Sulaman pada kain bercorak yaitu sulaman yang dikerjakan pada kain bagi yang bermotiftertentu atau geometris seperti kotak-kotak, bulat-bulat dengan motif yang teratur dan berukuran maksimal ¾ cm serta warna bahan dan warna motif tidak boleh lebih dari dua warna.
Teknik yang dilakukan pada sulaman ini adalah:
§ Teknik menghias corak
Pada corak- corak geometris tersebut dihias dengan menambah macam-macam tusuk hias yang sesuai dengan motifnya.
§ Teknik merubah corak
Corak yang sudah diubah dengan tusuk hias tertentu sehingga tercipta suatu motif baru pada kain berkotak tersebut. Warna yang digunakan yaitu salah satu dari warna yang ada. Menyulam dengan merubah corak termasuk dalam teknik menghias kain pada sulaman berwarna. Sulaman ini dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dimana dalam coraknya mempunyai bentuk dan ukuran yang teratur.
Menyulam pada kain bercorak seperti bergaris, berbintik, dan berkotak tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya dengan menggunakan beberapa tusuk hias dan variasinya serta dengan sedikit kreatifitas akan tercipta hasil sulaman yang indah, menarik, dan menawan. Sulaman dengan teknik merubah corak ini biasa dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dengan corak yang berulang teratur
Ciri-ciri sulaman merubah corak sebagai berikut :
· Menggunakan kain dengan corak berulang teratur seperti kotak-kotak, garis-garis, bintik-bintik.
· Warna benang yang digunakan mengambil salah satu dari warna kain yang dipilih.
· Tusuk hias yang digunakan berupa tusuk silang, tusuk jelujur, tusuk rantai dan variasi dari masing-masing tusuk tersebut.
Langkah kerja untuk membuat hiasan merubah corak :
Siapkan kain berkotak untuk sulaman merubah corak
Buatlah desain yang disesuaikan dengan corak berkotak yang akan dihias
Tentukan letak /tempat desain hiasan
Pilihlah benang sulam yang sesuai dengan warna bahan yang akan dihias
Ubahlah corak yang ada pada bahan dengan menggunakan tusuk-tusuk hias dan variasinya
JOBSHEET HASIL PRAKTIK MENGHIAS
MERUBAH CORAK
PENGERTIAN
Corak yang sudah diubah dengan tusuk hias tertentu sehingga tercipta suatu motif baru pada kain berkotak tersebut. Warna yang digunakan yaitu salah satu dari warna yang ada. Menyulam dengan merubah corak termasuk dalam teknik menghias kain pada sulaman berwarna. Sulaman ini dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dimana dalam coraknya mempunyai bentuk dan ukuran yang teratur.
Menyulam pada kain bercorak seperti bergaris, berbintik, dan berkotak tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya dengan menggunakan beberapa tusuk hias dan variasinya serta dengan sedikit kreatifitas akan tercipta hasil sulaman yang indah, menarik, dan menawan. Sulaman dengan teknik merubah corak ini biasa dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dengan corak yang berulang teratur.
ALAT dan BAHAN
a.Alat
§ Jarum tangan
§ Jarum pentul
§ Gunting besar dan gunting kecil
§ Pendedel
§ Ram atau pemidangan
§ Tudung jari
§ Pemidangan
b. Bahan
§ bahan utama ( bahan kotak-kotak )
§ benang sulam warna monokromatis salah satu warna dari bahan berkotak
§ renda
§ bahan untuk taplak
LANGKAH KERJA
MENCIPTA MOTIF
§ membuat desain yang disesuaikan dengan corak berkotak yang akan dihias
§ Siapkan alat dan bahan bahan berkotak
§ Kain yang akan dihias dipasang ke pemidangan
§ Tentukan letak /tempat desain hiasan
§ Mulai mengerjakan motif dengan menggunakan tusuk silang pada bahan berkotak
§ Tutupi salah satu bagiannya dengan menggunakan warna benang yang sesuai dengan salah satu warna yang ada dibahan bercorak
§ Kerjakan sampai selesai sehingga membentuk motif berpedoman dengan desain ragam hias yang dibuat.
MEMBUAT TAPLAK
§ Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
§ Bahan untuk taplak dan bahan berkotak yang telah tercipta motif digunting sesuai pola lingkaran
§ Jahit bahan yang sudah tercipta motif di jahit ke bahan untuk taplak
§ Setelah dijahit bagian pinggirannya di pasang renda-renda dan dlipit-lipit
§ Setelah selesai obras dan buang sisa-sisa benang
PENEMPATAN HIASAN
Berbagai benda lenan rumah tangga maupun busana, mempunyai bidang yang berbeda–beda bentuknya. Untuk mendapatkan hiasan yang serasi, dalam arti sesuai dengan bidang atau bentuk bendanya, maka pola hias yang didesain perlu memperhatikan bentuk bidang maupun penempatannya.
Penempatan hiasan pada bidang adalah menempatkan hiasan pada berbagai bentuk bidang misalnya bidang persegi panjang, persegi, segitiga, lingkaran, oval, segi lima, segi enam atau segi delapan.
Penempatan hiasan untuk bidang segi empat berbeda dengan penempatan untuk bidang berbentuk bundar atau oval. Di samping itu ukuran suatu motif hias harus disesuaikan pula dengan bidang yang akan dihias.
Sebelum memberikan ragam hias tertentu pada suatu benda atau bidang yang perlu diingat bahwa ragam hias boleh merusak struktur dari benda atau bidang tersebut. Kemudian letak atau posisi ragam hias dan bidang yang akan dihias harus ada kesatuan dan keharmonisan.
MACAM- MACAM PENEMPATAN POLA HIAS
1.Penempatan hiasan tepi atau pinggir
Hiasan tepi disebut juga hiasan pinggir, merupakan pola hiasan yang membentuk batas pada suatu bidang.Hiasan batas pada umumnya ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidangberbentuk bundar, oval, segi empat dan sebagainya.
2. Penempatan hiasan sudut
Hiasan sudut adalah hiasan yang diletakkan pada bagian sudut, baik tampak simetris atau asimetris sesuai dengan kebutuhan atau dengan bentuk busana. Hiasan sudut merupakan motif hias yang ditempatkan pada sudut suatu bidang. Bentuk motif hiasan sudut hendaknya serasi dengan bentuk sudut bidang tersebut. Penempatan motif pada sudut benda dengan tujuan menghidupkan sudut benda tersebut dan tidak dapat diletakan pada bidang lingkaran.
3.Penempatan hiasan tengah
Hiasan ditengah adalah hiasan yang terletak antara pusat dan pinggir atau tepi. Hiasan tengah ini banyak digunakan untuk menghias lenan rumah tangga dan benda buatan dari pada untuk menghias busana
4.Penempatan hiasan dipusat
Hiasan pusat adalah hiasan yang terletak dipusat sebuah busana. Hiasan pusat merupakan pola hiasan yang ditempatkan pada tengah–tengah suatu bidang. Motif hias hendaknya menyebar atau menutup semua latar belakang bidangnya. Penempatan motif pada permukaan benda yang mengarah ke bagian benda atau ruangan. Hiasan ini dibuat memancar yang berarti penempatan motif pada permukaan benda bertolak fokus menuju keluar, seperti pancaran sinar atau cahaya. Sebaliknya, hiasan ini dapat dibuat memusat dengan arti penempatan motif pada permukaan benda mengarah pada ke titik pusat.
POLA HIASAN
POLA HIASAN
Pola hiasan adalah konsep atau tata letak motif pada bidang tertentu sehingga menghasilkan ragam hias yang jelas arahnya. Dalam membuat pola hiasan harus melihat fungsi benda dan penempatan benda tersebut.
Pola hias disebut juga motif hias, sedangkan motif disebut juga ragam hias. Motif-motif untuk pola hias dapat bersumber dari flora, fauna, benda buatan atau benda keadaan alam.Pola hiasan mempunyai arti konsep/tata letak motif pada bidang tertentu sehingga menghasilkan ragam hias yang jelas arahnya. Dalam membuat pola hiasan harus dilihat fungsi bendanya dan penempatanya harus tepat.
Macam –macam pola hiasan
§ Pola serak
Merupakan motif pada seluruh permukaan benda dengan prinsip pengulangan dan irama yang memiliki jarak. Bentuk dan ukuran yang sama, serta dapat diatur ke satu arah , dua arah maupun segala arah. Pola hias adalah pola atau motif yang disusun berulang – ulang dengan teratur pada jarak tertentu. Penempatan motif pada seluruh permukaan benda dengan prinsip perulangan dan irama, yang memiliki jarak, bentuk dan ukuran yang sama, serta dapat diatur kesuatu arah, maupun segala arah.
§ Pola berdiri
Merupakan penempatan motif pada tepi benda dengan menggunakan pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian bawah lebih berat dan kokoh dari pada bagian atas.
§ Pola bergantung
Merupakan penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan pada bagian atasnya lebih kokoh dan berat dari pada bagian bawahnya, semakin kebawah semakin kecil dan ringan.
§ Pola beranting
Pola beranting hampir sama dengan pola serak, hanya pada pola beranting motif hiasannya antara motif satu dan motif lainnya saling berhubungan .garis menghubungkan motifnya dapat berupa garis vertikal, garis horizontal atauupun garis diagonal.
Motif pada pola beranting dapat diulang ke bagian atas , bagian bawah, kiri ataupun kanan.pola beranting juga merupakan penempatan motif pada tepi atau seluruh permukaan benda dengan prinsip pengulangan , saling berhubungan dan ada garis yang menghubungkan motif yang satu dengan yang lainnya dan motif ini membentuk satu kesatuan .
§ Pola berjalan
Merupakan penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip pengulangan motif diatur dan dihubungkan dengan garis lengkung sehingga nampak seperti tidak dapat diputuskan . ragam hias disusun miring dan dapat lebih rapat. Pola hias ini motif hiasannya disusun agak condong ke kiri atau ke kanan sehingga motifnya tampak berjalan atau saling berkejaran. Bentuk motif dapatdiulang ke sebelah kanan atau ke kiri.
§ Pola memanjat
Motif disusun pada garis tegak lurus, kemudian motif naik dengan cara membelit- belit atau merambat pada garis tersebut.
Langkah – langkah menggambar pola hiasan.
· Siapkan peralatan menggambar dan mewarnai
· Gambar sebuah motif ambil dari gambar asli yang telah di stilasi kemudian ubah gambar sesuai dengan pola hiasan
· Kutip gambar yang sudah jadi dengan doorslag
· Ulangi pengutipan motif sebanyak yang direncanakan
· Tebalkan dengan pensil atau beri warna.
CUT OUT
0 comments Posted by yusuwa :) at 5:12 AM
Labels: susilowati_yuyun92
CUT OUT
Cut out merupakan suatu tehnik untuk mendapatkan ragam hias dengan cara menggunting-gunting kertas yang telah dilipat-lipat dan diberikan gambar atau motif sehingga menghasilkan suatu motif atau ragam hias baru.
Cut Out dapat juga disebut dengan istilah kirigami adalah salah satu seni menggunting kertas. Kata kirigami berasal dari bahasa jepang. Kiri berarti memotong atau menggunting dan gami berasal dari kata kami yang berarti kertas.
Tidak jauh berbeda dengan origami yaitu seni melipat kertas , kirigami juga merupakan salah satu seni tradisional yang cukup populer di jepang.
Lipatan pada cut out terbagi menjadi:
§ Lipatan 1 = sudutnya 180derajat
§ Lipatan 2 = sudutnya 90 derajat
§ Lipatan 3 = sudutnya 45 derajat
§ Lipatan 4 = sudutnya 36 derajat
§ Lipatan 5 = sudutnya 30 derajat
§ Lipatan 6 = sudutnya 60 derajat
§ Lipatan 7 = sudutnya 25.7 derajat
§ Lipatan 8 = sudutnya 22.5 derajat
§ Lipatan 9 = sudutnya 20 derajat
§ Lipatan 10
Alat dan Bahan yang dibutuhkan yaitu:
· Kertas ,Beragam kertas dapat digunakan untuk Cut Out. Sesuaikan kertas dengan kreasi yang akan dibuat. Kreasi lipat membutuhkan kertas yang sesuai dengan besarnya pola. Untuk kreasi-kreasi lainnya, dibutuhkankertas yang berbujur sangkar.
· Gunting ,Gunting yang digunakan adalah gunting kertas. Tidak ada spesifikasi khusus untuk guntin, asalkan cukup nyaman dipakai.
· Pensil, Pensil dipakai untuk menggambar garis-garis menggambarkan garis panduan untuk digunting . pensil dibutuhkan untuk mencetak pola pada kertas yang akan digunakan
· Lem kertas,Untuk merekatkan kirigami di hvs memerlukan lem.pakailah lem kertas yang kuat agar tidak mudah lepas.
Cara membuat :
· Siapkan kertas berbentuk bujur sangkar
· Lakukan lipatan dasar sesuai dengan lipatan yang diinginkan
· Buat motif yang diinginkan
· Kemudian gunting mengikuti pola motif yang telah dibuat
· Setelah dibuka dan menjadi sebuah bentuk motif yang indah dari hasil guntingan tadi
· Rekatkan kirigami dengan lem kemudian tempel di kertas hvs
Contoh Langkah-langkah kerja teknik cut out lipat 2:
1) Melipat kertas dengan bentuk garis diagonal sehingga membentuk lipatan.
2) Melipat dan membagi lipatan sesuai dengan keinginan.
3) Desain atau gambar sesuai bentuk yang diinginkan.
4) Gunting kertas tersebut sesuai dengan bentuk desain yang dibuat
STILASI (MERENGGA)
MERENGGA ( STILASI )
Ragam hias yang digunakan untuk menghias benda umumnya ragam hias yang sudah di stilasi. Stilasi ini dapat dilakukan dengan cara menggubah bentuk atau dengan melihat objek dari berbagai arah. Ragam hias ini dapat dibuat menjadi bermacam-macam ragam hias dengan gaya yang berbeda namun ciri khas bentuk aslinya masih kelihatan.
Stilasi ini dapat dilakukan untuk bentuk-bentuk geometris dan bentuk-bentuk naturalis seperti stilasi bentuk segitiga, bentuk segi empat, bentuk lingkaran dan sebagainya. Stilasi bentuk-bentuk alam seperti stilasi buah-buahan, stilasi daun, stilasi bunga, stilasi manusia, sitilasi binatang, dan stilasi bentuk-bentuk alam lainnya. Selain itu stilasi juga dapat dilakukan pada berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis, geometris maupun ragam hias dekoratif.
Gambar stilasi contohnya seperti gambar motif ukiran. Gambar motif ukiran yang didapat dari hasil stilasi bentuk alami tersebut dimaksudkan sebagai hiasan dengan gaya dan irama tersendiri. Penerapan hasil stilasi menjadi motif ukiran pada suatu benda banyak dipengaruhi oleh bentuk-bentuk ikal atau spiral, bentuk yang berpilin-pilin dan saling jalin menjalin disamping garis-garis yang berfungsi sebagai pecahan yang serasi.
Pengertian Merengga atau stilasi
a) Menyusun motif baru dengan merangkai bentuk yang salah lalu di sederhanakan. Merubah bentuk asli dari suatu sumber menjadi bentuk baru yang bersifat dekoratif tetapi ciri khusus dari sumber tersebut tidak hilang sepenuhnya.
b) Menyusun bentuk baru dengan jalan merangkaikan bentuk-bentuk yang sudah disederhanakan.
c) Menyederhanakan bentuk asli dengan mempertahankan ciri khusus benda tersebut.
d) Merubah bentuk asli dari sumber menjadi bentuk yang baru yang bersifat dekoratif dengan tidak menghilangkan ciri khas dari bentuk asli.
Tujuan merengga adalah menciptakan dekorasi suatu benda sehingga benda tersebut terlihat lebih indah dan menarik serta mengubah sifat permukaan benda menjadi lebih baik dengan mutu benda yang meningkat.
Benda yang dapat direngga yaitu:
a) Benda Alam : Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan
b) Benda Buatan : Benda-benda yang dibuat dengan alat mekanik yang berbentuk geometris.
Benda alam seperti manusia, hewan dan tumbuhan adalah benda yang dapat direngga berupa bentuk utuh atau bagian-bagiannya. Mulai dari bentuk tatanan rambut sampai ujung jari, demikian pula dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan, dari pucuk sampai akarnya. Bentuk-bentuk tersebut bisa didekoratif juga bisa digambar seperti aslinya. Namun, jika bentuk-bentuk tersebut dibuat dengan gaya yang unik dan lucu maka akan lebih menarik jika disesuaikan dengan penempatan motif tersebut.
Benda buatan, biasa dipakai yaitu benda dua dimensi seperti bulat,geometris dan bebas . variasi susunan paduan bentuknya, maka akan tampak motif buatan yang menarik.
Teknik Merengga
a) Merengga
Teknik merengga dengan cara memberi gambar pada permukaan benda yang dapat dilakukan dengan berbagai cara berbagai macam teknik menggambar dengan tekstil yaitu: batik tulis, sablon, jumputan, printing.
b) Mengukir
Salah satu teknik merengga dengan cara mengukir permukaan benda dengan menggunakan alat pahat atau benda tajam lainya. Biasanya benda yang dapat dibuat adalah perabot yang terbuat dari kayu.
c) Mengkolase
Salah satu teknik merengga dengan cara menempelkan hiasan pada permukaan benda dengan cara dijahit atau di lem.
d) Menyulam & Membordir
Teknik merengga dengan cara menambah atau mengubah bagian-bagian dari struktur benda dengan menggunakan perangkatnya.
e) Menggarnis
Teknik merengga yang diterapkan dalam bidang boga dengan materi berupa bagian hidangan itu sendi atau bagian lainya yang menunjang, dalam bidang busana disebut graniture. Tujuanya untuk mempermudah dan meningkatkan mutu pakaiaan, biasanya berupa lipit-lipit jarum, renda dan lain.
Cara merengga sebagai berikut:
§ Menggambar bentuk asli dari beberapa arah pandangan.
§ Misalnya tampak depan, tampak samping, belakang, bawah dan sebagainya.
§ Mencari bagian lain yang akan mencari objek
§ Menggambar objek
§ menggambar menurut dengan gaya sendiri.
DESAIN
0 comments Posted by yusuwa :) at 5:10 AM
Labels: susilowati_yuyun92
Desain adalah suatu karya yang digunakan untuk kebutuhan manusia. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari , benda-benda yang berada disekitar kita dibuat sedemikian rupa agar tampak terlihat indah dan menarik berdasarkan pola rancangan tertentu yang mempunyai fungsi dan tidak mempunyai fungsi yang dapat disebut dengan desain.
Desain tidak selalu harus dituangkan dulu kedalam kertas melainkan bisa melalui imajinasi seseorang dan langsung menciptakannya ke dalam suatu bentuk benda.Menurut Dr.Dudy Wiyancoko, desain adalah upaya kreatif dalam perencanaan dan pembuatan sesuatu yang memiliki kegunaan dengan mengutamakan prinsip kenyamanan.
Pengertian desain:
§ Desain berawal dari bahasa inggris design yang melengkapi kata rancang, rancangan dan merancang.
§ Desain adalah pola rancangan yang merupakan hasil rumusan pemikiran dan pertimbangan bentuk fungsional dan penampilan benda
§ Desain adalah susunan dari garis, arah, bentuk atau bidang, ukuran, warna dan value, serta tekstur yang diwujudkan menjadi suatu ciptaan yang estestis kedalam bentuk dua atau tiga dimensi yang diwujudkan dari dorongan emosi dan imajinasi.
§ Desain adalah rancangan atau hasil karya sebagai perwujudan emosi yang dituangkan ke dalam bentuk yang nyata dan dapat dinikmati oleh panca indera.
§ Desain adalah susunan dari beberapa unsur termasuk kedalamnya bagaimana memilih unsur tersebut kemudian menyusunnya sehingga menjadi suatu benda yang indah dan dapat digunakan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan suatu rancanagan yang diwujudkan ke dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi sebagai perwujudan emosi yang dapat dinikmati oleh panca indera kita.
Desain yang baik harrus memenuhi prinsip dan unsur desain sehingga desain dapat terlihat indah dan menarik. Desain terbagi menjadi dua yaitu desain struktur atau desain hiasan. Desain struktur adalah desain yang dibuat berdasarkan ukuran, bentuk dan warna dan tekstur dari suatu benda yang memiliki ruang atau gambar.
Syarat – syarat desain struktur:
§ Fungsional
§ Memiliki bentuk yang indah tetapi sederhana
§ Proposional
§ Dibuat dari bahan yang sesuai dengan fungsinya
§ Dapat dipakai sesuai dengan tujuan
Desain hiasan adalah pola rancangan yang memperhatikan segi-segi keindahan (daya tarik ) dan penampilan benda dengan tujuan untuk mempertingi mutu desain struktur .
Syarat – syarat desain hiasan :
§ Dapat meningkatkan mutu desain struktur
§ Bahan yang digunakan sesuai dengan desain struktur
§ Ukuran sesuai dengan desain struktur
§ Ragam hias digunakan secara terbatas dan tidak berlebihan
§ Letak motif disesuaikan dengan desain struktur
§ Bentuk latar belakang harus dipelajari dengan teliti dan sama indahnya dengan menempatkan ragam hias pada benda tersebut.
Desain yang baik adalah desain yang berhasil menampilkan desain struktur dan desai hiasan secara terpadu dan serasi. Desain dapat dikatakan pula sebuah bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran , desain juga harus memiliki daya cipta dan daya kreasi , daya pakai, daya fungsi dan daya jual.
§ Daya kreasi : kreasi mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat menggugah hati
§ Daya pakai : enak dipakai, mudah dipakai dan wajar dipakai
§ Daya fungsi : kemampuan desain dalam mencapai maksud dan tujuan
§ Daya jual : memiliki daya jual yang tinggi sesuai dengan target konsumennya
Berdasarkan sifatnya ragam hias terbagi menjadi dua yaitu aktif dan pasif. Dikatakan aktif karena selain berfungsi sebagai hiasan juga sekaligus membentuk bendanya, sehingga bila ragam hias dihilangkan maka benda tersebut akan rusak dan hilang. Sedangkan dikatakan pasif karena ragam hias hanya berfungsi untuk menambah indah suatu benda, dan benda tersebut masih dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Berdasarkan motifnya ragam hias dibedakan menjadi dua yaitu motif tradisional dan motif modern. Motif tradisional biasanya memiliki makna yang diturunkan oleh para leluhur seperti motif ruamh adat, senjata adat, barang-barang seni dan lain-lain. Sedangkan motif modern sifatnya kontenporer yaitu memiliki jangka waktu tertentu.
-merubah corak-
MENGHIAS DAN MERUBAH CORAK
Sulaman pada kain bercorak yaitu sulaman yang dikerjakan pada kain bagi yang bermotiftertentu atau geometris seperti kotak-kotak, bulat-bulat dengan motif yang teratur dan berukuran maksimal ¾ cm serta warna bahan dan warna motif tidak boleh lebih dari dua warna.
Teknik yang dilakukan pada sulaman ini adalah:
§ Teknik menghias corak
Pada corak- corak geometris tersebut dihias dengan menambah macam-macam tusuk hias yang sesuai dengan motifnya.
§ Teknik merubah corak
Corak yang sudah diubah dengan tusuk hias tertentu sehingga tercipta suatu motif baru pada kain berkotak tersebut. Warna yang digunakan yaitu salah satu dari warna yang ada. Menyulam dengan merubah corak termasuk dalam teknik menghias kain pada sulaman berwarna. Sulaman ini dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dimana dalam coraknya mempunyai bentuk dan ukuran yang teratur.
Menyulam pada kain bercorak seperti bergaris, berbintik, dan berkotak tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya dengan menggunakan beberapa tusuk hias dan variasinya serta dengan sedikit kreatifitas akan tercipta hasil sulaman yang indah, menarik, dan menawan. Sulaman dengan teknik merubah corak ini biasa dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dengan corak yang berulang teratur
Ciri-ciri sulaman merubah corak sebagai berikut :
· Menggunakan kain dengan corak berulang teratur seperti kotak-kotak, garis-garis, bintik-bintik.
· Warna benang yang digunakan mengambil salah satu dari warna kain yang dipilih.
· Tusuk hias yang digunakan berupa tusuk silang, tusuk jelujur, tusuk rantai dan variasi dari masing-masing tusuk tersebut.
Langkah kerja untuk membuat hiasan merubah corak :
Siapkan kain berkotak untuk sulaman merubah corak
Buatlah desain yang disesuaikan dengan corak berkotak yang akan dihias
Tentukan letak /tempat desain hiasan
Pilihlah benang sulam yang sesuai dengan warna bahan yang akan dihias
Ubahlah corak yang ada pada bahan dengan menggunakan tusuk-tusuk hias dan variasinya
JOBSHEET HASIL PRAKTIK MENGHIAS
MERUBAH CORAK
PENGERTIAN
Corak yang sudah diubah dengan tusuk hias tertentu sehingga tercipta suatu motif baru pada kain berkotak tersebut. Warna yang digunakan yaitu salah satu dari warna yang ada. Menyulam dengan merubah corak termasuk dalam teknik menghias kain pada sulaman berwarna. Sulaman ini dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dimana dalam coraknya mempunyai bentuk dan ukuran yang teratur.
Menyulam pada kain bercorak seperti bergaris, berbintik, dan berkotak tidaklah sesulit yang dibayangkan. Hanya dengan menggunakan beberapa tusuk hias dan variasinya serta dengan sedikit kreatifitas akan tercipta hasil sulaman yang indah, menarik, dan menawan. Sulaman dengan teknik merubah corak ini biasa dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris, berkotak dan berbintik dengan corak yang berulang teratur.
ALAT dan BAHAN
a.Alat
§ Jarum tangan
§ Jarum pentul
§ Gunting besar dan gunting kecil
§ Pendedel
§ Ram atau pemidangan
§ Tudung jari
§ Pemidangan
b. Bahan
§ bahan utama ( bahan kotak-kotak )
§ benang sulam warna monokromatis salah satu warna dari bahan berkotak
§ renda
§ bahan untuk taplak
LANGKAH KERJA
MENCIPTA MOTIF
§ membuat desain yang disesuaikan dengan corak berkotak yang akan dihias
§ Siapkan alat dan bahan bahan berkotak
§ Kain yang akan dihias dipasang ke pemidangan
§ Tentukan letak /tempat desain hiasan
§ Mulai mengerjakan motif dengan menggunakan tusuk silang pada bahan berkotak
§ Tutupi salah satu bagiannya dengan menggunakan warna benang yang sesuai dengan salah satu warna yang ada dibahan bercorak
§ Kerjakan sampai selesai sehingga membentuk motif berpedoman dengan desain ragam hias yang dibuat.
MEMBUAT TAPLAK
§ Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
§ Bahan untuk taplak dan bahan berkotak yang telah tercipta motif digunting sesuai pola lingkaran
§ Jahit bahan yang sudah tercipta motif di jahit ke bahan untuk taplak
§ Setelah dijahit bagian pinggirannya di pasang renda-renda dan dlipit-lipit
§ Setelah selesai obras dan buang sisa-sisa benang
PENEMPATAN HIASAN
Berbagai benda lenan rumah tangga maupun busana, mempunyai bidang yang berbeda–beda bentuknya. Untuk mendapatkan hiasan yang serasi, dalam arti sesuai dengan bidang atau bentuk bendanya, maka pola hias yang didesain perlu memperhatikan bentuk bidang maupun penempatannya.
Penempatan hiasan pada bidang adalah menempatkan hiasan pada berbagai bentuk bidang misalnya bidang persegi panjang, persegi, segitiga, lingkaran, oval, segi lima, segi enam atau segi delapan.
Penempatan hiasan untuk bidang segi empat berbeda dengan penempatan untuk bidang berbentuk bundar atau oval. Di samping itu ukuran suatu motif hias harus disesuaikan pula dengan bidang yang akan dihias.
Sebelum memberikan ragam hias tertentu pada suatu benda atau bidang yang perlu diingat bahwa ragam hias boleh merusak struktur dari benda atau bidang tersebut. Kemudian letak atau posisi ragam hias dan bidang yang akan dihias harus ada kesatuan dan keharmonisan.
MACAM- MACAM PENEMPATAN POLA HIAS
1.Penempatan hiasan tepi atau pinggir
Hiasan tepi disebut juga hiasan pinggir, merupakan pola hiasan yang membentuk batas pada suatu bidang.Hiasan batas pada umumnya ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidangberbentuk bundar, oval, segi empat dan sebagainya.
2. Penempatan hiasan sudut
Hiasan sudut adalah hiasan yang diletakkan pada bagian sudut, baik tampak simetris atau asimetris sesuai dengan kebutuhan atau dengan bentuk busana. Hiasan sudut merupakan motif hias yang ditempatkan pada sudut suatu bidang. Bentuk motif hiasan sudut hendaknya serasi dengan bentuk sudut bidang tersebut. Penempatan motif pada sudut benda dengan tujuan menghidupkan sudut benda tersebut dan tidak dapat diletakan pada bidang lingkaran.
3.Penempatan hiasan tengah
Hiasan ditengah adalah hiasan yang terletak antara pusat dan pinggir atau tepi. Hiasan tengah ini banyak digunakan untuk menghias lenan rumah tangga dan benda buatan dari pada untuk menghias busana
4.Penempatan hiasan dipusat
Hiasan pusat adalah hiasan yang terletak dipusat sebuah busana. Hiasan pusat merupakan pola hiasan yang ditempatkan pada tengah–tengah suatu bidang. Motif hias hendaknya menyebar atau menutup semua latar belakang bidangnya. Penempatan motif pada permukaan benda yang mengarah ke bagian benda atau ruangan. Hiasan ini dibuat memancar yang berarti penempatan motif pada permukaan benda bertolak fokus menuju keluar, seperti pancaran sinar atau cahaya. Sebaliknya, hiasan ini dapat dibuat memusat dengan arti penempatan motif pada permukaan benda mengarah pada ke titik pusat.
POLA HIASAN
Pola hiasan adalah konsep atau tata letak motif pada bidang tertentu sehingga menghasilkan ragam hias yang jelas arahnya. Dalam membuat pola hiasan harus melihat fungsi benda dan penempatan benda tersebut.
Pola hias disebut juga motif hias, sedangkan motif disebut juga ragam hias. Motif-motif untuk pola hias dapat bersumber dari flora, fauna, benda buatan atau benda keadaan alam.Pola hiasan mempunyai arti konsep/tata letak motif pada bidang tertentu sehingga menghasilkan ragam hias yang jelas arahnya. Dalam membuat pola hiasan harus dilihat fungsi bendanya dan penempatanya harus tepat.
Macam –macam pola hiasan
§ Pola serak
Merupakan motif pada seluruh permukaan benda dengan prinsip pengulangan dan irama yang memiliki jarak. Bentuk dan ukuran yang sama, serta dapat diatur ke satu arah , dua arah maupun segala arah. Pola hias adalah pola atau motif yang disusun berulang – ulang dengan teratur pada jarak tertentu. Penempatan motif pada seluruh permukaan benda dengan prinsip perulangan dan irama, yang memiliki jarak, bentuk dan ukuran yang sama, serta dapat diatur kesuatu arah, maupun segala arah.
§ Pola berdiri
Merupakan penempatan motif pada tepi benda dengan menggunakan pada tepi benda dengan prinsip simetris dan bagian bawah lebih berat dan kokoh dari pada bagian atas.
§ Pola bergantung
Merupakan penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip simetris dan pada bagian atasnya lebih kokoh dan berat dari pada bagian bawahnya, semakin kebawah semakin kecil dan ringan.
§ Pola beranting
Pola beranting hampir sama dengan pola serak, hanya pada pola beranting motif hiasannya antara motif satu dan motif lainnya saling berhubungan .garis menghubungkan motifnya dapat berupa garis vertikal, garis horizontal atauupun garis diagonal.
Motif pada pola beranting dapat diulang ke bagian atas , bagian bawah, kiri ataupun kanan.pola beranting juga merupakan penempatan motif pada tepi atau seluruh permukaan benda dengan prinsip pengulangan , saling berhubungan dan ada garis yang menghubungkan motif yang satu dengan yang lainnya dan motif ini membentuk satu kesatuan .
§ Pola berjalan
Merupakan penempatan motif pada tepi benda dengan prinsip pengulangan motif diatur dan dihubungkan dengan garis lengkung sehingga nampak seperti tidak dapat diputuskan . ragam hias disusun miring dan dapat lebih rapat. Pola hias ini motif hiasannya disusun agak condong ke kiri atau ke kanan sehingga motifnya tampak berjalan atau saling berkejaran. Bentuk motif dapatdiulang ke sebelah kanan atau ke kiri.
§ Pola memanjat
Motif disusun pada garis tegak lurus, kemudian motif naik dengan cara membelit- belit atau merambat pada garis tersebut.
Langkah – langkah menggambar pola hiasan.
· Siapkan peralatan menggambar dan mewarnai
· Gambar sebuah motif ambil dari gambar asli yang telah di stilasi kemudian ubah gambar sesuai dengan pola hiasan
· Kutip gambar yang sudah jadi dengan doorslag
· Ulangi pengutipan motif sebanyak yang direncanakan
· Tebalkan dengan pensil atau beri warna.
CUT OUT
Cut out merupakan suatu tehnik untuk mendapatkan ragam hias dengan cara menggunting-gunting kertas yang telah dilipat-lipat dan diberikan gambar atau motif sehingga menghasilkan suatu motif atau ragam hias baru.
Cut Out dapat juga disebut dengan istilah kirigami adalah salah satu seni menggunting kertas. Kata kirigami berasal dari bahasa jepang. Kiri berarti memotong atau menggunting dan gami berasal dari kata kami yang berarti kertas.
Tidak jauh berbeda dengan origami yaitu seni melipat kertas , kirigami juga merupakan salah satu seni tradisional yang cukup populer di jepang.
Lipatan pada cut out terbagi menjadi:
§ Lipatan 1 = sudutnya 180derajat
§ Lipatan 2 = sudutnya 90 derajat
§ Lipatan 3 = sudutnya 45 derajat
§ Lipatan 4 = sudutnya 36 derajat
§ Lipatan 5 = sudutnya 30 derajat
§ Lipatan 6 = sudutnya 60 derajat
§ Lipatan 7 = sudutnya 25.7 derajat
§ Lipatan 8 = sudutnya 22.5 derajat
§ Lipatan 9 = sudutnya 20 derajat
§ Lipatan 10
Alat dan Bahan yang dibutuhkan yaitu:
· Kertas ,Beragam kertas dapat digunakan untuk Cut Out. Sesuaikan kertas dengan kreasi yang akan dibuat. Kreasi lipat membutuhkan kertas yang sesuai dengan besarnya pola. Untuk kreasi-kreasi lainnya, dibutuhkankertas yang berbujur sangkar.
· Gunting ,Gunting yang digunakan adalah gunting kertas. Tidak ada spesifikasi khusus untuk guntin, asalkan cukup nyaman dipakai.
· Pensil, Pensil dipakai untuk menggambar garis-garis menggambarkan garis panduan untuk digunting . pensil dibutuhkan untuk mencetak pola pada kertas yang akan digunakan
· Lem kertas,Untuk merekatkan kirigami di hvs memerlukan lem.pakailah lem kertas yang kuat agar tidak mudah lepas.
Cara membuat :
· Siapkan kertas berbentuk bujur sangkar
· Lakukan lipatan dasar sesuai dengan lipatan yang diinginkan
· Buat motif yang diinginkan
· Kemudian gunting mengikuti pola motif yang telah dibuat
· Setelah dibuka dan menjadi sebuah bentuk motif yang indah dari hasil guntingan tadi
· Rekatkan kirigami dengan lem kemudian tempel di kertas hvs
Contoh Langkah-langkah kerja teknik cut out lipat 2:
1) Melipat kertas dengan bentuk garis diagonal sehingga membentuk lipatan.
2) Melipat dan membagi lipatan sesuai dengan keinginan.
3) Desain atau gambar sesuai bentuk yang diinginkan.
4) Gunting kertas tersebut sesuai dengan bentuk desain yang dibuat
STILASI (MERENGGA)
MERENGGA ( STILASI )
Ragam hias yang digunakan untuk menghias benda umumnya ragam hias yang sudah di stilasi. Stilasi ini dapat dilakukan dengan cara menggubah bentuk atau dengan melihat objek dari berbagai arah. Ragam hias ini dapat dibuat menjadi bermacam-macam ragam hias dengan gaya yang berbeda namun ciri khas bentuk aslinya masih kelihatan.
Stilasi ini dapat dilakukan untuk bentuk-bentuk geometris dan bentuk-bentuk naturalis seperti stilasi bentuk segitiga, bentuk segi empat, bentuk lingkaran dan sebagainya. Stilasi bentuk-bentuk alam seperti stilasi buah-buahan, stilasi daun, stilasi bunga, stilasi manusia, sitilasi binatang, dan stilasi bentuk-bentuk alam lainnya. Selain itu stilasi juga dapat dilakukan pada berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis, geometris maupun ragam hias dekoratif.
Gambar stilasi contohnya seperti gambar motif ukiran. Gambar motif ukiran yang didapat dari hasil stilasi bentuk alami tersebut dimaksudkan sebagai hiasan dengan gaya dan irama tersendiri. Penerapan hasil stilasi menjadi motif ukiran pada suatu benda banyak dipengaruhi oleh bentuk-bentuk ikal atau spiral, bentuk yang berpilin-pilin dan saling jalin menjalin disamping garis-garis yang berfungsi sebagai pecahan yang serasi.
Pengertian Merengga atau stilasi
a) Menyusun motif baru dengan merangkai bentuk yang salah lalu di sederhanakan. Merubah bentuk asli dari suatu sumber menjadi bentuk baru yang bersifat dekoratif tetapi ciri khusus dari sumber tersebut tidak hilang sepenuhnya.
b) Menyusun bentuk baru dengan jalan merangkaikan bentuk-bentuk yang sudah disederhanakan.
c) Menyederhanakan bentuk asli dengan mempertahankan ciri khusus benda tersebut.
d) Merubah bentuk asli dari sumber menjadi bentuk yang baru yang bersifat dekoratif dengan tidak menghilangkan ciri khas dari bentuk asli.
Tujuan merengga adalah menciptakan dekorasi suatu benda sehingga benda tersebut terlihat lebih indah dan menarik serta mengubah sifat permukaan benda menjadi lebih baik dengan mutu benda yang meningkat.
Benda yang dapat direngga yaitu:
a) Benda Alam : Manusia, Hewan, Tumbuh-tumbuhan
b) Benda Buatan : Benda-benda yang dibuat dengan alat mekanik yang berbentuk geometris.
Benda alam seperti manusia, hewan dan tumbuhan adalah benda yang dapat direngga berupa bentuk utuh atau bagian-bagiannya. Mulai dari bentuk tatanan rambut sampai ujung jari, demikian pula dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan, dari pucuk sampai akarnya. Bentuk-bentuk tersebut bisa didekoratif juga bisa digambar seperti aslinya. Namun, jika bentuk-bentuk tersebut dibuat dengan gaya yang unik dan lucu maka akan lebih menarik jika disesuaikan dengan penempatan motif tersebut.
Benda buatan, biasa dipakai yaitu benda dua dimensi seperti bulat,geometris dan bebas . variasi susunan paduan bentuknya, maka akan tampak motif buatan yang menarik.
Teknik Merengga
a) Merengga
Teknik merengga dengan cara memberi gambar pada permukaan benda yang dapat dilakukan dengan berbagai cara berbagai macam teknik menggambar dengan tekstil yaitu: batik tulis, sablon, jumputan, printing.
b) Mengukir
Salah satu teknik merengga dengan cara mengukir permukaan benda dengan menggunakan alat pahat atau benda tajam lainya. Biasanya benda yang dapat dibuat adalah perabot yang terbuat dari kayu.
c) Mengkolase
Salah satu teknik merengga dengan cara menempelkan hiasan pada permukaan benda dengan cara dijahit atau di lem.
d) Menyulam & Membordir
Teknik merengga dengan cara menambah atau mengubah bagian-bagian dari struktur benda dengan menggunakan perangkatnya.
e) Menggarnis
Teknik merengga yang diterapkan dalam bidang boga dengan materi berupa bagian hidangan itu sendi atau bagian lainya yang menunjang, dalam bidang busana disebut graniture. Tujuanya untuk mempermudah dan meningkatkan mutu pakaiaan, biasanya berupa lipit-lipit jarum, renda dan lain.
Cara merengga sebagai berikut:
§ Menggambar bentuk asli dari beberapa arah pandangan.
§ Misalnya tampak depan, tampak samping, belakang, bawah dan sebagainya.
§ Mencari bagian lain yang akan mencari objek
§ Menggambar objek
§ menggambar menurut dengan gaya sendiri.
-merubah corak- |
DESAIN
Desain adalah suatu karya yang digunakan untuk kebutuhan manusia. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari , benda-benda yang berada disekitar kita dibuat sedemikian rupa agar tampak terlihat indah dan menarik berdasarkan pola rancangan tertentu yang mempunyai fungsi dan tidak mempunyai fungsi yang dapat disebut dengan desain.
Desain tidak selalu harus dituangkan dulu kedalam kertas melainkan bisa melalui imajinasi seseorang dan langsung menciptakannya ke dalam suatu bentuk benda.Menurut Dr.Dudy Wiyancoko, desain adalah upaya kreatif dalam perencanaan dan pembuatan sesuatu yang memiliki kegunaan dengan mengutamakan prinsip kenyamanan.
Pengertian desain:
§ Desain berawal dari bahasa inggris design yang melengkapi kata rancang, rancangan dan merancang.
§ Desain adalah pola rancangan yang merupakan hasil rumusan pemikiran dan pertimbangan bentuk fungsional dan penampilan benda
§ Desain adalah susunan dari garis, arah, bentuk atau bidang, ukuran, warna dan value, serta tekstur yang diwujudkan menjadi suatu ciptaan yang estestis kedalam bentuk dua atau tiga dimensi yang diwujudkan dari dorongan emosi dan imajinasi.
§ Desain adalah rancangan atau hasil karya sebagai perwujudan emosi yang dituangkan ke dalam bentuk yang nyata dan dapat dinikmati oleh panca indera.
§ Desain adalah susunan dari beberapa unsur termasuk kedalamnya bagaimana memilih unsur tersebut kemudian menyusunnya sehingga menjadi suatu benda yang indah dan dapat digunakan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan suatu rancanagan yang diwujudkan ke dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi sebagai perwujudan emosi yang dapat dinikmati oleh panca indera kita.
Desain yang baik harrus memenuhi prinsip dan unsur desain sehingga desain dapat terlihat indah dan menarik. Desain terbagi menjadi dua yaitu desain struktur atau desain hiasan. Desain struktur adalah desain yang dibuat berdasarkan ukuran, bentuk dan warna dan tekstur dari suatu benda yang memiliki ruang atau gambar.
Syarat – syarat desain struktur:
§ Fungsional
§ Memiliki bentuk yang indah tetapi sederhana
§ Proposional
§ Dibuat dari bahan yang sesuai dengan fungsinya
§ Dapat dipakai sesuai dengan tujuan
Desain hiasan adalah pola rancangan yang memperhatikan segi-segi keindahan (daya tarik ) dan penampilan benda dengan tujuan untuk mempertingi mutu desain struktur .
Syarat – syarat desain hiasan :
§ Dapat meningkatkan mutu desain struktur
§ Bahan yang digunakan sesuai dengan desain struktur
§ Ukuran sesuai dengan desain struktur
§ Ragam hias digunakan secara terbatas dan tidak berlebihan
§ Letak motif disesuaikan dengan desain struktur
§ Bentuk latar belakang harus dipelajari dengan teliti dan sama indahnya dengan menempatkan ragam hias pada benda tersebut.
Desain yang baik adalah desain yang berhasil menampilkan desain struktur dan desai hiasan secara terpadu dan serasi. Desain dapat dikatakan pula sebuah bentuk rumusan dari suatu proses pemikiran , desain juga harus memiliki daya cipta dan daya kreasi , daya pakai, daya fungsi dan daya jual.
§ Daya kreasi : kreasi mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat menggugah hati
§ Daya pakai : enak dipakai, mudah dipakai dan wajar dipakai
§ Daya fungsi : kemampuan desain dalam mencapai maksud dan tujuan
§ Daya jual : memiliki daya jual yang tinggi sesuai dengan target konsumennya
Berdasarkan sifatnya ragam hias terbagi menjadi dua yaitu aktif dan pasif. Dikatakan aktif karena selain berfungsi sebagai hiasan juga sekaligus membentuk bendanya, sehingga bila ragam hias dihilangkan maka benda tersebut akan rusak dan hilang. Sedangkan dikatakan pasif karena ragam hias hanya berfungsi untuk menambah indah suatu benda, dan benda tersebut masih dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Berdasarkan motifnya ragam hias dibedakan menjadi dua yaitu motif tradisional dan motif modern. Motif tradisional biasanya memiliki makna yang diturunkan oleh para leluhur seperti motif ruamh adat, senjata adat, barang-barang seni dan lain-lain. Sedangkan motif modern sifatnya kontenporer yaitu memiliki jangka waktu tertentu.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang macam-macam gambar desain hiasan sulaman pada benda dengan berbagai letak ragam hias
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Pola Kristik Gratis
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka mesin jahit : http://susilowatiyuyun92.blogspot.co.id/2011_06_01_archive.html
0 komentar:
Post a Comment