Bahan adalah material yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material tersebut. Terdapat tiga kategori bahan, yaitu:
Bahan lunak, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga sangat mudah dibentuk. Contoh yang sering dpakai sebagai bahan dalam pembuatan produk kerajinan tangan adalah sabun batangan, lilin parafin, tanah liat, bubur kertas dan clay.
Materi Prakarya Kelas XI SMA |
Bahan sedang, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik tidak terlalu lunak namun juga tidak terlalu keras. Contoh yang sering dipakai sebagai bahan kerajinan tangan adalah kardus, kayu balsa, kayu waru, kayu randu dan kayu sengon.
Bahan keras, yaitu bahan yang memiliki sifat fisik keras sehingga sukar dibentuk tanpa bantuan peralatan yang memadai. Contohnya adalah batu, kayu jati, padas dsb.
Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya
kerajinan sebagai benda hias.
a. Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai
Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk
kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan
sebagai pelengkap busana.Sebagai benda pakai, produk karya
kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun
unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias
Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk
kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau
digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan.
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan
dari Bahan Lunak
Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur
estetika dan ergonomis.
a. Unsur Estetika
Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.
Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah
karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman
estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni
atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki
unsur keindahan.
Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
b. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan
aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya
kerajinan adalah seperti berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan
orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila
produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak
digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang
tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan.
Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk
kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai
tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan
lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan.
Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya
kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam,
menenun, dan mengukir.
a. Membentuk
Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya
kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk
antara lain seperti berikut.
1) Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil,
lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan
tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang
diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini
sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.
2) Teknik Putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan
banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi.
Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai
oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional
biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel)
atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di
atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang
sama seperti gentong dan guci.
3) Teknik Cetak
Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan
lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang.
Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan
sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak
berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat
memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan
bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa
dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga,
cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk
dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik
keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah
tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.
b. Menganyam
Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya
kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan
dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan
yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun
pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh
karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar,
topi, dan tas.
c. Menenun
Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik
menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan.
Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan
(manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu,
sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat
yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di
wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda
dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari
suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari
Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan
kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan
Sumbawa.
d. Membordir
Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain
mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu
juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang
dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya
adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau
ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir.
Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain
yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.
e. Mengukir
Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan
menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari
jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran
utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan
kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan
lunak seperti sabun padat dan lilin.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dari beberapa konsep yang ada pada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
KERANGKA BERPIKIR TENTANG KEWIRAUSAHAAN
A. POLA TANGGAPAN
1. KARAKTERISTIK PERORANGAN
2. KARAKTERISTIK KELOMPOK SOSIAL
B. POLA PELUANG
1. KEBUTUHAN EKONOMI
2. KEMAJUAN TEKNOLOGI
PERILAKU WIRAUSAHA
1. Mendirikan
2. Mengelola
3. Mengembangkan
4. Melembagakan
Sejalan dengan pendapat di atas, Salim Siagian (1999) mendefinisikan: ” Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.”
CIRI-CIRI WIRAUSAHAAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
A. Berjiwa keras dalam bekerja
B. Mandiri
C. Cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
D. Jujur, hemat dan disiplin
E. Mampu berfikir dan bertindak bijak
F. Tangguh dan berani mengambil resiko
G. Kreatif dan produkstif
H. Inovatif
I. Berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya
J. Bersifat melayani pelanggan untuk memuhi kepuasannya.
UNTUK MENJADI SEORANG WIRAUSAHA ADA BEBERAPA PRASYARAT YANG HARUS DIPENUHI ANTARA LAIN :
A. Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandiriannya
B. Mampu memecahkan masalah dalam amengambil keputusan
C. Memiliki keberanian mengambil resiko
D. Mempunyai keingan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
E. Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
F. Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
Pengertian resiko dalam kewirausahaan…
A.Pengertian Resiko
Resiko adalah suatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan.Sedangkan karakteristik resiko secara umum ada dua:
a. Resiko adalah sesuatu ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa.
b.Resiko adalah ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Resiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil dengan memakai kriteria peluang (decision under risk) atau kriteria ketidak pastian (decision under uncertainly).Untuk menghitung resiko pada umumnya dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan (variance).
10 Langkah awal memulai wirausaha untuk mencapai kesuksesan, Langkah-langkah dibawah ini mungkin sedikit akan menekan ambisi anda, namun justru bermanfaat untuk menghindari dari resiko kegagalan yang tidak perlu.
1. Model Bisnis
Saat akan memulai, tentukan apa bidang usaha anda dan pastikan anda sudah punya contoh yang bisa ditiru sebagai model yang telah terbukti keberhasilannya. Anda bisa meniru bagaimana model anda mencapai keberhasilannya dan bagaimana mereka dalam mengatasi kegagalannya. Hal ini juga berhubungan ketersediaan market untuk produk atau jasa anda. Untuk memulai lebih baik tidak mengutamakan idealisme.
2. Cari Partner yang tepat
carilah rekan kerja yang dapat berfungsi dalam setiap elemen usaha; pembagian permodalan, pembagian kerja dan menyelesaikan masalah. Dunia bisnis adalah perjalanan beresiko, dengan memiliki partner anda tidak sendirian saat memiliki masalah.
3. Hargai Waktu
Wirausaha adalah dunia yang berbeda. Tidak ada yang mengatur waktu anda. Banyak wirausahawan terutama pada sektor jasa yang mengalami kegagalan karena tidak dapat mengatur waktu dengan tepat. Sebagai wirausahawan justru waktu anda harus lebih luas dari jam kerja pekerja. Bangun lebih awal, konsolidasi lebih sering dan mengatur acara lebih banyak. Usahakan memiliki jadwal tetap dan selalu tepat waktu.
Sedikit saja anda terlena, maka pesaing akan siap mengambil alih pelanggan anda.
4. Jadi karyawan teladan
Mungkin di sebuah kantor ada pemilihan karyawan teladan dan sebulan selalu berganti orangnya. Di dunia wirausaha, mau tak mau anda harus selalu menjadi karyawan teladan dan terbaik setiap waktu.
5. Manager Marketing
Di dunia wirausaha, anda ibaratnya adalah manajer marketing. Anda harus menguasai teknik penjualan yang baik dan keahlian berkomunikasi dengan pelanggan. Anda haruslah menjadi orang yang paling mengerti dan paham pada bidang yang dijalankan dan mampu memberi informasi yang baik kepada pelanggan.
6. Manager HRD
Cepat atau lambat anda akan membutuhkan karyawan. Dalam bidang ini andapun setidaknya harus memiliki kecakapan dalam memilih dan menentukan calon karyawan agar pilihan anda sesuai dengan visi dan misi usaha dalam jangka panjang kedepan. Kesalahan dalam rekrutmen kadang dampaknya sangat berpengaruh dalam kelangsungan operasional.
7. Tahu Semua Harga
Sebagai wirausahawan, anda wajib mencermati semua arus pengeluaran dan biaya-biaya yang dikeluarkan. Mulai dari modal awal, biaya sewa tempat, gaji karyawan, pajak, biaya listrik, hingga harga kertas, tinta printer. Berapa banyak pengeluaran yang anda harus keluarkan dan berapa target pemasukan yang harus anda kejar untuk menghasilkan keuntungan usaha. Selain itu dengan tahu harga andapun dapat terhindar dari ‘penipuan’ adanya beban biaya-biaya tinggi yang tak perlu.
8. Manajer Humas
Satu lagi tugas penting yang harus dikuasai adalah dalam bidang hubungan komunikasi keluar. Bukan rahasia lagi bila hendak membangun suatu usaha disuatu tempat, tentu akan berhubungan dengan masalah perijinan dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Anda wajib mengetahui apa saja ijin yang diperlukan dan kemana anda mengajukannya. Selain itu, faktor-faktor keamanan lingkungan kadang harus menjadi perhatian. Disini teknik menjalin komunikasi yang baik sangat diperlukan agar usaha anda dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar.
Begitu juga dengan partner vendor dan supplier, anda harus dapat menjalin komunikasi agar selalu dekat sehingga ketersediaan bahan baku selalu dapat dijaga.
9. Teknik Promosi
Disini anda harus dapat menentukan teknik dan cara promosi yang tepat untuk menjual usaha anda secara efisien namun memiliki dampak positif yang cepat dan luas. Salah satu lewat media internet dan sosial media. Anda wajib memiliki website, akun twitter, facebook untuk meningkatkan popularitas usaha.
Teknik promosi lain yang efektif misalnya mengundang majalah untuk membahas usaha anda sebagai artikel, atau menyediakan tempat sebagai lokasi syuting acara kuliner (Bila usaha anda berhubungan dengan bidang kuliner).
10. Tidak Mudah Menyerah
Faktor paling penting dari 10 langkah awal memulai wirausaha untuk mencapai kesuksesan adalah tidak mudah menyerah. Faktor ini sangat berpengaruh pada 9 langkah lainnya. Anda membutuhkan mental yang kuat dan tak mudah menyerah untuk dapat menjalankan roda usaha agar terus berputar dan maju makin cepat. Tidak mudah memang, karena pasti selalu ada hambatan dan rintangan dalam perjalannya, namun bila anda tetap bertahan niscaya kesuksesan akan semakin mendekat. Yang terpenting adalah fokus jalani hari demi hari, nikmati dan terus kembangkan dengan menciptakan inovasi dan kreatifitas baru.
Materi Prakarya Kelas X SMA
Pengertian dan Macam Macam Kerajinan Tekstil di Indonesia - Tenunan benang yang bersifat flexibel disebut tekstil. Dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing tekstile dibentuk. Tekstil adalah bahanyang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Istilah tekstildalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.
Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:
1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain,produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll)
2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran
3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar
4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir
Macam Macam Kerajinan Tekstil di Indonesia
Adapun jenis-jenis kerajinan tekstil yaitu :
1. Batik
Motif batik yang dalam proses produksinya tidak menggunakan malam/ lilin batik alami untuk mewarna, menggambar dan menghias kain. Batik salah satu kerajinan yang paling terkenal di dalam negeri dan luar negeri. Batik Jogja salah satu yang terkenal di kalangan turis asing.
2. Songket
Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau diIndonesia.Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi.
3. Tenun
Yang dimaksud dengan tekstil kerajinan adalah kain tekstil yang dibuat secara manual/tradisional baik proses maupun penggunaan peralatannya, atau didalam proses pertenunannya menggunakan alat tenun.
4. Sarung
Kain sarung menjadi produk tekstil khas melayu salah satunya Indonesia. Setiap daerah mempunyai motif sarung yang khas.
Konsep Dasar Kerajinan Tekstil
A. Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.
B. Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.
C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding, sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.
Bed Cover
Sarung Magic Com & Galon Air
Hiasan Tutup Toples
D. Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan)
a. Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b. Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
i. By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.
Batik
Tapis
Tapestry
Songket
ii. By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
Quilting
Smocking
Shiring
Pintucks
iii. By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain.
Buttons (kancing)
Lace (renda)
Braids (kepang)
Fringe(susur/ekor kuda)
Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
· Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
· Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
· Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
· Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
· Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
· Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT WIRAUSAHA
1.Internal
-dorongan dari dalam
diri sendiri
-bersumber dari kebutuhan hidup,sosial
,spiritual,pretise,dan aktualitas diri
2.Eksternal
-dorongan dari orang
lain
SYARAT AGAR WIRAUSAHA PUNYA SEMANGAT K.W.U
1.memiliki kepribadian
unggul
-mampu merumuskan
tujuan hidup dan usahanya
-mampu menempatkan waktu-berdaya pikir yang positif untuk maju
2.mengenal diri sendiri
-mengetahui kesempatan,kecakapan,dan kemampuan dalam berusaha
-dapat menilai, menghargai,dan memanfaatkan modal yang dimilikinya
-dapat memanfaatkan
kekayaan dan kekuatan yang dimiliki
-dapat memilih dan menentukan kegiatan sesuai dengan kemampuan dirinya
3.mengetahui dan memperhatikan
-segala resiko yang akan terjadi dalam usaha
-hambatan”yang akan terjadi dalam usaha
-prospek kemajuan dan keberhasilan didalam usaha
4.memiliki kekayaan -memiliki mental yang kuat,spiritual yang tinggi,fisik yang sehat,dan akal kuat
5.kemauan untuk belajar
-mempunyai kemauan
belajar terus dan belajar keras
6.mempunyai keahlian khusus
SEORANG WIRAUSAHA YANG BERHASIL adalah seorang wirausaha yang selalu memiliki semangat yang tinggi
untuk mengembangkan usahanya
#wirausaha harus mampu mengembangkan sikap:
-percaya diri
-berani mengambil resiko
-memiliki ketekunan
-memiliki kepribadian
yang mantap
SEMANGAT DAN ETOS KERJA YANG TINGGI TERLETAK :
-sikap dan kemauan yang tinggi dalam berwirausaha
-kecakapan dan keahlian yang tinggi dalam berwirausaha
-berinisiatif dan kreatif
SEORANG WIRAUSAHA YANG INGIN BERHASIL
HARUS BERFIKIR POSITIF,DENGANCARA:-berfikir yang dinamis
-berfikir praktis dan
kreatif
-berfikirlogis /masuk akal
-berfikir sitematik
SIFAT YANG HARUS DIMILIKI WIRAUSAHA
-bersemangat,lincahdan tidak putus asa
-jujur dan bertanggung jawab
-luwes,bergaul,dan pandai berkomunikasi
-berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi
-pantang menyerah dan rileks
INOVATIF adalah proses mengubah peluang menjadi gagasan/ide yang dapat dijual
contoh:pelajar kreatif dapat menggunakan barang”bekas untuk dibuat produk baru
DASAR INOVASI
-berorientasi pada tindakan untuk beriovatif
-membuat produk yang mudah dipahami dan dapat dilaksanakan
-menentukan tujuan dalam berinovatif
-mengadakan uji coba dan merevisinya
-belajarlah dari pengalaman
-menghargai karyawan yang mempunyai gagasan inovatif
-mengikuti jadwal yang sudah ditentukan
-mempunyai keyakinan yang tinggi untuk berhasil
faktor dalam peningkatan inovatif
-keinginan untuk berprestasi
-pemasaran
-resiko
-pendidikn
-pengalaman
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
§ Kurang ulet dan cepat putus asa
§ Kurang tekun dan kurang teliti
§ Tidak jujur dan kurang cekatan
§ Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
§ Kurang inisiatif dan kurang kreatif
§ Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
§ Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
§ Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
§ Pelayanan yang kurang baik
§ Banyaknya piutang ragu – ragu
§ Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
§ Kekeliruan menghitung harga pokok
§ Menyamakan perusahaan sebagai badan social
§ Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
§ Kemacetan yang sering terjadi
§ Kurangnya pengawasan
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang prinsip ergonomi pada kain sarung dan taplak meja
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang PORTABLE SEWING MACHINE GENERASI KEDUA MERK S2/ MESIN JAHIT LISTRIK MINI
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://itshendry.blogspot.co.id/2014_10_01_archive.html
0 komentar:
Post a Comment