wujud ragam hias pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.
Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan motif flora dengan bentuk yang digayakan.
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir.
Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.
3.    Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
4.    Ragam Hias Figuratif
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.
C. Pola Ragam Hias
Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zigzag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.
D. Teknik Menggambar Ragam Hias
Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna, manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat berupa pengulangan maupun sulursuluran. Pada saat kamu ingin menggambar ragam hias ada beberapa aturan yang harus diperhatikan, sebagai berikut.
1. Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar.
2. Persiapkan alat dan media gambar.
3. Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
4. Buatlah sketsa ragam hias yang telah ditentukan.
5. Berilah warna pada gambar ragam hias.
1. Menggambar Ragam Hias Flora (vegetal)
Ragam hias flora dapat kamu lihat di berbagai macam benda atau barang. Gambar ragam hias flora memiliki bentuk dan pola yang beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam hias flora dengan ciri khasnya masing-masing. Kamu sekarang bisa menggambar ragam hias dengan mudah. Kamu bisa menggunakan pola pengulangan maupun sulur-suluran.
Ragam hias dapat diambil dari objek daun tunggal yang kemudian bisa stilasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitasmu. Menggambar objek daun tunggal dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai stilasi dari Gambar 2.15.
1.      Buatlah pola ragam hias yang yang akan digambar. Perhatikan komposisi pola ragam hiasnya.


2.      Tetapkan letak objek gambar pada tempat yang sudah ditentukan.


3.      Lengkapi gambar dengan pensil warna.



2. Menggambar Ragam Hias Fauna
Bentuk ragam hias fauna memiliki keindahan dan keunikan yang sama dengan ragam hias flora. Jenis fauna yang biasa diambil sebagai objek gambar ragam hias, yaitu burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Ragam hias fauna bisa digabung dengan ragam hias flora atau hanya sejenis saja.
Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut.
1. Tentukan jenis fauna yang akan dibuat gambar ragam hiasnya.
2. Buatlah pola gambar ragam hiasnya.
3. Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.


1.  Buatlah gambar lingkaran kecil dan besar.
2.  Lengkapilah gambar dengan bentuk ekor, kaki, jambul, mata, dan paruh.
3.  Berilah garis pada ekor dan lingkaran pada sayap.

4.  Berilah warna pada hasil gambar.
3. Menggambar Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris banyak diterapkan di beberapa bagian seperti tepi kain, jendela, dan pintu rumah. Gambar ragam hias bentuk geometris terkesan kaku tetapi memiliki nilai keindahan. Kamu dapat menggambar ragam hias dengan baik apabila mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Buatlah pola bidang gambar geometris.
2. Buatlah ukuran pola dari setiap bidang yang akan digambar.
3. Tentukan ragam hias yang akan digambar.
4. Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.

 Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias geometris
1)      Membuat ukuran pola bidang gambar geometris
2)      Membuat gambar geometris
3) Mewarnai ragam hias geometris


4. Menggambar ragam hias manusia (figuratif)
Ragam hias bentuk manusia sering ditampilkan dalam bentuk yang utuh seluruh tubuh. Ada beberapa bagian tubuh manusia juga dapat dibuat gambar ragam hias, seperti kepala yang bagian wajahnya sering menjadi objek gambar ragam hias berupa topeng. Ragam hias bentuk manusia ini biasanya mengalami perubahan bentuk baik dengan cara disederhanakan atau dilebih-lebihkan. Makna dari ragam hias bentuk manusia ini sering dihubun
gkan dengan nenek moyang atau berfungsi sebagai penolak bala.
les, indonesia, private, obras, guru, sekolah, belajar, yogyakarta, usaha, jogja, kursus, terbaik, batik, kaos, kebaya, jahit, baju jahit, mesin jahit, konveksi, kursus menjahit
Buku Siswa Seni Budaya Kelas VII SMP Kurikulum 2013

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang bentuk daun tunggal dengan ragam hias

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang MACAM-MACAM TUSUK JAHIT (flanel)

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://www.slideshare.net/RandyExe51088/buku-siswa-seni-budaya-kelas-vii-smp-kurikulum-2013

0 komentar:

Post a Comment